Another Story - Our Home (Part 1)
Aloha para readerku~ Kembali lagi bersama author yang balik dari kuburan/digebuk
Oke mari simpan basa-basinya
Jadi sebenarnya cerita [Meet by Chance] kan sudah lama tamat nih. Author belum sempat selesaikan draft lanjutan cerita ini. Rencana kalau sudah siap, author bikin nih another storynya. Sementara ditaro disini dulu sampai draft cerita baru selesai.
Ini cerita setelah ending ya! Setelah berbagai peristiwa (nantinya ada di cerita baru) tuntas, Kazuha dan Scara mulai tinggal bersama dalam satu atap di apartemen sederhana kota Liyue.
Btw Beware angst, uwu, dan ada sedikit spoiler patch 3.3
Oke last, have fun reading~
~||~||~||~
Setelah berbagai kejadian di Inazuma- lebih tepatnya misi yang diberikan oleh seseorang yang tidak bisa Kazuha sebutkan. Akhirnya dirinya tiba di Liyue-
Ya pada akhirnya terhindar dari marabahaya yang mengancamnya selama 3 hari terakhir. Sekarang, dirinya berjalan menuju markas Crux Fleet untuk melaporkan hasil misinya kepada kapten Beidou.
Awalnya dimulai dari berbasa-basi, hingga berakhir ajakan minum. Tetapi Kazuha menolaknya, ia ingin kembali ke apartemen dan istirahat.
Setidaknya begitu-
Sampai dirinya tiba di depan pintu apartemen dan berniat membukanya.....
"Bau apa ini?" tercium bau tidak sedap yang berasal dari dalam kamar. Khawatir, Kazuha segera membuka pintu setelah membuka kuncinya dan menemukan
Seisi ruangan penuh sampah.
Kazuha menutup wajahnya, menarik napas panjang dan membuangnya.
"Haah.....inilah yang terjadi saat aku pergi"
***
Scara melihat sosok mendekat ke apartment dari layar PC yang ada di depannya, namun ia tidak melakukan apapun.
Karena ia tahu siapa yang datang. Ia membiarkan orang itu masuk ke apartment setelah meniadakan sistem keamanan yang ia pasang setiap kali pemuda itu pergi lebih dari sehari. Bagaimanapun ia adalah buronan dari organisasi besar yang bernama Fatui, hidupnya selalu dihantui rasa tidak aman, dimanapun itu.
"Haah..... inilah yang terjadi saat aku pergi."
Itu adalah hal yang pertama kali Scaramouche dengar, ia melihat sekelilingnya, selama Kazuha pergi memang tidak ada yang mengurus apartment karena Scaramoucheーatau Kunikuzushi atau Wanderer atau terserah mau manggil apa, tidak pernah mau keluar dari apartmentnya yang merupakan satu-satunya safe area miliknya.
"Oh? Kau sudah kembali?" Tanpa rasa bersalah sedikitpun ia bertanya pada pemuda yang baru saja memasuki apartment mereka.
Kazuha selama ini berpikir, apakah keputusannya tepat sewaktu mengajaknya tinggal dalam satu atap? Awal mulanya karena ia ingin membantu Scara sejak beberapa kali bertemu, entah di Liyue atau Mondo. Kazuha banyak mengambil kerja paruh waktu di berbagai tempat, sehingga pertemuan tidak yang tidak disengaja itu menjadi berarti. Disisi lain, ia juga khawatir mengingat Kazuha pernah kedapatan melihatnya tidak membawa dompet atau identitas diri. Bagaimana nasibnya kalau tinggal sendirian? Oh ia tidak ingin mengingatnya.
Dan juga ia menyembunyikan pekerjaan dunia bawahnya kepada Scara. Kazuha hanya menyebutkan kalau dirinya menghidupi diri dengan bekerja paruh waktu, ia lebih suka mengambil banyak pengalaman kerja daripada harus kerja full-time di suatu tempat. Padahal kebenarannya, ia melakukan itu untuk mengumpulkan informasi.
