Chào các bạn! Vì nhiều lý do từ nay Truyen2U chính thức đổi tên là Truyen247.Pro. Mong các bạn tiếp tục ủng hộ truy cập tên miền mới này nhé! Mãi yêu... ♥

十五

Kamar yang diperuntukan bagiku berada di seberang dapur. Jendelanya menghadap taman belakang dan mempunyai sirkulasi udara yang cukup. Selain itu kasur yang disediakan berukuran queen. Ada lemari kayu dan satu bufet, serta kipas angin dan AC.

Ini nyata? Aku mengerjap takjub. Sejak kapan kamar pembantu diberikan fasilitas AC? Atau karena ini Kemang, tempatnya orang-orang kekinian yang ngomong campur aduk bahasa bule?

"Bisa jadi AC rusak," kataku sambil tertawa bangga atas ide yang melintas. Gaji saja Keita tawar habis-habisan, yakali itu bos medit menyediakan AC segala. Aku meraih remote AC yang disimpan dekat pintu kamar, lalu menekan tombol ON. Hening. Nah, kan, AC rusak! Aku bertepuk tangan gembira. Tebakanku... MELESET, sodara-sodara! AC menyala, membuat seisi ruangan sejuk. Tawaku mendadak sumbang.

Aku membuka lemari yang cukup bersih untuk ukuran lemari kosong. Berpindah ke bufet kayu berornamen. Kosong juga, tapi sama bersih. Aku mencolok kipas angin ke saklar dan menekan tombol satu. Aku menganga kagum. Bahkan kipas angin pun berfungsi normal. Mari cek jendela. Dua daun jendela terbuka normal dan kuncinya bekerja. Aku menutup jendela, mematikan kipas angin, dan melemparkan badan ke kasur. Ini nyaman banget, pikirku.

"Meong!" Shuu naik ke atas kasur, lalu merebahkan diri dekat kepalaku.

"Enak banget hidupmu, wahai Shuu si kucing Keita," aku membalik badan jadi tengkurap menghadap Shuu, "kamu sejak kapan tinggal bareng Keita?"

Shuu merenggangkan tangan dan kakinya. Dia nggak mempedulikanku, lebih memilih asik sendiri. Kemudian melipat tangan dan menumpukan kepala di atasnya.

"Kamu pasti bahagia banget tinggal bareng Keita," lanjutku masa bodoh dicuekin kucing pakyuu, "kamu berantem sama Taro?"

Shuu melirikku dengan setengah mata terbuka, lalu merapatkan mata nggak peduli. Dia tidur.

"Kalo ada aku, kamu nggak boleh berantem sama Taro. Kamu dan Taro itu tanggung jawab aku. Awas kalo berani macam-macam. Aku bikin daging kamu jadi baso kucing!" Ancamku.

Shuu nggak bergeming. Bego banget aku mengajak bicara kucing yang tingkahnya bak anak raja. Aku duduk di kasur dan melihat Taro duduk di depan pintu kamar. Matanya memberikan tatapan 'aku mau masuk please'. Mau nggak mau aku mengangguk dan melambai, mengajak Taro ikut bergabung. Dia berjalan riang menghampiri, lalu melompat ke atas. Kasurku berdecit keras. Bobot badan Taro dan lompatannya membuat aku dan Shuu terlonjak. Shuu menggeram pada Taro yang masa bodoh menghak-milikan bantal. Dia tidur begitu saja. Shuu berputar sekali, sepertinya sudah melupakan kekesalannya pada Taro. Dia kembali tidur.

Aku menatap nelangsa kedua peliharaan Keita. Kasurku habis didominasi mereka. Nggak ada cukup ruang bagiku merenggangkan badan setelah menjalankan rutinitas yang dijadwalkan Keita. Pandanganku jatuh ke lantai. "Yakali gue tidur di lantai," ringisku.

△△△

Aku menguap sembari merebahkan badan ke sofa. Capek banget menggiring ayam ke kandang. Apalagi si Jago yang membuatku berlari-lari nggak jelas. Menangkap Jago bikin tenagaku terkuras.

"Saya pulang," seru Keita dari ruang tamu.

Aku malas-malasan mengangkat badan. Dia menatapku geli. Siapa yang nggak aneh menemukan ciwik macam aku di ruang tengah. Rambut acak kadut, wajah kucel, baju kotor dan bau, ditambah ekspresi bak Cinderella yang dianiaya.

"Selamat datang. Bagaimana kabar kamu?" Tanyaku sarat basa-basi.

"Sibuk. Ya. Kamu di rumah senang?" Dia duduk di sofa tunggal dekatku.

"Aku keliatan senang ya?" Tanyaku sarkas. Pekerjaan bersih-bersih mudah saja aku lakukan jika mengikuti jadwal Keita. Tapi memberi makan ayam, beserta dua makhluk kaki empat yang tengah menguasai kasurku, rasanya lebih dari sesuatu. Capek kali dongkol tambah gemas hasilnya PakYuuu.

Keita tertawa begitu saja, padahal aku terang-terangan pasang wajah nggak senang. "Saya punya maid kabur satu bulan kemarin. Dia tidak suka Shuu dan Taro. Dia benci ayam-ayam saya," cerita Keita kalem.

