2. Fuck Gurl
Bakal di update next chapter kalau udah 17 vote/coment.
.
Disebuah kamar yang cukup elegan, terdapat seorang pria yang baru masuk. Pria itu menghempaskan tubuh kekarnya ke ranjang empuknya. Sepersekon kemudian dia memijit pelipisnya, seperti tengah memikirkan sesuatu.
Pria itu bangkit dari tidurnya, dan kini beralih menatap botol minuman ditangannya.
"Dalam rangka apa dia ngasih gua minum?" Kai malah tersenyum sendiri. Dia kembali teringat atas kejadian di kantin.
"Lu Jennie kan? Anak kelas 12 IPS 3?"
"Badan lu bagus juga."
Mengingat hal itu, Kai malah mengusap wajahnya dengan kasar. Dia tidak habis pikir pada dirinya sendiri, mengapa dia bisa melontarkan kalimat itu dipercakapan pertama mereka.
Oke, Jennie pasti menganggapnya aneh.
"Hp gua! Iya hp gua. Mana ya?"
Langsung saja dia mencari keberadaan ponsel pintarnya. Setelah mendapatkannya, Kai pun membuka grup kelasnya.
"Oh iya bego, gua kan ga sekelas sama dia."
Entah apa yang sedang Kai pikirkan. Sibuk mengotak-atik ponselnya. Terlihat dia mencari grup angkatan diponselnya dan men-scroll panjang layar ponselnya.
Beberapa saat kemudian, dia berhenti disebuah nama profil dengan foto profil seorang gadis memakai dress ketat bahu terbuka.
Jennie Kim.
Kai membuka foto profil Jennie, dan memperbesarnya. Dia hendak menambahkan profil tersebut ke daftar kontaknya. Namun seketika dia mengurungkan niatnya. Bagaimana tidak? Otomatis tentu saja Jennie akan mendapatkan notif bahwa dia menambahkan Jennie ke daftar kontaknya.
"Kalau gua add, pasti dia malah mikir gua aneh." Kini Kai malah ber-overthinking ria.
Seketika pikiran Kai buyar begitu mendapatkan notifikasi diponselnya.
Ting!
Kai membacanya lewat notifikasi diponselnya.
Krystal.
Ngapain online?
Gausah nyariin aku deh, aku lagi ngambek sama kamu.
Membacanya, membuat Kai memutar bola matanya dengan malas sembari menghembuskan nafasnya dengan kasar.
"Hadeh, mulai dah." Karna malas, pria itu melempar asal ponselnya ke ranjang.
.
Sementara itu, di kediaman Jennie.
"Eh? Ini bunga dari siapa?" Ternyata Jennie mendapatkan sebuket bunga mawar hitam didepan pintu apartemennya.
"Perasaan gua nggak ada beli bunga deh." Jennie memeriksa bunga tersebut dan mendapatkan selembar kartu ucapan.
"Jangan dengerin apa kata orang. Semangat, gua ada buat lu —x." Jennie membaca sederet kalimat dikertas tersebut.
"X? X siapa?" Gadis berambut pirang itu terlihat tengah berpikir keras.
"Ah yaudah deh. Mending gua simpen aja. Lumayan buat ngisi vas bunga gua."
Tidak mau ambil pusing, Jennie memilih mengambil buket mawar hitam tersebut dan membawanya masuk ke apartemennya.
Karena merasa gerah, Jennie melepas seragam ketatnya dan hanya menyisakan tanktop berwarna hitamnya dan hot pants. Kini terpampanglah liukan tubuh seksinya. Toh, tidak ada siapa-siapakan disini?
Gadis itu menuju lemari pendinginnya, berharap menemukan sebotol alkohol disana. Ya, minuman favoritnya. Setelah menemukannya, Jennie pun meneguk nikmat alkohol tersebut.
"Akhh... enak banget." Gadis itu tersenyum.
