Chào các bạn! Vì nhiều lý do từ nay Truyen2U chính thức đổi tên là Truyen247.Pro. Mong các bạn tiếp tục ủng hộ truy cập tên miền mới này nhé! Mãi yêu... ♥

Chapter 7


3rd pov


Gerakan tangan Scaramouche yang sedang menggambar di pasir terhenti saat mendengar pernyataan Kazuha. Memang suara angin dan deburan ombak begitu kencang. Namun telinga Scaramouche sangat jelas menangkap apa yang digumamkan Kazuha.


"Ulangi sekali lagi" balas Scaramouche.


"Kau tertarik kepadaku?"


Baru kali ini seseorang bilang jika tertarik padanya. Rata-rata, orang yang Scaramouche temui bilang jika membencinya, tidak suka padanya. Tapi itu tak masalah, Scaramouche sudah biasa dibenci.


"Kenapa?"


Ah...ekspresi itu. Bagi orang lain ekspresi yang ditampilkan Scara terlihat datar atau mengintimidasi. Tapi bagi Kazuha, ada bagian ketidakpercayaan dari wajahnya.


"Kenapa kah.....aku bisa baca dari wajahmu, kesendirian, seolah mencari sesuatu." sekarang ia memandang laut, tatapannya lurus.


"Aku sendiri tidak paham mengapa tertarik kepadamu. Apakah karena pertemuan kita yang kebetulan ini, ataukah ini takdir yang mempertemukan kita." Kazuha menutup mata, merasakan aliran angin yang berhembus kearahnya. Matanya terbuka, kembali menatapnya.


"Kalau aku bilang, tertarik padamu karena suatu cerita lama. Kau percaya?" tatapannya lurus, tidak ada kepalsuan didalamnya. Kazuha jujur pada perasaannya.


"Cerita lama?" Scaramouche terkekeh pelan. 


"Aku memicu memori masa lalumu, ya? Itu berarti kamu belum move on."


Scaramouche balik menatap iris sewarna ruby milik Kazuha. Dia melihat kejujuran di sana. Bukannya meragukan Kazuha. Yang tidak yakin disini adalah Scaramouche sendiri. 


Memang apa yang bagus dari dirinya? 


Dia hanya alat Tsaritsa dan alat balas dendam dari dirinya di masa lalu.


"Jika Kazuha bilang begitu, aku harus bagaimana?"


Jujur saja Scaramouche bingung. Apa sebaiknya yang harus dilakukan? Jika bisa dia ingin menghilang dari hadapan Kazuha sekarang juga.


Kazuha menggeleng, ini bukan karena kisah masa lalu yang ingin ia simpan dalam-dalam. Tapi berbeda dari itu. Ia tidak bisa menggabungkan masa lalu dengan masa depan yang belum di prediksikan.


"Bukan, dengarkan aku dulu. Ini tentang buku yang aku baca saat bekerja sebagak pustakawan." Kazuha menceritakan cerita dari buku secara ringkas.


"Dan begitulah. Tapi kalau aku jujur, Kuni-san menarik perhatianku~ aku tidak memintamu untuk membalas pernyataanku. Kita bisa pelan-pelan. Misalnya saja mengenal lebih dalam lagi~"


"K-kau... Ugh!" Scaramouche menutup setengah dari wajahnya. 


Mengenal lebih dalam katanya? Entah kenapa kalimat itu terasa ambigu dan membuatnya malu.


"Banyak sisi jelek dari diriku. Sudah tidak ada apapun lagi yang bisa dikenal," gumam Scaramouche.


'Bodoh~ aku bisa dengar suaramu dari sini' Batin Kazuha, terkekeh melihat Scara. Wajahnya yang malu membuatnya lucu. Kenapa Kazuha baru sekarang menyadarinya?


Jika diingat dari awal pertemuannya dengan Kazuha, yang dilakukan Scaramouche hanya marah-marah dan hal kasar lainnya. Bagaimana hal itu bisa membuat Kazuha tertarik?


