Chào các bạn! Vì nhiều lý do từ nay Truyen2U chính thức đổi tên là Truyen247.Pro. Mong các bạn tiếp tục ủng hộ truy cập tên miền mới này nhé! Mãi yêu... ♥

Story 5: Kecurigaan

-Edo POV-

Tanpa aku sadari sudah berada di kota Pair. Kota dengan semua barang yang kau perlukan akan ada di tempat ini, bahkan banyak pedagang atau saudagar yang menjajahkan barang dagangannya disini.

Kau bisa mencari semua yang kau butuhkan di tempat ini. Mulai dari hal kecil seperti bahan makanan, pakaian, senjata dan keperluan lainnya ada disini.

Tapi perjalanan kami sempat terhenti saat para pasukan Phantom datang dan menyebar di sekitar pasar maupun tempat mencurigakan lainnya. Tempat yang di curigai akan kehadiran para penyusup di kota ini.

Kota Pair adalah akses untuk menuju ke kerajaan Candor. Kerajaan yang besar di Negara ini, bahkan penjagaan istana nya sangat ketat sekali. Bahkan para penghuni tempat ini jarang sekali bepergian atau sekedar tegur sapa.

Entah aku tak pernah terpikirkan terlempar ke dimensi ini, dan yang lebih parahnya lagi ini cerita yang aku tulis sendiri dan aku ajukan ke penerbit. Malah kini aku berada di tempat ini, tempat yang antah berantah.

Suasana yang ramai dan tenang mulai aku rasakan. Hiruk pikuk seisi perkota'an aku rasakan perlahan, beda sekali saat aku berada di Tokyo kota yang orang sebut kota yang tidak pernah tidur.

Jam berapapun kau mau menghabiskan semua waktumu tetap saja semua orang di kota itu tak pernah tidur. Bahkan pusat perbelanjaan, wisata kuliner maupun tempat hiburan buka 24 jam non-stop.

Tapi, kota Pair ini berbeda dari kota lainnya walaupun terkenal dengan kota yang besar tetap saja kota ini tidak seperti Tokyo yang 24 jam tidak tidur.

"Ehh Arthur, ngomong-ngomong tempat ini sangat nyaman sekali ya. Tidak seperti di kota yang aku tinggali, kebisingan selalu terdengar. Bahkan kota itu di juluki kota yang tidak pernah tidur.

Apa kau juga berasal dari tempat ini Arthur? Sepertinya kau tahu banyak hal tentang Negara ini ya," sambungku lagi, sampai memberikan pertanyaan pada Arthur.

Saat itu Arthur berhenti sejenak dan ku lihat Arthur sedikit senyum, tak lupa juga tatapan matanya mulai melirik ke arahku yang berdiri tepat di hadapannya.

"Hehehehe..."

Saat itu aku terdiam dan tidak tahu arti dari sebuah senyuman yang di perlihatkan Arthur padaku.

***

-Gel POV-

"Ahh, membosankan sekali ya! Cuma bisa berkeliling mengintai keamanan di Negara ini, belum lagi wanita menyebalkan itu..." gerutuku yang saat itu hanya berkeliling menunggangi kuda berwarna cokelat.

Semua pemandangan tetap sama, suasana keamanan di sekitar normal seperti biasanya. Tidak ada yang mencurigakan sama sekali, bahkan semua aman terkendali.

"Dasar kalau begini kan aku sama saja tak ada pekerjaan, astaga aku mulai terlihat bodoh. Baiknya aku pulang lagi ke markas pusat sajalah," ucapku dengan tampang datarnya.

Suasana perkotaan semua masih aman dan tidak ada yang harus di khawatirkan sama sekali. Bahkan ada juga beberapa petugas yang berkeliling di pusat kota dan selalu bergantian selama 12 jam.

"Hah, ayolah apa ada yang bisa aku lakukan hari ini. Aku hampir mati kebosanan nih!" gerutuku sepanjang perjalanan.

Saat aku tengah berjalan kembali menuju ke markas pusat ada sedikit kehebohan yang dia lihat. Orang-orang dengan mengenakan jubah merah memasuki wilayah kota Pair dan para penduduk berlarian menyelamatkan diri mereka dari serangan orang-orang misterius itu.

Satu orang seperti memiliki sebuah sihir api atau malah bisa mengendalikan kekuatan api dari kedua telapak tangannya.

Ada juga orang yang bertubuh besar dan kekar, dia merusak fasilitas akses masuk ke dalam wilayah kota Pair, dan beberapa pasukan yang bertugas menjaga gerbang perbatasan kota itu pun ikut terkena dampaknya.

"Wah wah, ternyata penjagaan nya tak sesuai yang kita pernah dengar. Apanya yang ketat dan selalu di awali, ternyata pasukan disini lemah!" ucap salah satu orang yg berdiri di depan, diantara orang lain.

Aku perlahan mulai melirik mereka semua, lalu kemudian dia menunurni kuda kesayangan nya. Perlahan-lahan mulai berjalan mendekati para perusuh untuk kota ini.

"Wah ternyata masih ada ya orang seperti kalian. Orang yg cuma memanfaatkan kekuatan yang di miliki untuk tindak kejahatan," ucapku.

Aku sedikit tersenyum saat melihat mereka sang perusuh yang berjumlah 7 orang. Aku berkata "Walaupun kalian bertujuh, bagiku cuma butuh waktu sebentar untuk mengalahkan kalian semua, hahahaha."

"Sombong sekali kau, rasakan ini," ucap salah seorang yang berlari maju dengan memegang sebuah pedang besar dan tak lupa di ikuti oleh anggota lainnya hingga mengepung semua sisi dimana aku berdiri.

