Chào các bạn! Vì nhiều lý do từ nay Truyen2U chính thức đổi tên là Truyen247.Pro. Mong các bạn tiếp tục ủng hộ truy cập tên miền mới này nhé! Mãi yêu... ♥

Chapter 6


3rd pov


"Ahahaha Anegimi bisa saja." Kazuha mengambil minumannya lalu meminumnyaーhm? Ia merasa rasanya sedikit berubah.


Dan rasa apa ini? Tiba-tiba wajahnya terasa hangat dan kepalanya sedikit pusing.


'Perasaan ini minuman sayaーdan tidak ada alkoholnyaーuuhh...  rasanya aneh sekali.' Batin Kazuha, ia terkenal tidak kuat meminum minuman beralkohol, isi sedikit saja ia sudah bisa tumbang.


"Uuu.. rasanya aneh sekali." Ia menaruh kepalanya diatas mejaーBeidou yang melihat Kazuha seperti itu kaget, karena setahunya Kazuha hanya minum jus biasa saja tanpa ada alkohol sedikitpun, namun ia melirik ke arah Heizou dan menghela napas, ia tidak ingin menuduh tapi hanya pemuda ini yang dapat menyelipkan alkohol pada minuman Kazuhaーuntuk apa? Ia tidak tahu.


Panggilan untuk Beidou terdengar dari belakang, mau tidak mau ia harus menuju kesana dan meninggalkan Kazuha dan Beidou. Tapi Beidou tidak tega meninggalkan Kazuha, dia melirik Heizou.


Sewaktu Beidou menatap Heizou, ia hanya mengeluarkan senyuman. Dari ekspresinya, Heizou bisa tahu bahwa wanita itu menyadari alkohol yang ia selipkan. Daripada dicurigai yang berakibat dirinya di tendang dari kapal, Heizou pun membuka suara.


"Jangan khawatir Beidou-san~ Aku jagain Kazuha disini, Beidou-san dipanggil anggota kru mu tuh. Beidou-san gak ingin kan mereka menunggumu terlalu lama?" melihat ekspresinya yang mengangguk dan pamit duluan, Heizou melambaikan tangannya mengucapkan selamat jalan pada Beidou.


"Uuu..." Kazuha yang masih setengah sadar hanya melihat Beidou yang pergi dengan lemah sembari melambai-lambaikan tangannyaーIa kembali ke posisi tegak meski agak seruyungan lalu meminum kembali minumannya.


"Are... Heizou-dono? Heizou-dono ada dua..." ujarnya entah apa maksudnya.


Heizou dapat mendengar ucapan anehnya Kazuha, membuat pemuda itu menolehkan kepala. Perhatiannya penuh dengan Kazuha yang mabuk, ia tertawa.


"Hahaha Kazuha lucuuu, masa minum jus woolfhook saja sudah mabuk~?" candanya sambil menopang dagu dengan sebelah tangan. Telunjuk kanan menusuk pelan pipi Kazuha gemas.


Bagi Kazuha tangan yang menusuk pelan pipinya terlihat seperti tentakel gurita rebus yang sangat enak.


"Kaki gurita." Tangannya bergerak mengambil jari milik Heizouーdan hampir saja memasukkan kedalam mulutnya.


"Eh?" tiba-tiba tangannya ditarik Kazuha. Intuisinya mengatakan bahaya mengancam dirinya. Tangan Heizou Hampir dimakan Kazuha.


Hampir


"Dipotong dulu biar enak dimakan." Kata Kazuha sembari terkekeh pelan lalu berdiri dan mengambil pisau di bar kecilーia berjalan seperti layaknya orang yang mabuk berat, namun berhasil kembali dengan selamat.


"T-tunggu-tunggu, Kazuha?! Ini tangankuu!!" Heizou udah berkeringat dingin melihat pisau ditangan Kazuha.


"Rasanya pasti akan sangat enak~★ ditemani minuman~" katanya sembari tersenyum aneh.


"Hei hei tolong! Anggota kalian mau membunuhku!" ingin mencoba memanggil para kru kapal, tapi mereka hanya tertawa keras. Dari wajah mereka, Heizou sudah menebak mereka mabuk. Bodoh sekali, seharusnya Heizou tidak minta bantuan.


