Celaka
Hari terakhir latihan untuk pertandingan
Khusus untuk hari ini, Ali berlatih secara langsung dengan para mentor dan ketua teras untuk mengembangkan potensi bertarung dan strategi nya
Meski memang sangat sulit, Ali akhirnya berhasil mengimbangi kemampuannya dengan lawannya sedikit demi sedikit
Setelah merasa Ali sudah siap, para mentor dan ketua teras pun mengakhiri latihan
Mereka semua bertepuk tangan kepada Ali untuk menunjukkan apresiasi dan Alicia melakukan fist bump dengan Ali sebagai ungkapan semangat
"Progres kamu dalam latihan beberapa hari ni sangat bagus, saya percaya yang kamu telah sedia untuk pertandingan esok" ucap Dayang
Ali pun tersenyum "terima kasih.."
"Ali? ada sesuatu yang kami nak tanyakan pada kamu.." kata Geetha
Ali menoleh "Oh? um.. Ye?"
Mendadak, aura ruangan menjadi serius lalu para mentor lain berada dibelakang Geetha dan menatap Ali seram
"k-kenapa ni?" tanya Ali kebingungan sekaligus takut
Geetha pun melanjutkan "apa yang kau dah buat Ali..?"
Ali pun semakin kebingungan "huh?? a-apa maksud-"
"Tak payah nak berpura - pura lagi.. pembelot.."
Ali terkejut melihat ejen Leon yang berada di sebelahya sambil menodongkan gadget pistolnya
Tiba - tiba para mentor dan ketua teras mengepungi Ali dengan seram
"HUH!? A-..Apakah- Ark-!"
Sebelum sempat kabur, tiba - tiba seseorang menyetrumi tubuh Ali dari belakang
Bruk!!
Dengan kondisi yang sangat lemah, Ali dapat melihat secara samar - samar seorang gadis berambut pendek duduk di sebelahnya untuk memeriksa keadaannya
"Ali.! Ali bangun!.."
. . .
"Ali!.. kenapa jadi macam ni?! Apa yang Korang dah buat..?!"
"maaf Alicia, kamu tidak sepatutnya tahu pasal ni"
. . .
. . . .
.
.
sementara itu dengan BoBoiBoy
.
.
.
.
BoBoiBoy sedang berada di taman kota menunggu Ali untuk datang, kemarin dia dan Ali setuju untuk menghabiskan waktu bersama hari ini sebelum hari pertandingan mereka besok
beberapa menit berlalu dan Ali tak kunjung datang juga. Karena merasa heran BoBoiBoy meninggalkan beberapa pesan kepada Ali namun tetap tidak ada respon, akhirnya dia mencoba menelfon namun sama saja
"haih... Ali angkatlah.. mana kamu ni??" kata BoBoiBoy bertanya - tanya sembari melihat ke arah handphone nya yang menunjukkan nomor kontak temannya itu
tidak begitu jauh jaraknya, seorang lelaki remaja berambut ungu sedang berjalan mengelilingi taman yang sama sambil memakan donat wortel dan membawa paper bag pada salah satu tangannya
lelaki itu melihat BoBoiBoy yang gelisah sambil duduk di bangku taman dekat air mancur, karena penasaran dia pun menghampirinya
"BoBoiBoy? apa kau buat kat sini?" tanya lelaki itu
BoBoiBoy sedikit terkejut lalu menoleh "oh hai Fang, aku tengah tunggu Ali datang ni.. tapi.. tak datang - datang pon, mesej tak di baca, call tak di angkat pulak tu.. aku risau lah"
mendengarnya Fang terheran dan duduk di sebelah BoBoiBoy "peliknya.. apa korang nak buat kat sini pulak?"
"kitorang nak habiskan waktu bersama - sama, sebab esok dah hari pertandingan.. aku tak tahu yang aku dan Ali boleh berjumpa lagi ke tak" kata BoBoiBoy cemas
Fang menepuk bahu temannya itu untuk menenangkannya "dia tengah sibuk berlatih kot.. jangan risau, nanti lepas dia dah habis berlatih mesti dia jawab"
BoBoiBoy menghela nafas lelah dan mengangguk, Fang tersenyum dan mengambil sesuatu dari dalam paper bag dan mengeluarkan satu donat wortel dan memberikannya pada BoBoiBoy
"nah makan, kau mesti tak makan sarapan lagi kan?"
BoBoiBoy terkekeh dan menerimanya "terima kasih.."
'aku sebenarnya tak makan sarapan lagi sebab nak pergi cari makan dengan Ali tadi..' batin BoBoiBoy
akhirnya BoBoiBoy pun menghabiskan waktunya di taman bersama dengan temannya Fang
.
.
.
kembali di MATA
.
.
.
