Chào các bạn! Vì nhiều lý do từ nay Truyen2U chính thức đổi tên là Truyen247.Pro. Mong các bạn tiếp tục ủng hộ truy cập tên miền mới này nhé! Mãi yêu... ♥

[Chapter 16]

Author's POV

Cahaya mentari menembus jendela kamar.
Menyinari seorang gadis insomnia yang menelan 7 pil obat miliknya.

Tampak lesu,wajahnya berkata begitu.
Tangan diletakkan pada dahi,bagai seorang pasien yang merasa kesakitan pada daerah kepala.

Bangkit dari ranjang,dia berusaha berjalan tegap walau tubuh terasa berat.
Menuju tempat dimana acara sarapan bersama diselenggarakan,Hall.

Para pilar sudah berada disana,gadis ini adalah yang terakhir datang--tidak--tapi oyakata-sama lah tamu terakhir yang mencapai Hall tersebut.

"Ah (y/n),kau sudah datang? Sini-sini duduk disebelahku."

Pria bersurai putih menepuk-nepuk sebelahnya.
Tak bisa berpikir lagi,gadis ini hanya menuruti kalimat yang dilontarkan tiap orang.

Akhirnya dia duduk disebelah dambaan hati--bukan--bukan lagi.
Dia hanya melihat laki-laki itu sebagai jelmaan seorang ayah yang menelantarkannya.

Tak lama sarapan datang. Menu hari ini nasi kare juga segelas Ocha.

"Ittadakimasu!"
Ucap tiap orang di Hall,kecuali beberapa orang seperti Giyuu,Kanao,Gyomei,juga (y/n) yang mengucap secara lirih.

"Umai! Umai! Umai!"
Seorang pilar api dengan lahap mengunyah sarapan yang sudah mencapai 5 piring,diikuti uzui yang tak ingin kalah darinya.

Sedangkan (y/n),dia hanya menatap sarapannya.
Walau lezat pun,makanan terlihat sangat menjijikkan di bola matanya.
Aroma nasi saja sudah membuat perut mual.

Uzui mulai menyadari,sedari tadi gadis itu tak menyentuh sarapan sama sekali.

Uzui : "Kau tidak makan,(y/n)?"

Gadis itu hanya diam,menggeser sarapannya.

(y/n) : "Aku sudah kenyang."

Ucapnya sebelum pergi begitu saja.

Tak seperti biasa (y/n) sesuram ini,pikir para pilar.

--------------------------------------------------------
(y/n)'s POV

Mungkin hari ini aku perlu meminta obat penambah selera makan pada shinobu.
Perutku tak bisa bekerjasama,dia hanya keburu mual saat mencium aroma makanan.

Berjalan,
awalnya semua biasa saja.

Berjalan,
semua terlihat baik-baik saja.

Berjalan,
sampai tubuh ini mengatakan 'tak baik-baik saja'.

BRUK!
pandangan menggelap,mungkin aku pingsan sekarang.
Seharusnya tubuhku menatap lantai kan?
Tapi kenapa lantai terasa begitu lembut?

Aku sadar ada yang mengangkat tubuhku,tapi aku tak tau siapa dia.
------------------------------------------------------

"Hmnn..."

Tak lama aku kembali terbangun di tempat tidur.
Jangan bilang tadi hanyalah mimpi.

"Kau sudah bangun?"

Suara pria tak asing di telinga,muncul di sebelah ranjang.
Itu uzui,dengan senampan sarapan tentunya.
Ah,berarti tadi bukan mimpi,aku benar-benar pingsan.

Uzui menatapku yang berusaha mengembalikan kesadaran.

Uzui : "Nee,kenapa kau pergi saja tadi?"

Aku membalas tatapannya,terlihat lesu pasti.

(y/n) : "Tak apa,aku merasa kenyang saja."

Uzui : "Kenyang makan angin? Akhirnya kau pingsan juga kan?"

