Chào các bạn! Vì nhiều lý do từ nay Truyen2U chính thức đổi tên là Truyen247.Pro. Mong các bạn tiếp tục ủng hộ truy cập tên miền mới này nhé! Mãi yêu... ♥

16. All Bad

Tubuh Rafael menjadi kaku setelah mendengar ucapan ayahnya. Jantungnya berdetak cepat dan rasa dingin langsung menjalari tubuh belakangnya.

Ini tidak benar, kan?

"Angel memutuskanmu lebih dulu, Son. Mungkin ia telah lelah menerima lelaki plin-plan sepertimu masuk ke dalam hidupnya. Jika aku menjadi Angel, mungkin aku juga akan memilih pilihan seperti yang dia lakuka," ujar Nataniel tanpa mempedulikan putranya yang kini telah berdiri mematung membelakanginya.

Mungkin sosok Rafael yang seperti itu menjadi hiburan tersendiri untuknya.

"Apa?! Tidak—tidak mungkin Angel berbuat seperti itu, Nat. Aku tahu Angel!" Kimberly mengeluarkan suaranya sembari menatap Nataniel dengan tatapan peringatan.

Bagaimana bisa?

Dirinya sama sekali tidak mengetahui apapun dengan yang disebut pemutusan perjodohan seperti yang telah dikatakan Nataniel. Dan apa yang dia bilang? Angel yang memutuskannya? Tidak, ini tidak mungkin.

"Itu kenyataannya. Dan lagi kita tidak perlu cemas, sayang. Rafael sendiri sangat menginginkan hal ini. Bukan begitu, Son?" Rafael hanya tetap diam mendengar ucapan ayahnya lagi.

"Tidak Nat, aku masih tidak percaya. Mana mungkin Angel mengingin—"

Ucapan Kimberly terpotong dengan suara pintu yang dibanting dengan keras di ruang kerja Nataniel. Bersamaan dengan sosok Rafael yang menghilang di balik pintu yang tertutup dengan kasarnya.

***

"Angel, kemarilah..." Ucapan Ariana membuat Angel mengucek-ngucek matanya.

What the hell? Angel tidak ingat kapan Daddy dan Mommynya mengatakan akan pergi ke Valencia. Yang jelas, di depan matanya saat ini sudah terdapat Daddy, Mommy, Uncle Kevin, Aunty Olivia, Evan, Justin, dan juga eerrrrr—Javier, yang sudah berkumpul di ruang tengah mansion kakeknya.

Apa mungkin ia sudah tidur siang berhari-hari? Yang benar saja.

"Kapan Mommy dan Daddy sampai? Kenapa aku tidak tahu?" pertanyaan itu meluncur keluar dari bibir Angel. Bersamaan dengan langkah gadis itu yang turun dari tangga.

"Karena kau sudah berubah menjadi putri tidur. Karena itu kau tidak tahu. Untung saja kau tidak menunggu pangeran tampan datang untuk bangun," ejek Javier yang membuat Angel melayangkan pandangan penuh peringatan terhadap lelaki sinting itu.

"Sini, duduk di sebelahku.." ucap Javier tanpa dosa sembari menepuk sofa kosong di sebelahnya. Angel memutar bola matanya jengah dan lebih memilih untuk duduk di sebelah Evan. Tentu saja.

Javier menyebalkan. Dan dekat-dekat dengan orang yang menyebalkan akan membuat Angel tertular.

"Mommymu ingin memastikan jika kau pulang di acara ulang tahun perusahaan, Angel. Karena itu dia meminta kami menyusulmu kemari..." ucap Jason dengan senyumannya setelah Angel duduk.

Angel mengernyit, apa Mommynya berpikir Angel sudah pikun sehingga melewatkannya? Itu tidak mungkin.

"Aku pasti akan pulang, Mom... bukankah acara pertunanganku dilaksanakan di saat itu juga?" ucap Angel dengan pandangan heran.

Kevin berdehem sebelum mengeluarkan suaranya, "Ya, Angel. Karena itu, selain memastikan kau akan datang, orangtuamu juga berada disini juga untuk membicarakan pertunanganmu," jawab Kevin diplomatis.

