Formulir kedua
BoBoiBoy memperhatikan badge itu baik - baik dan ternyata benar, itu memang badge anggota TAPOPS
"Macam mana mamah kau ada ni?" Tanya BoBoiBoy
Ali ikut terheran - heran "aku pun tak tahu.. mamah dulu anggota TAPOPS ke?!"
BoBoiBoy masih memperhatikan badge tersebut "mungkin, tapi rasanya ada hal lain dengan badge ni.."
Ali semakin kebingungan "maksud kau?"
"Masing - masing badge anggota TAPOPS di buat berbeza dengan badge anggota lain, kalau yang ni ialah milik atasan.. " jelas BoBoiBoy
"Atasan? Kejab.. ayah kau tu atasan TAPOPS jugak kan?" Tanya Ali
BoBoiBoy mengangguk "betul, jadi.. kalau tak silap aku.."
Kemudian BoBoiBoy menemukan tombol kecil dibelakang badge tersebut, melihat itu BoBoiBoy pun tersenyum lebar "aku dah agak!"
BoBoiBoy menekan tombol itu lalu memakai badgenya pada rompi jingganya
Dalam seketika, sebuah pesan video tayang di tembok depan mereka seperti proyektor, Ali terkagum melihatnya "Fuiyo!! Canggihnya!"
Video pun butuh loading sesaat namun akhirnya muncullah Amato dengan jelas dalam video
"Halo, aku Amato.. bila kau dah terjumpa badge ni, aku agak kan yang kau pun telah menemukan formulir pertama.. tahniah. Sekarang.. aku akan bagi tahu kau Kat mana formulir kedua di sembunyikan"
BoBoiBoy dan Ali pun menyimak dengan serius, namun kali ini BoBoiBoy sudah memegang tangan Ali untuk berjaga - jaga jika mereka harus melarikan diri apabila pesan kali ini juga akan meledak seperti sebelumnya
Begitu juga dengan Ali, dia sudah menyiapkan yoyo-nya untuk menjadi perlindungan mereka
"Formulir kedua telah di sembunyikan kat stesyen TAPOPS, memang jauh dari sini.. lebih tepatnya Kat angkasa lepas"
Ali pun terkejut lalu mengeluh "angkasa lepas?! Haish jauh betul.."
BoBoiBoy menepuk bahu Ali, mengisyaratkannya untuk mendengar sisa pesan video tersebut
"Aku harap, kamu dapat membantu saya dan Aliya untuk menghentikan pertandingan ni, kami.. bergantung kepada kamu."
Kemudian video tersebut pun berakhir, namun sepertinya kali ini tidak ada ledakan
BoBoiBoy dan Ali menghela nafas lega lalu BoBoiBoy melepaskan badge itu dan memasukkannya kedalam kantong
Ali menarik lengan BoBoiBoy untuk mendapat perhatiannya "BoBoiBoy?.."
BoBoiBoy pun menengok ke arah ejen tekno tersebut "hm?"
"Kalau pun kita dah dapat kedua formulir ni.. apa yang akan kita buat lepas tu?" Tanya Ali sedikit ragu
BoBoiBoy tersenyum dan mengelus rambut Ali dengan lembut "insha Allah, selepas semua ni berakhir, kita akan hidup dengan damai"
Ali pun mengangguk penuh harapan
BoBoiBoy pun ikut berfikir "hm... Macam mana kita nak ambik formulir tu ye"
Ali hanya menatap BoBoiBoy kebingungan "aik? Bukan kau boleh telefon ayah kau? Mintalah bantuan untuk hantar formulir tu"
BoBoiBoy menggeleng "tak boleh.. aku takut kalau ada seorang pun yang tahu pasal kita nak cari tahu kebenaran pertandingan ni, kita yang akan terkena akibatnya"
Ali mengangguk pelan menandakan setuju
Setelah berfikir sesaat BoBoiBoy berkata "kejab.."
BoBoiBoy yang melihat Ali yang menantikan penjelasan dari dirinya tiba - tiba menggandeng tangannya dan mereka berlari keluar dari lab
Ali yang ditarik oleh BoBoiBoy pun kaget "E-EH!! APA KAU NAK BUAT NI???"
