Chapter 1
Scara Pov
Hari sudah semakin sore. Hanya dalam hitungan menit matahari akan kembali ke ketempat peraduannya. Anehnya, pekerjaan Scaramouche selesai lebih awal dari biasanya. Mungkin keberuntungan berpihak pada pria itu.
Sedikit senang, sih. Ada banyak untuk beristirahat ataupun melakukan hal lain, jika tidak dibuntuti oleh anak buah terus-terusan. Sudah lima belas menit semenjak Scaramouche melangkah keluar dari Northland Bank, anak buahnya setia mengikuti pria itu dari jarak dua meter. Padahal dia ingin membeli sesuatu yang sangat rahasia.
"Pulanglah, para bed*ebah sialan!" geram Scaramouche sambil berbalik menghadap para anak buah. Tentunya mereka takut namun juga tidak ada yang bergeser sedikit pun dari posisinya.
"Pergi atau aku eksekusi kalian di sini!"
Mendengar ancaman itu, tiga orang anak buah setia Scaramouche akhirnya pergi dengan keringat dingin. Takut nyawa mereka melayang dengan instan. Setelah itu Scaramouche mengambil jalan berlawanan. Langkahnya dia bawa menuju Second Life, salah satu convenience store di Liyue.
***
Kazuha Pov
Kota Liyue tidak pernah padam, setiap hari dari pagi hingga malam tak pernah sepi. Seorang pemuda bermarga Kaedehara menjalani hari biasanya bekerja di berbagai tempat.
Pemuda itu membutuhkan uang? Tidak-tidak, ia tidak membutuhkan banyak uang karena bekerja paruh waktu di berbagai toko. Melainkan dirinya mencari informasi selama bekerja.
Kazuha memiliki pendengaran yang baik, setiap hari bekerja membuatnya mendapatkan banyak informasi hanya dari pendengaran saja. Terkadang dirinya bertemu dan mengajak ngobrol pelanggan bahkan rekan kerjanya dari Crux Fleet.
Sama seperti sekarang, Kazuha bekerja sebagai penjaga kasir di convenience store kecil bernama Second Life. Seperti kata manajernya, senyuman adalah langkah pertama dalan menyenangi pelanggan.
"Selamat datang~"
***
3rd pov
Memasuki Second Life, udara dingin dari AC menerpa wajahnya. Cukup melegakan karena di luar begitu panas. Tidak lupa sambutan ramah dari pegawai yang ada di balik kasir yang kini Scaramouche abaikan. Seperti dugaan Kazuha, dirinya dikacangin pelanggan. Tapi hal seperti itu udah biasa baginya. Sekarang yang terpenting adalah, bekerja sambil mencari info. Tanpa menunggu lama lagi, pria bersurai ungu ketuaan itu melangkah menuju rak susu.
'humu humu, dari langkah kaki hingga kontak mata. Pelanggan tadi bukan orang biasa. Sepertinya professional, suara gerakan tubuhnya juga berbeda daripada kebanyakan orang. Seperti mafia de gozaru~' sambil membatinkan diri, Kazuha memperoleh informasi dengan detail hanya dari mendengarkan saja. Dimulai dari sikap, kontak mata, hingga gerak-gerik pelanggan.
Tidak salah lagi, dia bagian dari mafia.
'Tapi aneh. Sessha belum pernah melihat mafia seperti dia. Apa jangan-jangan atasan dari suatu grup?' pikir Kazuha. Dalam diam melirik pemuda itu berjalan ke rak bagian susu. Yang membuat pemuda berambut putih dengan sedikit merah dibagian depan ini terheran.
