Another Story - Our Home (Part 2)
Another Story epilogue....maybe~
Have fun reading~~
~II~II~II~
Kazuha pikir Scara pergi ke dapur entah merengek minta kue atau makan. Tapi tidak disangka berada diluar pemikirannya.
Awal mulanya, saat sedang memasak. Kazuha mendengar suara langkah kaki yang bergerak pelan tapi cepat meninggalkan kamar, membuka pintu apartemen dan keluar tanpa suara pintu. Kazuha berpikir Scara ingin keluar dulu untuk menenangkan pikirannya.
Beberapa menit kemudian, masakannya sudah tersajikan diatas meja. Kazuha berencana menunggu Scara, tetapi sudah beberapa menit menunggu, ia tidak mendengar suara pintu terbuka bahkan langkah kaki pun tak terdengar.
Heran, tidak biasanya Scara pergi selama ini? Apakah dia ketiduran di atas atap apartemen?
Tiba-tiba terdengar suara rintik hujan dari luar, Kazuha menoleh melihat kearah jendela.
"Hujan....Scara tidak balik juga...."
Karena khawatir, Kazuha beranjak dari tempat duduknya dan mulai bersiap-siap mencari Scara. Berharap dia di atas atap seperti biasanya kalau mood dia buruk. Tapi begitu membuka pintu kamar untuk mengambil jaket, Kazuha tertegun.
"....ini..." perlahan kakinya mendekati meja kerja Scara, ke layar monitor yang menyala. Ia tidak percaya dengan apa yang ada disana.
"Tidak mungkin—" dengan segera, Kazuha langsung keluar kamar, tak lupa merampas jaket yang menggantung di dinding dan memakaikannya.
"Semoga dia tidak jauh..." ucapnya setelah keluar apartemen dan mengunci pintu. Kazuha segera mencari Scara mengandalkan insting dan kepekaannya terhadap alam dan suara angin.
***
Sementara Scara masih berjalan di sekitar Liyue Harbour. Kemanakah langkah kakinya membawanya tidak ada yang tahu, yang pasti ia ingin menjauh.
Menyedihkan sekali bukan? Disaat ia lupa akan tanggung jawab atas kesalahannya dia di masalalu ia tidak apa-apa, tapi sekarang disaat ia harus menghadapinya ia malah pergi.
"Kazuha pasti mencariku. Tapi aku tidak tahu harus bilang apaーaku..." ia melihat tempat berteduh dari hujanーdi bawah jembatan bawah 2nd life. Masih di dekat kota jadi Fatui sendiri tidak akan cari masalahーyang kalaupun cari masalah ia masih bisa melawan.
Scara berjongkok memeluk kedua lututnya dan kemudian menenggelamkan kepalanya. Dingin? Ia tidak merasa dingin, ia bukan manusia yang bisa jatuh sakit hanya karena hujan.
"..."
Scara berharap tidak ada yang datang. Namun kenapa ia malah berhenti di tempat yang mudah dicari?
Apakah jauh di dalam lubuk hatinya ia masih ingin di cari? Apakah dirinya ingin seseorang menyuruhnya kembali?
Tidak berbicara apa-apa, Scara hanya diam sembari mendengar suara rentik hujan yang deras.
***
Dibawah derasnya hujan, dimana orang-orang berteduh, berlindung dibalik payung sambil berjalan, bahkan bercengkrama di cafe. Kazuha berlari, tidak menghiraukan hujan, ia membawa payungnya, melihat ke sekitar serta berharap tidak terjadi hal buruk menimpa Scara.
Ingin memanggil namanya, namun bagaimana kalau kedengaran para fatui? Apalagi dia buronan mereka. Scara mungkin kuat, tapi Kazuha tetap khawatir kalau para Fatui memanfaatkan kelemahan Scara yang tidak ia ketahui.
Hujan semakin deras, membuat pandangannya mulai buram. Kazuha tidak punya pilihan selain berteduh di dekat supermarket 2nd life.
"Oh! Kazuha, lama tidak bertemu!" merasa dipanggil, Kazuha melirik pemilik toko. Ia kenal dengan pemilik ini, Kazuha beberapa kali bekerja paruh waktu di tempatnya.
Dan disinilah tempat pertemuan pertama mereka.
"Halo tuan, lama tidak bertemu~ Syukurlah anda sehat saja de gozaru~" sapa Kazuha ramah. Ia mendengar cerita pemilik toko bahkan menawarkan diri buat masuk ke tokonya dan minum teh hangat sambil menunggu hujan berhenti. Tapi Kazuha menolak, ia harus menemukan Scara.
