"Aduh,emteka di pagi hari.Ini tidak marvelous sama sekali."gumam Tsukasa ketika ia tengah mengeluarkan buku Matematika-nya dan menatanya dengan rapi di atas meja.

"CIAH TSUKASA LEMAH EMTEKA AJA GABISA!"bocil pink yang tiba-tiba muncul di hadapannya membuat iman Tsukasa diuji.Padahal mubah untuk memulai awal pelajaran dengan tavvuran.Apalagi antar bocah tajir anti-anti bpjs klen.

"Hilih,aku bisa dong.Kamu tuh yang gabisa."kata Tsukasa,ia tak ingin direndahkan oleh orang yang lebih pendek darinya.Terdapat sebuah petir imajiner di antara sorot mata keduanya.

"HIME-CHAN! TSUKA-CHAN! LIAT PEER MATEMATIKA NYA DONG!" Nah ini,bagus.Pagi-pagi udah ngegas.Sora datang menghampiri meja Tsukasa. Disusul dengan Mitsuru,Shinobu,dan Yuuta.

Ini udah janjian ga ngerjain peer berjamaah.Biar berpahala katanya.

"Pasti Tori-kun bisa.Tori-kun bilang kalo dia bakal ngerjain homework kalian semua dengan ikhlas."Tsukasa mulai memancing pertikaian.Tori menggertak gigi kesal,ia sudah kena skakmat"Ih! Iya iya! Sini,mana buku peer kalian!".

"Huft,selese! Tori pinter kan! Ga kayak Tsukasa!"ucap Tori bangga sembari menyilangkan tangannya.Ya meski tangannya kram dan keringat mengucur deras di sekujur tubuhnya.
"Hihi~ Keren kok~ Makasi ya Hime-chan!"kata Sora.Yang lainnya juga berterimakasih dan mohon doa restu.
Selamat menikmati.

Seorang perwakilan OSIS,Mao.Ia berdiri di ambang pintu kelas."Wah Isara-senpai! Ada apa ya?"tanya Tori. Tidak biasanya Mao datang ke kelasnya.

"Guru emteka ga masuk hari ini,mau nonton Violet.Yang PR nya belom selesai,diselesaikan maksimal hari ini. Udah ya,makasih."lalu ia berlari kecil meninggalkan Tori dan kawan-kawan.

Tori pengen nangid ges.

Selepas kejadian tersebut,tangan Tori harus kena urut,manicure,pedicure eksklusif ala Cak Yujuru.

--♪--

saya hanya gabut