Kazuha juga tahu bahwa Scara adalah buronan yang diincar para fatui. Dari informasi yang ia dapat, harbingers no 6 ini berkhianat pada tsaritsa dan kabur membawa data penting. Tapi Kazuha tidak tau data apakah itu, sampai-sampai dijadikan buronan. Dan ada kemungkinan Scara tidak mau cerita, jadi Kazuha tidak ingin bertanya lebih jauh.
"Ah- baru saja. Ngomong-ngomong-" Kazuha menunjuk tumpukan sampah di lantai.
"Ini apa~?" dengan senyumanー misterius.
Scaramouche mengarahkan pandangannya pada arah dimana tangan Kazuha menunjuk.
"Oh itu sampah yang kemarin-kemarin, kebanyakan seperti cup noodles ataupun snacksーaku tidak ada waktu membuangnya keluar jadi aku taruh saja disana." Setelah berkata seperti itu ia kembali fokus ke pekerjaannya, meski kali ini ia baru mulai lagi jadi yang ia lakukan adalah nengecek e-mail dari calon pelanggan atau memang yang sedang menjadi pelanggannya.
Sudah cukup lama ia mengenal Kazuha dan tinggal bersamanya, namun Scaramouche masih tidak terlalu terbiasa lagi hidup sendiri, apalagi selama ia menjadi Harbinger, pasti ada saja yang mau melakukan sesuatu untuknya, kebiasaan ini membuatnya menjadi mageran dan berakibat pada situasi seperti iniーyang sebenarnya bukan kali pertama.
Bisa dibilang setiap Kazuha berpergian meninggalkannya agak lama pasti akan berakhir seperti ini.
Kazuha menghela, ya jelas dia tau benda apa yang ada di hadapannya. Lebih tepatnya di sekitarnya. Penuh sampah berserakan dimana-mana.
Kazuha tidak mempedulikan Scara kembali ke kamarnya, ia memilih ke gudang kecil dan mengambil peralatan kebersihan seperti sapu, pel, dan plastik besar untuk mengumpulkan sampah. Begitu sudah lengkap, Kazuha membawa plastik besar berwarna hitam lalu berjalan melewati sampah-sampah menuju kamar Scara dan Kazuha yang- tak kalah berantakan lagi. Dari sini ia merasa tidak bisa tidur nyenyak.
Kazuha menepuk pundak Scara, menghalangi pandangan Scara dari layar komputer dengan plastik.
"Ayo bersih-bersih! Yang buat berantakan ini Scara dan kita sudah sepakat kerja sama selama tinggal disini." ajak Kazuha.
Scaramouche awalnya menatap malas ke Kazuha namun ia menghela napas. Lagipula itu kesepakatan mereka, mau tidak mau ia harus mengerjakannya.
"Baiklah, apa yang harus kulakukan?" Tanyanya pada Kazuha, ia beranjak dari posisi duduknya namun tidak mematikan layar PCnya yang sedang menampilkan list e-mail yang tidak penting baginya
Meski ada satu e-mail yang mungkin akan menarik perhatian dari teman sekamarnya itu.
Syukurlah Scara masih ingat perjanjian mereka. Jika menyangkut tinggal dalam satu tempat, tentunya perlu kerja sama. Kazuha sudah terbiasa tinggal dimana-mana, bahkan pernah tinggal di kapal bersama anggota crux fleet. Sama seperti tinggal di asrama, kalau bekerja bersama-sama, masalah seperti bersih-bersih ini pasti akan terselesaikan dengan cepat.
"Scara ambil sampah di lorong depan pintu dan masukan di plastik ini. Aku urus bagian kamar ya?"
"Hm, baiklah." Tanpa babibu ia mengambil plastic yang diberikan Kazuha lalu mulai keluar kamar dan memgambil sampah yang ada di lorong depan.
