PROLOG
"Seandainya gue bukan adek lo, lo mau buat apa Bang?"
Semua orang berhak memilih untuk hidup dengan siapa dan seperti apa. Tapi, tidak dengan sosok anak remaja yang baru menginjak status sebagai siswa di sekolah terkenal seperti HARAPAN PELITA. Namanya mengumandang, ketika seseorang memanggilnya dengan sebutan yang paling menyebalkan.
Dia begitu manis, murah senyum dengan mata bulat yang selalu menggemaskan. Namanya begitu sederhana seperti penampilannya.
"Buang-buang waktu kalau ngomong sama lo!"
Kata-kata yang selalu menyakitkan bila didengar dan diambil perasaan. Untung saja sudah terbiasa, awalnya memang selalu emosi. Seiring jarum jam yang berjalan, semua itu usai dengan sendirinya. Seperti listrik dengan tegangan tinggi. Hadirnya membawa damai, tak ada hal yang aneh sebelumnya. Bahkan tangisnya adalah salah satu favorit yang sangat disukai oleh semua yang menyayanginya.
"Lo cuma butuh waktu buat mengenal gue, bukan menjadi gue yang kurang edukasi ini."
"Lebay! Lo pikir, gue suka lo bilang begitu?"
Jalannya memang berbeda, tidak seindah harapannya, semua hanya mengenal namanya, nama yang selalu menjadi kenangan saja, seperti awan kelabu ketika hujan siap turun. Ketika rintik hujan yang menanti deras.
Waktu yang dapat menjawabnya, dan waktu juga yang memisahkannya. Semua butuh waktu, bagaimana mengenal sosoknya yang begitu mengesankan semua orang. Meyakinkan kalau bahagia adalah pilihan, bukan kenangan yang akan membawa luka yang dalam.
. . .
"Bunda udah bilang sama Abang, jagain adeknya, nanti dia sakit gimana?"
Pekik yang menggema selalu menjadi cubitan manis meski suara wanita itu telah menghilang. Mengukir sejarah menjadi sosok yang tak pernah bisa sekuat sebelum hadirnya ada.
Dia bagaimana melodi, menari indah ketika lantun musik menggema, terdiam seperti jarum jam yang mati, tersenyum seperti sabit di langit gelap gulita.
Sekali lagi, dia hanya pembawa pesan agar bahagia tidak selalu dengan yang menyenangkan. Hanya saja, sobek di rongga hatinya yang masih basah belum cukup kuat untuk memulai hal yang baru.
. . .
G A L U H 2
Hallo semuanya, buat kalian yang sayang sama Galuh, aku mau bilang makasih. 😊 kita kembali lagi di seri 2
Di Galuh 2 ini bukan sekuel, ya 😁 jadi kalau masih ada yang nanya, ini lanjutannya atau gimana, Kak?
Ini bukan lanjutan kisah, atau perandaian, sebelum Galuh pergi. Jadi, buat kalian yang sudah mampir ke sini, aku saranin supaya baca GALUH seri satu yang ada lapaknya, judulnya sama, kok 😊
Supaya ketika kalian menyelam kembali ke rumah Galuh, kalian nggak bingung banget. Karena di GALUH 2 aku mau menyampaikan sejarah dan kisah sederhana nereka.
Terima kasih 🤗
Publish, 1 November 2020
Bạn đang đọc truyện trên: Truyen247.Pro