Chapter 2
3rd pov
Setelah mengantarkan para pencuri ke prajurit Watatsumi, Heizou dan Kazuha jalan-jalan di sekitar desa. Sambil mencari tempat yang tidak terlalu ramai, Heizou memikirkan rencana selanjutnya.
"Hmm... kita hanya punya satu potongan, tanpa ada petunjuk untuk bagian lainnya. Bagaimana kita bisa melengkapi peta ini?" tanya Kazuha sedikit bingung. Kalaupun memang ini peta akan mengarahkan mereka ke sesuatu yang janggal dari tempat ini, mereka bahkan tidak tahu cara melengkapinya mereka tidak akan bisa lanjut ke investigasi selanjutnya.
"Heizou-dono, apa anda sempat tanya kemungkinan potongan lain berada?" Tanya sang platinum blonde ke pemuda di sebelahnya. Setelah banyak rencana di pikirannya, Heizou menemukan ide cemerlang. Senyuman Heizou yang seakan seperti menyeringai itu menjawab.
"Jangan meremehkan kemampuan analisaku~ Ayo ikut aku ke pantai!" Heizou berlari duluan dari Kazuha menuju pantai, yang tentunya diikuti oleh Kazuha. Setibanya di pantai, Heizou memberikan jawaban.
"Selama disini aku banyak tanya-tanya pada penduduk, yah walau kebanyakan diawasi oleh prajurit Watatsumi. Dari sana aku menemukan cerita yang menarik." Heizou berhenti, ia berjongkok mengambil ranting dan mulai membuat peta Watatsumi.
"Di pulau ini terdapat 4 kuil kecil yang disebutkan pencuri itu. Mereka menyebutnya kuil untul ritual suci pulau Watatsumi. Kalau tidak salah pengembara sudah membantu seorang Miko dari Sangonomiya Shrine untuk mengambil mata air hasil ritual. Darisanalah aku menemukan hasil analisaku" Heizou melingkari beberapa pulau kecil yang mengitari Watatsumi. Kemudian menambahkan
"Disini Eye of Watatsumi, lalu ini Fang, kemudian Fin, dan terakhir Tail. potongan yang kita cari ditemukan di Fin, dekat kuil kecil. Kalau intuisiku benar, tujuan kita selanjutnya adalah ketiga pulau ini. kita berada disini, pulau yang paling dekat ada di sebelah barat kalau mulai jalan dari Mooun Shrine, ini disebut Eye of Watatsumi." Heizou menolehkan kepalanya melihat ekspresi Kazuha.
"Kita mulai dari sini, bagaimana?" Kazuha dengan seksama mendengarkan penjelasan dari Heizou lalu menyetujui ajakannya.
"Kalau begitu ayo kita siap-siap, tapi tidak ada perahu untuk kesana" kata Kazuha. Mengetahui bahwa lokasi dari Eye of Watatsumi sedikit ditengah laut, tidak mungkin mereka bisa kesana hanya dengan berenangーmereka berdua adalah pengguna vision anemo, membuat jalan dari es tidak mungkin.
"Mungkin kita bisa pinjam waverider. Crux Fleet harusnya menepi disekitar sini." Kata Kazuha memberikan ide sembari berdiri untuk meminjam perahu dari Crux Fleet.
Ide Kazuha sangat cemerlang. Bagaikan harta karun yang dibuka lebar-lebar, Kazuha memberikan ide yang belum Heizou pikirkan. Ada benarnya juga, kenapa ia tidak kepikiran pakai waverider ke pulau?
Tidak butuh waktu lama bagi Kazuha untuk mendapat perahu. Waverider pun siap, tinggal berangkat saja. Heizou berteriak dengan semangatnya.
"Ayo berangkat!!" dengan lantangnya seolah sedang berburu harta karun. Tapi ini bukan harta karun melainkan mencari potongan kertas dan misteri yang belum terpecahkan. Tak butuh waktu lama waverider yang mereka tumpangi tiba di salah satu pulau yang disebut 'eye of watatsumi'.
"Humu humu..." Kazuha bergumam menatap sekitar, tidak ada sesuatu aneh yang ada disana.
Disana Heizou memicingkan mata dan tangan menempel di keningnya, seakan berpose mencari petunjuk baru. Sampai ia menemukan kuil kecil di tengah pulau, Heizou pun berkata,
"itu dia! Ayo kesana!" Heizou jalan duluan disusul Kazuha menuju kuil. Ia mulai mencari petunjuk dengan melihat kuil dengan teliti.
