Chào các bạn! Vì nhiều lý do từ nay Truyen2U chính thức đổi tên là Truyen247.Pro. Mong các bạn tiếp tục ủng hộ truy cập tên miền mới này nhé! Mãi yêu... ♥

BAB 1

HALLO FROM US
Halooo...
Selamat pagi, siang, sore, dan malam para pembaca kesayangan. Maaf ya, Mimin Karos menyela sedikit bacaan kalian. Nggak nyampe lima menit kok bacanya, jangan di skip ya, nanti Miminnya syediihhh.

Cuma mau kenalin aja sih sedikit tentang project ini. Matchmaker series ini awal mulanya dibuat untuk menyemangati para penulis indie Karos Publisher, agar tetep produktif dan semangat menulis di tengah pandemik yang bikin badmood.

Tema aplikasi jodoh alias online dating, tak lain diambil dari pengalaman nyata yang dialami beberapa penulis. Ada yang seru, lucu, juga menyebalkan. Buat kalian, pikir berulangkali kalau mau install ya. Kalau nggak butuh amat, nggak usah.

Oh iya, aplikasi Madam Rose ini fiktif ya, Gaes! Jangan cari di Playstore. Ampe botak pun gak akan nemu wkkwkw.

Aplikasi besutan Karos yang sistemnya mirip Tinder, tapi memiliki rules berbeda sesuai keinginan kami. Mengingat aplikasi yang sekarang banyak kurangnya menurut para pengguna hehehe. Jadi, kalau ada yang berbeda sistemnya dengan aplikasi online dating yang kalian tau, jangan protes ya. Heheheh.

Siapa aja sih yang gabung di proyek Matchmaker Series, Madam Rose, ini?
Cuss kepoin, siapa tau ada penulis favorit kamu di sini! Jangan lupa add dan follow ya.

1. The Ultimate Fuckboy, oleh @She_Liu
Pengen tau chit-chat real with fuckboy user? Add this one. The Fuckboy and the geek.

2. A-more, oleh @NitaSimamoraa
Kisah dosen duren yang cari ibu sambung untuk putrinya, dipasangkan dengan mahasiswinya sendiri yang tomboy dan suka ikutan demo.

3. Posesif, oleh @InkaAruna
Trik Nugie supaya lepas stress dari istri posesifnya.

4. Crush Hour, oleh @FreelancerAuthor
Kisah wanita bersuami yang punya cem-ceman di dunia maya.

5. Citra dan Cinta, oleh @sacchan_08
Cinta segitiga gara-gara aplikasi dating online

6. Perfect Stranger, @DineSafitry05
Main aplikasi online tapi nggak berani tampilin wajah pas meet up.

7. Kadar Formalin, oleh @Aradi151
Cintas ama tunangan kakak sendiri? Hmmm.

8. The Countdown, oleh @vinividivivi
Vonis hidup tak lama lagi, setidaknya dia ingin merasakan pacarana dulu.

9. A Story of Marriage, oleh @Andri_Lestari_AL
Kenali pasanganmu dengan baik, agar tak menyesal di belakang.

10. Let's Get Married (Again), oleh @KeiWinset
Hati-hati kalau ngomong, nanti ketulah! wkwkk

11. Haven't Met You Yet, oleh @Shofie_Hapsari
Cinta di usia senja tak kalah baperin dengan cinta anak muda.

12. Blind Date, oleh @Desofie
Kencan buta, siapa takut?

13. Beautiful Disaster, oleh @YunOliviaZahra
Hati-hati permainkan hati anak orang, apalagi buat taruhan.

14. Sebait Kisah Tentang Kita, oleh @masdaraimunda
Benci dan cinta itu beda tipis, ya.

15. Playfull Kiss, oleh @NevNov
Berawal dari kencan tak diinginkan menjadi rasa yang tak berkesudahan. Eakk.

16. Save The Boss for Last, oleh @febrinameliala
Kisah asisten yang suka mengumpat bossnya dalam buku diari.

17. Geser Kanan Jodoh, oleh @S_Andi
Based on true story!

18. From A to Z, I Love You, oleh @verlitaisme
Kata'e mandul, kok ya pasangan ONS-nya bisa hamil? Piye iki?

19. 0,99% Match, oleh @shaanis
Pecinta Age gap mampir dimari!!