"Awas menyesal!"


"Pfft- tidak akan~" setelah puas menertawakan Scara, Kazuha kembali berpikir. Memasang pose ala detektif yang biasa ia lihat dari teman lamanya di Inazuma.


"Kalau dipikir lagi ada benarnya. Kuni-san banyak marah, dan sumbu pendek tapi bukan berarti sifatmu jelek. Kamu hanya ingin menyembunyikan perasaanmu, bukan?"


"Tuh kan! Iya iya aku sumbu pendek dasar menyebalkan!"


Scaramouche tau. Sangat tau hal itu. Tapi haruskah diperjelas. Apa pula maksudnya menyembunyikan perasaan?


Kazuha menepuk pasir di sampingnya. Meminta Scara untuk duduk.


"Ayo duduk, mau sampai kapan berdiri disana?" 


"Tidak mau duduk samping Kaz– HEY!"


Belum sempat untuk menyelesaikan kalimatnya. Kazuha tiba-tiba saja menarik Scaramouche sehingga membuatnya terjatuh. Scaramouche sama sekali tidak dapat memprediksi hal ini. Kazuha juga tidak memprediksikannya, secara refleks menangkap Scara yang hampir terjatuh.


Scaramouche tidak jadi terjatuh karena untungnya ditangkap oleh Kazuha. Aman, hampir saja dia akan menendang Kazuha jika sampai Scaramouche terjatuh dengat tidak elitnya. 


"Ah, maafkan aku. Tarikan tadi terlalu kencang?" Kazuha bertanya sambil memastikan Scara baik-baik saja ditambah, dia baru saja kena tembak, bagaimana kalau lukanya terbuka?


Meskipun begitu, jarak mereka berdua menjadi sangat dekat. Untuk ukuran Scaramouche yang jarang atau hampir tidak pernah berada dalam situasi seperti ini, dia menjadi sangat gugup.


"Aku tidak menarik tanganmu yang ena tembak, seharusnya lukanya tidak terbuka."


"Lenganku baik, kok. Bisa mundur sedikit? Sedikit saja"


Kazuha mulai bingung, kenapa wajahnya Scara tiba-tiba merah. Lalu suaranya gugup. Dia sakit? Atau jangan-jangan efek samping terkena tembakan?


"Kuni-san, wajahmu merah. Kau sakit?" Kazuha menempelkan keningnya dengan kening Scara untuk mengecek suhu. 


Dalam kepala Scaramouche sudah tidak bisa berpikir jernih lagi. Kazuha yang tanpa dosa menempelkan dahi mereka berdua membuatnya semakin gugup. Dia yakin wajah dan telinganya sudah merah seperti kepiting rebus.


Scaramouche tidak suka! Seperti bukan dirinya sendiri. Kurang ajar sekali Kazuha membuatnya seperti ini.


"Hmm....tidak panas, syukurlah. Tapi kenapa wajahmu merah—" Kazuha berhenti melanjutkan kalimatnya, baru menyadari jarak mereka sangat dekat. Kazuha ikutan gugup.


"Oh—Maaf." segera menjauhkan wajahnya dari Scara. Punggung tangan kanan dipakai menutupi semburat pipinya.


"Bodoh," kata Scaramouche sambil menendang pelan tulang kering Kazuha yang sekarang malah ikutan malu.


"Aw-" Kazuha memegang bagian tubuh dimana tulang keringnya berada, walaupun cuma tendangan pelan tapi sakitnya bukan main. Kalau saja dirinya tidak melemahkan pertahanan, mungkin tulangnya sudah remuk.


"Ahaha....tendangan yang bagus." ucap Kazuha agak terbata-bata. Tendangan Scara sakit juga jika dibandingkan dengan para bodyguard yang menghalangi jalannya.


***


Last, epilogue di chapter selanjutnya. cieeee yang masih menunggu balasannya Scara~


To be Continue...

{Publish Date: 30 Juli 2022}

Bạn đang đọc truyện trên: Truyen247.Pro