"Lalu dimana orangtua Rafael? Kenapa mereka tidak terlihat?" tanya Angel lagi. Dia tidak menanyakan keberadaan Rafael karena sudah pasti Rafael tidak akan menemuinya. Setelah apa yang terjadi pada Abigail. Tetapi orangtua Rafael? Sudah seharusnya mereka berada di sini, bukan?

"Kau tidak akan bertunangan dengan Rafael, Angel. Kau akan bertunangan dengan Javier."

Tunggu....

Apa?!

Angel sama sekali tidak mempercayai pendengarannya sendiri ketika mendengar ucapan itu keluar dari mulut seorang Justin Stevano. Jika saja ia tidak melihat pancaran keseriusan dari kakeknya ketika menatapnya, pasti Angel telah menganggap hal itu ilusi.

"Ini tidak benar... Grandpa pasti bercanda..." ucap Angel sembari tersenyum tetapi suaranya telah terdengar bergetar. Memang Justin pikir hal seperti ini keren untuk dijadikan bahan lelucon?

"Tidak, Angel. Yang grandpa katakan memang benar..." dan ucapan Evan telah sukses membuat jantung Angel berhenti berdetak.

Tidak mungkin, Ini gila.

Dan seorang Angeline Neiva Stevano tidak akan mau menerimanya. Tidak akan.

Angel segera bangkit dari duduknya dan memberikan tatapan tidak terima pada semua orang, "Aku tidak mau!! Apa kalian lupa. Aturannya disini adalah aku dengan Rafael! Bukan aku dengan Javier!!" suara Angel naik satu oktaf ketika mengatakannya. Dan itu membuat Ariana menatapnya dengan tatapan penuh ancaman.

"Angel! Jaga kelakuanmu!"

"Mom menyuruhku menjaga kelakuanku?! Yang benar saja Mom! Aku tidak bisa!!" pekik Angel kesal. bahkan wajah Angel telah memerah saking kesalnya.

Hah? Javier?! Dari seluruh orang di muka bumi ini kenapa harus Javieerr!!

Yang dia cintai Rafael!! Bukan Javier!!

"Angel. Duduklah dulu... kita bicarakan dulu semuanya..." ucap Olivia dengan tatapan tenangnya.

Angel berdecih, tidak ada yang perlu dibicarakan. Keputusannya adalah dia mendapatkan Rafael. Akan selalu seperti itu.

"Tidak! Aku tidak mau! Tidak perlu ada pembicaraan lagi! Aku hanya akan bersama Rafael dan tidak ada yang bisa mengubah itu!!" sungut Angel dengan mata yang mulai berkaca-kaca. Khas Angel.

"Dan lagi, apa yang kalian pikir telah kalian lakukan?! Apa kalian pikir mengakhiri ikatan perjodohanku dengan Rafael dapat kalian lakukan seenak kalian sendiri tanpa mempedulikan persaanku?!" ucap Angel lagi tanpa membiarkan seorangpun mengemukakan argumennya.

"Kau bilang apa, Angel? Apa kau tidak ingat siapa yang terlebih dahulu mengkhiri perjodohannya dengan Javier dengan semaunya sendiri?" ucapan Ariana membuat lidah Angel kelu.

"Apakah waktu itu kau tidak memikirkan bagaimana perasaan Javier? Jika dulu kau bisa seenaknya bertindak seperti itu, apakah tidak boleh kami melakukan hal yang sama?" tambah Ariana lagi yang membuat air mata Angel mengalir begitu saja.

Mommynya memang tidak pernah mengerti dirinya.

Mommynya selalu saja menentang keputusannya.

Mommynya tidak pernah sayang padanya.

Lihat saja sekarang...

"Apakah kau lupa, Angel?" lagi-lagi suara Ariana yang terdengar menghakimi di telinga Angel, membuat gadis itu memejamkan matanya.

Tentu saja Angel masih ingat. Dia akan selalu ingat.