"Hmmm kuil ini sudah dipakai, aku merasakan reaksi elemental di sekitar kuil. Seakan ada sesuatu yang dilindungi"
"Kalau begitu mungkin akan lebih baik kalau kita coba selidiki sekitar, mungkin memang ada sesuatu yang melindungi tempat iniーlebih tepatnya melindungi sesuatu yang ada di tempat ini." Kata Kazuha, ia mencoba untuk mendengar arah angin, barangkali ia akan mendapat petunjuk selanjutnya.
"Heizou-dono, tolong ikut aku." Kata Kazuha, ia berjalan menuju arah barat dari kuil.
"Hm? Oke~" Heizou mengikuti Kazuha di belakang, hingga dia berhenti mendadak. Heizou bingung mengapa temannya berhenti. Tapi rasa bingung itu di gantikan dengan diam melihat kedepan. Heizou tidak diam karna ada sesuatu yang membuatnya kaget. Namun karena 'sesuatu' yang tidak ada di Inazuma.
Disana Kazuha melihat beberapa patung night raven, sekitar lima buahーempat berkumpul pada satu titik sementara yang lagi satu berdiri disamping chest yang terkunci, empat patung mengenakan syal yang berbeda. Merah dan biruーmereka saling berhadapat satu sama lain.
Kazuha terdiam sejenak, ia tidak dapat menyembunyikan rasa kagetnya. Kazuha pernah melihat patung ini, namun seingatnya itu adalah bagian dari domain fantasy milik Fischl.
"Bagaimana bisa...?" Tanya Kazuha yang bingung kepada dirinya sendiri.
"Ohoho~ apa yang kita dapatkan ini?" Heizou menemukan sesuatu yang lebih menarik. Sebuah chest yang terkunci dan beberapa patung burung. Dilihat dari patungnya, mirip seperti patung di pulau Tsurumi. Heizou ingat dia pernah melihat patung itu sewaktu penyelidikan. Tetapi anehnya patung ini berbeda dari pulau Tsurumi. Ia tidak ingat pernah melihat patung aneh di pulau Watatsumi. Bahkan di pulau lainnya di Inazuma.
Dan yang lebih menariknya lagi, wajah Kazuha. Dia tidak bisa menyembunyikan kekagetannya, apakah Kazuha mengenali patung ini?
Heizou mendekati patung bersyal ungu di dekat chest, memicingkan mata menganalisa patung.
"Menarik sekali, apakah ini mekanis yang tidak ada disini?" tangannya terangkat menyentuh kepala patung. Mungkin saja ada sesuatu yang tersembunyi dibalik patung. Tapi yang ia temukan adalah mata ungu patung bersinar dan suara yang tiba-tiba muncul.
Pertanyaan ini, firasat Kazuha benar ternyata. Ini memang Night Raven puzzle yang ia lihat di Immernarchtreich Castleーdomain fantasy milik Fischl yang muncul di Golden Apple Archipelago selama liburan kemarin.
"Aku tahu apa iniーtapi kenapa benda ini bisa ada disini? Apa ini hanya sesuatu yang tampak sama namun sebenarnya berbeda?" Kazuha bergumam sendiri, masih sedikit bingung. Kazuha terus menatap ke arah night raven, namun bagaimanapun ia tidak bisa menyembunyikan rasa bingung dan kagetnya.
"Benda ini mirip seperti salah satu benda yang muncul secara misterius ketika aku dan Traveler beserta teman-temannya sedang liburan ke Golden Apple Archipelago. Namun seharusnya ini adalah akibat dari mesin Fatui yang merealisasikan mimpi dan ingatan dari kami berempat." Kazuha memberikan penjelasan lebih lanjut mengenai patung Night Raven.
"Heeeee jadi begitu. Benda misterius kah~ hehe ternyata masih ada kesenangan baru~" ucap Heizou setelah mendengar penjelasan Kazuha. Dari intonasi suaranya, dia tidak terlihat berbohong di depan seorang detektif.
"Aku pernah melihat patung ini di pulau Tsurumi. Itu loh pulau paling berkabut kalau melihat langsung dari pulau Seirai. Tapi bentuknya berbeda dan patung ini bisa bicara." Heizou menopang dagu. Ia ingin memecahkan misteri patung didepannya, dan sudah mengetahui jawaban untuk membuka peti yang terkunci. Namun alangkah baiknya memastikan sesuatu sebelum bertindak.
"Ngomong-ngomong, apa saja yang Kazuha ketahui tentang patung ini? Jelaskan yang kamu ketahui. Apakah patung ini bisa meledak? Atau bisa menghilang? Apakah sulit di gerakan dan di hancurkan? Apapun itu jelaskan saja"
"Memang seperti patung thunderbird yang di Tsurumiーtapi ini adalah sesuatu yang benar-benar berbeda." Jawab Kazuha, ia yang mendengar pertanyaan lanjutan dari Heizou hanya tertawa canggung.
