Chào các bạn! Vì nhiều lý do từ nay Truyen2U chính thức đổi tên là Truyen247.Pro. Mong các bạn tiếp tục ủng hộ truy cập tên miền mới này nhé! Mãi yêu... ♥

[Chapter 11]

*Doki Doki*

Bunyi detak jantungku terdengar sampai telinga.
Antara gugup dan takut dengan hasil riasan yang uzui berikan padaku.

Goresan demi goresan kuas terasa sekali di kulit.
Mulai melukis dengan warna yang disediakan di kotak itu.

"Hai',sudah selesai!"

"Kau boleh membuka matamu."

Tak apakah jika aku membuka mataku?

Perlahan mulai kubuka pandangan,menghadap reaksi terkejut uzui.

"S-shimatta..."

Dia mulai menutup mata dengan kedua tangan,berusaha membuang pandangannya dariku.

"Hee?! N-nani? Apa ada yang salah? Nee uzui-san,kumohon kata--"

Sebuah cermin dibawanya,memantulkan bayangan seorang wanita dengan dandanan yang sangat mendukung nuansa bunga sakura miliknya.

"Uso...Ini riasanmu,Uzui-san?"

Uzui hanya mengangguk dengan wajah yang masih menghadap ke arah tembok.
Rona merah pudar muncul di pipinya sama seperti dulu,disaat pertamakali memuji parasku saat bermain biwa.

"Aku tak menduga kau akan terlihat lebih cantik dengan model itu,(y/n),
Sangat cocok."

Pipi ini merona,malu akan ucapan jujur dari mulutnya.

"Arigato gozaimasu,
ngomong-ngomong...
ACARANYA DIMULAI KAPAN?!"

Baru saja terlintas di otakku,kapan acara dimulai saat kami berdua justru saling tersipu disini.
Uzui mulai bangkit dari tempatnya,membukakan pintu kamar untukku.

"Sekarang acaranya dimulai,tuan putri~
Saa,ikou?"

Telapak tangan kau ulur,bagai melamar seorang tuan putri.

"H-hai'..."

Biwa kesayangan,mulai ku bawa bersamamu yang selalu menjadi pandangan.
Menyusuri lorong,menuju tempat pertunjukan di aula besar disana.

----------------------------------------------------------

"Itu (y/n)?!"

"Kireii~"

"....."

Berbagai pujian juga reaksi lain,kuterima saat kupijak lantai aula.
Tak seperti biasa,rasa gugup menerpa.
Padahal aku sudah selama itu bermain di depan banyak orang.

Satu tepukan kau jatuhkan di pundakku,memecah segala kegugupan dalam benak.

Menatap ke depan,mengarah pada para audien.
Tiap senar dipetik, suara lembut nan indah dihasilkan,memenuhi aula itu.
Membuat tiap pendengar merasakan ketenangan yang diharapkan.

Sedari tadi aku menatapmu,yang tak melepas satupun pandangan dariku.
Senyum puas kau berikan,apa keinginanmu sudah terkabulkan?

Suaraku mulai berhenti,selesai sudah lagu yang kunyanyikan malam ini.

Clap...Clap! Clap! Clap!

Kini suara tepukan dan sorakan muncul,menggema disana.

"Sugoi,(y/n)!"

"Suaramu bagus sekali,(y/n)!"

"Ara-ara!~"

Tiba-tiba sebuah rangkulan muncul dibelakangku.

"Siapa dulu yang memilihnya?"

Ucapmu,memamerkanku yang menjadi pilihanmu.

Jijik agak,namun aku senang,bisa membuatmu puas malam ini.
Kuharap aku bisa mendapat senyum itu lebih banyak lagi,suatu hari nanti.

---------------------------------------------------------

Selesai acara,seperti biasa kau menghilang secepat cahaya.
Bingung,kamu makan apa sih bisa ngilang secepet itu?

Padahal aku berniat ingin berterimakasih padamu.

Kaki ini memilih kembali ke kamar,meletakkan koto dan mengenakan pakaian tidur. Bersiap menuju ranjang.

"Oyasuminasai."
Ucapku mengakhiri hari.

-----------------------------------------------------------

"Okaasan! Okaasan! (y/n) bisa bernyanyi lho."

Ah...bagian ini,dimana aku menginjak masa anak-anak.Memberi kabar baik pada okaasan yang tengah menjemur cucian.

Tangan lembut itu mengusap suraiku,senyum juga nada suaranya begitu indah.Membuat diri ini rindu padanya.

"Bisa nyanyikan Okaa-san sebuah lagu?"

Mulut mungilku mulai terbuka,suara manis terdengar dari sana.
Membuat burung ikut berkicau,mengikuti alur nada indahku.
.
.
.
.
Kesenanganku membuat lagu tertanam sedari kecil. Itu karena okaasan adalah seorang pemain koto. Dia selalu bernyanyi di sela waktunya.

Senyum yang tak pernah sirna,Suara bagai malaikat,selalu menemani hidupku.

Mendengar kau menjadi idola anak sendiri,menimbulkan rasa senang dalam diri.Lantas kau ajarkan beberapa nada dari koto kesayanganmu.

"Okaasan,mitte! (y/n) bisa main koto sekarang!"

Senar koto kupetik,suara yang keluar tak seperti yang kupikirkan.
Airmata menggenang di kantung mata,aku menangis karena gagal membuatmu senang.

Kukira kau akan marah atau sedih,tapi reaksimu berbeda.
Kau justru tertawa kecil melihat usaha keras gadis semata wayangmu.

Dia memperbaiki posisi jemari mungilku,dimana asal muasal suara fals muncul.

"Coba sekarang (y/n) petik."