"Aaah temanmu ya! Saya tidak tau masalah kalian, tapi semoga ketemu ya! Saya balik masuk toko dulu, oh sebelum itu—" pemilik toko memasuki toko, tapi tidak lama dia kembali dan memberikan sekotak pudding pada Kazuha.
"Kau sudah banyak membantuku, ini tidak banyak tapi terimalah! Temanmu pasti lapar di cuaca begini"
"Eh, sessha tidak ingin merepotkan—"
"Gapapa terima aja! Kalo butuh kerja langsung kesini aja!" ucap si pemilik. Kazuha terpaksa memerima kebaikan hatinya.
"Terimakasih tuan, kalau begitu saya terima dengan senang hati de gozaru~"
Lalu si pemilik toko pamit kembali kerja, Kazuha juga pamit melanjutkan pencariannya. Kebetulan hujannya tidak deras lagi, ia tidak perlu khawatir dengan penglihatan dan pendengarannya.
Mengandalkan suara angin, akhirnya ia menemukan sosok yang dicari. Ingin memanggil namanya, tapi Kazuha takut Scara melarikan diri lagi. Jadi ia dekati perlahan tanpa adanya suara. Hingga ia berada di depan Scara.
"Kalau disini terus, nanti kedinginan lho" Kazuha membuka suara, dibalik suara hujan yang belum menunjukan tanda-tanda berhenti.
Scara menoleh ke arah suara.
Ah... Kazuha. Ia sudah tahu bahwa pemuda di depannya pasti akan mencarinya. Entah alasannya apa.
Karena Kazuha yang sekarang pasti sudah tahu segalanya. Tentang dirinya sedikit, dan juga tentang kehancurannya klannya.
"Apa maumu kemari? Kau sudah baca semuanya kan? Apakah kau ingin mengajakku kembali ke apartment atau kau ingin mengakhiriku?" Tanyanya, entah kenapaーia hanya mengatakan apa yang ada dipikirannya.
"Kau punya hak untuk memilih salah satu dari itu. Bagaimanapun juga aku telah melakukan sesuatu yang sangat burukーyang berakibat fatal bagi keluargamu." Ia berhenti sejenak berusaha untuk menenangkan dirinya.
"Aku telah menyembunyikan hal yang sangat penting ini lumayan lama. Aku pantas mendapatkannya."
Kazuha mendengarkannya, semua ucapan yang keluar dari mulut Scara. Ia berpikir, kenapa Scara berbicara seperti menyesali semua perbuatannya?
Oke, Kazuha terkejut Scara mengetahui kejatuhan klannya. Tapi bukankah Kazuha pernah cerita tentang keluarganya waktu mereka menghabiskan waktu di apartemen?
Ingin mengakiri hidupnya? Kazuha tidak mungkin melakukan hal sekejam itu.
Kazuha tidak bicara, ia melepas jaketnya dan mengenakannya pada Scara.
"Bagaimana kalau—"
"Kita bicarakan ini setelah kembali pulang?"
Jawaban Kazuha sebenarnya adalah salah satu jawaban yang sudah ia perkirakan. Ia hanya melirik ke arah jaket yang dipasangkan ke tubuhnya.
Kazuha adalah pribadi yang sangat dewasa, tidak sepertinya, yang lari karena takut akan konsekuensi dari apa yang ia telah lakukan.
Ia hanya menganggukkan kepalanya sebelum berdiri dari posisinya.
"Baiklah..."
Kazuha merasa lega karena Scara menurutinya. Ia ingin menjawab pertanyaan-pertanyaan Scara, tapi tidak sekarang. Setidaknya, bukan ditempat terbuka seperti ini.
Kazuha membawa Scara kembali ke apartemen. Bahkan menggenggam tangannya biar tidak hilang lagi.
Perjalanan mereka terasa singkat, tak terasa sudah berada di depan pintu apartemen. Kazuha membuka kunci dan pintu untuk Scara.
"Ayo masuk! Hari ini aku masak makanan kesukaanmu, tanpa brocoli~" ucapnya. Saat Scara sudah masuk apartemen, Kazuha menutup pintu, tak lupa menguncinya. Ia menuntunnya ke ruang makan.
"Kita makan dulu ya? Kamu pasti lapar" pintanya, meletakan kotak pudding diatas meja.
***
Selama perjalanan Scara hanya melihat tangannya yang di genggam erat oleh Kazuha.
Mengapa?
Satu pertanyaan terlintas dipikiran Scara, tidak ada yang bisa menjawabnya.
