Chào các bạn! Vì nhiều lý do từ nay Truyen2U chính thức đổi tên là Truyen247.Pro. Mong các bạn tiếp tục ủng hộ truy cập tên miền mới này nhé! Mãi yêu... ♥

Story 9 : Kemunculan Kyouka

Legenda kuno yang pernah ada...

Para SERVANT bertarung untuk menghancurkan Kyouka, pedang kutukan yang bermandikan kehancuran. Mengorbankan segala yang mereka miliki, bahkan nyawa tak jadi masalah demi melindungi semua penduduk di lima penjuru daratan.

Kyouka menyebabkan kehancuran pada lima daratan hingga menyebabkan peperangan yang tak bisa di hindari di antara kelima negara yang di kuasai oleh hawa nafsu membunuh satu sama lain, menghabisi, bahkan meluluh lantahkan semua yang ada di hadapannya.

Para pengguna Kyouka akan di kuasai oleh hawa nafsu membunuh siapa saja yang menghalangi jalan yang dia yakini sebagai jalan kebenaran, dan saat itu tiba...

Kami para SERVANT akan melindungi semua yang seharusnya kami lindungi.
Melindungi dengan segenap jiwa dan raga, mengorbankan semuanya demi untuk menghancurkan Kyouka.

Di padang rumput yang sangat menyejukkan mata, menjernihkan pikiran dengan segala keindahan yang telah di suguhkan. Terpaan angin yang berhembus sangat kencang, burung-burung berkicauan menyanyikan melodi nan indah.

Syuutt

Ctaaakk

"Kena kau!"

Anak panah yang panjang menusuk tajam ke arah perut rusa yang sedang asik makan dengan lahapnya, hingga menumbangkan rusa itu dengan sekali panah.

Sedangkan aku masih berjalan menuju jalan keluar dari tempat ini entah sampai kemana aku harus berjalan keluar dari sini "Ayolah kakiku mulai lelah! Apa ini masih jauh atau tidak sih."

"Perutku mulai lapar sekali! Apa tidak ada yang bisa aku makan," keluhku sepanjang perjalanan menelusuri luasnya hutan ini.

Sraakk

Syuutt

"Ehh, siapa yang memainkan anak panah di tempat ini sih! Hei, keluarlah sekarang."

Sebilah anak panah menancap tepat di depan kakiku, dan untungnya aku bisa selamat, kalau tidak bisa saja anak panah itu melesat mengenai jantungku dan ini adalah adegan yang tidak lucu sama sekali jika karakter utamanya mati konyol di tempat ini. Lebih tepatnya aku terjebak di tempat antah berantakan seperti ini dan harus memecahkan semua permasalahan yang akan aku hadapi tanpa aku tahu sedikitpun kisah yang akan terjadi.

"Kemana ya anak panah ku tadi! Rasa-rasanya ada di sekitar sini deh," ucap seorang wanita dengan memegang busur panah yang panjang dan rambut yang di ikat ke belakang.

"Wah disana ternyata."

Heh..!!!

"T-ternyata orang ini yang asal panah tadi! Astaga tolong bangunkan aku siapa saja, ini mimpi apa bukan sih," ucapku dalam hati.

Plaaakk

Suara pukulan yang keras membangunkan lamunan indahku bagai negeri dongeng, dengan segera pipiku mulai memerah dengan cap lima jari menghiasi pipi ini.

"Aww, sakit tau! Sakit sekali," Aku mengelus pipiku dan untungnya tidak sama sekali mengelus pipi gadis ini.

"Habis ku lihat kau diam saja dengan  pandangan kosong itu, aku kira kau tidak sadarkan diri tadi," ucap wanita itu di hadapanku.

"Ehh, o-ohh iya. A-aa...aku tidak Kenapa-kenapa! T-tetenang saja, hehehe."

Aku sedikit gelagapan dan tidak tahu harus bilang sesuatu hal. Tapi aku mulai memberanikan diri "A-aapa ini anak panah punyamu? Tadi sempat hampir mengenai diriku."

"Ohh, iya ini punyaku. Terimakasih banyak, Tuan. Aku minta maaf ya kalau anak panahku hampir mengenaimu tadi!"

"T-ttidak apa-apa kok. Tenang saja semua aman terkendali. hehehe," ucapku saat itu tetapi di dalam hati aku berkata hal lainnya, "Untungnya aku masih bisa selamat dari hal yang merenggut masa mudaku."

"Tidak usah panggil aku, Tuan. Panggil saja namaku Edo, lebih lengkapnya Nurakami Edo!" Aku menjulurkan tangan kanan untuk berkenalan pada gadis pemahan ini.

"Ohh iya aku hampir lupa namaku K... N..."

Tiba-tiba pandanganku mulai kabur dan perkataannya sama sekali tidak aku dengar dan gerak-gerik bibir nya masih jelas terlihat, tapi tubuhku duluan terjatuh ke tanah dan aku mulai tak sadarkan diri sama sekali.

