Chào các bạn! Vì nhiều lý do từ nay Truyen2U chính thức đổi tên là Truyen247.Pro. Mong các bạn tiếp tục ủng hộ truy cập tên miền mới này nhé! Mãi yêu... ♥

Chapter 5


3rd pov


Menurut Scaramouce, ada beberapa kemungkinan mengapa Kazuha ada di hotel ini.


Satu, bekerja.


Dua, dia memang menyewa kamar.


Tiga, dia menjadi salah satu undangan acara yang Scaramouche kacaukan.


Lalu terakhir, Kazuha memata-matainya.


Kemungkinan paling akhir itu membuat Scaramouche menyipitkan mata. Menatap Kazuha dengan tajam.


"Apa kau memata-mataiku? Siapa yang kali ini yang menyuruhmu? Ei? Makoto?"


"Eh?" Kazuha membuka matanya, melihat wajah Scaramouche yang menatap tajam kearah matanya. Seakan ingin membaca pikiran Kazuha.


'Kenapa dia memasang dinding lagi?' batinnya, melihat Scaramouche tiba-tiba waspada. Sayang sekali, padahal Kazuha ingin mencairkan keheningan ini.


Kazuha sudah mengetahui semua informasi tentang Kunikuzushi. Tapi tidak semuanya, karena beberapa dari infonya sulit didapatkan. Tapi yang pasti, wajah Kuni-san mirip seperti pemimpin distrik Inazuma.


Tiba-tiba sudut bibirnya terangkat membentuk senyuman. Padahal sebelumnya dibuat kebingungan.


"Aku kesini karena misi yang diberikan. Kalau kau dengar data yang diretas dan virus sepanjang jalan, itu sessha lah pelakunya~ Diriku tak pernah memata-mataimu, menurutmu aku tipe yang seperti itu? Justru sebaliknya, kalau aku kembali ke Inazuma pun pasti di kejar-kejar de gozaru~" pada akhirnya Kazuha menjelaskan situasinya, tapi Kazuha tidak bilang soal misinya lebih jauh lagi. Ia perlu menjaga rahasia, bukan?


"Kuni-san sendiri, masa hanya sessha yang jelasin alasanku? Tidak bagus loh main rahasia-rahasiaan~"


Lamat-lamat Scaramouche menatap wajah Kazuha. Mencari kebohongan di setiap perkataan dan ekspresinya. Namun, nihil. Scaramouche tidak menemukan satupun kebohongan. Ternyata tikus yang mengacaukan rencananya adalah Kazuha. Secara tidak langsung, pemuda ini yang membuat Scaramouche terluka.


"Aku mempunyai tugas untuk membunuh pemilik hotel. Ah~ sungguh ironi membunuh ayah kekasihku sendiri," ucapnya jujur dengan bumbu sok dramatis diakhir. Sayangnya hanya itu yang bisa Scaramouche beritau. Tidak mungkin dia membeberkan alasan mengapa harus membunuh si pemilik hotel.


Kazuha mendengarkan cerita Scaramouche. Jelas-jelas dia berbohong, pakai bumbu dramatis juga. Memangnya Kazuha bakal percaya?


Tapi Kazuha hanya memasang wajah sedihnya, pura-pura tersentuh dengan cerita Scaramouche.


Mengobrol berdua bersama Kazuha membuatnya lupa kalau dia belum memakai atasan. Dari tadi shirtless membuat bulu kuduk Scaramouche merinding diterpa angin AC yang dingin.


"Hey, carikan aku baju atau lakukan sesuatu dengan udara dingin ini. Kau harus tanggung jawab!"


Scaramouche memerintah Kazuha sambil memojokkan diri di sofa lalu memeluk lutut. Setelah adrenalin kejar-kejaran tadi menurun membuatnya kedinginan. Jika dia dan Kazuha sama-sama sembunyi di kamar ini, itu artinya kamar ini kosong. Tidak akan ada baju ganti yang bisa dipakai.


Tetiba mendengar kata 'tanggung jawab' membuatnya sweetdrop. Apa dia tidak sadar kalau kata-katanya bisa menyebabkan kesalahpahaman?


Tapi Kazuha menuruti, dia bukan di posisi dominan yang asal memerintah orang.


"Baik-baik, sessha tanggung jawab~ Sementara pakailah ini dulu, nanti kucarikan selimut" Kazuha melepas jas hitam yang dipakainya, kemudian memakaikannya di punggung Scaramouche.


Lalu ia berdiri dari posisi berlutut. Kakinya melangkah menuju remote AC untuk mematikan AC, barulah memasuki kamar mencari selimut.


"Ah... Menyebalkan." gumam Scaramouche, lebih tepatnya mengeluh. Scaramouche memakai jas yang diberi Kazuha. Sedikit besar tapi tidak apa, daripada tidak memakai apapun. Bonusnya, dia juga suka wangi Kazuha yang tertinggal di sana. 


Tunggu-tunggu, hilangkan pikiran seperti itu ditengah misi. Apa-apaan dengan suka wangi seseorang?


Sambil melihat gerak gerik Kazuha, Scaramouche berpikir bagaimana selanjutnya dia melangkah. Maka dia menyalakan kembali headset yang sempat dimatikan beberapa saat lalu.


"Lyudmila, kau masih di sana?" tanyanya tenang. Lalu sedetik kemudian Lyudmila memberi respon jika dia akan mendengar perintah selanjutnya.


"Beritahu rute kosong menuju basement. Mobil Mikhail ada di sana, kan?"