20. Benang Merah Takdir, oleh @gochristine20
Niatnya nolongin temen, pura-pura jadi dia pas meet up. Eeh lahdalah itu cowok langsung ngajak ke KUA.

21. Soulmate, oleh @amellidong.
Based on tru story, gaesss!

22. Secret Admirer, oleh @Zain_Isika
Pak dokter tantara yang tidak punya waktu mencari pasangan, bertemu si jurnalis pintar.

23. Amiko, Te Amo, oleh @anjar_lembayung
Gara-gara patah hati, si cewek lamar cowok secara random dan cowok itu nganggep serius. Dikejar-kejar akhirnya.

24. Waktu yang Salah, oleh @niaputri08
Pernikahan yang menginjak tahun ke sepuluh kali ini godaannya terlalu berat. Cinta lain datang menyapa di kala hati mulai gersang kurang disiram.

25. Love Blooms Slowly, oleh @Putrie-W
Pengintaian pacar yang berakhir CLBK sama mantan.

26. Analisa, oleh @Renihujan17
Ulah usil sang sahabat, membuat seorang gadis dirundung oleh dosen pembimbing a.k.a pasangan kencan butanya.

27. Mak Comblang Jilid 2, oleh @elisssrtika
Jadi mak comblang untuk pasangan yang sama untuk kedua kalinya, tapi kali ini perasaannya ikut bermain di sana.

28. My Boss, oleh @Ruliana911
Demi tahta dan harta, mari kita sandiwara!

29. The Lost Soul, oleh @Miss_DiaNana
Siapa sangka, sebuah aplikasi merupakan kunci untuk menemukan dunia parallel tempat dirinya berasal.

30. Gadis dalam Gambar, oleh @DzajaaOemar
Saat dia yang kamu cintai tidak memercayaimu lagi.

31. Teach Me How to Leave You, oleh @Naomiyuka
Friendzone gak akan ada habisnyaaa. Apalagi kalau berhadapan sama si Barra yang nggak ada 'panas-panasnya'.

32. Nervous, oleh @AhliyaMujahidin
Dijodohin ortu atau nyari sendiri?

Banyak ya? Hihihi ...
Dijamin seru, kapan lagi dapat bacaan on going bagus-bagus. Add and follow ya!

Cerita ini resmi dimulai per 01 Januari 2021. Publish di masing-masing akun penulis dan di grup FB Ular Merit.

****
Tidak banyak yang tahu kalau selama ini Gemma berusaha keras untuk tidak jatuh. Rasanya kisahnya dengan Langgam dua tahun lalu itu menjadi peringatan keras baginya untuk lebih menjaga diri dan perasaannya. Setahun sejak kejadian itu, Gemma memutuskan untuk memposisikan kebahagiaan dirinya sendiri pada nomor urut pertama prioritas hidupnya.

Gemma fokus menikmati hidupnya sendiri. Namun sialnya, Gemma lupa bahwa umur terus berjalan. Sampai detik ini di usia 28 tahun lebih 2 bulan, baru kelimpungan dan was-was soal jodoh. Mengingat banyak yang menyinggungnya kapan nikah? Anak lo udah berapa? Emang kenapa kok belum nikah? Emang apa yang lo cari sih? Tersinggung? Jelas. Itu reaksi yang normal. Bagaimana bisa seseorang yang tidak mengerti dengan jelas kisah hidupnya, bisa tiba-tiba menghakimi statusnya dengan berbagai macam pertanyaan?

Seperti isi dari sebuah inbox dari teman SMA Gemma yang baru saja resmi menjadi teman di facebook. Mau tidak mau Gemma menahan napas, mencoba sedikit ramah menjawab pertanyaan temannya.

