Chào các bạn! Vì nhiều lý do từ nay Truyen2U chính thức đổi tên là Truyen247.Pro. Mong các bạn tiếp tục ủng hộ truy cập tên miền mới này nhé! Mãi yêu... ♥

Serum Evolusi

"Demi masa depan umat manusia!" seruku dalam hati empat tahun lalu. Ketika dunia menginjak usia 2050. Berbekal ilmu melimpah yang baru saja kudapat, dan koneksiku dengan pemerintah, aku berhasil berdiri di antara ilmuan-ilmuan kelas atas, mengenakan kacamata dan jas lab dengan penuh api ambisi yang membara. Mataku menatap jeli setiap kejanggalan dari percobaan kami. Berusaha menciptakan sesuatu yang spesial. Menciptakan sesuatu yang akan melahirkan evolusi bagi umat manusia.

Kami sebenarnya hanya sebuah tim peneliti kecil yang didukung sepenuhnya oleh pemerintah kota kami, kota Inadaya. Kota yang kaya akan teknologi. Kota yang pertama kali berhasil menciptakan sistem teleportasi bagi manusia. Itu adalah suatu keberhasilan besar, Sang Penemu sontak menjadi orang yang sangat disegani, menjadi orang no-2 di kota ini, Paramitha Andaya.

"Bagaimana hasil penelitianmu, Anakku?" katanya setiap aku pulang ke rumah dengan kantung mata tebal, dan rambut yang kusut. Ah, iya aku lupa bilang, namaku Paramitha Darth. Aku adalah putra Paramitha Andaya satu-satunya.

Ah, tapi apa itu penting sekarang?

Baiklah, mari kembali ke pembahasan awal. Kami menciptakan sesuatu yang akan melahirkan sebuah evolusi besar-besaran dalam waktu singkat. Pendeknya kami berusaha melampaui homo sapiens, evolusi terakhir manusia yang masih memiliki kekurangan sana-sini.

Kami menciptakan serum, untuk melompati evolusi yang mungkin terjadi ratusan ribu tahun lagi bagi manusia. Percobaan sana-sini kami lakukan menggunakan berbagai unsur benda hidup dan benda mati yang ada dibumi, menggunakan logika yang dijalankan bersamaan imajinasi kami, menggunakan segala macam hewan dari kecil sampai besar, dan berjalan dengan mulus. Satu-dua tahun, proyek kami menyita mata dunia. Ayahku bahkan ikut terjun membantu kami, tentu saja sambil membanggakan aku di depan seluruh media.

Perlahan, karena seluruh percobaan berjalan dengan baik, kami mulai berani, melakukan percobaan pada manusia. Tanggal 28 November 2053, ayahku menawarkan diri dengan sukarela dijadikan objek penelitian. Tidak kacau kok, malah terlampau sukses. Ayah menjadi manusia evolusi yang luar biasa.

Kalian tahu? Homo sapiens adalah manusia yang cerdas, dan bagaimana evolusi manusia diatasnya? Sangat jenius, bahkan imajinasi dan logikanya berjalan bersamaan dan membuka banyak ilmu pengetahuan baru.

Kota Inadaya semakin maju, berkat evolusi ayah yang berhasil membuat banyak kemajuan, rumah lipat, pil makanan cepat saji, baju hologram dan banyak lagi. Setelah enam bulan masa percobaan, ayah tidak menampilkan gejala-gejala aneh seperti efek samping yang buruk atau semacamnya.

Maka kami, para tim peneliti, diintruksikan untuk mendistribusikan serum evolusi secara bebas. Hak cipta kami paten, dan serum ini disebar ke seluruh penjuru dunia. Aku menangis haru karenanya. Aku bisa membanggakan diriku sekarang. Setelah itu aku pulang ke rumah dengan langkah ringan, ingin memeluk ibu dan memberi tahu ayah tentang kabar baik ini.

Tapi aku berhenti didepan pintu. Di sana Ibu tergeletak tak bernyawa, aku menjerit dan berlari memeluknya dan dia datang. Paramitha Andaya datang dengan tatapan dingin. "Jangan berisik seperti ibumu kalau tidak ingin bernasib sama."

"AYAH YANG MELAKUKANNYA?" Aku berteriak marah. Tanganku gemetaran karena emosi.

"Dia mengganguku. Aku ingin bereksperimen dan membantu umat manusia," katanya santai. "Diam dan pegang ini." Ia melempar sebuah pisau dapur ke arahku dan berlalu masuk kembali ke dalam lab keluarga kami.

Aku gemetar, dengan tenaga yang tersisa aku berusaha mencapai pintu, melihat apa yang dikerjakan ayahku. Aku sampai di muka pintu, jantungku berhenti berdetak.

"Kenapa?" tanya Ayah disela kesibukannya melakukan percobaan di lab keluarga kami.

"Apa yang Ayah lakukan pada Ibu ... dan Bapak Walikota?" Aku jatuh lemas ke lantai. Jika di muka pintu depan mayat ibu tergeletak, maka di muka pintu lab keluarga Paramitha mayat Bapak Walikota tergeletak.