"Tidak meledak kok, setahuku, mekanisme ini berfungsi untuk melindungi harta didekatnya. Hanya mereka yang bisa menemukan kebenaran yang akan dapat hartanya." Jelas Kazuha, ia masih ingat menemukan beberapa hal yang serupa ketika mereka menyusuri Immernachtreich Castle milik Fischl.
"Dengan menjawab teka teki dari narator, maka kita mungkin akan dapat petunjuk baru." Ujarnya sembari menatap kepada patung night raven bersyal ungu yang berada di dekat chest yang tersegel.
Heizou mengangguk-angguk memahami penjelasan Kazuha. Cara kerja yang berbeda dari Thunderbird tapi tujuannya masih sama yaitu melindungi harta. Pertanyaan Heizou memang banyak dan tidak ada habisnya, dia biasa begini apalagi sewaktu mengintrogasi kriminal. Tawa canggung sudah sering ia terima, jadi dirinya merasa biasa saja.
Heizou menjentikan jari, kalau benar patung misterius ini mengandung teka-teki. Berarti ia hanya perlu memecahkan saja. Teka-teki adalah hal yang sangat ia sukai selain mengungkapkan kebenaran kriminal.
"Kalau begitu tunggu apalagi? Kita pecahkan teka-teki disini~ dan aku sudah memecahkannya." ujarnya menggelengkan kepala, lalu mendekati Kazuha.
"Tapi-tapi kalau hanya aku yang memecahkan teka-teki saja tidak asik kan? Sebagai partnerku, Kazuha juga ikut membantu memecahkan teka-teki, gimana? Seru kan~!" sambil menunjuknya, ia tersenyum dengan makna tidak ingin kerja sendiri. Walau Heizou sudah sering kerja sendirian, tapi sejak dibantu pengembara, ia merasa ingin memiliki partner atau asisten untuk membantunya.
"Jadi bagaimana~? Kalau bersama Kazuha, misteri yang kita cari pasti akan terungkap~"
"Tentu saja, senang rasanya bisa membantu." Kata Kazuha dengan senyum di wajahnya, ia sendiri juga sangat penasaran dengan puzzle yang ada di depannya ini. Dan bukannya akan lebih cepat jika dikerjakan berdua?
"Kalau begitu mari kita coba dengar lagi teka-tekinya."
"Asik! Pasti ini akan seru~" Heizou berbalik kemudian menyentuh lagi patung bersyal ungu. Ia menopang dagu dengan sebelah tangan.
"Disini ada 4 patung, dua bersyal merah dan lainnya biru. Dari perbincangan mereka, keempat patung ini adalah para penjaga. Lihat, yang maju duluan itu! Dia penjaga yang perhatian, terdengar dari suaranya yang sadar kalau di antara mereka ada yang bermalas-malasan" Heizou menunjuk patung syal biru yang bergerak kedepan. Dari posisinya yang dekat dengan patung syal ungu, ia tidak melihat adanya kecurigaan.
"Lalu dia ini penjaga yang kalem, lihat saja waktu temannya menyadari di antara mereka ada yang malas, kalem kan?" Heizou menunjuk patung syal biru, kemudian beralih ke syal merah yang jauh dari kedua patung.
"Lalu dia penjaga yang suram, dan agak jauh dari kedua penjaga itu mudah tersinggung. penjaga suram seolah menuduh yang mudah tersinggung, dari intonasi suaranya yang naik saja kita sudah tau, bukan~?" Heizou melanjutkan penjelasannya.
"Apakah ini aneh? diantara keempat patung ini, ada satu yang berbohong~" Kazuha menganggukkan kepalanya , setuju dengan pernyataan dari Heizou.
"Saya juga berpikir seperti itu. Menurut saya, penjaga suram ataupun penjaga yang mudah tersinggung bukan yang bermalas-malasan. Memang ia terlihat seperti panik lalu marah, namun menurutku itu mungkin hanya bawaan sifat." Kazuha menatap ke arah dua patung night raven yang mengenakan syal merah.
"Begitupula dengan penjaga yang suramーini memang terdengar aneh namun kurasa ia tidak memiliki alasan khusus untuk bersantai, karena dia suramーtolong jangan tertawai alasanku, namun kurasa itu akan membuatnya lebih memilih untuk fokus ke pekerjaannya daripada melakukan hal-hal yang lain." Pandangannya beralih menuju dua night raven bersyal biru.
