#FridayQA Week 4
Welcome back! Maaf keterlambatannya, hehehe. Ternyata membungkus buku itu ribet.
Kali ini aku dapat beberapa topik menarik, dan—penting!—aku berhasil menarik beberapa karakterku untuk membantu jawab.
Oke, langsung saja!
Dari @Yong2219Jester di Wattpad:
Q1: Kak, 'gimana sih cara 'nulis cerita sci-fi?
A: Jawabannya panjang, nih. Special coverage, ya!
Kalau dua ini dari @not-a-wizard, dari Wattpad juga:
Q2: Ada niatan buat bikin tokoh yang hyperthymesiac 'nggak?
A: Sejauh ini belum, ehehe. 'Tapi kayaknya menarik. Kupertimbangkan dulu untuk sekarang, deh. T'rims banyak sarannya!
Q3: Apa pendapat Kak Alfi tentang LGBTQ+?
A: They just are. Mereka 'gitu, ya 'udah, 'gak usah diapa-apakan. Kayak, gimana, ya? Persis kata Luke waktu tahu James biseks, sih. "Oke, kamu biseksual. Lalu?"
Ada homoseks? Ada biseks? Ada transseks? Ya itu fenomena. Itu saja. Tidak benar ataupun salah, sama seperti adanya sebuah gunung itu tidak benar atau salah. Suatu fenomena tidak punya nilai benar-salah yang intrinsik. Semua nilai itu tempelan dari manusia yang menilainya.
Toh, 1.500 spesies binatang lain juga sudah didokumentasikan berhubungan seks dengan sesama jenis, dan kera bonobo—yang punya sekitar 97.5% kesamaan genetis dengan manusia—juga terutama terkenal karena hobi mereka pesta seks. Jadi, kalau mau dibilang kalau LGB itu tidak alami atau sejenisnya, argumen itu jelas invalid.
Teman-temanku yang gay dan lesbian juga orang-orang yang sangat baik, malah. Menariknya, banyak yang terlibat aktif dalam usaha pencegahan bunuh diri dan penanganan gangguan mental di ranah nasional. Aku jelas apresiasi itu.
Mengenai transseksualitas dan identitas gender, aku belum berani bicara banyak, karena banyak orang-orang progresif ribet bermulut keras yang malah membuat semuanya jadi tambah kacau (hence kenapa aku lebih suka umbrella term LGBT saja). Dimensi yang mendefinisikan peran gender itu banyak sekali, tidak cuma preferensi personal saja. Apalagi ketika peran gender itu difungsikan ke masyarakat. Duh. Riweuh.
Belum lagi, ekspresi identitas gender sulit ditemukan di spesies lain, walaupun semacam bentuk primitif peran gender sepertinya bisa ditemukan di kelompok-kelompok primata seperti simpanse dan gorila. Untuk saat ini, I reserve judgment, jika benar-benar perlu ada. Sejauh ini aku tidak melihat hal aneh atau apa pun dengan kalangan transseks dan queer, sih. Teman-temanku dari kalangan itu juga baik-baik saja, kok.
Nah, setelah ini adalah pertanyaan-pertanyaan untuk karakter. Kalian beruntung—demi #FridayQA kali ini, aku harus mencabut praktis setiap karakter ini dari timeline mereka yang canon. Yha. Mereka tidak akan ingat pernah diwawancara, jadi manfaatkan kesempatan ini.
Ini dari Kevin Lamelop via Line:
Q1: Untuk Bran: suka Serqet ketika apa?
A: Ketika sedang berpikir. Aneh, ya? Aku suka 'lihat Serqet waktu sedang serius memikirkan sesuatu. Entah apa pun itu. Dia malah jadi 'makin imut.
Q2: Untuk Serqet: suka Bran ketika apa?
A: Ketika dia sedang curhat, hehe. Rasanya seakan aku semakin mengenalnya. Entahlah, Bran jenis orang yang jujur, dan aku suka bicara dengan orang yang jujur. Selain itu, aku agak jarang kenal laki-laki yang mau bicara soal perasaannya, apalagi sampai cukup percaya padaku untuk bisa sampai menangis di depanku.
Lalu, dari Ayu Flo via Line:
Q3: Untuk Serqet: kegiatan sehari-harinya meracik racunkah?