Hallo Gemma. Ini Gemma alumni SMA 6 bukan? Masih ingat aku nggak? Ini aku Sri.

Sri Haryati. Sebuah nama yang melintas sekejab dalam benak Gemma. Wanita mungil dengan sosok yang njawani tercetak jelas di sana. Ya, semenjak kelulusan SMA tahun 2008 itu Gemma tidak pernah lagi berkomunikasi dengan teman-teman SMAnya. Terlebih sejak pindah ke Ibu kota. Seperti tekadnya, Gemma ingin memulai hidup baru tanpa perlu ada yang tahu masa lalunya.

Selang dua jam, Gemma baru berani membalas pesan itu. Dan dengan bahasa sewajarnya tanpa basa-basi.

Oh, iya. Gimana?

Maksud dari jawaban Gemma hanya bertanya ada tujuan apa Sri tiba-tiba menghubunginya. Namun yang dia dapat malah pertanyaan yang membuatnya menahan napas.

Nggak apa-apa. Pengen tahu kabar aja. Anakmu udah berapa?

Jempol Gemma berhenti tidak jadi mendarat di keypad androidnya. Pertanyaan macam apa? Ujarnya dalam hati mencemooh keadaannya saat ini. Gemma membuang napasnya keras. Satu hari saja, tidak ada yang memberinya pertanyaan keramat ini, apa tidak bisa? Namun tak urung, jempolnya kembali bergerak menyentuh keypad, menjawab pertanyaan keramat itu.

Waduh, kebetulan aku lagi menikmati masa single. Lagi me time aja dulu.

Konteks kalimatnya, Gemma masih berusaha ramah. Meski di dalam hati dia meronta-ronta. Siapa yang mau dengan sukarela mendapat pertanyaan-pertanyaan keramat itu? Bahkan kalau boleh Gemma ingin menikah di umur yang dia inginkan saat itu. Umur 23. Namun sayang, katanya memang belum jodoh. Katanya pula, jodoh datang di waktu yang tepat.

Emang apalagi yang dicari sih? Duit kan itu urusan laki-laki, Gem. Jangan nyari yang ganteng. Ganteng nggak menjamin bahagia.

Lagi. Gemma membuang napasnya. Sebegitu gampangnya orang menghakimi keadaanya tanpa tahu bagaimana perjalanan yang sudah Gemma lalui sejauh ini. Bahkan bila diposisikan, belum tentu mereka mampu melewati semuanya seperti dirinya kini. Bukan bermaksud sombong. Gemma hanya mengakui, perjalanan hidupnya tidak se-uwu drama asia.

Di umur 22-24 kisahnya berakhir karena masalah kepercayaan. Orangtua pacarnya dulu masih mempercayai mitos dengan sangat. Mitosnya kalau orang sunda dan jawa menikah itu pantangan, terkait dengan sejarah majapahit dengan pasundan dulu. Perang Bubat terkenalnya. Memang Gemma terlahir dari dua suku yang berbeda. Ayahnya Sunda dan Ibunya Jawa. Kemudian dilihat dari latar belakang keluarga. Gemma besar tanpa orangtua lengkap. Ayahnya meninggalkan ibunya demi wanita lain. Gemma ingin berteriak di depan muka pacarnya kala itu bahwa kalau saja dia boleh memilih mau terlahir di keluarga yang baik-baik saja, sudah pasti Gemma akan memilihnya. Sayang, garis hidup mengharuskan Gemma mencecap hal-hal tidak mengenakkan itu.

Halo, Sri. Aku nggak nyari kok. Emang kadang orang punya pandangan yang berbeda soal menikah. Kalau untuk sekarang, aku masih bahagia, masih pengen menikmati waktuku sendiri. Nggak ada yang menjamin nantinya gimana.