"Banyak sekali sampahnya." Katanya sambil mengambil satu persatu sampah dliluar.
Kazuha melihat Scara keluar dari kamar, ia mulai lega karena Scara menuruti permintaannya. Sekarang Kazuha mulai membersihkan kamar mulai dari membersihkan sampah, mengumpulkan baju berserakan hingga selimut dan sprei pun ia kumpulkan.
Namun waktu membersihkan meja Scara. Ia tidak sengaja melihat email di layar komputernya yang masih menyala.
'ini.....Ei?' batinnya merasa heran. Rasanya Kazuha pernah mendengar kata ini. Tapi dimana?
Kazuha melanjutkan kegiatan bersih-bersihnya, tetapi pikirannya berada pada email itu.
"Oh! Jangan-jangan-" tiba-tiba ia mengingat nama Ei. Menurut informasi yang didapatkan, nama Ei bukannya nama panggilan dari nona Yae kepada Raiden Shogun?
Sementara Scara masih nggak ngeh bahwa salah satu rahasia terbesarnya mungkin saja akan terungkap oleh Kazuha masih santainya memunguti sampah, sampai akhirnya ia memenuhi satu kantong dan hampir menyelesaikan pekerjaannya. Ia melihat beberapa kantung yang sudah penuh dengan sampah, ia kembali ke kamar untuk memastikan apakah sudah selesai disana biar sekalian ia yang buang sampahnya.
"Kazuha, apa disana sudahーhm? Kenapa kau melihati PCku seperti itu?" Tanya Scara bingung. Soalnya ia tidak ngeh e-mail dari Ei yang ada disana.
Kazuha tersadar dari lamunan panjangnya, ia menoleh keasal suara.
"Ah- baru saja selesai." Kazuha segera mengambil kantong sampah.
"Tadi di mejamu banyak kotak pudding dan botol minuman, jadi sekalian aku bersihkan." jelasnya, menyembunyikan fakta bahwa ia tidak sengaja melihat email Scara.
"Bagian disana sudah selesai? Kalau sudah, aku mau buang sampah-sampah ini"
"Oh iya diluar sudah selesai. Baru aja aku pengen buangin sampahnya. Yasudahlah." Katanya ia lalu mereganggkan badannya, lama jadi NEET membuatnya jarang bergerak banyak.
"Bersih-bersih bikin lapar." Ujarnya sembari duduk di kursi... gamingnya, jelas karena kursi gaming itu sangat membantunya yang kerja lama duduk biar tetap relaks.
Kazuha mengikat sampah-sampah plastik dan berniat membuangnya. Tapi tiba-tiba handphonenya bergetar. Kazuha segera mengeceknya, ia menemukan pesan Yae yang berisikan misi baru.
"Kali ini apalagi?" pikir Kazuha, ia membaca isi pesan itu.
"Haah... aku tidak tau ini beneran atau bohongan. Tapi kalau tidak dilakukan, harga diriku yang terancam. Beratnya de gozaru yo~" mau tidak mau Kazuha harus melakukannya, jika bohongan, ia hanya perlu melapor ke Anegimi atau nona Ningguang atas pelanggaran penyalagunaan kekuasaan.
Setelah Kazuha meletakan sampah isi plastik di depan pintu, Kazuha berseru.
"Scaraa, aku mau keluar sebentar. Beli bahan makanan. Mau titip apa?"
Scara berpikir sebentar sebelum akhirnya ia memutuskan apa yang ingin ia makan.
"Yang manis-manis! Seperti cheesecake atau mungkin custard pudding!" Serunya dari dalam ruangan. Ia melihat apartment mereka yang sudah kembali bersih dan kembali ke kerjaannya . Ia keluar dari kotak e-mail dan mulai mengerjakan komisi dari clientnya. Bahkan ia tidak ada niat untuk melihat e-mail siapa saja yang ada tadi.