"Setelah saya lihat tidak ada rute kosong. Tetapi tangga darurat ada di dua kamar setelah tempat anda, Tuan. Setiap lantai hanya di jaga dua orang."


Penjelasan Lyudmila cukup dimengerti, beruntung cctv tidak diambil alih lagi oleh pihak hotel. Baiklah mari menjalankan rencana kabur yaitu turun ke basement menggunakan tangga darurat lalu ambil mobil.


"Kazuha, mau ikut kabur nanti?"


Kazuha yang sudah kembali dari pencariannya membawakan selimut hangat dan kemeja putih yang bersih. Jangan berpikir kamar yang mereka tempati benar-benar kosong, karna sejujurnya ada satu atau dua pakaian yang disembunyikan untuk kebutuhan sesuatu.


"Oya? Baru saja sebentar sudah mau kabur lagi. Kuni-san bawa rekan-rekanmu juga ya~ Karena ini tawaran darimu, tentu saja kuterima~" jawabnya, Kazuha memberikan selimut dan kemeja di samping sofa. Ia duduk disamping Scaramouche.


Oh? Ternyata Kazuha menemukan kemeja bersih. Scaramouche kira di kamar ini tidak akan menemukan apapun. Tidak menunggu lama lagi dia melepas jas milik Kazuha, meletakannya di sofa lalu memakai kemeja itu. Kemudian karena masih terasa dingin, Scaramouche bergulung di selimut juga. Dia jadi curiga, apa lukanya infeksi sehingga badannya sedikit meriang?


'Lucunya~' Kazuha senyum-senyum memperhatikan Scara yang menggulung diri dengan selimut, sudah seperti bola bulu saja. Atau ulat bulu? Ya apapun itu, Kazuha tidak pernah bosan melihat perilakunya.


Sungguh. Begitu menghibur. Sejak kapan ya, seorang Kaedehara Kazuha tertarik pada sosok bersumbu pendek seperti Kunikuzushi?


"Sudah dapat rute pelarian? Sessha tebak di basemen ada mobil rekanmu~" Kazuha bukan asal menebak, tadi sedari tadi dia mendengar pembicaraan Scaramouche dengan seseorang dibalik headset yang dipakai Scaramouche.


"Benar, tapi rekanku aman, mereka di luar hotel semua." Scaramouche menoleh ke arah Kazuha. "Setelah sinyal dari rekanku muncul. Kita berlari menuju tangga darurat lalu turun hingga basemen. Mungkin akan ada sedikit baku hantam dengan bodyguard lagi, jadi bersiaplah."


Scaramouche menjelaskan rencananya dengan rinci kepada Kazuha. Dia berharap pemuda di sampingnya ini bisa kooperatif agar mereka bisa kabur dari hotel ini dengan selamat.


"Mengerti, kan? Jika kau ada rencana lain bilang saja."


"Humu, jadi begitu." Kazuha mendengarkan rencana pelarian mereka menuju basemen. 


Memang akan ada baku hantam, tapi apa pedulinya? Melihat Scaramouche sudah terluka saja, ia jadi ingin menghabisi si pelaku penembakan.


Oke ini mungkin berlebihan, ia merasa terlalu peduli dengan Scara. Padahal hari ini adalah pertemuan keempatnya.


"Baiklah, dimengerti. Kalau begitu tidak ada salahnya menggunakan ini." Kazuha menarik alat pel yang ternyata masih ia bawa. Membuka isinya dan menemukan kotak persegi panjang berwarna hitam.


"Sudah lama sekali tidak mengayunkan katana~" Ia membuka kotak dan mengambil katana kesayangannya yang di baluti sarung katana. Lalu Kazuha menunjukannya pada Scaramouche.


"Biasanya kemana-mana bawa pistol atau dagger, tapi khusus hari ini, sessha bawa katana kesayangan~"


Scaramouche bersiul, dia terkesima dengan katana yang dikeluarkan Kazuha. Sayang sekali Scaramouche tidak membawa miliknya. Bisa dikatakan benda itu tertinggal di Snezhnaya, di rumahnya.


"Oho... Ini dia samurai kita~" Scaramouche menyeringai ke arah Kazuha. Dia berpikir rencana pelarian ini akan menjadi menarik.


Dipanggil samurai oleh Scaramouche saja, Kazuha jadi malu sendiri. Tapi ia sembunyikan dengan terkekeh begitu mendapat pujian kecil. Ditambah seringai Scara, sesuai informasinya. Scara dikenal ketua yang sadis, baru kali ini seringainya tampak keren.


Kembali ke realita, sadar Kazuha sadarlah. Dia sedang dalam misi, kenapa malah ingin mengabadikan momen berdua?


Sekarang Scaramouche yang harus bersiap. Setengah hati dia keluar dari selimut lalu menggeledah jasnya yang sudah robek itu. Mengambil senjata api yang akan menemaninya untuk kabur.


"Tuan, ini Lyudmila. Anda bisa keluar sekarang. Penjagaan di lantai 4 sudah mereda. Mereka kini fokus menjaga orang-orang penting di conference hall," ucap Lyudmila dari balik headset Scaramouche.


"Bagus." Akhirnya Scaramouche mematikan sambungan dari headset lalu menoleh ke arah Kazuha. 


"Ayo berangkat!"


Kazuha yang berkecamuk dengan pikiran, tiba-tiba tersadar akan ajakannya Scaramouche. Kazuha yang tersadar membalasnya dengan anggukan.


***


Pendek....tapi sengaja hehehe

Penasaran kelanjutannya~? Nantikan ya~


{Publish Date: 30 Juli 2022}

Bạn đang đọc truyện trên: Truyen247.Pro