~ • ~ • ~ • ~ • ~ • ~ • ~
Begitu mereka berhasil keluar dari HQ, BoBoiBoy bergegas bersembunyi dibalik bangunan bersama Ali
"Okei, aku akan telefon ayah aku, kau jaga kawasan kita.. bila ada yang nampak kita atau ada apa - apa pun. Bagi tahu aku"
Ali semakin kebingungan "pulak? bukan ke kau cakap-"
BoBoiBoy memotongnya "Aku tahu! Tapi aku ada idea lain.. percayalah"
Ali pun akhirnya hanya bisa mengangguk lalu mulai menjalankan tugasnya sementara BoBoiBoy memanggil ayahnya
Ring..
Ring...
Connecting the call....
"Assalamualaikum.. Hello? BoBoiBoy??"
"Waalaikumsalam! Ayah! BoBoiBoy ada soalan sikit?"
"Oh boleh je.. kau dah habis berlatih?"
"Dah pon, BoBoiBoy nak tanya sikit"
"Apa dia?"
"Kat stesyen TAPOPS, Ada tak bilik dimana form - form penting di simpan?"
"Mestilah ada, kau pun dah pernah pergi sana berkali - kali kan?"
"Bukan bilik yang tu lah ayah.. maksud BoBoiBoy bilik data yang... Penting sangat, macam bilik yang sangat rahsia dan hanya untuk menyimpan dokumen tertentu jer"
"Eerr... Ada Kot?.. kenapa kau tertanya?"
"Erk-! Hehehe.. tak da apalah, saja jer nak tahu.. ada Kat mana tu ayah?"
"Hmm.. nak tahu sangat ke??" Amato menjawab dengan nada jahil
"Ish ayah ni.. bagi tahulah.. ayah kan ayah terbaikk"
"He'eleh, mengarut pulak kau ni.. ye lah - ye lah.. bilik tu ada Kat ruang kerja Maskmana.. dah. tu jer yang ayah boleh sampaikan"
"Aik? Tu jer?? Tak kan lah ada detail lain?"
"Kalau pun ayah nak bagi tahu, ayah sendiri pon tak pernah masuk Kat dalam bilik tu.. sejak ayah tertangkap berkawan dengan Aliya, ayah tak dibenarkan mengetahui banyak sangat hal macam ni"
BoBoiBoy yang mendengar itu tersentak sejenak, itu artinya meskipun Amato telah memenangkan pertandingan, dirinya masih di cap sebagai 'pengkhianat'
Amato menyadari wajah anaknya yang terdiam itu, dia tahu putranya sedang di landa stress yang berat saat ini, dan sudah pasti.. Amato pernah merasakan hal yang sama
"Tak pe, ayah yakin kau mesti boleh.. ayah percaya. Kalau pun kau tak menang.. ayah bangga kau dah memberanikan diri untuk maju"
BoBoiBoy tersenyum terharu mendengarnya "terimakasih ayah.. BoBoiBoy pergi dulu ye assalamualaikum"
"Waalaikumsalam.. salam untuk kawan - kawan kau ye?"
Panggilan pun berakhir dan BoBoiBoy memanggil Ali
"Ali! Aman ke tak?"
Ali menengok lalu mengangguk mantap "jadi? Apa idea kau?"
BoBoiBoy pun memasang wajah yang cukup sulit untuk dibaca, namun bagi Ali itu adalah wajah yang menandakan dia memiliki ide brilian namun berisiko
Ali mengangkat alisnya curiga "kenapa aku rasa macam tak sedap hati tengok muka kau tu?.."
~ • ~ • ~ • ~ • ~ • ~ • ~ • ~ •
Sementara itu di luar angkasa, sang ayah sedang merasa khawatir akan keselamatan anak semata wayangnya itu
Meski dia tahu putranya sangatlah kuat, tetap saja dirinya khawatir
Dia tidak ingin putranya mengalami penderitaan yang sama dengannya, jika saja dia bisa menarik putranya dari mengikuti pertandingan berbahaya itu sudah pasti sebagai seorang ayah dia akan melakukannya
Namun apa daya, sekali kau terpilih kau tak akan bisa membantah
"Admiral Amato.."