"Mereka menggangu eksperimenku. Aku berusaha membuat manusia evolusi abadi. Aku membuat serum keabadian, agar kecerdasan ini tidak mati, ah aku juga perlu beberapa bagian tubuh mayat segar untuk percobaan ini." Ia menjelaskan dengan senyuman riang.

"A-ayah ...? Kau bukan orang seperti ini bukan?"

Detik berikutnya, Ayah menghilang, menjadi debu, seperti melewati waktu.

Penasaran dengan kelanjutannya? Polisi datang dan mereka langsung menangkapku. Mereka menahanku. Dua hari setelahnya rekan satu timku datang.

"Apa yang terjadi sebenarnya? Aku melihat rekaman cctv yang baru saja berhasil dikembalikan normal. Ayahmu yang membuat cctv rumahmu terkunci, kami membutuhkan waktu dua hari untuk membukanya." Dia membuka pintu selku.

Aku keluar. Mataku sembab, pikiranku penuh dengan segala kemungkinan buruk. "Serum manusia evolusi. Apa itu sudah tersebar luas?"

"Tentu saja sudah. Kota ini—bahkan seluruh dunia sudah seluruhnya disuntikan serum itu, kecuali kau. Karena kau belum jelas bersalah atau tidak dua hari kemarin," katanya. Ia bergerak menuju meja, dan membuka kopernya. "Tenang saja hari ini aku datang untukmu."

"Tidak!" Dia tersentak kaget dengan penolakanku. "Serum itu akan membuatku jenius. Terlalu rasionalis dan gila pada informasi, serum itu mengambil emosi dan menyisakan ambisi, setelahnya kau akan menghilang menjadi debu, seperti melewati waktu dan menghilang seperti Ayahku."

Dia membeku. "Kau tidak menonton cctv rumahku?" Aku bertanya.

Dia menggeleng. "Hanya petugas kepolisian yang diperbolehkan melihat. Aku hanya tahu kau dinyatakan tidak bersalah hari ini." Tangannya begetar hebat. "Aku akan merahasiakan ini, agar dunia kita tidak panik dan nama kita tidak tercemar. Kumohon cari cara untuk menyelamatkan dirimu dan kami." Setelahnya ia merapikan kopernya dan pergi.

Peristiwa itu terjadi enam bulan lalu. Sekarang aku sebenarnya sedang melamun di lab pribadiku. Aku tidak mendapatkan apapun, kecuali satu kesimpulan. Serum evolusi bukan melompati waktu evolusi, melainkan mempercepatnya hingga hari di mana manusia ditakdirkan menghilang, dan kejeniusan kami, membuat kami mati lebih cepat.

Aku melepas jas lab dan pergi keluar. Aku mengambil teknologi ciptaanku, dan mengenakannya di telinga. Di luar sangat kacau. Enam bulan setelah penyuntikan serum evolusi, seluruh umat manusia menjadi jenius, mereka semua menjadi ilmuan yang saling mengalahkan, tidak ada profesi lain selain ilmuan, tidak ada pejabat negara, tidak ada polisi, tidak ada guru, tidak ada penjaga toko, tidak ada koki, tidak ada apapun. Seluruh gedung selain lab dibiarkan terbengkalai, manusia tidak lagi makan, makanan fisik, manusia makan pil makanan dari bahan kimia.

Manusia gila dengan informasi, dan informasi, tidak memliki empati, dan akhirnya membunuh satu sama lain dalam eksperimen. Aku berdiri di tengah kota, menatap mayat yang berserakan dimana-mana, menyesapi keheningan kota yang tidak berakhir, dan menyaksikan mayat mereka berubah menjadi debu.

Aku menekan tombol on pada teknologi ciptaanku. Teknologi ini sebenarnya adalah alat komunikasi dengan perantara otak yang aku buat 3 bulan lalu saat aku putus asa mencari penawar serum evolusi.

Hey

Apa ada yang bisa mendengarku?

Kumohon jawab aku.

Aku seorang warga kota Inadaya. Laki-laki, 29 tahun, berdiri ditengah kota, sendirian diantara debu, rambutku hitam, mataku cokelat, tinggiku 179 cm.

Aku berbicara melalui pikiranmu, kumohon jawab aku dengan cara serupa. Teknologiku mampu melakukannya.

Kumohon ... jawab aku.

Hey

Apa ada yang bisa mendengarku?

Kumohon jawab aku. Aku seorang warga kota Inadaya. Laki-laki, 29 tahun, berdiri ditengah kota, sendirian diantara debu, rambutku hitam, mataku cokelat, tinggiku 179 cm.

Aku berbicara melalui pikiranmu, kumohon jawab aku dengan cara serupa. Teknologiku mampu melakukannya.

Kumohon ... jawab aku.

Kamu tidak perlu jadi temanku, hanya saja jawab aku. Beri aku harapan, bahwa aku bukan satu-satunya manusia dimuka bumi. Beri aku harapan, dan maaf aku menyesal menjadi salah satu orang bodoh serakah yang membuatmu menderita. Kau penasaran? Temui aku dikota Inadaya. Temui aku, dan aku akan ceritakan padamu semua yang kusesalkan, semua yang kutahu, dan semua tentang serum evolusi manusia.

Hey, jawab aku, kumohon beri aku harapan. 


Bạn đang đọc truyện trên: Truyen247.Pro