"Btw, koleksi gebetan gua apa kabar ya?" Gadis itu pun mengeluarkan ponselnya. Begitu dia menghidupkan data internetnya, dan ya. Ponselnya langsung tegang saking banyak notifikasi yang masuk.
Memangnya kapan ponsel seorang Jennie Kim sepi?
Oh Sehun (27 chats)
Jen
Lu dimana kok ga ada kabar
Jennie, kok lu jadi ngegoshting...
Kim Taehyung (3 chats)
Lu ke club nggak malem ini...
Lee Taeyeong (11 chats)
Ngebolos bareng yuk
Lu masih disekolah ya?
Kalo lu udah on, bales chat gua ya gua...
Rose anjing (2 chats)
HEH LO EMANG BENER-BENER YA LO GATEL...
Tiang Listrik (45 chats)
Woi bangun sekolah
Gua pagi ini mau nganterin adek gua
Sorry gabisa jemput elu
Lu dimana?
Gua udah disekolah
Kalo udah dirumah jangan kemana-mana
Gausah macem-macem lu ntar kena kopit...
Jeon Jungkook (7 chats)
Pagi kak Jen
Jangan lupa sarapan
Have a nice day
Kakak lagi sibuk ya? Aku lagi sedih huhu...
Untuk yang bertanya siapa itu tiang listrik, jawabannya adalah teman semata wayang Jennie. Park Chanyeol.
Jennie tertawa kecil membaca pesan Chanyeol dari notifikasi di ponselnya. Walaupun terkadang membosankan, namun tidak dapat dipungkiri bahwa Chanyeol lah satu-satunya orang yang mengerti Jennie.
Bola mata kucing gadis itu teralih pada roomchat teratas LINE nya. Pesan dari Jeon Jungkook, degem barunya. Apalagi degemnya sedang sedih. Langsung saja Jennie menghubunginya.
"Halo kak Jen?" Jennie menarik kedua sudut bibirnya begitu mendengar suara diseberang sana.
"Iya, Kook. Kamu sedih kenapa, hm?"
"Ga-gapapa kak..."
Pemilik mata kucing itu malah tertawa kecil mendengar suara gugup dari gebetan manisnya. Haha, Jennie memang ahlinya dalam membuat anak orang salah tingkah.
"Jangan boong. Sini cerita sama aku."
"Aku baru putus, kak. Pacarku selingkuhin aku selama ini."
Duh, kasihannya Jeon Jungkook. Sudah korban perselingkuhan, sekarang calon korban php pula dari Jennie.
"Dah jangan sedih gitu ah. Cewek juga bukan cuman dia doang di dunia ini."
"Iya kak."
"Jalan yuk? Kita rayain hari putusnya kamu- ah, maksudku, karna kamu baru putus supaya kamu nggak sedih lagi."
"Ayo boleh kak. 2 jam lagi aku otw ke rumah kakak."
"Oke, see you ganteng." Jennie mematikan teleponnya. Dia tertawa miring dan kembali meminum alkoholnya.
Ketika dia hendak bersiap-siap, tiba-tiba ponselnya berdering.
Drrttt... drrttt...
Tiang listrik is calling...
"Ngapain nih orang ngevc?" Tanpa pikir panjang, Jennie pun menjawab panggilan video call dari Chanyeol.
"Apaan?"
"Heh si anjer. Lu kaga ada baju apa sampe vc sama gua masih pake singlet gitu?!"
Jennie memutar bola matanya malas.
"Ini tanktop goblok, bukan singlet."
"Iya serah dah pokoknya itu. Lu kagada baju yang lebih sopan gitu?"
Jennie tersenyum sebentar, "Ada. bikini, mau?"
"Nah, kalo itu boleh."
"Si bego, itu mah maunya elu." Jennie masih heran, mengapa Chanyeol menelponnya tiba-tiba padahal mereka baru berpisah tiga jam yang lalu.
"Lu ngapain nelfon gua sih? Kangen ya lu?"
"Kaga ngapa-ngapa sih, gabut aja gua."