"Oke! Aku pergi dulu!" jawabnya, membuka pintu kemudian membawakan sampah-sampah keluar dari apartemen. Sebelum menjalankan misinya, ia buang dulu sampah ini ke tempat pembuangan sampah di dekat apartemen.
Setelah membuangnya, yang- butuh waktu lama karena berat sampah, Kazuha segera menjalankan misinya.
***
Scara mulai pekerjaannya, sesekali ia menghela napas. Dan memutuskan untuk mengecek kembali e-mail boxnya. Ia merasa ada yang aneh dari Kazuha, tingkahnya mencurigakan. Apa yang dia lihat dari PCnya, bahkan saat bilang kalau yang diluar sudah selesai ia bersihkan Kazuha tampak seperti melamun.
Mengskrol layar dari PCnya, Scara akhirnya menemukan sebuah e-mail yang janggal.
"Ei... wanita itu bagaimana bisa?" Ujarnya bingung, ia telah menyembunyikan alamat e-mailnya yang ini selama puluhan tahun dari sang Electro Archon dan hanya regular customer saja yang tahu.
"Apa jangan-jangan Kazuha melihat ini?" Pikiran yang aneh-aneh mulai mengisi otakknya sekarang.
Apa Kazuha hanya sekedar melihat dari luar? Apa Kazuha membacanya secara keseluruhan? Ia tidak tahu, namun yang pasti ia mulai takut
Ia takut kalau Kazuha tau siapa dirinya yang sebenarnya.
***
Kazuha mulai menjalankan misinyaー yang terpaksa ia lakukan karna harga dirinya akan sesuatu yang menjadi taruhan. Misi dari nona Yae adalah memotret kencannya nona Keqing dan tuan Zhongli dari Wansheng Funeral. Sejujurnya ia tidak ingin melakukan ini, terlebih merasa bersalah karena melibatkan nona Keqing. Jika foto ini kesebar, ia akan langsung segera meminta maaf.
"Maafkan saya, Keqing-dono..." gumam Kazuha, memotret dari jauh kencannya nona Keqing dan tuan Zhongli. Ia sudah seperti seorang papparzi saja. Atau mungkin stalker? Karena Kazuha memasang chip gps ke ikat rambutnya nona Keqing sewaktu menjadi guide dia. Bisa dibilang untuk keamanan kalau terjadi sesuatu yang membahayakan nyawanya.
Merasa sudah cukup, Kazuha segera meninggalkan lokasi. Sejauh mungkin menghindari lokasi kencan. Ia memasuki supermarket di dekat apartemennya, membeli bahan makanan dan pesanannya Scara.
Sementara itu...
Zhongli tersenyum tipis mendengar apa yang terlontar dari bibir sang yuheng.
"Nona yuheng berkata seperti itu, seolah ingin menantang saya saja. apakah itu sebuah pertanyaan? atau pernyataan.. hmmh- nona sangat lucu, apa anda merasa aneh? uhm- lupakan." ujarnya kini.
"Maa- wajahmu merah. nona," tambahnya. Pria itu merasakan ada seseorang yang mengawasi, namun ia hanya bisa menghela napas lelah seolah mengabaikan apa yang dilakukan oleh orang tersebut.
'ahh- ada yang memotret kah?' batinnya kini dan pria itu kembali menoleh menatap perempuan dihadapannya.
"A-apanya yang menantang anda tuan?! Lagipula, s-saya tidak lucu!!" Keqing mengelak dengan wajah yang masih memerah.
Walau saat ini Keqing merasa malu-malu kucing, namun instingnya sangat jelas mengatakan ada yang sedang menguntitnya saat ini. Sontak Keqing menoleh, mencari keberadaan sosok yang sepertinya sedang memotretnya. Namun sekeras apapun usahanya untuk mencari, ia tidak dapat menemukannya.
'Siapa itu tadi? Jelas-jelas aku merasakan adanya seseorang yang sedang memotret,' batinnya berbicara. Matanya tanpa henti masih saja menelusuri setiap orang yang berlalu lalang melewatinya dengan waspada.
