SIX-
***
"Gila lo Fel!" jerit Mari
Aku menatapnya bingung. Seolah berkata. Gue-salah-apa?.
"itu cogan temangsang yang mau gue kenalin di kantin! Ternyata lo udah deket aja sama dia"
"dan lo habis nolak dia buat pulang bareng?! Lo sehat?!" ucap Mari dengan mengambil jeda
"trus gue harus gimana?" tanyaku yang sebenarnya tak peduli
"ya lo terima lah!" balas Mari mantap
"trus lo mau gue tinggal?" ucapku malas
"gue mah nggak apa-apa Fel, asal lo terbebas dari friendzonenya Adi !Upss!" jawabnya lalu dengan cepat menutup mulutnya.
Aku hanya tersenyum miris.
"kalau gue udah cinta gue harus gimana? Mencoba mencintai yang lain? Sorry, gue mending nunggu Aileen daripada tersiksa dengan cinta yang terpaksa" balasku sendu
"iyasih. Tapi gue heran, apa alasan yang bikin lo bisa segitunya sama Adi?" tanya Mari
Aku tertawa kecil. Seolah mengejek Mari yang tampak polos.
"gue nggak ada alasan cinta sama Aileen. Karena cinta tanpa alasan itu cinta yang tulus. Tak mengharap apapun
Lagipula, jika cinta butuh alasan, kalau alasan itu pergi menghilang maka begitupun cintanya kan?" ucapku panjang
"dan gue cinta Aileen tanpa alasan. Tulus sepenuhnya untuk dirinya. Tak pernah pergi dan ingkar janji" lanjutku
"terserah deh, bucin, awas aja kalau ntar curhat suka Galen" ucap Mari
Bạn đang đọc truyện trên: Truyen247.Pro