'Are, bukankah itu rak susu de gozaru ka? Untuk apa kesana..?' batin Kazuha, mengingat isi rak tersebut. Di sana sudah tersedia berbagai jenis susu. Cair, bubuk, kental, rasa ini, rasa itu, dan masih banyak lagi. Lalu tangan Scaramouche diam-diam terulur mengambil susu cair peninggi badan berbeda merk. Ya, itu benda rahasia yang akan dia beli tanpa sepengetahuan siapapun. Terlebih anak buahnya atau harbingers lain. Bisa-bisa dia diledek habis-habisan
"Beli keduanya sajalah," gumam Scaramouche setelah membaca komposisi kedua merk susu itu. Kazuha mendengar suara gumam dari pemuda itu. Samar-samar, tapi dirinya mendengar dengan jelas. Untuk apa membeli susu sebanyak dua kotak? Dia terlihat tidak membutuhkannya, apa titipan orang?
Kemudian dia berjalan menuju kasir dengan wajah datarnya sambil berusaha menghindari kontak mata dengan siapapun.
'Oh ya, dia kesini' Sayang sekali Kazuha tak bisa melihat isi kotak susu yang orang itu pegang dari kejauhan. Jarak antara kasir dan rak susu cukup jauh.
"Bungkus dengan kantong berwarna gelap!"
Kazuha memasang ekspresi seperti kebanyakan penjaga kasir, memasang senyuman dan memeriksa harga dari barang yang pelanggan beli.
"Baiklah de gozaru~" begitu tangannya mengambil kotak susu untuk memeriksa harga. Sesaat Kazuha berhenti menggerakan tangannya di atas keyboard kasir.
"Susu peninggi badan?" tanpa berbisik maupun bergumam, Kazuha mengatakannya. Jadi ini susu yang diambil pelanggan itu. Tapi kenapa susu peninggi badan?
Seolah tersengat listrik, Kazuha dapat memahaminya. Jadi begitu, sekarang ia paham.
"Ini bukannya susu buat meninggikan badanmu de gozaru ka? Sessha merasa kalau sering olahraga dan berenang bisa cepat meninggikan badan"
Entah kenapa Scaramouche bisa merasakan aura menyebalkan menguar dari pemuda yang sedang menjaga kasir itu. Senyumnya, tatapannya, semua terlihat menyebalkan. Apalagi kalimat terakhirnya, hampir saja Scaramouche menghajar pemuda kurang ajar ini.
'Hanya karena kau sedikit lebih tinggi, kau tidak berhak mengatakan hal itu sialan!' umpatnya dalam hati. Lalu Scaramouche tersenyum hingga matanya menyipit.
"Jangan banyak bicara dan lakukan pekerjaanmu," ucap Scaramouche sambil berusaha meredam amarahnya.
Dia ingin cepat-cepat pergi dari tempat ini. Cepat-cepat sampai di hotel tempat dia tinggal selama beberapa hari ini. Cepat-cepat berendam agar tubuhnya rileks. Dia tidak ingin waktu berharganya terbuang sia-sia karena meladeni penjaga kasir itu.
Kazuha hanya tersenyum dan diam-diam memperhatikan pelanggannya. Seolah-olah ingin membaca pikirannya. Dilihat dari ekspresi wajah dan senyumannya yang telihat memaksa, Kazuha bisa menebak bahwa pelanggan didepannya sedang emosi.
'Bagaimana kalau menggali informasi?' pikir dalam hati. Walaupun sebenarnya pemuda penyuka daun maple ini telah mendapat banyak informasi terbaru. Tapi tidak ada salahnya bukan penasaran dengan pemuda itu?
"Baiklah-baiklah, Sessha mengerti~ Padahal kalau jujur saja tidak ada yang mengejekmu~ Semua orang mempunyai satu atau dua rahasia kecil de gozaru yo~" ucapnya seraya tangan memeriksa barcode dari kotak susu. Setelah memeriksa barcode dan angka harga muncul didalam layar monitor, Kazuha membacakan total harga barang.
"Semuanya 20.000 mora de gozaru! Tapi karena hari ini sedang diskon, jadi semuanya 18.000~"
Scaramouche memutar bola matanya mendengar penuturan si penjaga kasir mengenai rahasia. Apa pedulinya? Kan baru bertemu. Nama saja tidak saling tau. Setelahnya, si penjaga kasir menyebutkan nominal yang harus dibayar Scaramouche. Lalu dia meraba saku jaketnya mencari dompet.
