• 04 - Guess Who •
Judul : Guess Who
Karya : Vallencia
Sebuah kejadian yang begitu heboh tiba-tiba menggempar seisi sekolah. Seorang siswi dari kelas 12 IPA ditemukan dengan kondisi tidak bernyawa di gudang saat jam pelajaran.
Terdapat beberapa bekas berupa luka sayatan di bagian tangan dan leher gadis itu. Sepertinya, sayatan di bagian leher itu begitu dalam dan itu yang mengakibatkan gadis itu kehilangan nyawanya. Jelas, ini bukan kejadian bunuh diri.
Darah yang mengalir dari sayatan itu masih tergolong segar. Ada kemungkinan bila gadis bernama Sarah itu baru dibunuh beberapa saat yang lalu.
Saat ini, ada beberapa polisi yang menjaga di sekolah. Para murid belum dipersilakan untuk pulang ke rumah sebab masih ada proses investigasi. Ada 4 orang yang dipanggil para penyidik.
Yang pertama ialah Bu Sumarni, ibu kantin yang menurut rekaman CCTV sempat berjalan ke arah sekitar gudang di waktu perkiraan. Sayangnya, CCTV yang dipasang di sekolah tidak menggapai hingga ke depan gudang.
Yang kedua ialah Pak Tedjo, penjaga sekolah yang memegang kunci gudang. Di waktu kejadian, seharusnya ia berada di pos untuk menjaga gerbang sekolah. Namun, Pak Tedjo tidak ada di tempat sehingga ia masuk ke dalam ranah orang yang patut dicurigai.
Yang ketiga ialah Della, murid kelas 12 IPS. Menurut cerita, Della adalah musuh dari Sarah. Tadi pagi sebelum memulai pelajaran, ada salah satu murid yang sempat melihat Della bertengkar dengan Sarah.
Dan, yang keempat ialah Marko, murid yang hendak mengambil barang di gudang, sekaligus orang yang pertama kali menemukan Sarah.
Karena masalah itu, kelas 11 IPA 1 kini tengah heboh membahas perihal siapa yang berkemungkinan menjadi pelaku pembunuhan itu.
"Kalau kata gue sih ya, kayaknya Pak Tedjo dan Bu Sumarni gak mungkin deh. Soalnya, lo pada tahu sendiri, mereka berdua itu baik banget orangnya. Mereka itu ramah sama murid-murid di sekolah kita," ujar Rania memberikan opininya.
"Ya, bisa aja kan mereka itu sebenarnya serigala berbulu domba. Mereka pura-pura baik, padahal mereka itu gak sebaik yang kita pikirkan," sanggah Dewa.
"Ya, lo sekarang mikir aja, emangnya apa faedah mereka ngelakuin hal itu?"
"Kalau kata gue sih kayaknya Bu Sumarni. Soalnya, lo tahu kan kalau anaknya Bu Sumarni itu naksir sama Kak Sarah. Cuma, Kak Sarah nolak dia dengan kejam. Bahkan yang gue dengar nih, anaknya Bu Sumarni sempat mau bunuh diri gara-gara penolakan itu. Nah, di sini jelas, Bu Sumarni ngebunuh Kak Sarah untuk membalaskan dendam." Opini panjang lebar itu disampaikan oleh Siska, biang gosip sekolah. Gadis dengan rambut dikepang itu jelas mengetahui lebih banyak hal tentang apa yang belum diketahui teman-temannya yang lain.
"Tapi, entah kenapa, gue rasa, Bu Sumarni gak bakalan berpikiran sampai ke situ. Malah, gue curiga sama Della. Soalnya, kata temen gue di kelas sebelah, tadi pagi Kak Della sama Kak Sarah sempat berantem di koridor. Trus, kata dia juga, Kak Della sempat maki-maki Kak Sarah bahkan sampai bilang "gue gak bakalan maafin lo sebelum lo mati". Gue gak tahu itu benar atau nggak. Cuma gue rasa, gak ada faedahnya juga kalau teman gue ngarang cerita."
Seisi kelas begitu riuh. Dipenuhi dengan berbagai opini yang disampaikan dari sebagian besar penghuni kelas itu. Semua menaruh curiga besar pada ketiga orang yang dipanggil oleh penyidik itu. Mereka juga mempunyai opini kuat dibalik alasan kecurigaan mereka. Kecuali, Rahma. Gadis itu hanya diam saja menikmati keriuhan di dalam kelasnya itu.
Setelah beberapa saat berlalu semuanya sibuk memikirkan alasan kematian Sarah, hingga tidak lagi berniat bersuara lebih lanjut. Hingga sebuah suara memecah keheningan itu.
"Eh, kenapa di luar rame-rame itu?" Pertanyaan itu terlontar dari mulut Maria yang baru saja masuk ke dalam kelas. Semua murid di kelas itu sontak mengarahkan fokus mereka kepada gadis itu.
"Tadi ada yang nemuin Kak Sarah ditemukan gak berdaya di gudang, Mar. Makanya, polisi pada dateng buat nyelidikin," jawab Sella.
"Apa?! Kak Sarah? Kak Sarah yang primadona angkatan mereka itu?"
Sella mengangguk sebagai jawaban dari pertanyaan Maria.
"Astaga, malang banget nasib Kak Sarah," ujar Maria dengan nada sendunya. "Padahal, Kak Sarah kan cantik, baik pula orangnya. Kenapa sampai ada orang yang tega ya ngebunuh dia?"
"Sejak kapan lo jadi hobi muji Kak Sarah? Bukannya lo sama Kak Sarah sempat ada masalah gara-gara Riko, mantan lo dekat sama Kak Sarah?" selidik Ira.
"Betul juga kata Ira. Lagian, lo dari mana aja, Mar? Kenapa lo gak ada di kelas pas tadi kejadian?"
Pertanyaan dari Siska membuat seisi kelas kembali terdengar riuh membicarakan sebuah nama. Maria.
"Gue tadi dipanggil sama Bu Eka buat pelatihan olimpiade. Bukannya, lo tahu, Sis? Kenapa lo bertanya seolah-olah lo gak tahu apa-apa?"
"Gue ...."
"Berhenti semuanya!" teriak Rahma setelah muak mendengar semua keriuhan itu.
Semuanya sontak terdiam. Rahma yang dikenal memiliki sikap acuh tak acuh terhadap lingkungan mendadak bersikap aneh.
***
Publish : 6 September 2021
Bạn đang đọc truyện trên: Truyen247.Pro