'Sial, perasaanku tak enak. Entah kenapa aku merasa akan menjadi korban dari kejahilan nona miko selanjutnya.'
Kembali kepada Kazuha yang berhasil kabur...
"Cheesecake dan custard pudding ya? Scara-dono memang suka makanan manis ya~" gumamnya seraya mengambil kue dan pudding kemudian membayar belanjaannya di kasir.
"Humu, kurasa sudah cukup. Saatnya kembali~" ucapnya melihat barang belanjaan yang dibawa dengan kantung kertas.
***
Scara membuka e-mail tersebut dan membacanya seksama. Matanya membulat dan tangannya menggenggam mouse dengan erat, expressinya berubah penuh dengan amarah.
"Minta maaf? Sekarang? Sudah berapa tahunーpuluh tahun sejak hal itu terjadi. Minta maaf sekarang buat apa?!" Kepalan tangannya yang tadi menggenggam mouse sekarang menggebrak emosi meja. Tangannyaーatau mungkin tubuhnya bergetar hebat.
"Setelah apa yang kulakukan untuk mendapat perhatianmu dulu, kau sama sekali tidak menolehーsetelah aku bebas dan mendapat kehidupan lagi, kau datang untuk menghancurkan semuanya." Suaranya bergetarーia seperti menahan sesuatu, ia menggigit bawah bibirnya. Ia kemudian lanjut membaca.
Isi pesannya bukanlah hal yang beratーmungkin, hanya permintaan maaf, bertanya bagaimana ia sekarang dan sedikit menyinggung kejadian di masa lalu, sedikit menyinggung insiden yang mengakibatkan jatuhnya klan Kaedehara. Terlebih, semua nama yang wanita itu pakai dalam surat itu adalah Kunikuzushi... bukan nama yang ia berikanーentah ia lupa atau mungkin ia menghargai keputusan Scara untuk mengganti namanya, Scara tidak tahu.
"Apa gunanya bertanya seperti ini sekarang...sialan..." namun bagi Scara surat ini adalah sesuatu yang tidak ada artinya. Tidak ada artinya selain membuatnya marah.
Dengan isi ini. Kalau Kazuha membaca semua ia kemungkinan sudah tauーsetidaknya ia terlibat dalam jatuhnya klannya.
Apa yang harus ia lakukan? Apa yang harus ia jelaskan? Apakah Kazuha akan membencinya? Apakah ia akan marah?
Apakah ia masih bisa ada disini? Ditempat ini dengan Kazuha?
Kepalan tangannya terlepas dan ia hanya menatap kosong layar di depannya.
Kazuha kembali ke apartemen, belanjaannya cukup banyak dan ia tidak ingin membuat Scara menunggu. Ia menenteng belanjaannya hingga tiba di depan pintu apartemen no 25, tempat tinggalnya Kazuha dan Scara. Tangannya diulurkan, berniat membuka pintu. Namun terhenti begitu mendengar suara ribut dari dalam.
Suara itu....Scara?
Kazuha memutar ganggang pintu(?) dan berjalan cepat menuju kamarnya, tapi yang ia temukan adalah mood Scara yang tidak baik.
"Scara? Kamu kenapa?" itulah ucapan pertama yang ia lontarkan. Biasanya jika mood dia tidak bagus, langkah pertamanya adalah mendengar permintaannya.
'Suara ituーKazuha?' Scara ingin buru-buru mengclose tab e-mail ini dan berkata bahwa tidak ada apa-apa.
Namun tidak ada yang bisa terlaksanakan, tangannya serasa mati rasa.
Mati sudah diaーkalaupun Kazuha tadinya tidak tahu, sekarang ia pasti tahuーkarena isi e-mail dari sang Electro Archon itu tepat sekali berakhir dibagian bawah yang juga membicarakan kejadian yang melibatkan klan Kaedehara.