Mereka akhirnya sampai di apartment. Masuk dan mengikuti Kazuha ke ruang makan. Memang tadi sebelum Kazuha pergi ia sempat bilang kalau ia lapar, bahkan sekarang ia bisa merasakan perutnya berbunyi.
Masakan kesukaannya, tanpa brokoliーbiasanya Scara akan seperti biasa memprotes dengan bilang 'tanpa brokolinya ga perlu dibilangin' karena dia tsundereーnamun ia hari ini merasa sangat sulit untuk melakukan hal tersebut.
Scara menatap Kazuhaーia berperilaku sedikit berbeda kali iniーnamun disaat yang sama ia masih Kazuha yang sama. Ia masih Kazuha yang biasanya, ia melihat pudding yang ada di meja, lalu mengambilnya satu.
"Itadakimasu" ia membuka plastik pembungkus diatasnya lalu mengambil sendok kecil yang tersedia satu paket dengan puddingnya.
"Kenapa...?" Setelah satu suap, sebuah kata pertanyaan keluar dari bibir Scara.
Kenapa kau masih bisa bersikap baik seperti ini padaku... setelah kau tahu apa yang sebenarnya terjadi.
ingin sekali ia menanyakan hal itu namun suaranya tertahan di tenggorokan.
Kazuha menatap bingung kearah Scara, ia tidak mengerti pertanyaannya. Terkadang Kazuha tidak memahami jalan pikiran Scara, biasanya mudah ditebak, tapi sekarang tidak.
"Maksudmu?"
Apa yang ingin Scara katakan?
"Kau sudah baca e-mail dari wanita itu bukan? Aku juga sudah tinggalkan pesan kalau kau boleh membacanya." Scara menundukkan kepalanya kebawah.
"Apalagi wanita itu menggunakan banyak sekali 'Kunikuzushi' untuk memanggilku. Apakah kau tidak terpikirkan sesuatu setelah mendengar nama itu?" Tangannya terkepal erat, bahunya sedikit bergetarーbukan karena dingin.
Kepalanya serasa mau meledakーmalfungsi? Namun sistemnya hampir sama seperti manusia, belum lagi ia yang punya perasaanーyang bagi wanita itu adalah sebuah <<error>>
"Akulah yang telah menjatuhkan klanmu... hal itu juga ada di e-mail... tapi kau masih bisa bersikap baik seperti biasanya...." kepalan tangannya semakin erat dan ia mulai menggertakkan giginya.
"Bukannya itu aneh? Bahkan sebaik apapun seseorang pasti ada batas antara kebaikan tersebut..."
"Scara...." Itulah ucapannya setelah mendengarkan semua penjelasan Scara. Kazuha belum ada melihat isi email, tapi ia jelas-jelas mendengar kata 'Kunikuzushi', nama yang tertulis di dalam surat kakeknya.
Mungkin Scara benar, ada batas kebaikan seseorang. Siapapun yang mendengar ini, pasti akan marah besar dan membalas dendam.
Tapi Kazuha tidak merasakannya. Perasaan negatif dan keinginan untuk membalas dendam. Karena pesan yang disampaikan kakeknya itulah—
"Menurutmu, aku harus marah padamu setelah apa yang kamu lakukan pada klanku?" ucapnya seolah ingin melanjutkan kalimat Scara. Tiba-tiba ia tertawa, bukan tawa lepas melainkan tawa kecil yang terdengar lucu. Padahal tidak ada yang lucu selama interaksi mereka.
"Aku tidak akan melakukannya. Kenapa pikiranmu negatif?"
"Itu..." Scara terdiamーiya, tidak ada keharusan bagi Kazuha untuk melakukan hal yang selama ini ia terus pikir.
Tapi entah kenapa Scara tidak bisa menerima itu begitu saja.
"Tapi... apa yang telah kulakuan dulu pasti sangat berpengaruh padamu. Karenaku kau kehilangan status kebangsawananmu, kelihangan kehidupan damai di Inazuma. Karena amarahku pada wanita ituーkeluargamu yang tidak ada sangkut pautnya juga terlibat dan menerima akhir yang tidak mengenakkan." Scara terdiam sejenakーuntuk mengambil nafas sebelum melanjutkan perkataannya.
"Apa yang kulakukan itu adalah hal yang sangat tidak bisa dimaafkanーsetidaknya bagiku... dan aku berpikir kau juga berpikir seperti itu." Ia menatap kotak pudding yang masih terisi setengahnya.
"....." ia terdiam.
"Meskipun begitu... apa kau tetap tidak marah? Apa kau tetap tidak ada keinginan balas dendam? Kalaupun tidak..."