Terdiam,iya juga,kenapa aku tak berpikir kalau aku bisa saja pingsan dalam keadaan perut kosong?

Uzui : "Buka mulutmu."

Satu sendok nasi kare disodorkan,tepat di depan wajah.
Dia berniat menyuapiku.

Terima? Tidak?

Terima? Tidak?

Terima saja...

Pasrah,aku membuka mulutku,menerima suapannya.

Uzui : "Kalau memang benar kau ingin disuapi olehku,bilang. Tak perlu main kabur saja."

Dih,Geer orang ini nyampe langit ketujuh ya?

Tak terasa sarapanku habis juga.
Uzui mulai membereskan piring kosong,lalu bangkit dari tempat.
Saat akan keluar kamar,dia bertanya.

Uzui : "Nee,kau benar-benar tak apa kan?"

(y/n) : "D-daijobu da yo!"

Uzui : "Hontou?"

(y/n) : "Hontou!"

Masih curiga,matanya berkata begitu,namun akhirnya dia pergi juga dari kamar.

Setelah dia pergi,langsung saja kubuka jendela kamar.
Mengeluarkan segala yang mengisi perutku.

Rasa takut yang sedari tadi kutahan setelah melihat jelmaan otousan keluar bersama isi perut.
Getaran hebat kembali menerjang,degub jantung dua kali lebih cepat kembali terasa.

"Ini buruk..."

Botol obat dalam laci,kembali kuraih.
Satu pil kutelan,hanya untuk meredakan gemetar hebat.

"Mungkin hari ini,aku akan membawamu."

Botol itu kumasukkan dalam kantong,berjaga-jaga ada sesuatu yang tak diinginkan.

Tok! Tok! Tok!
Seseorang mengetuk pintu kamar.
Dimana seorang wanita berkepang satu berdiri di depannya.

(y/n) : "H-hinatsuru-san? Ohayou."

Berusaha kukenakan pokerface-ku dengan baik. Agar dia tak khawatir melihatku.

Hinatsuru : "Ohayou,(y/n). Kudengar kau tak enak badan hari ini."

(y/n) : "Hanya tak selera makan kok,tidak lebih."

Hinatsuru : "Souka,kau harus menjaga kesehatanmu,(y/n),aku khawatir padamu."

Berhentilah bersikap baik padaku...

(y/n) : "Ngomong-ngomong,ada apa ya kemari? hanya menanyakan kabar kah?"

Hinamitsu : "Iie,aku mengajakmu untuk berkunjung ke pemandian air panas bersama. Kupikir bisa mengembalikan kondisimu."

(y/n) : "Ah souka,baiklah aku akan ikut. Sebentar ya."

Beberapa baju kubungkus,bersiap untuk menuju Onsen yang tak jauh dari kediaman.

Kukira hanya aku dan Hinatsuru saja yang disana,dugaanku salah.

Suma : "(y/n),Yaho!"

Makio : "(y/n) sudah datang ya?"

Satu,dua,tiga,empat orang yang berada dalam onsen.

Uzui : "Yo,(y/n).Syukurlah kau datang."

LIMA orang dalam satu onsen umum kini berkumpul.

Hanya dengan handuk,tiga wanita itu mengelilingi pria yang menjadi suaminya.

Hinatsuru : "Menunggu lama,Uzui-sama?"

Uzui : "Iia,baru sebentar."

Hinatsuru : "Mari saya basahi rambutmu."

Suma : "Uwaah,kimochi~ Lama sekali tidak berendam dengan Uzui-sama."

Penampakan satu pria dengan tiga wanita mulai mengungkit memori masalalu,lagi.

Uzui : "(y/n),bergabunglah.Airnya hangat lho."

Spontan aku berteriak,
"TERIMAKASIH! TIDAK MUNGKIN AKU MANDI BERSAMA SEORANG PRIA!"

Langkah kaki berjalan keluar dari tempat itu. Mengenakan baju dan pergi dari Onsen.