Ia harus keluar dari situasi ini. Sebelum Kazuha memegang erat pisau, dengan cepatnya Heizou merebut pisau dan menjauhkan pisau dari pandangan Kazuha.


"Fiuh ancaman ilang"


Heizou menyembunyikan tangannya ke belakang punggung. dari cara bicaranya yang mabuk, Heizou tidak punya pilihan selain mengikuti permainannya.


"AreーHeizou-dono, kenapa diambil pisaunya? Uuu.. saya ingin memotong gurita...rebus? Goreng? Are guritanya hilang..." kata Kazuha linglungーiya yang masih berdiri sempoyongan mencari gurita yang tadi ia lihatーyang sebenarnya adalah tangan Heizou.


"Guritanya sudah kabur, nanti kita tangkap lagi ya!"


"Uuu... apa Heizou-dono sudah makan guritanya? Jahat! Padahal saya ingin makan juga." Efek mabukーia masih mengira bahwa memang ada gurita sedari tadi.


"Eeeeh, aku enggak makan! bukannya sudah kubilang guritanya kabur?" Heizou menimpali keluhan Kazuha, ia sampai membatin pada diri sendiri.


'Aku gak percaya efek mabuknya jadi begini'


"Padahal tadi sudah saya masakkan banyakーHeizou-dono rakus sekali." Ia kembali duduk di kursinya dan mengambil minumannyaー


Atau bukanーia mengambil gelas kayu besar dengan isian ungu kemerahan, red wine, yang lebih tepatnya adalah gelas minum milik BeidouーBeidou sebenarnya baru saja mengisi ulang gelasnya dengan red wine sebelum ia pergi karena ada panggilan dari awak kapal lainnya.


Glup glup glup 


Tanpa ragu Kazuha menghabiskan satu gelas penuhーlalu mengangkat gelasnya tinggi-tinggi.


"YEY!" Berteriak tanpa alasan apaーia yang sempoyongan menatap Heizou dengan wajah yang merah padamーsesekali terdengar suara cegukan darinya.


"Heizou-dono ayo minum minum!" Ujarnya memberi gelas kosongnya kepada Heizou.


Heizou terkejut melihat Kazuha minum-minum, sweetdrop muncul dari keningnya, sudah tidak tau lagi bereaksi seperti apa. Heizou menepuk keningnya dan menggelengkan kepalanya. Ia sudah sering melihat orang mabuk baik di kantor polisi maupun saat menginvestigasi kasus, dari tingkah Kazuha, ia sudah menyimpulkan kalau Kazuha tidak kuat minum dan mabuk berat.


"Awalnya hanya penasaran, tapi gak kusangka separah ini. Diluar ekspektasiku." gumamnya sudah mulai lelah. Heizou kembali menoleh ke Kazuha untuk melihat kondisinya, tapi jalannya yang sempoyongan dan mulai jatuh, Heizou langsung menangkap tubuhnya. ia mundur satu langkah, tapi diluar rencananya, ia malah terpeleset dan terjatuh dengan posisi dibawah Kazuha.


"Ittaー uuuh Kazuha tidak apa-apa?" baru mau menatap Kazuha, tiba-tiba diam menyadari posisinya.


'eeee.....posisi ini, apa gak bahaya?'


"Aku ambilkan air putih ya! Jadi Kazuha bisa menyingkir sebentar?" sambil menghindari ajakannya Kazuha, Heizou justru memintanya menyingkir agar tidak dalam posisi saat ini. Bisa gawat kan kalo pikirannya mulai kemana-mana?



Kazuha yang kini ada diatas Heizou hanya menyeringaiーdengan wajah merahnya akibat mabukーsangat, sangat dapat membuat orang salah pahamーia bahkan tidak sadar apa yang ia lakukan, dengan gelas minuman yang masih ada di tangan satunya, ia mulai mendekatkannya ke Heizou.


ah gawat- dari senyumannya saja Heizou merasakan bahaya.


"Ayo Heizou-donoーminum, ikut Zuha minum~" hancur sudah image Kazuha yang sopan dan dewasa mungkin dimata HeizouーKazuha mabuk adalah sebuah kesalahan dan sesuatu yang harus di cegah. Dipaksanya minuman itu masuk ke mulut Heizou.


