6
"Kenapa kau bohong padaku?"
"E--eh?"
(Name) terlihat bingung dan panik.
"A--apa maksud kakak? Gue nggak ngerti..." (Name) memalingkan wajahnya agar tidak memandang mata kita.
"Atsumu dan osamu bilang kau hilang kabar dari mereka dari empat hari yang lalu. Tapi kau baru datang ke sini kemarin kan?"
"Sebelumnya kau kemana, (name)?"
(Name) semakin panik. Dia tidak tau mau bilang apa. Jika dia menceritakan semuanya, itu berarti dia harus menceritakan soal pembullyan juga.
Dia tdk ingin kakaknya khawatir dan ikut campur dalam masalahnya.
"Eh... Itu... GUE SAKIT!!"
"Sakit?"
"I--iya!!" Ucap (name) gagap.
"Lalu kenapa teman-temanku yang ku suruh untuk menjagamu saja tidak tau?" Kita bertanya lagi dengan penuh rasa curiga.
"G--gue kan nggak ingin yang lain khawatir... Ta--tapi!! Gue udah izin sama guru jadi yah tidak masalah..." Jawab (name) dengan harap kakaknya percaya dengan kata-katanya.
Kita menatap adiknya beberapa menit lalu menghela nafas.
"Yah sudah lah... Ayo tidur... Kau di kasur, kakak di lantai menggunakan kasur tipis saja..."
"Kakak nggak mau tidur barengan?" Ucap (name) dengan wajah dan nada bicara menggoda kakaknya itu..
"Nggak!"
JLEB!!
Jawaban SPJ dari kakaknya membuat (name) merasakan panah beracun menusuk hatinya...
"Iiih yah udah! Huh!!"
(Name) mengembungkan pipinya dan tidur dengan posisi berlawan dengan kita. Sedangkan kita hanya tertawa kecil.
-------------
Beberapa hari kemudian.
Kita dan miya bersaudara pergi ke mini market.
Masing-masing membagi tugas untuk mencari bahan-bahanya.
"Psst! (Name)!"
(Name) berbalik melihat osamu memanggilnya.
Karena penasaran (name) mengikutinya dan melihat miya kembar seperti sedang sembunyi.
"Ada apa?"
"Ssst!! Lihat itu!" ucap atsumu menunjuk sesuatu.
(Name) melihat apa yang di tunjuk. Dilihatnya kakaknya sedang bersentuhan tangan dengan cewek saat mengambil kecap.
"UWOO--hmmp! hmmpp!!"
"Sstt!!"
Kita yang awalnya terdiam karena saling pandang dengan cewek itu pun sadar akibat teriakkan (name).
"(Name) kan gue udah bilang jangan berisik!!" bisik Atsumu.
"Habisnya gue tekejoed gitu!! Baru kali ini gue liat kakak kayak gitu!!"
"Ya udah kita lanjut sa-- Oy tsumu, (name), Kita-san mana yah?"
Atsumu dan (name) yang tadinya debat langsung ikut ngintip.
"Eh iya kita-san mana ya?"
"Nyari apa sih?"
"Nyari kakak ki--TAAAAAAAAAA!! KAKAK SEJAK KAPAN DI SITU!!" (Name) terkejut bukan main.
Bahkan miya kembar juga sama kagetnya. Meskipun itu karena teriakkan (name) sih..
"Sejak tadi... Kalian ngintip ya tadi?"
"Ti--tidak kok!! Ya kan Atsumu, Osamu"
"I--iya kok!!"
"Yah sudah ayo kita pulang."
"BAIK!!"
-------------
Pukul 12.00 AM
Di mana semuanya sudah tidur. Namun tidak dengan atsumu karena masih sibuk BAB di kamar mandi.
"Haaah.... Lega jugaa...."
"Ng?"
Dilihatnya (name) tengah makan es krim di meja makan.
"Eh (name) lu belum tidur? Btw bagi dong~" Atsumu duduk di sebelah (name) dan membuka mulutnya.
"Ambil sendok lagi sana.."
"Maunya (Name) suapin..." Atsumu menopang dagunya dengan tangannya di atas meja.
"Nggak ah!! Lu kan bukan bocah lagi!!" Sesendok es krim di masukkan ke mulut Atsumu.
"Lah katanya nggak?"
"Dari pada lu merengek kayak bocah..." Jawab (name).
Atsumu yang kesal pun mencubit kedua pipi (name).
"Hmmp!!" Atsumu berusaha menahan tawanya.
"Kanapa lu tertawa ha?"
"Lu bilang gue bocah, lu sendiri makan es krimnya kayak bocah.." Atsumu menunjuk sekitar bibir dan pipi (name).
(Name) yang malu pun cenglak cengluk mencari tissu.
"Sini biar gue bersihin.." Ucap Atsumu.
"Emang lu mau pakai apaan? Tissu aja kagak ada..."
"Hm.. Pakai apa yah?" Atsumu mengelus dagunya.
"Gue tau!! Tapi (name) tutup mata dlu.." tangan kiri Atsumu menutup kedua mata (name).
"Emang perlu yah?"
"Yah iya lah! Bentar yah..."