Bodoh,apa dia tak bisa berpikir kalau aku tak suka dengan kalimat itu?!
Sudahlah,aku tak ingin melihatnya hari ini!

Baru kusadari aku berjalan di jalanan,dimana banyak pasangan berjalan kesana-kemari,bermesraan satu sama lain.

Laki,
perempuan.

Laki,
perempuan.

Bagaimana kalian bisa bersatu dengan mudahnya?

Apa kalian(Wanita) tak bisa melihat dia(Pria) hanya mengincar tubuh dan martabatmu?

Kenapa?
Kenapa kalian masih saja mau bersama dengan makhluk Bengis itu?!

Pikiranku mulai berantakan,antara dendam juga trauma bercampur jadi satu.
Ukh,otakku tak kuat lagi menerima semua ini.

"Sial!"

Botol dalam saku kuambil,mengeluarkan satu pil yang kulahap tanpa berpikir dua kali.

Tubuhku kembali tenang,tak seperti sebelumnya.

"Lebih baik aku mencari kerjaan saja daripada memikirkannya."

Kaki mulai berlari,menjauh dari tempat kerumunan para pasangan.

----------------------------------------------------------

Tak lama,purnama mulai menampakkan diri.
Hari menjelang malam.

Lagi-lagi aku berjalan seorang diri dalam ramainya jalanan.
Bagai seekor binatang penyendiri dalam lebatnya hutan.

Suma : "(y/n)!"

Suara Suma,ada apa lagi ini?

Suma : "Temani aku ke kedai dong,ada makanan yang kuincar hari ini!"

Tanpa penolakan,kuturuti saja permintaanya.
Dimana dia menggiringku pada sebuah kedai,tempat Uzui yang lagi-lagi muncul,bermesraan dengan istri-istrinya.

Sedangkan aku?
Ah tenang,aku hanyalah seekor nyamuk diantara mereka semua.

Uzui : "Kau tak ingin makan sesuatu,(y/n)? pesan saja."

Suma : "Mou...aku tidak ditanya?"

Kesal,kenapa aku harus melihat momen ini lagi?

Uzui : "Baiklah,Kau mau makan apa hari ini,sayang?"

Sayang?!
Oh berhentilah,aku tak ingin mendengar itu!

Hinatsuru : "Kau ingin kusuapi,uzui-sama?"

Uzui : "Wah,istriku baik sekali. Udah cantik,baik pula."

Chotto...Yamete...

Makio : "Uzui-sama,hari ini aku mengenakan baju baru. Bagaimana menurutmu?"

Uzui : "Indah sekali,terlihat cocok dengan tubuhmu."

BRAK!!!
Meja kupukul,membuat mereka berempat terkejut,menatapku.

(y/n) : "S-sumimasen,a-aku mendapat panggilan misi,aku pergi dulu."

Uzui : "Matte,(y/n)!" *menarik tanganku*

PLAK!
Tangan yang kuanggap kotor itu kutepis.

(y/n) : "Tinggalkan aku."

Lensa biru muda terlihat menyala di depan mereka. Menandakan emosiku sedang memuncak.

Kedai kutinggalkan begitu saja.
Meninggalkan mereka berempat yang terdiam melihat tingkahku.

---------------------------------------------------------

Uzui's POV

Aku hanya ingin mengatakan suatu pada gadis itu,tapi gagal!
Aku terlalu terbawa suasana oleh istriku,sial!

Hinatsuru : "Uzui-sama,apa (y/n) tak apa?"

Makio : "Ada apa dengannya?"

Suma : "(y/n),kenapa? dia kenapa,Uzui-sama!"

Uzui : "DIAM SEMUANYA!"

Kesal,aku berpikir keras bagaimana aku bisa memanggil gadis itu lagi.
Dahi kuistirahatkan di telapak tangan.

Hinatsuru : "Uzui-sama,doushite? Ada yang kau pikirkan?"

Kuangkat wajahku,menatap salah satu istri mantan kunoichi.