"T-tung—?!" belum sempat bicara, mulutnya sudah dipaksa minum oleh Kazuha. Pikirannya sudah bercampur aduk dengan alkohol yang masuk. Dari sini Heizou ada perasaan menyesal membuat Kazuha mabuk karna keusilannya.


Alkohol yang diteguk—lebih tepatnya dipaksa, untungnya hanya satu tegukan. Badannya yang berat tiba-tiba ringan melihat Kazuha menyingkir dari Heizou. 


Heizou bangkit dari berbaring ke duduk, ia memegang kepalanya yang mulai pusing. Ia pikir sudah usai, tapi ternyata masih berlanjut.


"Saya jadi ingat lagu yang dikenalkan Xinyan-dono kemarin, aku tidak sangka Xinyan-dono tahu lagu Inazuma." Kata Kazuhaーsemua kru yang juga mabuk melihat Kazuha yang sepertinya akan bernyanyi.


"YURETE YUGANDA SEKAI NI DANDAN BOKU WAー" Tentu saja karena Kazuha sedang mabuk berat, suaranya terdengar seperti tikus kejepit, ini bukan nyanyianーlebih ke teriakan desperate ditemani beberapa cegukan dan teriakan wah dari penghuni kapal lainnya.


"Aaaa mouu! Kazuha berhentiiii" ya inilah Heizou yang menimpali teriakan Kazuha. Dari suaranya, kemana suara merdu ronin yang suka meniup daun?!


Sambil menutup telinganya, Heizou memikirkan rencana agar Kazuha berhenti.


'Apa aku perlu buat Kazuha pingsan dulu? Cuma pukul leher belakang saja, harusnya sudah cukup melumpuhkannya.' batinnya berpikir. Untuk Heizou bukan pekerjaan yang sulit. Daripada menganjak berantem, ia lebih suka cara lain diluar dari main tangan.


Kazuha masih bernyanyiーriuh sekali, semua orang berteriak menyoraki Kazuha dan Kazuha yang suaranya masih seperti tikus kejepit.


"kakuyuugouro ni sa tobikonde mitara soshitaraaaa~ー" seseorang tolong hentikan dia. Ia menari bak orang kesetanan. Namun mungkin karena capek ia akhirnya berhenti sendiri. Masih sulit mengendalikan balance tubuhnya, ia mencari tempat berpegang. Dan jadilah meja sebagai pegangannya.


"Ehehe..." katanyaーseperti baru saja melakukan sesuatu yang sangat spektakuler. 


Heizou mau saja menghentikan Kazuha, namun kepalanya sudah pusing akibat alkohol yang ia teguk. Kalau sake mungkin Heizou masih bisa berpikir rasional, tapi ia sudah lama belum mencoba wine. Minuman keras apa yang dibawa kapten Beidou?


Kalau Wine yang dibawa Beidou adalah wine dari Liyue, pasti berkualitas tinggiーmeski tidak sebagus Dawn Winery, tapi menurut informasi Heizou, harganya lebih murah daripada kalau beli dari Dawn Winery.


'Kayaknya minuman dari Liyue. Ugh kepalaku....' Heizou meminum segelas air putih yang tersedia diatas meja. Ia berpikir sebaiknya meminta Kazuha minum air juga, lihat saja dia. Sudah mabuk berat, Heizou yakin habis bangun dari mabuknya, Kazuha malu dan banyak meminta maaf pada kru kapal dan Heizou. Kazuha menatap Heizouーnamun pandangannya sedikit (jauh) berubah.


Heizou melihat kondisi Kazuha, namun yang ia dapatkan hanyalah tatapan yang....berbeda. Perasaan Kazuha ribut selama mabuk, sekarang tiba-tiba diam. Ada apa?


"Kau..." Kazuha masih mabuk dan masih kadang suka salah lihat, mungkin ia melihat sesuatu pada diri Heizou, sesuatu yang bukan Heizou, Gurita lagi kah? Wajahnya tampak tertegunーia seperti ingin berkata sesuatu namun tidak ada satupun kata-kata yang terlontar dari bibirnya.


