BONUS CHAPTER 2
Setel lagu sedih kalian :v
Kalau gaada setel di mulmed :v
ARMY pada baper nih :(
***
Tempat keramat ini.
Tempat dimana aku kehilangan oma dulu.
Aku benci rumah sakit.
Sangat benci.
Aku memasuki rumah sakit dengan langkah berat.
"mama, papa kenapa hiks?"
Ucapan putriku ini membuatku teringat tentang Aileen yang sedang berjuang melawan takdirnya.
Aku berlari dengan menggendong Kia.
Dengan langkah gontai aku maju perlahan saat melihat ada pintu bertulis Unit Gawat Darurat.
Aku mengintip lewat kaca yang ada di pintu. Perawat tak mengijinkanku untuk masuk.
Aku sudah menangis sejadi-jadinya.
Itu Aileen, dia sedang mendapat sengatan dari alat kejut jantung.
Kumohon, ya Tuhan.
Kemudian kulihat layar monitor Aileen yang menunjukkan
Garis lurus.
Aku lemas seketika, pandanganku buram
Aku harus masuk!
Aku menerobos pintu UGD.
"AILEEN, BANGUN SAYANG, AKU TAU KAMU KUAT, BERJUANGLAH AILEEN!"
"Kia, butuh kamu, a-aku juga sangat butuh dirimu Aileen. Jebal" ucapku menggucang-guncangkan tubuh Aileen.
"kamu ingat saat aku melahirkan Kia? Aku juga sepertimu, lemas seperti mayat"
"tapi aku ingat kamu dan Kia, aku terus berjuang untuk selalu bisa bersamamu dan Kia"
"jadi, kumohon bangunlah, berjuanglah sepertiku hiks kumohon Aileen, kali ini saja hiks" ucapku bergelimang air mata
Aileen tetap diam dengan muka pucatnya.
"hm, ma-maafkan kami Nyonya Adinata, Tuan Adinata
Sudah meninggal"
Bạn đang đọc truyện trên: Truyen247.Pro