Chào các bạn! Vì nhiều lý do từ nay Truyen2U chính thức đổi tên là Truyen247.Pro. Mong các bạn tiếp tục ủng hộ truy cập tên miền mới này nhé! Mãi yêu... ♥

Heyyo

"Hai. Kembali bersama saya, the most urban legend of Yumenosaki gakuen beserta aliansi. awtir"

"Awtir? Rena? Owok? Satu dari puluhan kedok belaka. Maaf saja, tapi kali ini aku prefer manggil diri sendiri pake awtir. Ga bisa di ganggu gugat."

"Kalian tau kan, urban legend? Uhm ya, sejenis sama kisah seram misterius gitu. Dan ini, yang terjadi pada Yumenosaki gakuen."

Alkisah, berdirilah sebuah akademi khusus bidang industri hiburan. Biar gece, nama akademinya Yumenosaki.
Petir menggelegar, gumpalan awan hitam bergerombol, menyambut kedatangan siapapun yang berani melangkahkan kaki ke akademi ini.

Itu adalah Anzu.

"Hah? Kosong?"ujarnya kala ia memasuki ruang OSIS. Kebetulan kemarin gelas kaca miliknya dipinjem OSIS. Buat kenduri.

Ia melangkahkan kaki, atmosfer sekitar berubah menjadi 360 derajat. Ia menggigit bibirnya, merasa janggal denahn keanehan ini.

'jduak!'

"Siapa disana!"

"Lho, eh? Aku kok disini?" surai merah yang tak pernah Anzu lihat, muncul dari balik meja kerja Eichi selaku alm. Ketos karena sudah kasih jabatan ke Mao.

"Kamu... siapa? Kenapa kamu bisa terbangun disana?" tanya Anzu. Lelaki itu menggeleng pelan, ia sendiri juga ingin tahu kenapa bisa demikian.

Amagi Hiiro, anak baru di Yumeno karena baru ditambahkan sama Hepiele beberapa bulan lalu. Sebenarnya sih, Hiiro disini lagi amnesia ringan. Ga inget sama namanya dan kegiatan yang ia lakukan sebelumnya.

"Tapi, aku mau nyari abangku yang sekarang jadi bang toyib." dalam hati Anzu berkata "Awtir, katanya dia amnesia ringan tapi masih inget abangnya. Gimanasi.".

"E-eh temenan yuk! Biar kita bisa nyari abangku barengan!" kata Hiiro. "Oh, iya deh." jawab Anzu pasrah. "Tapi, aku tidak tau dimana abangku."

"Kepada siapa kita bertanya jika kita tidak tau arah?" kata Anzu.

"Peta!" seru Hiiro.

"Katakan peta! Lebih keras!"-anzu,

"PETA!"-hiiro.

Sebuah gulungan kertas lusuh tiba-tiba saja nongol dari tas Anzu. Lantas ia bernyanyi

'Kalau kau mencari tempat, akulah orang yang tepat. Siapa namaku? Peta! Lebih keras, peta! Aku peta, aku peta. Dia peta, dia peta. Aku peta!!!!'

"Uuu, Anzu dan Hiiro, hendak mencari abang Hiiro. Tapi Hiiro tidak tahu dimana abangnya. Jadi, abangnya Hiiro berada di rumah Niki! Untuk mencapai rumah Niki, kau harus melewati Live Event 3 juta poin, setelah itu menuju ke Gacha 10 pull, barulah setelahnya kau harus melewati Dance in the Apocalypse lv. 30! Dan disanalah rumah Niki berada!"

"Cobaan apa lagi coba." gumam Anzu.

"Jadi katakan pada Anzu dan Hiiro, untuk ke Live Event 3 juta poin!" lantas peta tadi kembali menjadi segulung kertas lusuh.

"Live event 3 juta poin, Gacha 10 pull, Dance in the Apocalypse lv. 30! Sekarang ayo gercep kita maso."