"Kazuha?"


Kazuha masih terdiam, sampai satu kalimat keluar dari bibirnya.


"Apa saya sedang bermimpiーmengapa kau bisa ada disini?" Katanya pada Heizouーpadahal Heizou memang sama dia daritadi. Namun dimata Kazuha yang ada di depannya adalah sahabatnya yang telah meninggal terkena Musou no Hitotachi milik Raiden Shogun ketika ia kalah melawan Kujou Sara.


Heizou terdiam mendengar pertanyaan dari mulut pemuda bermarga Kaedehara. Heizou memang sedikit mabuk, tapi dia masih bisa berpikir logis dan juga dari suaranya, Heizou dapat mengetahui bahwa dirinya bukankah sosok yang dilihat Kazuha.


Kebanyakan orang-orang mabuk selalu melihat halusinasi, baik dan buruknya. Bahkan pernah ada kasus dimana orang mabuk itu berteriak histeris. Heizou sering membaca buku yang berhubungan dengan psikologi manusia, emosi dan lainnya agar dapat digunakan di masa depan atau di kasus kedepannya. Dari sisi psikologi, jika berhadapan dengan orang yang memiliki gangguan emosional dalam keadaan mabuk, yang perlu ia lakukan adalah mengikuti arus si pemabuk dan mendengarkan ceritanya. Dengan begini ia dapat mengorek semua informasi dan jika pandai bicara, memberi semangat adalah saran yang tepat. 


"Apakah saya melihat halusinasi." Benar, tapi Kazuha tidak akan sadar selama ia masih dalam pengaruh alkohol. Ia menegukkan ludahnya sebelum kembali berkata-kata.


Tepat setelah mengatakan kalimat itu, Heizou yang mendekati Kazuha tiba-tiba menahan tubuh Kazuha yang hampir jatuh akibat alkohol yang dia minum. Heizou mendengarkan semua curhatan Kazuha.


"Mengapa kau harus pergiーentah mengapa meskipun saya merasa saya sudah mengerti betul akan keputusanmu saat itu, saya sangat penasaran... apa specialnya dari Musou no Hitotachi? Mengapa kau sebegitu terpaku padanya bahkan sampai membuatmu kehilangan nyawamu?" Pertanyaan demi pertanyaan keluar dari bibir Kazuhaーtanpa ia sadari sesuatu yang basah mulai keluar dari matanyaーmelintasi pipi putihnya dan terjatuh dari dagu.


"Saya berhasil pergi dari Inazuma, mendapat pengalaman baru diluar sanaーbukan hanya itu, saya juga kenal banyak orang dan bertemu banyak orangーsaya juga akhirnya dapat melakukan apa yang sedari dulu ingin kau lakukanーyakni membuktikan bahwa ada orang yang bisa menangkis Musou no Hitotachi. Namun meskipun begitu saya tidak merasa ada yang special dari ituーselain fakta bahwa saya bisa melindungi satu lagi sahabat saya, tidak seperti dulu dimana saya tidak bisa melindungimu." Kazuha terdiam, ia masih ingin berbicara, setelah menarik napas panjang sembari sesengukkan.


Heizou mendengar curhatan Kazuha yang dimulai dari Musou no Hitotachi, ah sekarang Heizou paham apa yang dibicarakan Kazuha. Ada seorang pemuda yang dengan beraninya menantang Raiden Shogun duel dengan bayaran, jika kalah maka akan mendapatkan hukuman langit darinya. Berita ini sampai ke telinga Heizou sewaktu menyelidiki kasus jauh dari kota Inazuma.


'Kazuha.....aku tidak tahu kamu berpikir seperti ini.' Heizou paham, menantang Raiden Shogun sama saja bunuh diri. Siapa yang tidak sedih kalau temannya mati dengan cara gila seperti itu? Mendapat hukuman Musou no Hitotachi. 


"Seberapa kalipun saya berkata bahwa saya sudah bisa menerima kematianmu, tapi entah kenapa rasanya masih sangat sakit. Kalau saja kau masih ada disini... pasti akan saya kenalkan dengan sahabat-sahabat saya sekarang, ada Traveler, Xinyan-dono, Mona-dono.... Fischl-dono, Anegimi, Yun Jin-dono, Venti-dono, Albedo-dono, Ayaka-dono, Heizou-dono... masih banyak lagi."