"Kami berniat menjodohkanmu. Apa kau tidak keberatan?" begitu ucapan Jason saat itu. Yang langsung Angel balas dengan delikan tidak terima.

"Bukan berniat sebenarnya... Tetapi kami memang telah menjodohkanmu dengan Javier..." kekeh Jason lagi yang membuat Angel semakin terbelalak tidak percaya. Apakah Daddynya sudah gila?!

"Aku tidak mau, Dad! Aku tidak mau! Daddy tidak bisa melakukan hal itu padaku! Aku mencintai orang lain!" ucapan Angel membuat senyuman Ariana kala itu langsung memudar. Sementara Grandmanya langsung menatap Jason dengan tatapan lelahnya.

Menantunya memang tidak peka.

"Tidak bisa, Angel! Kau mau atau tidak. Itu tetap tidak akan bisa. Kau dan Javier sudah kami jodohkan sejak kecil. Kau tidak bisa mengambil keputusan semaumu." Ucap Ariana tegas. Sementara Jason menatap putrinya yang terlihat ingin menangis dengan penuh pertimbangan.

"Nak, kau tidak bisa seperti itu... Angel seharusnya bisa memilih lelaki pilihannya. Dan Javier bukan pilihan, Angel... Kau harus mendengarkannya dulu..." Angel mengangguk.

Grandmanya memang selalu menjadi dewi penyelamat bagi Angel. Seperti sekarang ini, dimana Angel sangat bersyukur memiliki Grandma seperti Mandy.

Grandma yang akan selalu membelanya hidup dan mati.

"Memangnya Madre pikir ada yang lebih baik bagi Angel selain Javier?"

"Aku akan sangat tenang jika yang menjadi pendamping Angel itu Javier. Dia bisa dipercaya." Ucap Ariana tanpa mau dibantah.

"Dan orang yang diinginkan Angel juga orang yang juga bisa dipercaya. Melebihi Javier, aku yakin lelaki pilihan Angel akan lebih bisa membuat Angel lebih nyaman." Bela Mandy lagi.

"Tidak bisa—"

"Siapa orang yang dimaksud Angel, Madre?" pertanyaan Jason membuat ucapan Ariana terpotong.

Mandy terkekeh sebelum menatap Jason jenaka,

"Lamaran siapa yang kau tolak beberapa waktu terakhir ini dengan alasan Angel sudah dijodohkan?" tanya Grandma Angel balik, hal itu membuat Jason berpikir.

Siapa? Sudah terlalu banyak lamaran yang ia tolak...

"Nataniel Lucero. Dan coba kau ingat-ingat... dia melamar untuk siapa?" sahut Mandy lagi. Dan itu membuat Jason bergumam, "Rafael." sembari menatap Angel yang saat ini telah menolak untuk menatapnya dengan tatapan mempertimbangkan lagi.

Jika Angel ingin Rafael, kenapa tidak?

"Tidak bisa. Siapapun itu, Angel dan Javier sudah dijodohkan sejak dulu. Apa yang harus aku katakan pada Javier? Kau tahu apa yang selalu keluar dari mulut Javier sedari kecil ketika melihat Angel?! Angel calon istrinya... dan itu karena ucapanku ketika Angel berada dalam kandungan!" Sahut Ariana langsung.

Angel tidak peduli. Apapun alasannya, Angel tetap tidak akan peduli.

"Tapi Sugar..."

"Apalagi Jason? Tapi apa? Kau ingin menuruti kemauan putrimu yang tidak masuk akal ini?!" sahut Ariana langsung tidak mau mendengar ucapan Jason lagi.

Jason sama egoisnya dengan Angel. Mereka memiliki watak yang sama.

"Apakah kau mau menikah dengan orang yang bukan Jason, Ana? Apakah memilih orang yang kau cintai termasuk ke dalam perbuatan yang tidak masuk akal bagimu?" lagi-lagi ucapan Mandy membuat Ariana menatap Madre-nya dengan padangan tidak suka.

Kasus yang menimpanya dengan yang menimpa Angel tidak sama.

Tetapi seperti biasa, Grandma Angel ini akan selalu mendukung semua yang Angel inginkan.