"..." Ia berdiri dari posisinya dan menatap Kazuha.
Apa yang harus ia lakukan? Apakah ia harus kabur? Atau ia harus menjelaskanー
Menjelaskan apa? Bagi Kazuha hal yang Scara telah lakukan pada keluarganya adalah sesuatu yang tidak bisa dimaafkan. Apapun alasannya, hal itu tidak akan berubah.
"Kazuha aku..."
Kepalanya blank, ia benar-benar kebingungan. Matanya yang menatap kosong Kazuha, ia menjauh perlahan.
"Bisa kau tinggalkan aku sendiri?" Sebuah permintaan keluar dari mulut Scara.
Kazuha menatap pemuda yang ajak jauh darinya dengan tatapan bingung. Ada apa dengan Scara sampai dia diam begini?
Dalam diam melirik komputer dibelakangnya, ah sekarang ia paham.
Apakah karena isi email itu?
Kalau jujur, Kazuha belum membaca isi emailnya. Ia hanya melihat nama pengirim saja. Baginya, tidak baik melihat sesuatu tanpa izin dari pemiliknya. Kazuha menutup mata, seolah memahami permintaan Scara. Mungkin ia ingin waktu sendiri.
"Baiklah. Aku ke dapur dulu dan menyiapkan makan malam, cheesecake dan puddingnya aku taruh di dalam kulkas ya?" ia tersenyum didepan Scara. Berharap cara seperti ini tidak membuatnya khawatir. Kazuha membalikan badan, melangkahkan kaki ke dapur.
Scara tidak menjawab dan membiarkan Kazuha pergi ke dapur. Ia kemudian duduk kembali ke kursi gamingnya. Ia benar-benar kebingungan, ia tidak tau harus apaーkalau dilihat dari reaksi Kazuha, sepertinya Kazuha belum membaca e-mail tersebut, baik tadi maupun sekarang.
Ia tidak tahu, akan lebih baik kalau ia menjelaskan semuanya pada Kazuha, namun ia tidak berani.
Ia tidak berani menghadapi fakta bahwa Kazuha akan membencinya jika ia tahu kebenaran tersebut.
Ia tidak bisa berada disini. Tempat ini sudah bukan tempatnya lagi.
"Kalau saja aku melakukan ini dari awal."
Harusnya Scara menghindari pemuda itu dari awal ia tahu bahwa Kazuha adalah keturunan dari klan Kaedehara.
Ia sangat naive, kalau begini caranya bukannya ia tidak ada bedanya dari Ei? Mengalihkan diri dari kesalahannya dan berpura-pura tidak ada apa-apa. Lari dari tanggung jawab akan kebenaran yang Kazuha harusnya tahu.
Scara berdiri dan berjalan menuju brankas rahasianya, mengambil data rahasia yang selama ini ia sembunyikan dari Fatui. Lalu menulis sebuah memo untuk Kazuha.
"Kazuha seharusnya masih menyiapkan makan malam. Masih ada waktu untuk pergi." Katanya, ia kemudian menaruh memo itu dan keluar dari apartment, meninggalkan PCnya yang masih hidup, menampilkan isi e-mail tersebutーmelalui Jendelaーketinggian ini tidak akan membunuhnya, bagaimanapun juga ia adalah kreasi dari Archon dan juga pernah menjadi Harbinger ke 6.
Memo tertulis,
[Baca saja e-mailnya, maaf aku tidak punya keberanian untuk mengatakan kebenaran. Aku telah terbuai dalam nikmatnya rasa aman dan nyaman disini. Aku seharusnya tidak ada disini, aku seharusnya tidak hidup dengan damai denganmuーalasannya ada di e-mail tersebut.
Sekali lagi, maaf.]
~||~||~||~
Hehe tunggu ya! Part 2 nya menyusul~
[Publish Date: 20 Desember 2022]
Bạn đang đọc truyện trên: Truyen247.Pro