Sekali lagi Kazuha menarik napas dalam-dalam, suara isak nyaris tidak terdengar.


"Apakah kau masih ingat dulu saya pernah bilang saya ingin buat bonsai saya sendiri namun tidak bisa? Saya akhirnya berhasil membuat Bonsai saya sendiri... meskipun itu hanya sebuah ilusi dari mesin milik Fatuiーseandainya kau masih ada disini..."


Kazuha terdiamーsetelah banyak kata-kata yang terucap, ia kembali terdiam, ia menundukkan kepalanya.


Heizou tertegun, melihat sosok yang kuat dan dewasa seperti Kazuha tiba-tiba menangis. Ah....ia tidak ingin melihatnya bersedih, terpuruk dalam kenyataan seperti ini. Menggunakan seluruh keberaniannya, tangannya tergerak menghapus air mata yang membasahi pipinya. Berharap dapat menenangkannya, dalam hati tidak tega melihat wajahnya.


Tidak sampai disitu saja, Heizou mendengarkan semua curhatan Kazuha. Bertemu orang-orang baru, pengalaman baru, keinginan yang dari dulu ingin dilakukan, penghargaan selama ini, Heizou bahkan mendengarkan namanya diucapkan dari bibirnya yang bergetar. Heizou dapat mendengar semuanya, nafas yang tidak beraturan, suara isakan tangis yang hampir tidak terdengar, semua perasaan negatif yang terpendam jauh di lubuk hatinya. Orang seperti Kazuha, yang selama ini Heizou kenal menyimpan banyak misteri, tidak disangka memiliki sisi lemah.


Mungkin tidak adil, tapi Heizou sedikit tidak menyukai situasinya. Heizou tidak suka mendengarkan semua misteri yang ingin ia pecahkan dalam keadaan mabuk. Namun diluar itu semua, Heizou juga iri dengan Kazuha. Dia punya teman yang sangat dia kenang dan begitu menempel didalam hidupnya. Juga dari sini Heizou langsung paham.


'Jadi begitu....'


"....sama sepertiku" tanpa sadar berbisik. Kalau mabuk begini, Kazuha tidak mungkin mendengar ini, bukan?


Masa lalu tidak bisa ditutupi, tidak bisa juga kembali dan memperbaikinya. Mereka tidak bisa melihat ke masa lalu, karena waktu akan terus berjalan. Itulah yang Heizou pelajari selama hidup. Entah karena pengalamannya atau kecerdasannya, yang namanya waktu, mereka tidak punya pilihan selain maju menatap masa depan.


Heizou mengulum bibirnya yang kering, ia sedikit kesal melihatnya masih mengharapkan temannya yang sudah tidak ada. Segitu pedulinya Kazuha pada temannya?


Tapi Heizou membuang jauh-jauh pikiran negatifnya. Kazuha sedang mabuk, wajar saja dia mengeluarkan semua yang dia pendam. 


"Saya ingin memperlihatkannya padamu juga, meskipun itu hanyalah impian yang terealisasi dalam bentuk pulau ilusi, saya ingin memperlihatkan padamuーlalu kamu akan bilang 'wah keren sekali lho...' ada banyak hal yang ingin saya lakukan dengan setelah Vision Decree dicabut." Kazuha akhirnya mengakhiri monolognya dengan sebuah keinginan yang tidak mungkin bisa tercapaiーkarena sang sahabat telah tiada, dan orang yang di depannya adalah Heizou.


Tidak ada yang pernah menyangkal bahwa Kazuha akan menangis, mengeluarkan semua yang mungkin terpendam di benaknya. Bagi banyak orang, Kazuha adalah pemuda yang sangat tegar dan tangguhーia seperti dapat menerima segala sesuatu yang telah terjadi dimasa lampau, bahkan ia sendiri juga berpikir begitu. 


Namun alkohol memiliki kemampuan untuk menunjukkan sisi asli dari seseorangーdan Kazuha adalah bukti nyata, meskipun dialam sadar ia telah menganggap semuanya telah berlalu, namun jauh di benak terdalamnya masih ada banyak pertanyaan, masih ada banyak keinginan yang tidak dapat tercapai.


