Chào các bạn! Vì nhiều lý do từ nay Truyen2U chính thức đổi tên là Truyen247.Pro. Mong các bạn tiếp tục ủng hộ truy cập tên miền mới này nhé! Mãi yêu... ♥

23. Demons

Javier tersenyum geli melihat Angel di hadapannya. Masih dengan wajah yang tertekuk, Angel terlihat tidak bisa melakukan apa-apa ketika dengan otoriternya, Ariana dan Olivia mendudukkannya di tempat tidur, sementara kedua wanita itu terus menyodorinya dengan berbagai macam gaun yang akan dipakainya nanti malam.

Ya. Nanti malam.

Javier sangat yakin, jika dari semua orang di dunia, Angel adalah orang pertama yang akan menentang pertunangan mereka. Tetapi itu tidak menjadi masalah lagi bagi Javier, karena sudah dapat dipastikan bahwa Javierlah yang akan mengupayakan agar pertunangan yang tidak Angel inginkan itu terjadi.

"Untuk apa kau kemari?"

Tidak hanya Javier, Olivia dan Ariana juga sama-sama menoleh ke arah Angel begitu gadis itu mengucapkan ucapan dengan nada dinginnya. Dan tentu saja semua orang bisa tahu ditujukan pada siapa ucapan itu,

"Menemui calon tunanganku... Apa tidak boleh?" cengir Javier sembari bergerak duduk di samping Angel,

"Kurasa kau memang lelaki tidak tahu malu,"

"Angel!" rasanya Angel muak sekali mendengar suara ibunya yang selalu mencoba memperingatkan akan hal yang menurut Angel sudah benar. Javier memang tidak tahu malu.

"Tidak bisakah kau menjaga ucapanmu sebaik mungkin! Apa hanya karena seorang lelaki kau mengabaikan cara bersikap yang baik dan benar?!" tegas Ariana lagi.

Angel memalingkan wajahnya. Merasa tidak suka dengan yang diucapkan ibunya,

Hanya karena seorang lelaki, katanya?

Haha, tentu saja Ariana sanggup mengatakan hal demikian, mengingat dia tanpa berusaha keras, dapat bersama dengan Daddynya. Tidak seperti Angel, yang untuk mendapatkan Rafael lagi susahnya bukan main. Alasan pertama karena hanya Angel yang memiliki perasaan cinta pada Rafael, dan alasan kedua, para pengganggu tidak kunjung berhenti datang, dimulai dari Abigail, Javier, hingga keluarganya sendiri sekarang.

"Sudahlah, Aunty... aku yakin Angel juga tidak benar-benar serius ketika mengatakannya," ucap Javier menengahi, sementara Olivia terlihat mengelus pundak Ariana yang terlihat mulai terpancing dengan gestur yang Angel tampakkan begitu ucapan Ariana terlontar. Terlihat sekali jika Angel terlihat malas-malasan bahkan untuk sekedar melihat ibunya sendiri, atau bisa di bilang, Angel terlihat tidak suka.

"Kami melakukan semua ini untukmu! Kenapa kau tidak mau mengerti?!" sentak Ariana mulai tidak sabar. Sementara Angel mencengkram seprai di bawahnya dengan jemari-jemari yang mengepal keras,

"Kenapa aku merasa saat ini kau menganggap kami semua adalah musuhmu, Angel!! Jawab Aku!" sentak Ariana lagi tidak kalah lantangnnya,

"Karena aku memang tidak mau. Dan yang aku tahu sekarang, Mommy sedang berusaha membuatku menderita dengan menjodohkanku dengan Javier." Balas Angel kemudian. Mata biru wanita itu menatap mata coklat ibunya dengan tatapan berkilat-kilat.

Ariana menghembuskan napasnya berat, "Kenapa kau selalu berpikir negative pada semua yang kami lakukan?! Memangnya kau pikir seorang ibu akan menjerumuskan anaknya sendiri?!"

Iya!! Ingin sekali Angel meneriakkan kata itu tepat di hadapan wajah Ariana.

Mereka semua membencinya! Mereka semua tidak mengerti perasaannya!!

Apa namanya jika bukan menjerumuskan? jika siapapun orang itu.. dia berusaha melemparkan Angel ke dalam hubungan yang tidak ia inginkan?

Sudah berkali-kali Angel katakan, dari semua orang di dunia, Javier akan selalu masuk menjadi daftar terakhir yang Angel inginkan untuk mengisi hidupnya! Tetapi telinga mereka semua terlalu tebal, mereka sama sekali tidak mengindahkan apa yang Angel ucapkan.