"Duh, sorry-sorry aje nih bos. Gua orang sibuk, dan nggak ada waktu buat nemenin kegabutan lu." Jennie menahan tawanya begitu melihat Chanyeol menarik ke atas sebelah bibirnya.
"Dih, songong. Sibuk ngapain lu? Sibuk berkembang biak?"
"Biasalah. Gua mau jalan sama gebetan gua."
"Dah gua duga. Sama siapa?"
"Sama gebetan gua dibilang. Budeg ya lu?!" Jennie mulai menaikkan intonasi suaranya, karena kesal.
"Ya gebetan lu banyak cok. Jalan sama yang mana?"
Mata gadis itu menyipit, tawanya pun terlepas.
"Hahaha, si anjir. Ga deng. Walaupun gebetan aku banyak, tetep kamu kok dihati aku."
"Lu kalo ngegombal cowok nggak liat-liat orangnya dulu ye," Ucap Chanyeol setengah menunduk.
Jennie yang menyadari bahwa pipi Chanyeol terlihat sedikit memerah pun membuat tawanya kembali pecah.
"HAHAHA anjir pipinya merah. Jiah, baper lu?"
"Idih apaan. Dahlah, gua juga sibuk. Bye."
Pip.
Jennie mengerutkan dahi dan bibirnya secara bersamaan begitu Chanyeol memutuskan telfon mereka.
"Dih, ga jelas nih tiang listrik."
.
Terlihat sepasang gadis dan lelaki tengah makan malam disebuah cafe yang biasa didatangi oleh anak muda. Iringan musik indie mengkentalkan suasana diantara mereka yang mendatangi cafe tersebut.
"Dah jangan sedih lagi. Buat apa gamonin mantan? Udah ga zamannya tau wkwk." Jungkook tertawa hambar mendengar ucapan Jennie. Dia masih tidak habis fikir mengapa pacarnya, Yeri tega menduakannya.
"Udah ga sedih sih. Tapi cuman kecewa aja. Selama ini aku kasih apa yang dia mau. Dia minta beliin album, aku kasih. Dia minta beliin tiket konser, aku beliin. Eh ternyata dia malah nonton konsernya sama yang lain. Jancok."
Jennie tertawa keras mendengar ocehan dari degem polosnya. Dua bulan dia mengenal Jungkook, dan baru kali ini dia mendengar Jungkook berkata kasar.
Berkata kasar, namun tetap terlihat imut dimata Jennie.
"Ngakak anjir. Dah siniin hp kamu."
"Mau ngapain kak?"
"Dah siniin aja." Jungkook memberikan ponselnya kepada Jennie. Dia semakin heran karna kini Jennie menggenggam tangannya.
Ternyata gadis sexy itu memfoto tangan mereka dan wajah Jungkook.
Lalu Jennie menekan tombol upload.
"Eh kak, kalo pacar- eh maksudku mantanku liat gimana?" Jennie menjentikkan jarinya.
"Itu dia tujuannya. Justru lebih bagus. Orang yang suka selingkuh, harus diberi pelajaran dan dibales 3x lipat."
"Maksud kakak?" Jennie tersenyum memandangi Jungkook, lalu mengusap pipi lelaki bergigi kelinci itu dengan gemas.
"Itu artinya bakal nunjukkin kalo kamu ngga nyesel putus dari dia."
"Oh gitu, iya aku paham." Jungkook Mengangguk mengerti membuat Jennie semakin gemas.
Karna gemas, Jennie mengecup bibir Jungkook membuat Jungkook terdiam mematung.
"Anak pintar." Jennie tersenyum sambil mengusap pelan kepala Jungkook.
.
Next chapter bakal dibanyakin scene Jennie sama Kai. Aku bakal langsung update next chapter kalau vote sama comentnya udh 17+ votement, biar ga pada nyider lagi hehe.
Btw follow aku yuk LillyChan07 See you~
Xoxo, lillychan!
Bạn đang đọc truyện trên: Truyen247.Pro