Chào các bạn! Vì nhiều lý do từ nay Truyen2U chính thức đổi tên là Truyen247.Pro. Mong các bạn tiếp tục ủng hộ truy cập tên miền mới này nhé! Mãi yêu... ♥

PROLOG

Langit menandakan hujan akan turun, semilir angin mulai membelai malam itu hingga menjadi dingin dan mencekam, ditambah kilatan yang terus menyambar menjadi cahaya digelapnya hutan. Sosok lelaki bersetelan serba hitam itu semakin mencengkram tangan mungil milik seorang anak hingga meringis kesakitan.

'Ssttt ... '

Sangat kentara jika anak kecil itu sangat ketakutan, telapak tangannya terasa kebas dan dingin serta raut wajahnya seketika berubah menjadi pucat. Antara suasana dan keadaan yang memaksanya untuk menyimpan baik-baik batinnya yang ingin mengeluarkan eluh dari matanya.

Sementara sosok bersetelan hitam itu mengeluarkan ponsel dari sakunya dan mendeal nomor yang bertuliskan ‘Bos’.

“Saya tunggu di hutan dekat kompleks anda. Jangan bawa polisi atau anak anda akan mati. Dan jangan lupa bawa uang tebusan senilai 100jt. Satu hal lagi...jangan telat karena waktu sama seperti bom pembunuh yang tragis,” ucap lelaki itu secara perlahan dan penuh penekanan.

Sorot matanya berbinar, seolah-olah akan menemui kemenangan. Lelaki itu menatap remeh anak kecil disampingnya kemudian terkekeh kecil. Hal ini tentu membuat emosi anak kecil itu membuncah, apalagi setelah mendengar kata ‘mati’ dan ‘pembunuh'.

Anak berkulit putih bersih itu mulai memberontak, ia memperlihatkan deretan giginya kemudian menggigit kuat lengan lelaki yang ada disampingnya itu sampai kesakitan.

“Paman bukan orang baik. Paman jahat, paman penculik, pembunuh,” teriak anak itu sebelum menendang selangkangan laki-laki itu.

Selanjutnya langkah kecilnya berlari cepat menerobos semak belukar yang tumbuh disepanjang hutan, hingga dirinya kelelahan dan berhenti ditepi jurang. Suara tapak kaki kian mendekat menambah kecepatan detak jantungnya yang melewati batas normal, matanya terbelalak ketika melihat sosok lelaki bersetelan serba hitam dihadapannya.

“Kemarilah, nak. Maka kamu akan selamat!” Anak itu menciutkan pandanganya seraya menggelengkan kepalanya perlahan.

“Nggak!!” teriak anak itu dengan nada bergetar kemudian ia menggigit bibirnya kuat-kuat. Sorot matanya mulai memandangi jurang yang tepat dibelakangnya.

Lelaki itu menjulurkan tangannya. “Jangan!! Mari ikut paman atau kamu akan mati.”

Langkah kakinya mulai mengendap ke depan sambil menggelengkan kepalanya sebagai isyarat untuk menghentikan niat anak kecil itu.

Selangkah .... “Dengar paman.”

Dua langkah .... “Jangan lompat.”

Tiga langkah .... “Atau kamu akan menyesal.”

Lelaki itu memicingkan matanya, sambil memikirkan berapa kecepatan langkah yang harus ia tempuh untuk menangkap anak kecil itu.

Selangkah lebih cepat ....

“Aaaaaa ....” teriak anak kecil itu.

Postur tubuh sekitar 100cm itu telah menggelinding hingga dasar jurang bersemak bersamaan dengan hujan turun dengan derasnya, kilat menyambar tiada henti membuat penglihatan lelaki itu menjadi buram. Lelaki itu meraup wajahnya berkali-kali namun nihil, ia tidak bisa melihat arah anak itu menggelinding. Lelaki itu mengacak rambutnya frustasi dan berteriak ditengah hujan badai itu.

DUAR ... DUAR ... DUAR ....’

Lelaki itu memasang penutup hoodienya kemudian berjalan merunduk sambil memicing, mengawasi keadaan sekitar.

“Wiiuuuuu..wiiuuuuuu..wiiiuuuuu..” suara sirine polisi terdengar jelas di area pendengarannya itu.

“Petugas keamanan datang, petugas keamanan datang .... ” teriak cowok yang penuh tato dilengannya.

“Ndra, bangun,” teriak sosok cowok berambut kribo itu. Lantas sosok cowok yang sedang berbaring di trotoar itu segera mengerjap kemudian bangkit dari tidurnya.

****
To Be Continue

Jangan lupa vote dan comment karena itu sangat membantu.

Thanks for Reading

Bạn đang đọc truyện trên: Truyen247.Pro