Sama seperti Jason.

"Ini bukan masalah itu, Madre... Apa Madre pernah berpikir akan seperti apa perasaan Javier jika kita melakukan hal ini? Dan lagi, apa Madre pikir Angel akan bahagia jika seandainya dia bersama Rafael yang ternyata tidak mencintainya?"

"Walau bagaimanapun, aku rasa Angel akan jauh lebih bahagia jika dapat bersama orang yang mencintainya daripada harus bersama orang yang dia cintai tapi orang itu tidak mencintai Angel sama besarnya." Mandy terkekeh mendengar ucapan Ariana yang menurutnya terlalu berfilosofi,

"Apa kau pikir Nataniel akan melamar Angel jika putranya tidak mencintai princess kita ini?" tanya Mandy yang hanya menjurus ke satu jawaban.

"Rafael mencintai Angel. Begitu pula Angel. Kau tidak mempunyai alasan untuk menghalangi cinta mereka dengan Javier..." ucap Mandy lagi menjawab pertanyaannya sendiri. Matanya menyorot penuh keyakinan. Walaupun ia tahu, pernyataannya tidak sepenuhnya benar.

Rafael memiliki kekasih.

"Tetapi bagimana dengan perasaan Javier?" Ariana masih keuhkeuh dengan pemikirannya. Itu membuat Angel berdecih kesal.

"Aku tidak peduli dengan perasaan Javier, Mommy. Dan apakah Mommy tidak menyadari jika Javier tidak pernah mencintaiku? Dia hanya bermain-main."

"Tapi Angel..."

"Mommy berkata apapun aku tidak peduli. Coba pikirkan, jika ada orang lain selain yang merasa sakit hati karena aku bersama dengan Javier.. apa aku harus memikirkan perasaan orang itu? Tentu saja tidak. Aku hanya harus membiarkan."

"Javier tidak pernah bermain-main, Angel. Dan kenyataan disini menunjukkan jika kaulah yang bermain-main dengan lelaki seperti Rafael. Kau mencintai Javier, tetapi kau mengejar Rafael! Apa kau tidak berpikir jika itu lucu!" ucapan Ariana membuat Angel kembali dari kilasan flashbacknya.

Ini sudah fix. Mommynya memang sedang terkena jetlag hingga bisa berpikir seperti itu.

"Aku tidak mencintai Javier, Mommy! Aku mencintai Rafael! Jika Grandma ada disini pasti dia akan membenarkan ucapanku!" pekik Angel sembari mengusap air matanya kasar.

Angel mengutuk kenyataan yang membuat Grandma Mandynya tidak akan pernah datang kemari. Ada suatu kejadian di masa lalu yang membuat Grandmanya tidak bisa menginjakkan kaki di mansion Stevano. Angel tidak pernah tahu apa itu, tapi yang jelas... Angel merasa jika itu sangatlah merugikannya.

"Jika kau tidak mencintai Javier, mana mungkin kau menyusul Javier kemari, Angel?!" ucap Ariana kesal. Angel mendelik.

Jadi kepergiannya ke Valencia membuat Mommynya sukses menyimpulkan sesuatu yang salah?

Oke fix!! Angel tidak habis pikir.

"Aku tidak menyusul Javier, Mom! Aku menemani Grandpa dalam perjalanan pulangnya! Dan lagi, Daddy memang menyuruhku kemari sementara dia mengurus sesuatu yang harusnya telah selesai ia urus!" jawab Angel sembari menatap Jason dengan tatapan kecewa.

Dari yang bisa ia lihat, sepertinya Daddynya tidak berhasil melakukan apa yang ia inginkan.

"Kau berbohong. Karena kau tidak akan mungkin mengatakan pada Auntymu untuk membuat Javier menjauhi wanita lain jika kau tidak menyukai Javier. Kau cemburu," ucap Ariana lagi. Angel memejamkan matanya lelah. Dan semua orang yang berada di sana hanya terdiam melihat interaksi ibu dan anak yang tidak ada hentinya berdebat ini.