Tidak ada. Lalu saku celananya. Masih tidak ada. Terakhir saku belakangnya. Juga tidak ada.
'Sial! Pasti terbawa anak bodoh itu!' batin Scaramouche menjerit, mengumpat pada anak buahnya yang selalu membawakan barang-barangnya.
Sekarang harus apa? Ponsel Scaramouche juga ikut dibawakan anak buahnya. Kabur? Tidak, itu memalukan. Hutang? Mau ditaruh mana mukanya-?!
'Humu? Dia terlihat gelisah.' batin Kazuha berkata. Apakah ada yang salah dengan harga seluruh susu peningga badan yang ingin dibeli pelanggan itu. Kazuha memperhatikannya dari atas kebawah. Dia tidak terlihat membawa tas, jasnya juga rapi. Tidak ada tanda-tanda di saku baju dan celana. Seolah dia tidak membawa mora.
'jangan-jangan lupa membawa dompet?' tebak Kazuha dalam hati
"Tidak jadi beli, dompetku ketinggalan," ucap Scaramouche sedikit lesu. Terlalu banyak marah-marah membuatnya capek. Dan ternyata dugaan Kazuha benar.
"Humu, dugaanku benar. Anda tidak membawa dompet" ucapnya seraya mengangguk dua kali.
Kazuha menundukan kepalanya untuk sekadar melihat dua kotak susu yang telah ia bungkus rapi. Tangannya sudah otomatis membungkus barang setelah mengecek barcode. Sekadar bentuk pelayan kecil dari penjaga kasir. Tapi kalau sudah dibungkus rapi, ia merasa sangat disayangkan jika bungkusnya dibuang sia-sia.
"Bagaimana kalau Sessha menawarkan diri membantumu? Sangat disayangkan membuang bingkisan yang telah di bungkus rapi ini~ Bagaimana kalau Sessha memberimu secara gratis?" akhirnya Kazuha menawarkan diri. Dia bukankah orang yang kejam kepada orang yang membutuhkan. Selama raganya masih sehat, ia tidak keberatan membantu sesama. Menghela napas, akhirnya Scaramouche menatap si penjaga kasir dengan sedikit rona dikedua pipinya.
"Ini memalukan, dan ya... Dompetku terbawa seseorang." Harusnya ini jadi yang pertama dan terakhir kalinya Scaramouche mempermalukan diri. Ingatkan, dia harus menghajar anak buahnya ketika sampai di hotel nanti.
Mana penjaga kasirnya terlalu baik (walau aura menyebalkannya masih menguar). Apa nanti dia tidak rugi? Namun mau bagaimana lagi, hanya hari ini kesempatan Scaramouche membeli barang itu. Esok hari tidak ada yang tau. Jadi tangannya meraih susu yang sudah dibungkus rapi itu.
"Besok, aku akan kesini lagi. Kuganti uangmu!" Sejahat-jahatnya Scaramouche, dia masih tau diri tentang apa itu berhutang. Dia tidak akan menerima dua kotak susu itu secara gratis.
Kazuha terkekeh begitu melihat rona merah dari wajah pelanggan itu. Manis sekali, padahal beberapa menit yang lalu dia seperti sumbu pendek dari bom yang akan meledak. Kazuha tidak mempermasalahkan uangnya dipakai untuk membeli dua kotak susu. Ia anggap insiden kecil ini sebagai caranya agar dapat bertemu pelanggan itu.
Kazuha kekurangan informasi penting yang dapat digali darinya.
"Yoi de gozaru. Tapi sessha tidak yakin dapat bekerja disini lagi, jadi sessha harapkan Anda kembali secepatnya de gozaru yo~" sikap santai dan senyumannya, siapapun yang melihatnya langsung menebak bahwa pemuda ini tidak serius, karena sikapnya yang santai. Kazuha memberikan bingkisan itu ke pelanggannya.