Angel melihat Olivia sempat berbisik di telinga Ariana sebelum dua wanita itu melangkah keluar dan langsung menutup pintu kamar Angel, meninggalkan dirinya hanya berdua dengan Javier disini. Hal yang tentunya akan sangat menyebalkan bagi Angel sendiri,

"Aku telah mengirimkan undangan pada Rafael juga," ucap Javier sembari bergerak merengkuh tubuh Angel yang langsung di tepis gadis itu dalam satu gerakan cepat. Angel memicingkan matanya ketika menatap Javier,

"Kenapa kau melakukan hal ini padaku?! Apa kebencianmu sudah benar-benar besar hingga kau ingin membuatku menderita bersamamu!" ucap Angel sembari bangkit dari duduknya dan menatap Javier penuh kebencian yang besar,

"Aku tidak pernah membencimu. Aku mencintaimu, kaulah yang membenciku." Bela Javier dengan senyuman di bibirnya. Membuat amarah di dalam dada Angel semakin besar, dan itu akan semakin besar lagi tiap kali Angel melihat Javier selalu tersenyum menghadapinya.

"Aku tidak mau. Kau tampan, kau kaya, dan aku sangat yakin di luar sana kau bisa mendapatkan wanita lain selain aku. Tinggalkan Aku!" sentak Angel kesal sembari melangkahkan kakinya besar-besar menuju jendela kamarnya. Mengabaikan Javier,

"Sepertinya aku telah memberika syarat yang cukup jelas tentang bagaimana kau bisa kulepaskan," Angel sangat yakin, ia mendengar nada geli dalam suara Javier, dan itu sangat baik untuk membuat kemarahannnya tak kunjung surut.

"Jika kau berkata aku harus mati jika aku ingin kau melepaskanku, aku sudah melakukannya! Dan kau menghentikannya! Kau lupa itu?!" ucap Angel geram. Beberapa detik kemudian Angel langsung berontak menyadari jika Javier telah memeluknya dari belakang, tangan lelaki itu tertaut di depan perutnya, sedangkan wajah Javier tenggelam di lekukan leher Angel. Sukses untuk membuat Angel semakin membenci lelaki itu dengan kadar yang tidak bisa dihitung lagi.

"Aku tidak lupa. Dan aku sangat mengingatnya dengan jelas, My Angel... Tapi yang paling aku ingat dari itu semua, kau ingin mati karena Rafael, karena dia menelantarkanmu, kau sakit karena dia.. bukan karena aku.." desis Javier yang membuat leher Angel meremang. Entah kenapa, nada suara Javier kali ini benar-benar membuat Angel merasa tidak nyaman,

"Rafael tidak pernah menelantarkanku, dia tidak pernah memutuskan perjodohan kami.. kalianlah yang berbohong padaku." bela Angel sembari terus berontak. Tapi percuma, Javier sama sekali tidak mau melepaskannya.

"Benar begitu? Lalu apa aku bisa menjelaskan bagaimana bisa Rafael menuduhmu melakukan hal bodoh seperti contohnya penabrakan pada Abigail?" todong Javier tepat sasaran.

Angel memejamkan mata mendengar pertanyaan Javier, "Jauhkan bibirmu dari leherku!" pekik Angel kesal yang sebenarnya bukan jawaban dari pertanyaan Javier. Javier terkekeh pelan,

"Kau milikku. Apa aku tidak boleh mencium kepunyaanku?" desis Javier sembari semakin mengeratkan pelukannya. Itu membuat Angel sesak,

"Dalam mimpimu, Jav.. sekarang lepaskan aku!"

"Tidak akan."

"Kau sudah gila!"

"Aku bahkan masih mengingat dengan jelas jika dari dulu kau telah menganggapku gila, lalu mana yang benar? Aku baru gila sekarang... atau sudah dari dulu?" canda Javier di saat yang tidak tepat.

"Jangan membuang waktumu Javier.. Aku sudah sangat yakin jika kau telah mengetahui hal ini. Aku mencintai Rafael, karena itu jangan pernah memaksaku, jangan pernah menganggapku milikmu! Demi apapun di muka bumi ini, hanya dia yang bisa aku tatap. Aku tidak akan pernah bisa membuatku mencintaimu. Kau tidak akan pernah bisa menggantikan Rafael meskipun itu hanya dalam mimpimu sekali—JAVIER!!" pekik Angel ketika ucapannya terpotong dikarenakan Javier membopong tubuhnya dengan gaya bridal dengan satu kali hentakan.