"Hah, menyebalkan ya. Padahal aku merasa bosan karena tugas yang Kapten beri seperti ini, dan wanita sialan itu. Awas saja suatu saat aku mengalahkan dirimu," gerutuku di tengah kepungan para penyusup berjubah merah.

"Hei, bocah jangan banyak omong. Perhatikan di sekelilingmu, kau tidak bisa kabur lagi, Hahahaha!" ucap orang yang bertubuh besar tadi.

"Sudahlah, apa kita habisi sekarang saja orang ini. Apiku masih merasa lapar untuk melahap semua," ucap orang yang menggunakan sihir api tadi.

"SERAAAAAAANNNGGG"

Mereka semua maju secara bersamaan, tanpa memberi celah sedikitpun padaku untuk bergerak.

"Wah aku sudah terkepung ya, lucu sekali ini," ucapku sambil sedikit senyum menyeringai.

"Sekarang saatnya kalian aku habisi disini," ucapku yang bersiap dengan posisi kuda-kudanya, dan bersiap mencabut pedang dari sarungnya.

"Rasakan tebasan...." tiba-tiba ucapan ku terhenti sesaat, ketika aku melihat sekelebat bayangan dengan cepatnya bergerak di hadapanku.

Sbaatss

Tiba-tiba sekelebat bayangan menghampiri dan membabas bingkas para penyusup yang masuk ke dalam kota ini. Semua terkulai dengan tebasan pedang yang dahsyat.

"Menyusahkan saja ya, semua sudah beres," ucap wanita berziarah perang yang ternyata itu adalah Tohka.

"W-woiiii wanita jadi-jadian apa maksudnya ini. Kau mengambil bagian keren ku, sialan. Padahal waktunya aku beraksi," teriak ku dengan kesalnya.

"Terserah kau mau apa bocah. Cepat bawa mereka ke markas untuk di adili, lama-lama disini telingaku bisa berdarah mendengar ucapanmu yang tidak jelas dan tak ada manfaatnya," Tohka berlalu meninggalkan Gel beserta pasukan yang lain, dan tak lupa juga para penyusup itu juga.

"SIAAAAAAALLLLAAAAANNN" teriak ku saat itu.

***

"Ahh, perutku mulai lapar nih! Apa tidak ada yang bisa aku makan di dalam hutan ini hah, jawab aku Jeff?!"

"Hemm, tidak ada mungkin yang bisa kau makan. Tahan saja jangan manja, kita kesini untuk mencari keberadaan Kyouka bukan. Jadi jangan mengeluh atau tidak aku bunuh kau di hutan ini?!" ucap pria dengan senyum lebar menakutkan itu.

"I-iya. Sudah dong, jangan tatap aku sedang ekspresi seperti itu lagi. Menakutkan sekali...."

"Bagus. Aku tak suka orang yang hanya merengek karena tidak kuat dan selalu mengeluh, ingat lah Neo," ucap Jeff dengan senyum lebarnya itu.

"B-ba.. baiklah, Jeff!" ucap Neo yang setengah ketakutan.

Entah ada sebuah kabar pedang kutukan bernama Kyouka berada di sebuah kota bernama Desert Moordenaar. Kota yang di kelilingi gurun pasir sejauh mata memandang.

Konon siapapun yang datang keempat ini kau tidak akan pulang dengan selamat sebelum kau mengikutinya pertualangan sampai akhir.

"Akhirnya kita sampai di tempat ini, semoga apa yang kita cari bisa ketemu di tempat ini," ucap Jeff.

"Semoga kita menemukan nya disini, ya!" sambung Neo.

"Ya, itu yang akan kita cari di tempat ini," ucap Jeff.

***

Semua orang masih mencari keberadaan pedang kutukan Kyouka. Mereka rela mengorbankan apapun untuk mendapatkan pedang itu, entah apa yang mereka cari dari pedang itu.

Bahkan ke belahan belahan dunia lain pun mereka akan datangi, walaupun itu akan menjadi pertulangan yang panjang bahkan tiada akhir.

Mereka saling membunuh menghabisi atau bahkan mereka tidak peduli apapun meski itu adalah sahabat atau keluargamu sendiri.

Tapi tak sedikit orang juga mencari keberadaan senjata suci yang legendaris itu. Senjata yang katanya berbentuk sebuah pedang, dan sekarang entah senjata itu tertidur dimana semua orang tak ada yang tahu.

Bahkan para kesatria terpilih sebelumnya saja tidak mengetahui keberadaan nya sekarang dimana dan di benua apa.

Dan konon menurut legenda akan ada 7 orang kesatria yang akan berperang melawan Kyouka. Mereka berasal dari daratan yang terpecah menjadi lima.

Saat kekacauan mulai terjadi...

Para SERVANT sebutan mereka, kesatria suci dengan kemampuan yang luar biasa, yang dapat mengalahkan Kyouka sang pedang kutukan.

-To be continued-

______________________________________

Author: Hallo, pembaca setia. Apa kabar kalian semua hahahaha
Aku rasa kalian baik-baik saja disana hehehe
Aku kali ini sudah memasuki kota Pair. Kota yang berpusat sebagai jalan masuk ke dalam Negara Candor, kota yang masuk wilayah kerajaan Candor. Tapi, Arthur sedikit mencurigakan.... Apa sebenarnya yang akan terjadi selanjutnya, ya? Saksikan kisah selanjutnya ya, babay ^^

-Terimakasih ~ Sankyuu-

Bạn đang đọc truyện trên: Truyen247.Pro