Aku diam menantikan kelanjutan ceritanya. Maap, maap nih, aku nggak akan memberikan respons sebelum tahu karakter Keita. Bahtiar dan Keita jelas dua pria berbeda. Aku nggak bisa tepuk sama rata menghadapi kedua pria itu. Apalagi Keita adalah bosku, sedangkan Bahtiar merupakan temanku sejak jaman ingusan dilap ke kerah baju dan rok seragam SD.

"You know, pet like children. If you tell them, they are kind, they will be kind. If you love them sincerely, so do they. The only thing you have to put in your mind is your job won't decrease your capability. But, ungrateful makes depression. Depression indicates you are no longer satisfied with your life. My previous maid felt it. She always was mad to my pet. I hope you won't be like her. Wholeheartedly, I wanna be your friend, inspite of our working positions. You freely tell me your problems, so we can discuss it. Don't leave us without words, that's truly rude. Shuu and Taro were sad because the previous maid left our house without say goodbye."

Aku memandang Keita yang menatapku balik penuh kesungguhan. Ini pengalaman pertamaku mendapatkan seorang atasan yang sepenuh hati menyayangi binatang peliharaan dan mengajakku bicara begitu serius, hanya agar aku nggak meninggalkan mereka. Dia bahkan menawarkan pertemanan, sesuatu yang jarang aku dapatkan.

"Kamu sayang banget sama mereka," ucapku setelah lama terdiam. Aku nggak pandai merespons situasi begini ditambah lawan bicaraku Keita. Kejujurannya menyampaikan rasa sayang pada binatang peliharaan, serta kepeduliannya padaku sebagai yang bertugas merawat mereka menghadirkan perasaan menyenangkan. Sial, jantung recehku lagi-lagi berdetak nggak karuan.

"Tentu sayang. Mereka adalah teman saya." Keita tersenyum lebar yang mengingatkan aku pada bagaimana karakter kartun Luffy yang tersenyum lebar.

"Memangnya nggak besar biaya makan dan tetek bengek mereka?"

"Tetek?" Keita menangkup kedua tangannya ke depan dada. Wajahnya bertanya ragu-ragu.

Wanjay, gagal paham lagi. Aku meringis sambil menggeleng. Alisku sudah mengerut dalam. Sepertinya akan ada banyak pelajaran yang harus kami kerjakan bersama.

"Oh, bukan, ya?" Keita berbicara tanpa menurunkan kedua tangannya di depan dada. Aku mendengkus, lalu menurunkan kedua tangan itu.

"Kamu kayaknya banyak tahu hal yang semacam itu," sindirku.

Keita tertawa. "Saya belajar bahasa Indonesia dari senior kantor. Itu saya be-rum ke Indonesia. Dia banyak kasih tahu kata-kata."

"Kayak tetek?" Pekikku nggak percaya. Ini Keita beneran belajar dari kata-kata berbau pornografi?

"Saya dapat saran juga. Banyak night club bagus di Jakarta, banyak hostess pintar." Keita melanjutkan ceritanya tanpa peduli sindiranku. Dia bahkan melempar seringai jahil.

"Kamu bikin aku ngeri, ya?" Aku sengaja berkata sinis dan memelototinya.

Bukannya berhenti, Keita malah tergelak dan berujar, "I'm a busy man, however I'm a real man and my friends usually invited me to nightclub. I can't let myself away from alcohol and girls."

"Itu kedengeran berengsek," geramku yang nggak membiasakan diri pada pria peminum dan suka main ciwik.

"Just kidding, Odie. I won't play with random girls. I have a special girl waiting for me in Japan. She hopes I will kept my penis stay away from girls' underpants."

"Aku pusing..." desahku. Pembicaraan kami melenceng jauh dari topik awal soal Shuu dan Taro. Keita melanglang ke pembicaraan kancut cewek segala. Ampun deh, aku kayaknya salah milih bos.

"Kamu tidur saja. Saya mau makan."

"Mau aku buatkan makan malam?"

"Kamu..." Keita berpikir sejenak, "kamu tidak kerja buat makan saya."

"Eh, masak?"

"Masak?" Keita dan kedua alisnya bergerak naik membuatku tertawa. Sudah berapa kali kami punya masalah komunikasi.

###

11/03/2019

Enak ya jadi Shuu dan Taro. Siapa yg mau daftar jadi peliharaan Keita juga? Apa mau ikutan Jadi maid kek Kilau?

Ini ada foto perkiraan Keita mukanya kayak gimana (dalam bayangan gw) 😂 kalo mo ganti jadi oppa kokorean boyeeh, asal ga mendadak lo ngayal Liam Hemsworth 🙈 itu ga ada garis asia timur secuil pun gaess..


Yang di bawah ini senyum cowok baik yang dideskripsiin Kilau 👇

Tambahan buat yg butuh penyegaran di hari Senin, gw kasih intip dikit bodi Keita 😉

Kok ga ganteng banget, Miss?
Yetdah, ganteng mah relatip congkiii... segitu buat gw udah W.O.W
Yg penting sakuku tarata 💃

Bạn đang đọc truyện trên: Truyen247.Pro