Chào các bạn! Vì nhiều lý do từ nay Truyen2U chính thức đổi tên là Truyen247.Pro. Mong các bạn tiếp tục ủng hộ truy cập tên miền mới này nhé! Mãi yêu... ♥

Bab 21 - Possesed

Aku nyaris tidak bisa membuka mata. Namun suara-suara di dekatku terdengar jelas. Ada Sanosuke. Ada Malaikat Yizreel. Ada Feng.

Apakah aku sudah sampai di bumi? Sepertinya sudah. Aku merasa sudut bibirku bergerak, membuat senyuman lega. Tapi sayangnya, aku tak bisa berbuat banyak. Tubuhku terasa remuk redam. Panas membara. Sementara sesuatu masih terasa menghajar diriku dari dalam.

Aku merasa tubuhku diangkat lalu direndam dalam air es. Aku mendengar Feng mengomel dalam Bahasa Mandarin. Mereka berbicara sejenak. Beberapa kekuatan mengalir ke tubuhku secara bersamaan.

Lalu aku kembali mendengar suara omelan Feng.

"Apa ini?"

Aku merasa sesuatu ditarik dari dalam tubuhku. Kali ini Sanosuke yang mengumpat. Sesuatu itu ditarik lagi dengan cepat. Namun dia tidak mau keluar.

"Berengsek. Makhluk apa ini?"

"Biar aku yang mencobanya," kali ini aku mendengar suara Malaikat Yizreel. Kidung sucinya mendatangkan reaksi luar biasa dari tubuhku. Panas semakin terasa membakar. Namun siksaan-siksaan dari dalam itu kini semakin menyempit, menyempit, dan menyempit...

"Lepaskan aku, dasar orang-orang bodoh!"

Eh, itu suaraku. Tapi bukan aku yang mengucapkannya.

Malaikat Yizreel kembali bernyanyi. Kali ini aku yang bukan aku itu mulai berteriak-teriak histeris. Semua isi kebun binatang, bercampur makian-makian entah dalam bahasa apa ke luar begitu saja.

"Katakan siapa dirimu!"

Kekehan tawa itu semakin terasa asing. Tapi Malaikat Yizreel tidak menyerah. Dia kembali menyanyikan kidung suci. Feng memegang tanganku erat-erat. Aku tak menduga, kekuatannya besar sekali.

Suara Sanosuke terdengar makin kesal. Aku tahu, dia mencoba menarik sesuatu itu keluar lagi. Kali ini, sesuatu itu melawan dengan kuat. Seakan ada yang melempar pisau panjang di telinga bagian dalamku. Keseimbanganku bergoyang-goyang. Semua ingatanku termutilasi dengan kejam.

Lalu semua menjadi hampa. Gelap. Semua di sekelilingku lenyap begitu saja. Semua suara. Semua kesakitan.

"Libera nos a malo..."

Itu adalah kata-kata terakhir yang kudengar. Cahaya lembut tampak di depanku. Aku merasa sesuatu terenggut. Namun kesakitanku telah berakhir. Semua panas dan siksa kesakitan itu terangkat begitu saja. Tubuhku ringan seperti bulu. Tak merasa apa-apa lagi kecuali kelegaan luar biasa.

Libera nos a malo = bebaskanlah kami dari yang jahat (bahasa Latin)

Bạn đang đọc truyện trên: Truyen247.Pro