Jemari Gemma mengetik dengan penuh emosional. Apa lagi yang dicari? Di dalam dirinya Gemma tertawa sumbang. Rongsokan luka yang sengaja Gemma tinggal di dalam hatinya kini seperti memberontak ingin dikenang bagaimana pahitnya. Chat dari Sri mau tidak mau adalah pemicu gelegak emosi gadis minimalis itu saat ini.

"Kenapa?" tanya Pak Budi dari balik kacamata tebalnya sambil membolak-balik kertas lembar kerja.

"Nggak ada," sahut Gemma sambil kembali menatap layar laptopnya. Menginput kembali laporan sales yang sudah diperiksa oleh Pak Budi ke dalam lembar kerja microsoft excel.

"Galau lagi soal jodoh? Lo mah apa yang digalauin sih? Sabar aja dulu. Belanda belum nyerang," jawabnya terdengar begitu santai tapi tak urung membuat Gemma berdecih.

"Iya. Orang udah merdeka!"

"Kan gue bilang juga gitu maksudnya."

"Yaudah mana sini laporan. Udah mau akhir bulan nih."

"Sabar, Gem. Kalo gue ngeceknya salah ntar lo juga yang puyeng."

"Alasan!"

Pria 39 tahun itu terbahak. Padahal Gemma tahu, speed kerjanya sedikit lebih lambat dibanding yang lainnya. Namun Gemma memaklumi selama pekerjaannya selesai tepat waktu.

Tanpa seorangpun tahu, jauh di dalam hati, Gemma kembali bertekad menepis semua pertanyaan-pertanyaan keramat yang selalu menghantuinya. Dia menegaskan pada dirinya sendiri atau lebih tepatnya menguatkan diri bahwa semua akan berjalan dengan semestinya. Semua akan mencapai pada titiknya masing-masing dan dia hanya perlu waktu lebih untuk sampai di sana.

***

"Gemma!!!"

Gemma yang baru pulang kerja nyaris sampai di depan pintu kontrakan dua petaknya, berhenti menoleh ke rumah persis di sampingnya. Pintunya terbuka lengkap dengan sosoknya berurai air mata.

"Bapak nggak pulang lagi. Udah jarang pulang, kalo pulang nggak pernah ngasih duit tapi maunya makan mulu. Pusing ibu, Gem. Udah gitu Nurul ngerjain ibu banget. Nitip anak dari pagi sampai magrib. Pas ibu anterin ke rumahnya dia lagi enak-enakan tiduran di depan TV," ucap wanita 42 tahun itu sambil menangis sesenggukan.

Gemma terdiam, menatap kosong pada tetangga yang sudah sangat dekat dengannya. Bahkan seperti saudara sendiri. Dari sekian banyak hal pahit yang Gemma dapatkan, hal-hal seperti inilah yang justru menambah Gemma semakin berpikir ulang untuk mencari pasangan hidup. Gemma tidak ingin hidupnya ruwet seperti ibu ini. Sudah punya suami suka berbohong, ditambah punya anak dan menantu tidak tahu adab. Gemma juga tak ingin seperti Nurul, anak pertama dari ibu ini yang meskipun sudah menikah namun masih mengandalkan orangtua untuk segala urusan.

"Kita cerita besok saja ya, Bu. Besok Gemma setengah hari kok kerjanya. Udah malam. Nggak enak nanti ada tetangga yang nguping," ucap Gemma berusaha memberikan alasan yang logis. Padahal alasan itu hanya untuk menghindar dari persoalan yang seharusnya bukan miliknya.

Sudah terlalu sering Ibu berkeluh kesah pada Gemma. Namun untuk kali ini Gemma ingin menghindar. Hari ini sudah cukup melelahkan. Bukan hanya soal pekerjaan namun juga sisi emosi pribadinya. Gemma butuh tidur lelap malam ini. Jangan ada lagi beban tambahan, kali ini saja.

***
Tbc

Halo januari, semangat baru, semoga lekas membaik semuanya. Tahun baru kalian gimana?

01 januari 2020
Salam,
S Andi

Bạn đang đọc truyện trên: Truyen247.Pro