Setelah Kazuha selesai bermonolog, kedua tangannya langsung melingkari pinggang Kazuha, mendekatkan tubuhnya dengan Kazuha, memberikannya pelukan. Tidak biasanya bagi Heizou memberikan afeksi di depan orang. Tapi untuk menghiburnya, ia hanya bisa melakukan yang terbaik agar Kazuha tenang.


"Aku ada disini. Semua pengalaman dan pertemuan membuatmu semakin tegar, semua orang yang kamu temui peduli padamu. Jadi janganlah risau. Selama kamu tidak melihat ke masa lalu, semuanya akan baik-baik saja." ucapnya, tangan kanan mengelus rambut platinumnya. Semua ucapan 'semua akan baik-baik saja' terucap di bibir sang detektif. Ia sudah tidak peduli lagi kalau ada yang melihat mereka berdua berpelukan di depan banyak orang. Menenangkan Kazuha menjadi prioritasnya, selama dia tenang, baginya sudah cukup.


Kazuha tidak bereaksi apa-apa, mungkin ia sudah berada dibatasnya, tubuhnya yang kini berada di dekapan Heizou sedikit lebih relax daripada sebelumnya, nafasnya berangsung-angsur mulai normal dan isak tangisnya semakin memudar.


"..." setelah kekacauan akibat Kazuha mabuk dan setelah dia mengeluarkan semua yang ada di benak terdalamnya, sepertinya sang ronin kini jatuh tertidur, tidurnya sangat pulas.


"...." Sesekali Kazuha bergumam sesuatu, seperti sebuah kata atau mungkin nama, namun tidak bisa terdengar jelas.


Menyadari perubahan Kazuha yang berangsur baik, akhirnya Heizou bernafas lega. Kekehan keluar dari mulutnya, tersenyum tipis. Kazuha yang tertidur terlihat damai, salah satu sisi yang baru Heizou temukan.


Dalam elusan tangan di belakang kepala Kazuha yang tidak pernah berhenti, Heizou memikirkan bagaimana caranya pulang. Ia tidak tega meninggalkan Kazuha bersama sekelompok kru kapal yang mabuk berat. Kalau Heizou bawa ke rumah yang ia tempati sementara, apakah si pemilik rumah mau mengizinkannya membawa teman?


Saat memikirkan semua itu, tiba-tiba Beidou menepuk bahu Heizou. Memberitahunya tentang situasi kapal dan meminta Heizou untuk pulang, tidak lupa membawa Kazuha bersamanya. Wah-wah, baru saja Heizou ingin bicara tentang situasi Kazuha, tapi kapten Crux Fleet dari Liyue ini sudah memberinya izin.


Dengan senyumannya dan meminta izin, Heizou pamit membawa Kazuha. Ia menggendong sang ronin di punggungnya kemudian menuruni kapal. Jaraknya tidak jauh dari desa, Heizou dapat mendengar suara laut dan hembusan angin malam. Pulau Watatsumi pada malam hari begitu damai, ia biarkan bintang mengawasi malam, mengetahui berapa banyak calon kriminal melancarkan aksinya.


"Lucu sekali, ronin yang punya pengalaman di dunia luar Inazuma sampai tumbang karna minuman alkohol. Padahal aku hanya memberinya sedikit, tapi sudah mabuk berat begini~" ucap Heizou dengan santainya melewati setiap rumah.


Hingga tiba di salah satu rumah yang ia tempati. Disana terdapat kuil kecil yang terawat, berkat dirinya yang membantu si pemilik rumah. Heizou mengetuk pintu tiga kali, menunggu pintu terbuka. Setelah terbuka, Heizou bercerita pada Nenek, si pemilik rumah bahwa ia membawa temannya menginap sementara. Sesuai dugaan Heizou, sang Nenek menyetujui, dan dengan senyuman manisnya, memasuki rumah. Malam ini ia sudahi dengan tidur. Besok ia harus bekerja keras.


***


To be Continue...

{Publish Date: 30 Juli 2022}

Bạn đang đọc truyện trên: Truyen247.Pro