"Itu karena wanita yang tengah di dekati Javier itu wanita jalang, Mom! Wanita itu yang telah membuat hubunganku dan Rafael merenggang!"

Evan berdiri dari duduknya.

"Oh, baguslah... jika begitu memang keputusan Mommy benar, Angel. Karena jika Rafael memang lelaki yang tepat untukmu, hubungan kalian tidak akan renggang hanya karena seorang wanita jalang." Ucapnya yang membuat Angel tidak bisa lagi berkata-kata.

Angel menatap Evan. Dan yang ia lihat adalah tatapan datar yang Evan tunjukkan padanya.

Sepertinya memang benar, keputusan Ariana adalah keputusan Evan, begitu pula sebaliknya. Mereka memang selalu satu pemikiran dan mereka jarang sekali memikirkan keinginannya.

"Hah?! Bagaimana mungkin kau berkata hal seperti itu, Kak? Kau berbicara seolah-olah kau menyetujui aku bersama dengan Javier! Aku tidak percaya ini!" ucap Angel yang mulai frustasi karena merasa dipojokkan sendiri.

Sialan! Kenapa ia harus menghadapi semua orang di hadapannya seorang diri.

Jika dia mendapat tekanan ini dirumah, Angel sangat yakin jika Grandmanya bisa membuatnya keluar dari situasi terjepit.

"Aku masih tidak setuju jika kau bersama mikroba tidak berotak itu, tetapi aku lebih tidak setuju jika kau bersama Rafael.." ralat Evan dengan tatapan wajah tanpa dosa. Angel menggeram, sementara Ariana menahan senyum mendengar ucapan yang keluar dari mulut Evan. Sampai kapanpun, Tom and Jerry tidak akan bisa akur sepertinya.

"Adikku berhak mendapatkan yang terbaik. Dan itu tidak harus dengan pilihan A ataupun B. Masih ada huruf alphabet lain, sama dengan masih banyak pilihan lelaki di luar sana... Jadi pilihanmu bisa orang lain selain Rafael dan Javier. Masih banyak..." tambah Evan yang membuat Kevin—Ayah Javier berdehem sementara Javier terus mengutuk Evan dalam hati.

Dasar tidak membantu!

"Daripada kita membicarakan pembicaraan tidak penting ini. Lebih baik kita bicarakan bagaimana acara pertunangan Angel dan Javier nanti.." ucap Kevin yang langsung diangguki semua orang. Kecuali Jason yang masih menatap putrinya dengan tatapan tidak terbaca sedangkan Angel lebih memilih menulikan telinganya. Rupanya suaranya tidak didengar disini.

Tidak ada yang peduli padanya.

Tidak ada yang menyayanginya.

"Sampai kapanpun aku tidak akan menerima semua ini. Aku hanya ingin bersama Rafael, bukan Javier maupun yang lain." Ucap Angel dengan suara seraknya. Gadis itu sudah tidak bisa menangis, air matanya telah menguap habis bersamaan dengan rasa marah dan kecewanya yang sangat besar.

Semua orang jahat. Semuanya memeperlakukannya seenaknya.

Angel rindu Grandmanya.

Hanya Mandy yang bisa mengerti dirinya.

"Itu terserah padamu, Angel.. Toh, kau sudah tahu jika Rafael tidak pernah mempercayaimu melebihi rasa percayanya pada wanita yang kau sebut jalang itu. Bahkan dia telah menuduhmu melakukan hal yang bukan perbuatanmu." Ucap Justin yang membuat Angel tertawa pelan.

Bagus, sejak kapan mereka mengetahui hal-hal yang telah Angel simpan rapat itu?!

"Perbuatan apa, Grandpa? Menabrak Abigail?" Angel meraih gelas berisi wine bekas Jason di atas meja sebelum menatap semua orang dengan tatapan kejamnya.

"Memang aku yang melakukannya. Aku memang menyuruh orang untuk menabrak Abigail, jadi Rafael memang tidak menuduhku. Itu keyantaannya." Ucap Angel dengan nada berat tanda rasa marahnya sudah tidak bisa tertahan.

