Week 8 Special Coverage
Q3: 'Gimana cara mempertahankan dia—eh, maksudnya, mempertahankan kesan dark di Jurit Malam?
A: Kalau cara mempertahankan dia, aku enggak tahu, soalnya semua orang datang dan pergi begitu saja semua kuterima apa adanya mata terpejam dan hati menggumam di ruang rindu kita bertemu. Itu lirik lagu Letto, omong-omong, kalau ada yang enggak 'nangkep lucunya di mana.
Kalau cara mempertahankan kesan dark di Jurit Malam ... jawabannya mungkin agak aneh, 'tapi justru caraku mempertahankan kesan itu dengan main tarik-ulur.
Yup. Jurit Malam, atau Gravedancer, atau Ragnarökr Cycle, pokoknya ceritaku yang mana pun yang terasa dark dari mulai sampai selesai, sebenarnya enggak dark terus-terusan.
Justru karena aku tidak terus-terusan membuat semuanya terasa dark, ceritanya jadi terasa gelap. Karena kalian sendiri yang membuatnya jadi terasa gelap.
Begini. Karena bagian ajaib di otak kita—sebut saja namanya korteks prefrontal—kita belajar untuk menyusun ide secara runtut dan urut. Dengan kata lain, kita bisa meletakkan ide A, lalu ide B setelahnya, dan seterusnya tanpa keluar jalur.
Nah, dalam menentukan jalur ini, otak kita sudah berevolusi untuk selalu meletakkan yang namanya konteks. Oh, kita sedang di hutan? Berarti enggak mungkin ada singa, yang berarti mata terang besar dan geraman di belakang daun itu bukan singa, 'tapi mungkin macan.
Ini yang kumanfaatkan dalam membuat cerita. Aku cukup membuat set-up. Aku membuat Luke dan keluarganya terisolasi dalam keadaan yang semakin parah. Aku membuat para peserta Perkemahan terjebak di tengah entah-berentah sementara seorang pembunuh berantai berkeliaran. Aku membuat Alden masuk ke rumah hantu.
Lalu? Aku mendeskripsikan deterioration, atau kerusakan perlahan. Aku membuat situasinya semakin parah.
Oh, oke, musim dingin tidak berhenti. Orang-orang jadi lapar. Pemerintah gagal membantu. Semua orang jadi jahat. Keluargamu bisa jadi yang akan mati setelah ini.
Oh, oke, ada mayat di toilet dengan leher terbuka lebar. Lalu ada potongan jari di salah satu tenda. Lalu supir angkot yang harusnya datang menjemput dua-duanya tewas dipenggal. Lalu ada ledakan dan semua jadi berantakan.
Oh, oke, ada suara-suara dari tempat gelap tanpa ada orangnya. Lalu ada atmosfer yang pekat dan terasa mengancam seakan sedang kelaparan mencari jiwa.
Setelah itu? Aku memastikan bahwa aku tidak menjawab semua pertanyaan. Kenapa musim dinginnya tidak berhenti? Apa kabar James dan Laura? Siapa pelaku pembunuhan-pembunuhan brutal di Perkemahan? Apa penjelasan di balik fenomena-fenomena seram di Rumah Budak?
There. Trikku cuma itu. Aku membuat set-up, menciptakan deteriorasi, dan mempertahankan misteri. Nah, berhubung aku sudah memberikan konteks yang mengerikan untuk otak kalian, selama otak kalian yang urut tadi itu berusaha mengisi lubang-lubang misterinya, aku bisa bermain tarik ulur semauku. Aku tarik dulu dengan deteriorasi yang semakin parah, dan begitu kalian mencengkeram tempat duduk karena ketakutan atau frustrasi, aku ulur lagi agar kalian relaks sedikit. Dengan relaksasi begini, ketika aku membuat situasinya jadi berkonflik lagi, kalian bisa merasakan tensi dan ketegangan ceritanya naik lagi. Kesannya jadi seakan-akan tensinya naik terus, padahal tidak.
Ini namanya dinamika cerita.
Lalu, kalau sebenarnya aku main tarik-ulur, kenapa ceritanya bisa tetap terasa dark? Simpel. Karena otak kalian yang bilang begitu.
Bagianku? Aku tinggal meminta kalian memberi vote kalau kalian suka apa yang kalian baca, hehehe.
.
#FridayQA
Bạn đang đọc truyện trên: Truyen247.Pro