A: Ini pertanyaan bagus, lho. Proses membuat sebuah zat kimia untuk digunakan itu enggak gampang. Mungkin di film-film kamu terbiasa melihat orang dengan pakaian steril mencampur-aduk berbagai zat warna-warni yang berubah warna, dengan peralatan yang canggih dan ribet, lalu voila membuat sebotol ramuan ajaib. Padahal membuat satu jenis obat—atau, dalam kasusku, racun—itu bisa sangat makan waktu.
Pertama, harus ada tujuan jelasnya. Zat ini mau dipakai untuk apa? Setelah tahu tujuannya, tentu harus ada dasar teoretisnya. Apabila mau dibuat melakukan ini, berarti apa yang harus terjadi pada pemakainya? Obat ini harus masuk sistem apa? Bagaimana disebarkannya, lewat darah? Mungkin lewat penyerapan di kulit lembut? Setelah itu, dia harus menarget bagian apa saja? Bagaimana caranya agar obatnya sampai sana?
Dengan dasar teoretis ini, kita baru bisa menentukan kira-kira diperlukan zat apa saja berdasarkan ilmu yang sudah kita punya.
Setelah itu pun, kita masih belum bisa meracik zat ajaib. Kita bisa mengujicobakan berbagai jenis kombinasi yang menghasilkan zat yang kita butuhkan, sehingga percakapan teoretis kita belum selesai. Biasanya bahasan di sini juga menyangkut biaya produksi.
Setelah itu baru kita bisa mulai produksi kasar—menggunakan dosis perkiraan awal.
Lalu masuklah tahap randomized controlled trials, atau percobaan acak terkontrol. Percobaan ini memastikan bahwa zat yang kita buat bekerja sesuai dengan kemauan kita, sekaligus sebagai tes untuk evaluasi dan sebagai sarana promosi ke depannya.
Setelah itu barulah kita bisa masuk produksi besar-besaran.
Jadi, kalau mau bicara waktu luang, sebagian besar waktuku habis untuk membaca untuk memastikan bahwa pengetahuanku tentang biokimia tidak menumpul. Namun, kalau kamu penasaran soal kegiatan apa yang secara umum paling makan waktuku, jawabannya sih patroli Duat dan berlatih tempur bersama Mata Ra lain, hehe.
Q4: Untuk Claire: bisa masak, 'nggak? Kalau bisa, masakan apa?
A: Apa masak sandwich dihitung memasak? Kalau iya, jawabannya bisa, hehe. Aku pernah membantu Ibu membuat salad, 'tapi aku 'nggak suka. Rasanya terlalu ... apa, ya? Segar. Hambar. Seperti makan rumput pakai saus. Blergh.
Q5: Untuk Bran: kenapa ilustrasimu yang buatan Kak Rin itu ganteng?
A: Aku 'emang ganteng.
Q6: Untuk Ayu: hei, nama kita sama! Hobimu apa?
A: Lho, aku sudah boleh bicara di sini? Oke. Um, apa, ya? Membaca, sih. Aku suka baca. Mungkin sesekali buka Twitter? Waktuku biasanya habis untuk tidur, mengemil, dan membaca, jadi menurutku jawaban yang pas, sih, membaca, hehehe.
Dan terakhir, dari @carothersmarx via Wattpad:
Q7: Untuk Serqet: di YouTube nontonnya apa? Lazy Town memes? Pewdiepie? Tutorial make up?
A: Biasanya channel yang membahas soal sejarah. Entahlah, aku senang melihat kalian berusaha mengupas masa lalu berdasarkan peninggalan yang ada. Aku tidak punya channel favorit sendiri, sih, dan terkadang aku geli sendiri setiap bertemu channel yang membahas soal ancient aliens. Hmph, andai mereka tahu.
Selain itu, paling sesekali menyetel musik kalau sedang ada waktu luang. Aku suka intro Game of Thrones, omong-omong. Entah kenapa aku sering terngiang itu terus. Komposernya Ramin Djawadi, ya, kalau tidak salah? Aku belum berniat mencari gubahannya yang lain, 'tapi aku masih mempertimbangkan melakukan itu lain kali aku punya kesempatan buka YouTube.
Oke! Itu 10 pertanyaan. Kalau kamu juga punya pertanyaan, untukku atau karakter-karakterku, soal dunia kepenulisanku atau hal lainnya, silakan saja tanyakan langsung di kolom komentar, Wall, PM, atau (terutama) lewat Line@. Sampai ketemu lagi!
RCMJ SUDAH DIKIRIMKAN YAY HAHAHAHAHA.
.
#FridayQA
Bạn đang đọc truyện trên: Truyen247.Pro