Anzu segera mengeluarkan handphone dari dalam tasnya. "Hiiro, aku mau maso. Kalo seandainya aku modar, kasih tau Hepiele, kalo ngasih event jangan berat-berat ***." Hiiro yang gatau kenapa akhir kalimat Anzu di sensor cuma bisa ngangguk-ngangguk pasrah.

...

"Udah?"

"..."

"Masih, hidup...?"

"..."

"MBA BANGUN MBA! KABAR ABANG SAYA GIMANA KALO MBA GA BANGUN!" Hiiro mengguncang badan Anzu dengan panik. Karena tadi, ia tidak merespon semua pertanyaan yang Hiiro tanyakan.

"Uhucc... u...dah...kok." setelahnya ia pinksun tak sadarkan diri.

"Ah ya, selanjutnya... Gacha 10 pull! Tempat gacha nya mana ya... Yang tulisannya sukauto, ini? Sebelum gacha ada baiknya baca basmalah. Bismillahirrahmanirrahim... Sukauto!"

"Hng...Apa yang Hiiro lakukan setelah aku pinksun akibat maso? G-GACHA!? TIATI GACHA HEPIELE BIKIN GAGAL BOKER HEH!" Anzu kena serangan mental ringan akibat Hiiro yang gacha.

"Ini semua warna pelangi apa maksudnya?" -hiiro

"bentar? pelangi?" BUSET KALO YG GACHA IDOLNYA AWTO HOKI!" seru Anzu tak percaya, Hiiro menunjuk ke arah layar handphone "Tuh, pelangi. Lho, ada aku disini? Namaku... Amagi... Hiiro? Kok namaku Amagi Hiiro? OH OH ADA ABANGKU AMAGI RIINE WOOH!". Anzu kicep sambil batin "Gausah kaget margamu Amagi dek. Abangmu aja marganya Amagi. Apa jangan-jangan kelen sodara tiri--"

"Nahkan gacha 10 pull nya udah kelar ya? Selanjutnya apa?"

Anzu menarik nafas panjang "Kita sudah melewati Live Event 3 juta, tandai. Gacha 10 pull sudah kita selesaikan, tandai. Jadi selanjutnya, kita ke...".

"Dance in the Apocalypse lv 30!" seru Hiiro antusias.

Kita skip part ini, awtir eneg liat beat map lagu satu ini.

~skip~

"Setidaknya jempolku cuman keseleo. Ga sampe patah. Nah, sekarang, dimana rumah Niki berada?". Kalian sebagai penonton gausah nunjuk-nunjuk kek bocil. Anzu cuman ngasal tanya. "ABANG! ABANG DIMANA?!" teriak Hiiro, ketika keduanya tau-tau udah di rumah Niki. Gatau kok bisa gitu.

"ABANG!!"

"Lho, Hiiro!"

"ABAAANG!" Hiiro udah nangis-nangis bawang. Lalu meluk abangnya seperti anak sendiri--

"ABANG AYUK PULANG!".

Lantas Riine dengan akhlak less nya ngomong"Ga ah, di kota lebih seru. Bisa gambling, nge gembel, pemes, jadi idol, bisa numpang--"

"--habis ini lu gue usir. Beras disini berkurang sia-sia, karena elu. Sono gih pulang" kata Niki yang daritadi bersihin meja dapur tanpa liatin Riine sedetikpun.

"Awtir? dramanya gitu doang?"

"YA! TERIMA KASIH BUAT GOCENG DOBEL VIEW NYA! T-T GA NYANGKA BANYAK DARI KELEN MAU MENYISIHKAN HIDUP BERHARGA KELEN BUAT BACA BOOK AKU! tersentuh wah, dahal makin kesini makin garing kek koreng. AND SEE YA!"

"Kabar gua sebagai karakter sampingan gimana?"-anzu.

--♪--

ga nyesel install ulang wattpad berbulan-bulan lalu.

Bạn đang đọc truyện trên: Truyen247.Pro