Awal Dari Segalanya (1)
"HEIII (Y/N) KALAU TAK. BISA NGEBANTU GAPAPA" teriak seseorang dari pintu kelas
(y/n) pov
"Ya, aku (fullname),aku biasa dipanggil (y/n). Aku termasuk murid pindahan disini. Sekolah? Ahhh nama sekolahnya terlalu panjang"
"dan laki² yg berdiri di depan kelas itu Amatsuki, ia termasuk siswa yg nakal dan bermulut kotor. Bahkan ucapannya bisa menyakiti hati orang lain"
"hmmm kenapa aku bisa kenal dia ya,mungkin ini takdir. Ucapannya sering membuat hatiku sakit, tapi aku berusaha bersikap cuek. Toh dia suka membantu, jadi hal itu tak masalah bagiku"
(y/n) pov end
Laki² bersurai coklat yg dikenal dengan nama Amatsuki menepuk pundak (y/n) dengan keras
"(y/n) udah selesai ga? Kalau ga bisa tinggal aja gpp, ntar penyakitmu nular sekelas"
Sedangkan gadis berambut (h/c) yg biasa dipanggil (y/n) menoleh ke belakang lalu menepis tangan amatsuki dengan kasar
"HEI, KAU BISA MENGEJEKKU, TAPI JANGAN MEMBAWA PENYAKIT KU. AKU HANYA TIDAK INGIN MEREPOTKAN ORANG LAIN, TOH PENYAKITKU SAMA SEKALI TIDAK MENULAR KE ORANG LAIN DAN MEMBUATNYA SUSAH.. JADI AKU MOHON DIAM!"
Selesai berteriak (y/n) melempar sapu yg tadi ia pegang ke amatsuki lalu mengambil tas nya dan pergi menjauh.
Sedangkan amatsuki merintih kesakitan karena sapu tadi mengenai mata kanan nya. "apa yg aku lakukan tadi, kenapa (y/n) menjauh"
Di tempat parkir
Hujan turun dengan lebat. Sekilas terlihat (y/n) yg gemetar karena menangis dan berjalan ke arah sepeda nya.
Tiba² pandangan (y/n) mulai buram, kepalanya pusing, kaki nya tak mampu lagi menopang badannya. "Sial, kenapa harus disini...."
(y/n) pun ambruk ke tanah dengan keadaan basah kuyup di dekat sepeda nya
Sedangkan amatsuki masih ada di kelas, menoleh ke arah luar "ahh hujan... Aku ga bawa payung..."
Lamunan amatsuki buyar, manik coklatnya tak sengaja melihat (y/n) yg tiduran di tanah. Karena amatsuki merasa ada yg tidak beres dengan (y/n),ia berlari menuruni tangga menghampiri (y/n) yg tak berdaya.
Ia tak peduli harus basah kuyup atau diomeli orang tau karena pulang terlambat. Yg terpenting baginya hanyalah teman pertamanya dan mungkin yg terakhir ini
"(Y/N) HEY JAWAB AKU"
"JANGAN MATIIIII"
Teriak amatsuki tepat di telinga (y/n).
Ternyata (y/n) tidak bergerak 1cm pun, amatsuki mengecek apakah (y/n) masih bernapas dengan cara menaruh jari telunjuknya di bawah hidung (y/n)
"merepotkan....aku harus mengendongnya ke uks" batin amatsuki menggotong (y/n) ke uks
Di uks
"obat apa ya....obat apa ini....oh obat luka" gumam amatsuki membuka laci obat satu persatu. 5 menit ia mencari obat yg cocok tapi sebenarnya ia tak tau obat apa yg diperlukan.
Amatsuki keluar uks,dan berlari ke kantin. "AH ADA!! lalu air panasnya......"
Amatsuki mengambil sekotak teh celup dan gelas yg sudah diisi air panas serta gula. Lalu dengan bangga ia berkata "pasti teh anget jawabannya".
Setelah membuat teh hangat,ia berjalan kembali ke uks. Dikira (y/n) sudah sadar,ternyata dugaannya salah. Teh yg tadi dipegang diletakannya di laci sebelah tempat tidur. Lalu ia mengambil kursi dan duduk di sebelah (y/n).
30 menit menunggu,ternyata (y/n) masih belum bangun. Karena bosan menunggu dan tidak ada hp, amatsuki tertidur di tangan (y/n).
10 menit kemudian
(y/n) membuka matanya perlahan, kepalanya masih terasa sakit. (y/n) mengedarkan pandangannya ke penjuru ruangan.
"uks?...perasaan tadi ada di tempat parkir" batin (y/n)
Ia berusaha menggerakkan tangan kirinya tapi gagal,bukan karena lemas atau yg lain. Tapi karena ada yg menahannya. (y/n) menoleh menatap sosok laki² yg tertidur pulas itu.
"dia siapa....kita berada di angkatan dan kelas yg sama" batin (y/n) mencari badge nama laki² itu
Karena tertutup,(y/n) mendekatkan wajahnya dan mengelus kepala laki² itu seraya berkata "hei....ayo bangun".
Amatsuki pun mengangkat kepalanya, ia kaget melihat (y/n) yg berada beberapa cm darinya. Amatsuki langsung salah tingkah dan terjungkal ke belakang.
Sedangkan (y/n) menutupi wajahnya yg berubah menjadi merah dengan bantal.
Suasana mulai canggung, Amatsuki yg meringis kesakitan karena sikunya menatap ujung meja dan (y/n) yg masih menutupi wajahnya dengan bantal disertai suara rintikan hujan yg belum reda.
"amachan.... terimakasih"
"(y/n)....maaafkan aku"
Kedua pihak kembali terdiam,mencari topik yg pas untuk suasana ini. Tiba² amatsuki kembali berdiri dan mendekati (y/n).
"ano...(y/n) maafkan perkataanku yg tadi..."
"aku sadar aku salah,kau boleh menghukumku jika mau"
Kata amatsuki meminta maaf ke (y/n) sambil memejamkan matanya.
"amachan...."
__________________________________
Ueueueue
Pingsan/sakit kepala tetep minum teh anget👍🏻
Trs kasih minyak kayu putih juga mantep tuh-
Bạn đang đọc truyện trên: Truyen247.Pro