"Kau tidak pernah melakukan itu semua. Jangan tipu semua orang dan menjelek-jelekkan dirimu sendiri hanya untuk lelaki brengsek macam Rafael. Kau terlalu berharga untuk itu." Javier yang sedari tadi diam akhirnya mengeluarkan suaranya. Dan Angel langsung menatapnya dengan tatapan penuh hinaan yang kentara.

"Kau mengatakan Rafael berengsek? Lebih berengsek mana denganmu? Kau menginginkan aku yang tidak mencintaimu menjadi milikmu... Ah, C'mon Jav... kau lebih berengsek dengan berbuat seperti itu!"

"Angel!!" bentak Ariana yang sekali lagi tidak dipedulikan oleh Angel.

Untuk apa ia peduli pada orang yang tidak sayang padanya? Semua orang hanya menyayangi Javier. Hanya Javier.

Sedangkan Angel? No one care about her heart.

"Rafael sudah memutuskan perjodohannya denganmu, Angel. Dia lebih memilih Abigail. Itu yang seharusnya perlu kau ketahui lebih dulu sebelum mengatakan kata-kata penolakanmu yang panjang..." –Prank!!

Gelas berkaki di tangan Angel sukses menyentuh lantai dengan isi berceceran di lantai, bersamaan dengan ucapan yang keluar dari bibir Ariana selesai terucap.

"Itu tidak benar. Mommy berbohong..." ucap Angel dengan suara bergetar. Gadis itu melangkah mundur perlahan dengan mata menatap nyalang.

"Untuk apa Mommy berbohong? Itu kenyataannya... tanyakan saja pada Daddymu." Ucap Ariana enteng.

Angel menatap Jason penuh permohonan. Tetapi Jason hanya diam saja dan itu menjelaskan semuanya.

Angel terisak sembari menatap semua orang dengan padangan sakit yang kentara sebelum berlari keluar menghindari orang-orang yang telah menhancurkan hatinya sampai menjadi remahan.

Tidak ada yang sayang padanya! Tidak ada! Bahkan Rafael telah meninggalkannya! Semuanya telah terlihat jelas disini. Pemikiran itu yang terus berputar di kepala Angel seiring dengan langkahnya yang semakin menjauh.

Ariana mendesah panjang,

"Javier... Kejar Angel, jangan biarkan putriku terluka sedikitpun. Itu janjimu dan aku masih berharap kau memegangnya." Ucap Ariana lemah ketika sosok Angel telah benar-benar tak terlihat.

Tidak perlu waktu lama, Javier telah bangkit untuk mengejar Angeline. Tetapi itu tetap tidak bisa membuat Ariana merasa tenang. 

Dia sangat tahu, putrinya adalah gadis yang nekat.

Dia sangat mengenal putri keras kepalanya. 

Dan itu membuatnya sangat khawatir.

"Seharusnya Mommy tidak memperlakukan Angel sekeras itu... Dia akan sangat sakit hati, dan kita tidak akan tahu apa yang bisa dilakukan Angel setelah ini. Kurasa lebih kita bisa memberitahu Angel kenyataan sebenarnya secara pelan-pelan..." ucap Evan yang membuat Jason menghembuskan napasnya kasar.

"Tidak ada yang bisa kita lakukan selain ini, Son. Dan kau tenang saja, aku yang akan memperbaiki ini semua setelah semuanya selesai. Yang terpenting sekarang, masa lalu Angel tersimpan dan tidak ada yang mengetahuinya. Lebih penting lagi bagi Angel untuk tidak mengingatnya. Itu akan memperburuk keadaannya." Ucap Jason dengan pandangan mata yang berbahaya.

Dan semua orang tahu, Jason seperti apa jika menyangkut putrinya.

Olivia lantas tersenyum. Hal ini mengartikan terdapat satu kesempatan lagi untuk putra bodohnya. Dan dia berharap Javier tidak menyia-nyiakannya lagi.

----------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------

Daasa97

Find Me On IG :
Dyah_ayu28

(13 September 2016)

Bạn đang đọc truyện trên: Truyen247.Pro