"Terimakasih sudah berbelanja. Silahkan datang lagi de gozaru~"
'Tidak yakin dapat bekerja lagi katanya? Apakah itu berarti pemuda ini habis kontrak? Resign?'
"Kau tidak boleh pergi sebelum aku mengembalikan uangmu!" perintahnya secara mutlak. Scaramouche telah berjanji akan mengembalikan 18.000 mora itu. Sekaligus akan memberi si penjaga kasir uang 'tutup mulut'. Meskipun tidak saling mengenal, tidak menutup kemungkinan pemuda itu akan menyebarkan rahasianya. Scaramouche harus mengantisipasi hal itu.
Kazuha terkekeh pelan, dari semua pelanggan yang datang baru kali ini ada yang memberinya perintah mutlak dan secara sepihak. Ia hanya menyebutkan 'tidak yakin' bukan berarti besok tidak bisa bekerja disini lagi~
"Ingat perkataanku baik-baik."
"Baiklah~ Sessha nantikan de gozaru~" Kazuha melambaikan tangan kepada pelanggan yang baru pergi dari toko sambil memeluk kantong berisi dua kotak susu. Kemudian melakukan pose seperti detektif.
'Sudah jelas pelanggan tadi ketua mafia, mengingat perilaku dan sikap memerintah itu. Rambut seperti Violetgrass, mata sewarna dengan rambutnya. Kalau dilihat lagi dia mirip dengan pemimpin dari kampung halamanku, apakah dia ada hubungan darah dengannya?' dalam batinnya mengingat informasi terbaru yang didapatkan. Sudut bibirnya terangkat membentuk senyuman.
"Menarik. Humu, informasi yang berharga de gozaru~" ucapnya menganggukan kepala.
Lalu seorang pria paruh baya datang dari pintu khusus karyawan, menghampiri Kazuha.
"Otsukaresama, hari ini shiftmu udah berakhir. Datang lagi besok" ucap pria itu, manajer sekaligus pemilik Second Life. Kazuha berbalik dan memasang ekspresi ramah. Layaknya memasang topeng.
"Otsukaresama~ Tapi Sessha tidak bisa datang besok. Apakah bisa minggu depan?"
"Oh, kerja paruh waktu di tempat lain ya? Bukan masalah, datang aja kapanpun, saya terima"
"Terimakasih manajer"
"Cepatlah pulang, kasian saudaramu menunggu dirumah" ucap manajer yang dibalas kekehan Kazuha. Agak bersalah tapi semua itu settingan yang ia buat agar diterima bekerja.
Kaedehara Kazuha, mengembara bersama saudaranya hingga tiba di Liyue. Banyak mengambil pekerjaan paruh waktu untuk memenuhi kebutuhannya dan saudara. Semua itu hanyalah penyamarannya. Kazuha melakukan agar mendapatkan informasi. Sebagai informan dan mafia Crux Fleet.
Setelah pamit kepada manajer dan bersiap-siap di ruang loker khusus karyawan. Kazuha memakai kepala hoodie dan melangkahkan kakinya menuju keramaian distrik Liyue. Dia sudah mendapatkan informasi yang diperlukan, sudah waktunya melapor dan mencari informasi lagi di tempat lainnya.
Sementara Scaramouche lalu berjalan menuju hotel tempat dia menginap. Tidak jauh, kurang lebih hanya berjarak dua blok dia sudah sampai. Sesampainya dia di kamar hotel, dompet dan ponselnya tergeletak rapi di nakas. Pasti salah satu anak buahnya yang meletakan kedua benda itu. Sayang sekali mereka tidak di sini. Scaramouche jadi tidak bisa memberi 'pelajaran spesial'.
Sudahlah, lupakan semua yang terjadi hari. Pikirkan saja pekerjaan untuk besok
***
To be Continue...
{Publish Date: 29 Juli 2022}
Bạn đang đọc truyện trên: Truyen247.Pro