"Berarti sisanya tinggal mereka berdua, tidak menutup kemungkinan bahwa si pengadu bisa saja adalah yang bermalas-malasan, Heizou-dono. Bagaimana menurutmu?" Tanya Kazuha setelah selesai dengan deduksinya. Heizou bertepuk tangan beberapa kali mengagumi deduksinya Kazuha. Semua yang dia katakan adalah benar, ternyata tidak salah Heizou memintanya jadi partner.
"Ohhh deduksimu menarik sekali. Aku tidak menertawakannya kok! Semua yang kamu katakan benar~" lalu pandangannya beralih kepada kedua patung syal biru.
"Penjaga yang Perhatian ini bisa kita percayai, dia tidak menunjukan tanda-tanda kebohongan yang yaah~ walau ada bagian yang mencurigakan. Tapi!!" Heizou menunjuk patung syal biru di sebelah kanan, tersenyum.
"Dialah yang paling mencurigakan. Maksudku, bagaimana penjaga yang kalem bertanya siapa yang malas-malasan di tepi pantai padahal si penjaga perhatian belum menyebutkan apapun mengenai lokasi? Kalau dia tidak tahu apapun, seharusnya gak mungkin menyebutkan lokasi, kan~?" dengan semangatnya, kedua tangan dilipat di depan dada.
"Kalau intuisiku benar, pelaku dari teka-teki ini ada di penjaga yang kalem!" Kazuha mengangguk menyetujui analisa Heizou.
"Saya juga berpikiran begitu. Kalau begitu mari kita beri jawabannyaーhmm, kalau tidak salah kita hanya perlu berdiri di dekat jawabannya lalu memberi tahu namanya." Kazuha kemudian melakukan apa yang ia katakan dan seketika mata-mata dan sekeliling patung bersinar biru diikuti oleh suara segel yang terbuka. Heizou memperhatikan Kazuha mengingat instruksi dan viola! Segel peti telah terbuka.
"Mari kita lihat apa isi dari chest tersebut." Kata Kazuha, kalau dilihat-lihat itu adalah sebuah common chest dari kayu, tidak terlalu banyak barang bisa dimasukkan kesanaーatau mungkin ini hanya trik sehingga tidak terlalu menarik perhatian banyak orang?
Heizou dengan semangatnya membuka peti bersama Kazuha serta membongkar isi peti. Mereka seperti dalam pencarian harta karun, namun bedanya mereka mencari potongan kertas. Di dalam peti tidak banyak barang yang ditemukan, hanya sayur-sayuran dan buah, bahkan paling banyak sayur kol. Entah mereka lagi sial, tapi mereka berhasil juga menemukan barang yang dicari. Sepotong kertas yang dirobek. Dan dari kertasnya menunjukan peta.
"Sebuah peta yang sama... hmm, mari kita cocokkan dengan potongan yang kita dapatkan sebelumnya." Kazuha mengambil potongan kertas yang sebelumnya. Bagiannya tidaklah pas namun sepertinya memang saling berhubungan
"Oya? Potongan kertas ini tidak bisa digabungkan. Sudah kuduga tidak mudah kah~" dengan santainya berkata sambil membolak balikan kertas.
"Oke, ini semakin menarik. Aku belum pernah melihat peta ini sebelumnya. Ayo kita cari lagi! Tujuan selanjutnya antara Fang of Watatsumi dan Tail of Watatsumi saja~"
"Yang dekat dari sini adalah Fang of Watatsumi. Bagaimana kalau kita kesana terlebih dahulu?" Saran Kazuha sembari mengingat-ingat posisi dari lokasi-lokasi tersebut.
"Mari kita bergegas ke Waverider, meskipun yang terdekatーtetap saja berselat laut." Kata Kazuha lalu ia berjalan meninggalkan puzzle tersebut menuju ke waverider mereka yang terpakir dipinggir pantai.
"Fang of Watatsumi, kita datang!!" sayang sekali sebelum Kazuha melanjutkan sarannya, Heizou sudah duluan berlari ke waverider. Dia sudah tau tujuan mereka mengharuskannya menggunakan kapal.
Setelah memastikan Kazuha memasuki kapal, mereka menuju pulau selanjutnya. Yang menyetir Kazuha karna dia yang paling tau cara menyetir dengan waverider ketimbang Heizou. Waverider ini punya Crux Fleet, kalau Heizou yang pakai bisa saja rusak, kan?
Tak butuh waktu lama. Mereka tiba di pulau yang dituju. Heizou keluar duluan untuk mencari udara segar sekaligus teka-teki baru yang menanti mereka.
***
To be Continue...
{Publish Date: 30 Juli 2022}
Bạn đang đọc truyện trên: Truyen247.Pro