Ketika Alam Bicara Cinta
Aku mengadu pada waduk yang menampung jutaan mili air.
Aku bilang tak sanggup mencintai yang tak menginginiku.
Mereka menggenang aku seluruhnya, menenggalamkan namaku dalam hatinya.
Barangkali lebih baik aku menampar diri sendiri dan sadar aku tidak disana.
Kau terluka dibagian luar.
Aku dalam segala sudah terluka.
Tapi tak apa,
Kupu-kupu bersayap pun tetap indah meski tidak terbang.
Jangan bicara pada alam.
Kata mereka tak mau dengar kisah pura-pura.
Yang kukatakan adalah kebenaran.
Mereka bicara soal kau yang melemah dijantung bumi.
Libatkan semua hal yang pernah menampung semua wujud rupamu.
Aku tak peduli jadi apa kamu sebelum itu.
Terkadang menjadi jujur dan berbahaya bukan sebuah dosa yang terlalu.
Kau hanya tak ingin menyakiti; diam sendiri dalam sebuah kata kerja; mengeluh.
Bạn đang đọc truyện trên: Truyen247.Pro