Javier menggendong Angel dengan tergesa, membuat Angel memberontak panik ketika melihat wajah gelap yang saat ini tengah Javier tampakkan. Javier yang sedang Angel lihat saat ini benar-benar berbeda dengan Javier yang selama ini Angel kenal, wajah Javier terlihat mengeras menahan marah, dan mata birunya menatap Angel dengan pandangan berkilat. Ini bukan Javier...

"Javier! Apa yang kau pikir akan kau lakukan?! Ada apa denganmu?!" pekik Angel dengan pandangan kesal untuk menyembunyikan ketakutan yang sebenarnya tengah ia rasakan. Napas Angel memburu ketika Javier telah membanting tubuhnya ke atas ranjang. Tubuh Javier sendiri langsung mengurung Angel dengan kungkungannya.

"Javier... apa yang kau perbuat.. Me-menyingkir dari ha-hadapanku se-sekarang!!" kali ini ketakutan benar-benar telah menyeruak masuk kedalam pikiran Angel. Javier terlalu dekat! Dan gestur Javier menunjukkan jika lelaki ini sedang dipenuhi niat jahat. Karena itu, ketika Javier semakin mendekatkan wajahnya hingga Angel bisa merasakan hembusan napas Javier, Angel merasa dia berhenti bernapas di saat yang sama,

"Kau telah membangunkan macan tidur, Angel.. kau sudah melakukan kesalahan.. Kesalahan fatal," ucap Javier serak dengan salah satu tangan membelai pipi kanan Angel dengan belaian halusnya, mata lelaki itu menyiratkan gairah dan kemarahan yang kentara dan itu sukses membuat Angel bergetar ketakutan. Angel telah berusaha menendang, mendorong hingga memukul Javier agar menyingkir, tetapi tetap saja, kekuatan tubuh kecilnya tidak akan bisa jika di lawankan dengan tubuh tegap Javier.

"Asal kau tahu, telah berbagai hal aku lakukan untuk membuatmu bahagia.. dan aku ikhlas untuk itu.. aku telah membiarkan dirimu bersama dengan lelaki pilihanmu walaupun hatiku terluka, dan aku juga telah memberikanmu seluruh hatiku tanpa mengharap balasan apa-apa. Tetapi kenapa yang aku lihat, yang kau inginkan hanya menyakiti hatiku saja? Padahal yang kulakukan saat ini bukan merupakan kesalahan," desis Javier tidak suka sembari memegang dagu Angel agar menghadapnya,

"Jav—"

"Aku mengambilmu kembali karena dia hanya bisa menyakitimu.. Andai dia bisa memperlakukanmu dengan baik dan menyerahkan seluruh hatinya seperti yang aku lakukan saat ini, sudah pasti aku akan membiarkanmu bersamanya. Tetapi kenyataannya berbeda, dia membuatmu berbeda, lelaki bajingan itu membuatmu terluka! Dan keputusanku untuk mengambil dan menjagamu dengan tanganku sendiri kau pikir sebagai suatu usahaku untuk menyakitimu!" Mata biru Javier semakin menggelap ketika mengatakan ini, dan itu membuat Angel berusaha menghentikan rontaannya.. percuma.. yang harus ia lakukan sekarang hanyalah menenangkan Javier...

"Javier... kita bicarakan ini baik-baik... sekarang lepaskan aku, please.." ucap Angel takut-takut.

"Kau memilih lelaki bajingan yang aku pikir tidak memiliki nilai lebih jika disandingkan denganku.. Kau selalu memaafkan apapun yang telah ia perbuat, tetapi kau selalu bertingkah seolah aku adalah orang yang paling berdosa dalam hidupmu." Ucap Javier tanpa mau sedikitpun mendengar ucapan Angel,

"Jav—"

Ucapan Angel terpotong karena di detik selanjutnya bibir Javier telah bergerak untuk memagut bibirnya. Javier mencium Angel kasar seolah-olah tengah menumpahkan seluruh rasa marah, sedih, kesal, dan kecewanya pada gadis itu. Javier sudah sangat lelah, melihat Angel terus saja mengatakan hal yang membuat hatinya terluka tanpa rasa bersalah sudah sangat mematikan kendali diri Javier. Angel selalu berkata ia jahat dan apapun yang Javier lakukan hanya untuk menyiksa Angel saja. Tetapi Angel tidak pernah berpikir... siapa yang tengah disiksa disini, siapa yang telah mengalami rasa sakit perihnya bahkan sudah memasuki tahap tak tertahankan lagi.

Javier!!

Javier merasa dialah yang sebenarnya terluka disini! Angel sangat kejam padanya dan itu tidak akan ia biarkan lebih lama lagi. Angel miliknya! Hanya miliknya! Dan tidak akan ada satu hal pun yang akan Javier biarkan untuk mengambil Angel dari dirinya.

