Still thinking of her
Keesokan paginya, aku memulai hariku dengan sangat ceria.
Hehe, sekarang udah ada yang bikin semangat kuliah.
Aku pun mandi, sarapan, dan bergegas keluar menuju kampus bersama motor kesayanganku.
Hosh, hosh
Aku mendengar hembusan nafas segar seseorang dibelakang ku.
"Hey, Malik!" Wow, Alia kini berada tepat di sampingku.
Ia mengenakan tank top, celana training dan tatanan rambutnya yang diikat ekor kuda. Membuatku makin terpesona.
Rezeki pagi nih, gak sengaja ketemu bidadari yang lagi kecapean abis olahraga.
"Malik!" Sapa Alia untuk kedua kalinya
Duh. Ternyata bener kata Afgan, Wajahmu mengalihkan duniaku.
"I-iya?" Shit, kenapa jadi terbata-bata gini?
"Kok lo gak ngampus?" Tanyaku heran.
Kenapa dia malah olahraga? Rajin banget. Harusnya kan kuliah.
"Gak ada jadwal buat hari ini sampe seminggu ke depan. Project gue udah selesai" oh iya, dia kan baru aja nyelesain project mata kuliahnya
Pas pesta wayang kemarin.
"Ohh iya.. Hehe" sekarang gue makin keliatan bego. Hft, pake acara grogi segala.
"Mal" for the first time, di panggil seorang bidadari dengan nada se-sexy ini..
Seketika bulu kuduku berdiri. Emang dasar norak.
"Ke-kenapa?" Please stop merinding, Mal.
"Emang gak telat ya? Berangkat jam segini" WTF. Aku sampai lupa kemana tujuanku.
Huh. Semua gara-gara lo, Al!
Kecantikan lo, bikin lupa diri.
"Eh, gue berangkat ya. Lo jangan capek-capek Al" huft, akhirnya rasa nerves gue berkurang.
"Iya, hati-hati Mal!" Alia melambaikan sebelah tangannya kepadaku, aku hanya tersenyum kecil melihatnya dari spion.
Sesampainya dikampus, as always sahabatku Bima sudah bertengger di tangga menunggu kehadiranku.
"Wetss aura muka lo beda. Bahagia banget nih kayaknya" Bima pasti akan melemparkanku sejuta pertanyaan di kelas. Bisa dibilang dia KEMAL, alias Kepo Maksimal!
"Ntar gue ceritain, ayo ah masuk" kami pun mulai membahas materi baru.
*
Dikelas, aku tidak begitu menguasai materi baru. Seperti biasa, aku memasang headset dan mendengarkan musik-musik rock di Ipod-ku.
Disaat membuka aplikasi, LINE. Aku teringat akan seseorang.
Thaya.
Rasanya tanganku sangat gatal.
Ingin sekali menanyakan hal-hal kecil, seperti, bagaimana keadaanmu? Apa yang sedang kau lakukan? to be honest, i always wonder what you're up to.
Aku hanya ingin memastikan bahwa Thaya baik-baik saja.
Hmm, tapi kurasa ia memang baik-baik saja. Selama bersama Firel, kekasih barunya.
Aku tak bisa menghubunginya. Aku sudah menyia-nyiakan wanita yang mengidamkan kebahagiaan bersamaku. Dan kini aku pun tak berhak merusak kebahagiaan yang ia miliki bersama laki-laki yang pantas mendapatkannya.
Dadaku terasa sesak, kini hanya ada penyesalan di dalam hati kecilku.
Moodku tak karuan. Aku tak bisa mengendalikan pikiranku.
Lagi-lagi aku cabut mata kuliah.
Benar-benar sedang tidak bisa fokus.
Aku membuka aplikasi LINE, lagi.
iseng menghubungi Alia, ternyata ia membalas LINE ku secepat kilat.
Ini cukup menghiburku.
"Hang out, yuk?" Aku bahkan tak sadar saat mengetiknya. Benarkah aku mengajak Alia hangout? Padahal kami tak begitu akrab, bahkan baru kenal selama 2 hari.
Tak apa, mungkin saja kami bisa menjadi sahabat baik?
"Yuk" Alia menerima ajakanku..
AH GIMANA KALAU AJAK BIMA SEKALIAN? Biar gak merinding lagi..
Kalau ngajak Bima, semuanya bisa dibawa santai, ditambah lagi sifatnya yang agak bocah dan bisa dibilang idiot, sepertiku (kami sejenis)
Sejam berlalu, aku dan Alia masih asyik chattingan. Ternyata Alia anaknya seru juga, nggak pernah kehabisan topik deh kalo chat sama cewek ini.
"Gila lo, udah cabut berapa kali?"tiba-tiba Bima datang dari sudut lain kampus yang membuatku terkejut.
"Apasih, gue jarang cabut. Tenang aja"
Bima langsung menatapku dan matanya melotot seakan hampir keluar, wajahnya agak seram.
"Lo udah cabut 5 kali, Mal! Mau ditambah lagi tuh tugas lo?" Bima bener juga ya..
Nevermind, persetan dengan tugas.
"Bim, ikut gue yuk! Ntar sore hang-out" plis dong Bim, bantu gue..
"Enak aja. Gue emang jomblo dari lahir. Tapi gue masih normal" dih emang kelainan si Bima. Kalau gue homo, gue bakal pilih-pilih kali. Dan gue gak akan mau kencan sama Bima.
"Sama temen gue, Alia" mata Bima langsung berbinar-binar sambil menatapku penuh arti.
"Temen apa gebetan Mal?" Bima menaik-turunkan alisnya dan membuatku ngeblush karna teringat oleh Alia.
Aduh, kalo anak-anak liat gue lagi ngeblush dan posisinya gue lagi berduaan sama Bima, bisa ancur reputasi gue sebagai cowok normal..
"Bim, ikut gak? Kalo ngga yaudah"
"Pasti ikut lah sob, gue mau liat selera lo kayak gimana" sialan. Jangan pernah meragukan seleraku.
Eh, Alia mungkin memang seleraku, tapi kami cuma sebatas teman kok
Aku pun berniat pulang cepat, dan mempersiapkan baju untuk ehm, bisa dibilang Nge-date(?)
Eh, nggak! Bukan nge-date. Kami cuma sekedar ngabisin waktu luang bersama..
Ih, sejak kapan gue peduli sama pakaian yang gue pakai? Kok jadi kayak cewek gini, ribet sama urusan baju
Entahlah, gini nih kalo lagi terpesona sama seseorang. Apa salahnya kalo mencoba tampil rapi di depan dia?
Aku mengenakan kaos andalan ku, dan mengenakan celana blue jeans ditambah dengan sepatu nike air max ku yang sudah agak buluk.. but, who cares? It's nike bitch!
Oh ya, kali ini gue sisiran sebelum pergi (biasanya cuma gue rapiin pake jari)
Gak lupa, gue juga pake Aftershave yang mungkin bisa bikin cewek klepek-klepek?
Cuma dalam 10 menit, gue udah siap meluncur ketujuan.
Gue nelfon Bima dan kemudian ngasih kabar ke Alia kalau gue udah siap.
"Mal, gue mandi dulu ya heheh" yaampun Alia aja baru mandi, ini gue aja kali ya? Yang kecepetan..
Duh, Malik. Lo semangat banget si padahal cuma sekedar ngopi-ngopi di cafe deket kampus.
---------------------------------------------
Haloo, ini part 2nya, hehe maaf dikit. lagi gak ada idee
Btw vote & commentnya jangan lupa ;)
♡
-kats
Bạn đang đọc truyện trên: Truyen247.Pro