Tangan kanan Atsumu dia gunakan untuk mengelap pipi (name). Atsumu menjilati tangannya bekas melap es krim di pipi (name).
'Manis' batin atsumu.
Kini dia tinggal membersihkan di sekitar bibir (name) saja. Atsumu menelan ludahnya dengan kasar. Jantung atsumu berdetak kencang.
Atsumu mulai mendekatkan wajahnya ke wajah (name) secara perlahan. Dia pun menjilati sekitar bibir (name).
(Name) terkejut lalu menarik tangan kiri atsumu..
"Ba--barusan a--apa yang lu lakukan?"
Wajah (name) mulai merah. Melihatnya pun membuat wajah atsumu jadi memerah.
"I--itu..."
Tiba-tiba terdengar suara langkah kaki dari lantai dua. (Name) menarik Atsumu dan membawa es krimnya. Mereka bersembunyi di balik lemari.
Ternyata orang yang turun dari lantai dua adalah Kita.
"Lho lampunya kok nyala? Apa mungkin (name) lagi ke kamar mandi yah? Dia tidak tahan dengan gelap.."
Kita pun membuka pintu kulkas dan mengambil air untuk di minum.
"Hey (name) kenapa kita sembunyi?" bisik atsumu.
"Klo kita ketahuan ntar kita di ceramahi sama kakak. Elu mau?"
Atsumu menggelengkan kepalanya dengan cepat. (Name) hanya senyum saja.
Atsumu tidak bisa berhenti menatap (name). Dan lagi, es krimnya msih tersisa di sekitar bibirnya.
"Sepertinya kakak agak lama... Ada apa?" (name) melambaikan tangannya di depan wajah atsumu.
Kedua tangan atsumu memegang kedua pipi (name). Dia pun menjilati bibir (name) yang belepotan es krim.
Kaget dengan apa yang di lakukan atsumu, (name) berusaha mendorong atsumu.
"At--sumu-- tung--gu.. Hmmp!"
Atsumu membungkam (name) dengan ciuman. Kedua tangan atsumu dia gunakan untuk menyandarkan (name) ke dinding lalu mengunci tangannya agar (name) tidak bisa melakukan penolakkan.
(Name) berusaha melepaskan diri dari atsumu namun itu semua sia-sia.
(Name) mencoba mendorong atsumu lagi menggunakan kaki. Namun tetap saja tidak mempan.
(Name) juga berusaha menutup rapat mulutnya karena atsumu paksa memasukkan lidahnya ke mulut (name).
Sadar akan hal itu, atsumu mencubit tangan (name).
"Aww! Sa-- hmmp!!"
Berhasil!!
Lidah atsumu berhasil masuk ke mulut (name). (Name) sudah tidak tahan lagi sebab dia sudah hampir kehabisan nafas.
Akhirnya atsumu melepaskan ciumannya. Atsumu memperhatikan (name). Wajahnya yang memerah, mata sayu, nafas yang terengah engah.
Rasanya atsumu ingin serang lagi namun dia menahannya akibat kondisi (name).
"Haaah... Apa... Yang... Haah... Lu.. Lakuin...."
"Gue cinta sama lu..."
DEGH!
"A--apa?"
"Lu nggak denger? Gue cinta sama lu sejak pertama kali kita ketemu." Atsumu memasang wajah serius.
(Name) bingung menjawab apa. Jantungnya berdetak kencang. Dia memalingkan wajahnya karena tidak sanggup melihat wajah atsumu.
"G--guee.."
"Siapa di situ?"
(Name) dan atsumu pun panik. Mereka kira bahwa kita sudah kembali. Namun ternyata mereka salah. Mereka mencoba untuk tidak bersuara dan menunduk.
"Mungkin hanya perasaanku saja..."
Akhirnya kita pergi kembali ke kamarnya..
"Haahh... Syurkurlah...." Ucap mereka berdua bersamaan.
"Hahaha kita mengucapkannya bersamaan ya..." Atsumu tertawa kecil.
Jantung (name) semakin berdetak kencang. Akhirnya (name) pergi kembali ke kamar dan meninggalkan atsumu sendirian.
--------------
"Eh kakak bangun yaa?"
"Iya tadi mau minum.. Kau dari mana?"
"Kamar mandi... Gue tidur lagi yah kakak... Mat malam kak!" (Name) tidur dengan membelakangi kita.
"Iya.. mat malam juga..." Kita pun juga melanjutkan tidurnya.
(Name) menyentuh bibirnya. Kejadian tadi mulai terbayang di pikirannya. Dia pun menutupi wajahnya menggunakan selimut.
'Itu kan ciuman pertamaku...'
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
YOO!!
MAKASIH UDAH BACA YA CERITANYA!!
Maaf klo ada cerita ambigu di sini...
Yaaah nggak tau kenapa gue ngetik ini... Mungkin karena cuman ini yang terlintas di kepala...
Dan yang sudah baca semua ceritaku, mungkin ada bagian di atas yang tidak asing bagi kalian kan?
Yah bagi yang tau pasti nyadar...
OKE SEKALI LAGI TERIMA KASIH SUDAH MEMBACA CERITA ANEH INI!!!
BYE BYE!!
Bạn đang đọc truyện trên: Truyen247.Pro