Sementara itu Angel hanya bisa terbelalak ketika Javier memagutnya, ia hanya bisa meringis ketika Javier melakukannya bak wanita murahan. Angel sangat ingin berteriak, tetapi ia tahu jika itu adalah hal yang percuma. Kamarnya kedap suara, dan Angel yakin Mommynya tidak akan masuk ke dalam kamarnya saat ini mengingat ia telah membuatnya marah. Angel menyesal.

Sekelebat bayangan membayangi ingatan Angel ketika Javier dengan beraninya mulai menyentuh dan meremas tubuhnya, berusaha menurunkan gaunnya pakasa, dan bayangan itu semakin terlihat kuat sehingga sanggup membuat Angel berteriak panik ketika Javier mulai mengecup lehernya,

"Berhenti! Aku mohon, berhenti...!" teriakan menyayat dari Angel sontak membuat gerakan Javier terhenti. Seolah baru tersadar dengan yang baru ia lakukan, Javier segera mengangkat tubuhnya dan melihat Angel yang sudah bersimbah air mata dan menatapnya dengan ketakutan yang besar.

Deg!

Apa yang telah aku lakukan? Batin Javier dengan rasa bersalah yang langsung merambati hatinya.

Dengan segera Javier segera meraih tubuh Angel yang bergetar hebat ke dalam pelukannya untuk mencoba menenangkannya. Tetapi percuma, Angel terkesan seolah tidak mau menerima sentuhannya, gadis itu terus memukul-mukul dada Javier dengan tangan gemetarnya,

"Sialan!!" umpat Javier lebih pada dirinya sendiri. Siapa yang bajingan sekarang? Dia atau lelaki yang sering ia sebut bajingan??

"Maafkan aku, Angel... Maafkan aku.." bisik Javier yang dibalas Angel dengan gelangan kencang kepalanya.

Maaf katanya?

Ini sudah ketiga kalinya Javier mengecewakan Angel, pertama ketika Angel tidak menemukannya di konser pianonya, kedua ketika Angel—

"Kau berengsek! Dasar Bastard! Tidak cukupkah usahamu untuk menghancurkan hidupku!" sentak Angel masih dengan suara yang bergetar. Tangisannya bercampur dengan kemarahan, dan tangan yang pada awalnya ia gunakan untuk memukul Javier, kali ini tengah ia gunakan untuk mencengkram kaos Javier kuat-kuat hingga kuku-kukunya memutih,

"Maafkan aku, Angel... Maaf—"

"Kejadian yang aku alami duabelas tahun yang lalu juga karena dirimu, bastard! Aku mengingatnya dengan jelas! Kau yang membuat pria itu melecehkanku! Dan sekarang kau sendiri yang berusaha memperkosaku! Apa salahku padamu?!" getaran dalam tubuh Angel telah berhenti sekarang, digantikan dengan pandangan marahnya yang terasa menghunus hingga ke belakang kepala Javier,

Tapi tunggu dulu... Apa kata Angel? Javier yang membuat...

"Kau yang membuatku sampai sekarang takut pada hal konyol! Aku membencimu Javier! Aku membencimu!" dengan gerakan lemasnya Angel berusaha keluar dari pelukan Javier, dan kali ini Javier menuruti apa yang diinginkan Angeline,

"Kau masih mengingat kejadian itu Angel? Apa kejadian itu ada sangkut pautnya denganku? Apa aku yang membuatmu mengalami hal itu?"

"Apa yang sebenarnya terjadi saat itu, Angel... katakan padaku..." pertanyaan Javier terlalu konyol menurut Angel. Dan diluar kebiasaan, Angel malah menyunggingkan senyuman manis pada lelaki berwajah pucat di hadapannya,

"Kau ingin memilikiku? Kau ingin bertunangan atau bahkan menikah denganku? Baik, ayo kita lakukan... dan kita lihat permainan macam apa yang akan kau gunakan untuk menghancurkan hdupku di masa depan. Dan tenang saja, mulai sekarang kau akan melihat sosok Angel yang mencintaimu, aku tahu jika itu yang kau mau." Ucap Angel dengan nada manisnya.

"Ah, ya... satu lagi... Kau menginginkan aku membenci Rafael, bukan? Baik... kau mendapatkannya. Mulai sekarang aku akan melakukannya, karena hanya Javier yang aku lihat hingga aku mati, jadi jangan berpikir untuk melakukan hal kotor padaku lagi. "



---------------------------------------------------------------------------------------------------------------

Daasa97
Find Me On IG:
Dyah_ayu28

(5 Oktober 2016)

Bạn đang đọc truyện trên: Truyen247.Pro