Chào các bạn! Vì nhiều lý do từ nay Truyen2U chính thức đổi tên là Truyen247.Pro. Mong các bạn tiếp tục ủng hộ truy cập tên miền mới này nhé! Mãi yêu... ♥

Kata-012: pisang bebulu domba

Hari belumlah sore. Masih terlukis biru di atas langit yang terbentang luas di dunia.

Langkah kakimu kau hentakkan di jalan kota bersama Rin.

"Kita ke toko sovernir dulu ya." Pinta Rin. Kau menganggukkan kepalamu. Toko itu tepat di depan jalur pejalan kaki.

"Huh?" Matamu berhenti dan terfokus kepada satu arah saja. Mencolok, tapi siapa?

"Oh! Gummy!" Kau mendengar ucapan lelaki itu. Di depannya, gadis bersurai hijau menyampirinya. "Oha oha, Len!"

"Len?..." gumammu masih samar - samar. "Gummy! Ho, kau mau ke toko kue dulu?"

Ia mengangguk pelan. "Hayuu, aku sudah enggak sabar."

"(Y/n), ini bagus gak?" Suara Rin mengagetkanmu yang sedang memandang mereka. Menoleh kembali ke Rin sembari berkata, "Mnm, itu bagus kok."

.

.

.

.

.

.

Give me 100 words
Len x Reader
Romance
Drama, Reader insert, Kesalahan EYD, Typo, dan beberapa turunan lainnya

.

.

.

.

.

.

.

.

•Kata ke-012: Pisang-Berbulu-Domba

"Un... kau sedang baca apa Len?" Manik hijaunya berlukis perasaan ingin tahu. "Blog, bisa dibilang cerita online sih." Kembali ia fokuskan matanya membaca apa yang ada di handphonenya. "Belum update..." gumamnya pelan. Ia sibuk melihat data profil sang penulis online.

Sama sekali tak menoleh, walaupun ia merasa di awasi. Entahlah, Len belum tau siapa tapi ia rasa itu Gumi.

•°•°•

"Hey, Lenny." Sapaannya mengalihkan pandangan Len yang sedang memakan Ramen. "Mhmm?" Gumi mengernyit pelan ingin mengucapkan sesuatu. "Apa yang kau katakan pada (y/n)... itu benar?"

"Yang mana?" Ia menggaruk sedikit pipinya dengan jarinya. "Yang... pernyataan cinta di jam pelajaran." Telinga Len seketika memerah dan mengalihkan pandangan. "Erm... ya begitu."

"Oh begitu ya." Ia menghela napas dan tersenyum lesu.

Ia tak mudah merubah hatinya, danku tahu itu
Berdandan cantik hanya hal konyol yang bisa kulakukan sekarang

Setelah berlama - lama berjalan dengan Gumi, mereka berpisah jalan. Kali ini Len pulang ke rumahnya.

Setelah menoleh berapa kali, ia sama sekali tak melihatmu. Tak juga di depan pagar.

Ia membuka pintu rumahnya, seperti biasa ia menguncinya kembali karena tak ada siapa - siapa selain dia.

Lalu, menggeletakkan badannya yang masih memakai pakaian pergi di atas sofa empuk miliknya. Punggung tangannya menutup setengah wajahnya. "Hmph... aku tak tahu dalam membuat kontrak 100 kata dengannya akan membuatnya jatuh cinta padaku. Btw..." dia bangkit dari sofa dan menuju kamarnya yang berada di lantai dua tersebut. "Rinto masih tidur di sana?!"

Ia membuka jendelanya dan menjerit memanggil namamu.

"Huh?" Kau mengerjap. Kau yang sedang mengetik, terlambat untuk membuka jendela. Seseorang telah membuka jendela miliknya.

Sayangnya dugaan Len salah, bukan Rinto yang tidur di rumahnya melainkan--

"Yo, Lenny!"

"KELINCI BERBULU JERUK!?" Teriaknya.

Ya, itu Rin.

"APA APAAN ITU PISANG BERBULU DOMBA."

Kau hanya bisa terkekeh mendengar mereka bersahut - sahutan.

~"~

"Mhmm... cecunguk." Len mengalihkan pandangannya kepadamu--mengangkat alisnya. "Cecunguk?"

Kau sadar akan ucapanmu dan menggelengkan kepalamu. "Bukan... Ah, Kau sudah tau tentang Rin mau menginap di rumahku?"

"Maksudmu-- bukannya Rinto yang tidur di rumahmu?" Kau menggeleng lagi. Rin sedang bermain Pl@ySt@tion 3 milikmu. Sedangkan kau berdua bersama Len di ruang tamu.

"Nggak lho, dia cuma nginap sehari... Oh ya, Kalau mau nanya ibuku kemana. Lagi ke rumah sakit, jenguk tanteku yang baru melahirkan."

"Adek sepupu baru ya?" "Seperti itulah."

Kau menatap kosong langit langit ruangan itu, "kau kenapa?" Pikiranmu buyar atas ucapan Len. "Sebentar lagi Rinto ulang tahun. Kurasa akan sangat jadi menyenangkan. Ya kan, Pisang berbulu domba?"

"Bagimu."

To be continue...

Bạn đang đọc truyện trên: Truyen247.Pro