Awalnya aku ragu,apa suara yang akan terdengar jelek lagi?
Namun kemudian kuberanikan diri untuk memetik senar itu.

Suara indah muncul,seketika membuat mataku berbinar mendengarnya.
Sebuah senyuman muncul di bibir kecilku,diikuti senyuman darimu.
.
.
.
.
.
"Okaasan,Otousan dimana?"

Satu pertanyaan,berjuta jawaban. Lensa okaasan mulai menatap kesana-kemari,bingung menjelaskan padaku.

"Otousan sedang bekerja diluar kota.
(y/n) tak perlu khawatir,okaasan akan selalu disamping (y/n)."

Suara lembutmu tak bisa dikalahkan siapapun,dekapan hangat menjadi futon di malam itu.
.
.
.
.
.
Kau pernah mengajakku berbelanja di pasar.
Dimana seorang anak kecil pasti kegirangan melihat berbagai barang jualan disana.

Seorang pria dengan 3 wanita disekelilingnya tak sengaja kutabrak,seketika dia naik darah akibat kelakuanku.

"HEY! KALAU JALAN PAKAI MATA!"

Pandangan kuarahkan padanya
entah kenapa pria itu terkejut melihat wajahku.

"(y/n)?"

Siapa? Siapa pria ini?
Dia memiliki warna mata yang sama sepertiku. Tapi aku tak mengenalnya.

Okaasan : "(y/n)? Disini kau rupanya,ayo pul--"

Lensa okaasan berhenti tepat pada pria bersama 3 wanitanya itu.
Dirinya berdiri, terpaku.

Pria : "Lama tak jumpa,(f/n). Bagaimana hidupmu? Baik-baik saja?"

Okaasan : "...K-kenapa? Kenapa kau ada disini?" *suara bergetar*

Pria : *tertawa kecil* "Tak apa,hanya ingin memamerkan 3 istri baruku padamu.
Mereka menawan sekali,bukan?"

Pria itu seperti memamerkan 3 wanita cantik bagai bidadari yang sedari tadi merayu dirinya.

Wanita A : "Sayang,Kau mengenal wanita jalang ini?"

Wanita B : "Kasihan sekali~ Bajunya lusuh udah kayak gembel pula!"

Wanita C : "Ara~ Kuharap aku tak pernah terlihat sepertinya dimatamu,sayang~"

Pria : "Tidak,aku tak mengenalnya,bahkan aku tak sudi bertemu dengannya.
Kalian tak akan terlihat sepertinya,karena kalian adalah bidadari-ku"

Mereka tertawa setelah mengatakan itu pada okaasan.
Okaasan mulai tersinggung,langsung saja tangan mungil ini kau tarik,menjauh dari pria itu.

"Okaasan,itu siapa?"

Kau tersenyum dan berkata "Bukan siapa-siapa,(y/n)"

Entah kenapa aku merasa pria itu ada hubungannya denganku.
Walau aku tak tau apa sebenarnya.
.
.
.
.
.
.
Takdir mengubah hidup,dimana lensa ini melihat kematianmu tepat di depanku.
Hanya seorang pria haus akan wanitalah yang berani melakukan itu.

Dia yang hanya berpikir bahwa wanita adalah pelampiasan nafsu.
Yang memberlakukan mereka seperti boneka dan menghiasnya bagai sebuah bunga.

Hanya untuk santapan manis para lelaki

Tangan berdosa itu mengusap kulitku.
Usapan yang diberikan tak selembut milikmu,okaasan.
Usapanmu lembut nan hangat,tak seperti mereka yang kasar dan dingin.
Usapanmu selalu jatuh di kepalaku,bukan di dada atau pahaku.

Okaasan,takut...
Aku takut...

Aku ingin menjerit...
Tapi tak bisa...

Hentikan...
Kumohon hentikan semua ini...

HENTIKAAAAANN!!!!
.
.
.
.
.
.
.
"HAAAH! HAAAH!"

Potongan masalalu kembali menghantui,membuat nafas ini memburu bagai dikejar sesuatu.
Keringat mulai mengucur turun dari pelipis.

Aku berusaha berguling kesana-kemari,berharap dapat tidur kembali.
Namun hasil berkata nihil,hanya ketakutan yang terus mengelilingi.

"Mou...ini buruk."

Bangun dari ranjang,aku berjalan menuju kediaman serangga.
Dimana seorang dokter,selalu berada disana 24 jam.

"Ara,(y/n)-san~ Ada yang bisa kubantu?"

Aku tersenyum,berusaha menahan ketakutan dalam diri.

"Shinobu-san,boleh aku minta obat penenang?"

-----------------------------------------------------------
Tbc...

Hai hai para readers!
Arigato sudah menunggu chapter terbaru dari FOURTH ≧∇≦)

Sedikit perubahan di seri FOURTH,thor mengganti biwa menjadi koto untuk alat musik (y/n).
Thor baru tau nama alat musiknya itu koto bukan biwa,maaf yak,hehehe ≥﹏≤)
Alur cerita tidak berubah,jadi tak perlu khawatir (๑・ω-)~♥”

Karena sudah banyak reader yang mengirim fanart,langsung saja thor apdet disini ya!

Berikut adalah karyanya :

^(y/n)-san by akayuu12

^Chibi (y/n)-san by __kam__f_2008

Arigato untuk para readers,sudah meluangkan waktunya untuk menggambar (y/n)-san ^^)

Ingin bisa gambar juga,tapi apalah tangan ini susah diajak gambar :'v

Sampai sini dulu chapter kali ini,nantikan chapter terbaru thor!

Arigato and stay tune,minna-san (  'з')♡

Bạn đang đọc truyện trên: Truyen247.Pro