Uzui : "Aku hanya ingin mengatakan sesuatu padanya,Hinamitsu. Tapi aku gagal hari ini."

Makio : "Sesuatu...apa?"

Uzui : "Aku ingin melamarnya menjadi istri keempatku."

Suma : "Hee?! Uzui-sama sudah bosan denganku?"

Uzui : "Bukan itu,Suma."

Hinatsuru : "Lalu apa alasanmu menjadikannya istri keempat,Uzui-sama?"

Uzui : "Kau tau suatu insiden bernama 'gadis malam'?"

Makio : "Oh,aku tau! Yang para gadis dibawah umur diambil paksa dari orang tuanya hanya untuk pemuas hasrat pria kan? Dimana para kriminal yang terlibat akan membunuh orang tua sang gadis jika mereka menolak."

Uzui : "Benar,tepat sekali."

Hinatsuru : "Lalu ada apa dengan insiden itu?"

Uzui : "(y/n) adalah salah satu korbannya."

Suma : "USO!!"

Makio : "Hontou?!"

Uzui : "Setelah kematian ibunya juga perlakuan dari para kriminal. (y/n) menjadi sosok penyendiri dan sulit untuk tersenyum pada orang disekitarnya.
Dia masih trauma akan masalalunya."

Mereka bertiga seketika merasa kasihan dengan gadis itu.

Uzui : "Maka dari itu aku ingin menjadikannya istri keempat. Agar dia bisa kembali bahagia seperti sedia kala.
Aku ingin dia tersenyum,sama seperti kalian saat ini."

Mereka masih terdiam,sampai Makio mengangkat suara.

Makio : "Kalau begitu,aku akan mendukungmu,uzui-sama!"

Diikuti hinatsuru...

Hinatsuru : "(y/n) sudah kuanggap seperti adikku sendiri. Aku juga ingin melihatnya bahagia."

Dan terakhir,Suma...

Suma : "Watashi mo! (y/n)-san itu temanku! Aku ingin dia bahagia sepertiku juga!"

Lensaku melebar,terkejut dengan jawaban mereka.
Satu senyuman kuberikan sebagai ucapan terimakasihku.

Uzui : "Minna...Arigato gozaimasu."

Sejenak mereka berpikir,

Makio : "Lalu bagaimana Uzui-sama akan melamarnya lagi?"

Uzui : "Untuk kali ini,biarkan aku saja yang melakukannya. Kalian hanya perlu mendoakan keberhasilanku."

Suma,Makio,Hinatsuru : "Hai'!"

Kumohon,
biarkan aku masuk dalam hatimu sekali saja.

Aku tak seperti pria di masalalumu.
Aku menikahi wanita hanya untuk membuatnya bahagia,tersenyum setiap hari tanpa paksaan.

Kumohon,
terimalah aku (y/n).
Tak hanya aku saja yang ingin melihatmu bahagia.
Tapi juga setiap orang yang berada dalam kediaman para pilar.

Kumohon,
aku sangat memohon padamu.
Biarkan aku mengobati luka masalalumu.
Aku ingin kau terbang bebas bagai burung di angkasa.
Dengan senyum tulus yang bahkan belum pernah kulihat.

Kumohon,
aku sangat memohon padamu.
(y/n)(f/n).

------------------------------------------------------
Tbc...

Hai para readers!
Arigato sudah bersabar menunggu kelanjutan "FOURTH" ^o^)

Rasanya thor makin seret aja waktunya untuk mengetik watty.
Tapi akan thor usahakan untuk apdet secepat mungkin ;)

Disini thor akan mengapdet fanart salah satu reader!

Berikut adalah karyanya :

Arigato untuk reader Agathfsz01 telah meluangkan waktunya untuk menggambar (y/n)-san!

Thor terkesan dengan karya para readers! Hontouni arigato gozaimasu untuk semuanya ^ω^)

Sampai sini saja,
Stay tune and be happy,minna-san ≧∇≦)/

Bạn đang đọc truyện trên: Truyen247.Pro