Setidaknya beritahu aku alasan kenapa kamu masih terlihat seperti menerimaku di tempat ini, aku yang telah menghancurkan mungkin saja masa depanmu sebagai penerus dari klan Kaedehara
Ingin kata-kata itu terucap, namun Scara memilih untuk berhenti ditengah-tengah
Scara membenci dirinya saat ini? Kemana sosok egoist nan angkuhnya selama ini? Kenapa disaat seperti ini ia malah terlihat sangat tidak seperti dirinya?
***
Kazuha sudah menduga pernyataan yang terucap dari mulut Scara. Dan ia tidak menyangkalnya. Kalau saja klannya tidak terlibat, mungkin saja Kazuha masih tinggal di Inazuma sebagai pemimpin klan Kaedehara. Tapi di sisi lain, Kazuha tidak akan bisa mendapatkan kebebasan yang ia impikan sejak kecil.
Kazuha menyayangi klannya. Bahkan ingin membantu ayahnya mendapatkan kembali kejayaan klan. Tapi ayahnya selalu bilang untuk tidak terikat apapun pada tanggung jawab klan itu. Keluarganya tidak ingin Kazuha terbelenggu di rumah yang cepat atau lambat akan runtuh ini.
Dan juga, jika tidak karena semua yang telah ia lalui, Kazuha tidak mungkin berada di tempat ini dan bertemu dengannya.
Setelah merasa Kazuha mendengarkan semua ucapan Scara, ia membuka suaranya. Ia ingin meyakinkan Scara dengan ucapannya.
"Kalau tidak karenamu, mungkin aku sudah tidak memiliki kebebasan lagi seperti sekarang" ia menutup matanya, mengingat kembali masa lalu bagaikan film itu.
"Seperti yang aku bilang, aku tidak akan membalas dendam. Karena balas dendam hanya membuatnya tidak bisa mengenal jati diriku" Kazuha melihat kotak bonsai kecil yang diisi oleh batu alam di sudut ruangannya.
"Seperti kata kakekku, janganlah kehilangan jati diri dengan tersurut emosi atau emosi negatif apapun. Ayahku juga tidak ingin aku menjadi pribadi yang emosian" Pandangannya beralih ke Scara, yang saat ini diliputi penyesalan. Ia ingin meringankan beban Scara.
"Lagipula, semuanya hanyalah masa lalu. Apa yang kita dapatkan kalau hanya melihat masa lalu? Jawabannya, tidak ada. Melainkan hanya perasaan lega. Tapi setelah itu apa?"
"Bukankah— melihat kedepan membuatmu lebih ingin melihat masa depanmu? Dengan usaha yang diperoleh."
Scara memerjapkan matanya, namun setelah itu sebuah senyumanーyang lembut namun juga menyiratkan rasa lega yang tak terkira dari pemuda itu. Disatu sisi ia ingin mengetawai dirinya beberapa saat lalu, melihat Kazuha yang menatap maju ke masa depan sedangkan ia yang masih terperangkap dalam ketakutan dan penyesalan di masalalu.
"Jadi... kalau begitu... apakah itu artinya aku masih bisa tinggal disini seperti biasanya?" Tanya Scara, ini adalah salah satu pertanyaan yang paling mengganjal pikirannya.
Kazuha tersenyum, anggukan pelan sudah cukup sebagai jawaban atas pertanyaan Scara.
"Bukannya sejak awal kita sepakat tinggal bersama? Tempat ini adalah rumahku dan juga rumahmu."
Scara terdiam, ada benarnya jugaーmulutnya terbuka dan mengeluarkan tawaーsedikit terdengar mengejek dirinya tadi tapi disisi lain ia juga senang.
"Benar juga ya... hahh.. setelah semua pikiran aneh menghilang begini jadi makin lapar, aku mungkin bisa habiskan pudding yang ada di meja." Katanya mengambil pudding yang tadi sempat ia tinggal.
"Pudding emang enak banget kalau abis keluarin uneg-uneg." Katanya sambil menikmati puddingnya. Matanya tertutup masih dengan sedikit senyuman di wajahnya.
Makasih udah ngasih aku kesempatan untuk tetap disini. Di tempat inilah aku merasa paling aman dan nyaman
tempat ini, suasana ini...
Aku menyukainya
~II~II~II~
Yey selesai~~ /g
Sebenarnya masih ada lanjutan tapi author perlu edit dulu. Gimana menurut kalian? Kurang angst? Atau gak ada uwu uwu nya?
Apapun alasannya, Author lega banget publish ini
Jangan lupa like dan share ya~
Next, part 3
[Publish Date: 20 Desember 2022]
Bạn đang đọc truyện trên: Truyen247.Pro