Amato terkejut dan menengok ke belakang untuk melihat kapten Kaizo berdiri di pintu dengan membawa tablet, menantikan izin dari beliau untuk memperbolehkannya masuk
Amato tersenyum dan menyambutnya hangat "Kaizo! Sila masuk.. Apa khabar hari ni? Sihat?"
Kaizo pun masuk dan melakukan hormat TAPOPS ke arah Amato "kabar saya baik kapten"
Amato menggeleng sambil tertawa pelan "alaa, tak payah formal sangat.. sila duduk"
Kaizo lalu duduk di kursi yang sudah tersedia menghadap ke arah Amato, kemudian dia menyalakan tablet tersebut dan membuka data progress latihan BoBoiBoy
"Ini ialah hasil progress latihan BoBoiBoy kapten" kata Kaizo sambil memberikan tablet tersebut
Amato menerimanya lalu tersenyum puas melihat perkembangan skill anaknya "bagus.."
"..Admiral? Boleh saya tanya satu soalan?" Tanya Kaizo
Amato mengangguk sembari tersenyum "silahkan"
"Kenapa mesti BoBoiBoy?..."
"Hm?" Amato mengangkat alisnya kebingungan terhadap pertanyaan yang kurang jelas tersebut
"ini adalah pertandingan yang boleh membawa banyak risiko.. Admiral tak risau ke?" jelas Kaizo menjelaskan maksud pertanyaannya
Amato bersandar pada kursinya dengan kedua lengannya di silang di depan dada "habis tu? Kau nak Fang yang gantikan dia?"
Kaizo tersentak sejenak "Dengan segala hormat Admiral, saya tak boleh membenarkan pendapat tu, Fang ialah adik saya.. Saya tak akan sanggup membiarkan dia mengikut serta dalam pertandingan ini.. tapi, bila Admiral setuju.. saya sedia untuk menggantikan posisi BoBoiBoy"
Amato mengangkat alisnya, menunjukkan ekspresi malas "habis tu? Kau tak fikirkan pasal adik kau tu?"
"S-saya..-"
"Apa yang akan adik kau fikirkan bila kau yang mewakili TAPOPS? Sudah tentu sebagai seorang adik dia akan sama khawatirnya kepada kau macam kau khawatirkan dia.." lanjut Amato
Kaizo menghela nafas "saya teka, itu jugak yang admiral rasakan?"
Amato tidak menjawab dan hanya mengembalikan tablet tadi kepada Kaizo "laporan kau telah saya terima, kau boleh beredar"
Kaizo pun berdiri lalu melakukan hormat TAPOPS dan berjalan keluar ruangan
Mechabot meng-unmechanize kan dirinya dari Amato dan memperhatikan kawannya yang murung itu
"Haish dah lah tu, baik kita pergi cari makan, nak?"
"Apa aku kena buat Mechabot? Anak aku ni sekarang tengah dalam misi berisiko tinggi.."
"He'eleh, bukan kau yang suruh dia berdikari Selama berlawan? Dah hampir berjumpa dengan malaikat pun kau tak kesah sangat.. kenapa sekarang baru nak risau?"
Amato terdiam, jujur.. kata - kata Mechabot cukup menusuk dihatinya, tapi.. yang dia bilang gak salah sih
"Lagi pun, anak kau tu kan dah hebat sangat... Kalau pun dia tak menang, image dia jer yang runtuh sikit nantinya sama macam kau- adeh!"
Mechabot meringis kesakitan sambil mengusap kepalanya yang dipukul Amato
"Ish kau ni.. dah lah, malas aku nak layan" kata Amato berjalan menuju pintu
Melihat itu Mechabot hanya mengikutinya sambil memutar bola matanya malas "He'eleh.. Merajuk pulak."
Bạn đang đọc truyện trên: Truyen247.Pro