"Hei... Hei... Bangunlah... "

***

-Ride POV-

"Argh, membosankan sekali disini. Seharian aku duduk saja tanpa melakukan apapun, apa tidak ada hal yang penting disini," keluhku dengan raut muka yang datar.

Tok... Tok... Tok...

Suara pintu terdengar dengan keras dari luar sana dan biasanya yang akan datang para bawahan dengan melaporkan hal-hal yang membuat kepalaku pusing mendengar semua penjelasan yang tiada habisnya sama sekali.

Waktu ku juga hanya terbuang di tempat yang sempit ini dan di hadapkan dengan berkas-berkas laporan yang jumlahnya semakin lama semakin menggunung memadati ruang kerjaku.

Tok... Tok... Tok...

"Apa aku boleh masuk?"

Suara itu tak asing lagi, dia adalah Tohka yang datang memasuki ruang kerjaku dengan membawa beberapa kertas yang di genggam oleh tangan kanan nya.

"Kapten, apa kau sibuk! Aku mendapat sedikit informasi tentang keberadaan Kyouka," ucap Tohka dengan raut wajah serius.

"Apakah kau lihat aku sedang bosan dan pusing dengan tumpukan kertas di meja kerjaku. Apa tidak ada yang bisa aku lakukan, atau hal yang menantang lainnya. Ayolah aku butuh hiburan!" keluhku dengan mendengus sambil membuang wajah ke arah kanan.

"Ayolah kapten ini tentang Kyouka, loh! Apa kau yakin akan menolak informasi yang aku berikan ini, nanti kau menyesal loh, dan pasti ada hiburan disana," ucap Tohka yang semakin menggodaku dengan tawaran menarik demi menghilangkan rasa bosan ini.

"... hmm, bagaimana ya!"

"Ayolah kapten, nanti kau pasti menyesal loh kalau sampai menolak tawaran informasi dari diriku ini!"

"... kapt..! Ehh, ternyata ada wanita Jadi-jadian ini disini. Astaga sial sekali aku bisa bertemu denganmu di tempat ini, padahal mood-ku lagi bagus sekali dan hancur seketika saat kau hadir!" ucap seseorang yang datang--Gel.

"Cih! Sungguh menjijikan melihat bocah ingusan di tempat ini. Apa-apaan kau hadir di tempat ini! Hush, sana pergi yang jauh."

"Apa katamu kakak berpenampilan seperti lelaki tanpa wujud, sepertinya telingaku terinfeksi virus yang menular dengan pendengaran bahkan penglihatan saat menatap wajahmu."

Aku mulai berdiri dan mengambil jubahku dan tak lupa mengambil kedua buah katana dan aku letakkan di kedua sisi pinggangku. Rambut kusut yang acak-acakan dan kantung mata yang mulai mengendur, sungguh penampilan orang tanpa aura keceriaan.

Perlahan langkah kakiku mulai mendekati mereka berdua...

"Kau yang salah bocah ingusan, kau terlalu dini untuk melawanku."

"Hei mengacalah kakak, mungkin kau bukan wanita tulen dengan baju zirah lengkap dan kau pakai kemanapun pergi. Ayolah ini masih sekitaran wilayah kerjaan."

Syuuutt

"Hei kalian bisa diam... Jika iya katakan, kalau tidak aku tebas kalian berdua disini. Kalian mengganggu waktu senggang yang ku punya sekarang," ucapku dengan gerakan cepat sudah menodongkan dua bilah pedang di antara sisi kedua leher mereka.

"Hei... Hei... Ada apa ini. Berisik sekali kalian bertiga hah! Apa ini taman kanak-kanak atau sebuah taman hiburan buat bocah yang butuh kasih sayang orang tua."

Seorang pria dengan tubuh sedikit kekar tak sengaja berjalan di depan ruangan yang biasa menjadi tempat kerjakan dengan tahapan mata yang tajam dan tak lupa senyum lebarnya yang paling menakutkan daripada senyum yang biasa aku lihat, bahkan oleh dua orang bawahanku ini.

"Ma-maafkan kami Komandan tertinggi. Ini sedikit kesalahan yang bisa saya atasi Komandan. Sekali lagi saya minta maaf atas kegaduhan yang terjadi," ucapku dengan menundukkan sedikit tubuhku ke hadapan pria kekar itu.

"Ohh, begitu ya! Okelah aku percaya padamu, Ride. Jangan kecewakan kepercayaan yang aku beri, kembali bekerja dan selesaikan masalah kedua bocah ini. Aku lelah habis dari luar mengamati aktifitas penduduk negara ini. Babay," ucap lelaki itu sembari meninggalkan ruang kerjaku.

"Untuk kalian berdua, hentikan tindakan konyol ini. Mulai besok persiapkan pasukan kalian dari divisi yang kalian pimpin. Aku harap kalian bersiap-siap."

"Baiklah, Kapten."

-to be continued-

______________________________________

Obrolan pojok bawah:

Hallo, semua!
Kembali lagi dengan author gaje yang mencari ide tanpa batas dan baru sekarang bisa up lagi, semoga kalian bisa menikmati suguhan yang aku beri ^^

Bạn đang đọc truyện trên: Truyen247.Pro