Ali terbangun lemah dan melihat ke sekelilingnya dengan kebingungan, dia berada di suatu ruangan yang belum pernah dia lihat sebelumnya
"k-kat mana ni?..."
seseorang kemudian datang mendekatinya "kau dah sedar Ali?"
dengan pandangan yang masih buram Ali mencoba mencari tahu siapa yang berada di hadapannya itu "s-siapakah.. awak?..."
PLAK!!
"ADEH!-"
"PEMBELOT!!"
Ali meringis kesakitan ketika orang tersebut menamparnya, Ali ingin mengusap pipinya namun dia tidak bisa menggerakkan tangannya, maupun kakinya
pada saat itulah Ali menyadari dia dalam posisi berdiri dengan tangan dan kaki nya yang terikat rantai, seketika dirinya panik
"A-APAKAH?!? SIAPA KORANG NI?! APA YANG KORANG NAK??"
"SENYAP!! KAU INGAT KAMI AKAN DUDUK DIAM SELEPAS TAHU APA YANG DAH KAU PERBUAT?!" teriak orang itu lagi yang ternyata adalah ejen Leon
setelah pandangannnya kembali jelas Ali akhirnya dapat melihat seisi ruangan, semua mentor, ketua teras dan ejen senior ada di sana, ruangan juga di penuhi dengan beberapa robot penjaga
"a-apa maksud semua ni?? saya tak buat apa - apa pun!" bantah Ali
Leon pun semakin geram "kau pasti? habis tu.. berkawan dengan musuh tu apa?!"
mata Ali terbelalak terkejut, kini giliran Karya yang menghampiri Ali
"tengok reaksi kamu, kami boleh menganggap yang tu ialah benar"
Ali mencoba mengendalikan diri dan kembali membantah "menuduh! mana ada saya berkawan dengan musuh?!"
Dayang menatap Ali kecewa "menuduh? kami tahu yang kau berkawan dengan perwakilan TAPOPS, superhero Elemental BoBoiBoy.."
Ali semakin terkejut, dia sangat heran bagaimana mentor dan ketua teras dapat mengetahui soal pertemanan dia dan BoBoiBoy. Namun Ali tetap tidak menyerah begitu saja dan mencoba untuk tetap menutupinya
"siapa pulak tu?! saya tak kenal lah!"
"tak nak mengaku lagi? sudah! kita tak punya banyak masa lagi! tunjukkan ke semua bukti yang ada!" bentak Ganz sambil menggebrak meja
Dayang pun menampilkan semua data hasil scan terakhir IRIS berawal dari titik lokasi terakhir, kordinat tempat, pesan - pesan tertinggal dan terbaca, data pemindaian formulir dan bahkan beberapa video dari sudut pandang mata Ali selama memakai IRIS
melihat ini Ali menjadi semakin kebingungan, bagaimana mungkin ketua teras bisa mendapatkan access pada IRIS? "m-macam mana data IRIS-"
"kamu ingat, kami akan memulangkan semula IRIS pada kau macam tu je?" ucap Karya memotong Ali
Ali semakin heran, dirinya mulai bertanya - tanya apa yang mereka lakukan pada IRIS
"apa yang awak dah buat pada IRIS?!" Tanya Ali sedikit membentak karna shock
Dayang pun menampilkan hologram IRIS dan strukturnya "sebelum kami memulangkan IRIS kepada kamu, kami telah hack sistem IRIS yang membolehkan kami mendapat kesemua data yang kamu simpan"
"kami juga merekam sudut pandang IRIS selama kamu mengaktifkannya" lanjut Geetha
Ali terdiam terkejut bukan main, dia tidak percaya bahwa dia secara tidak sengaja telah membongkar rahasianya dan BoBoiBoy selama ini
Ali mengepal kedua tangannya geram dan akhirnya dia meledak "YE! SAYA YANG BUAT! SAYA YANG CURI! SAYA BERKAWAN DENGAN BOBOIBOY! PUAS HATI?!"
"kenapa kau buat semua ni Ali?" tanya Bakar yang ternyata juga berada disana dengan kecewa
"kenapa saya buat!? mestilah untuk menghentikan pertandingan tak betul ni! lagi pun.. sekarang saya nak tanyakan soalan.. kenapa MATA dengan TAPOPS bermusuh sebenarnya?!" tanya Ali membentak
Ganz menjawab "kau tak faham lagi ke apa?! Pertandingan ni di buat untuk memantau organisasi mana yang lagi kuat setiap tahunnya-"
"DENGAN MENGORBANKAN ORANG LAIN!? KORANG NI TAK DE HATI KE APE?!" teriak Ali. Terlihat air matanya mulai terbentuk
"LAGI PUN, ITU BUKAN SOALAN SAYA! SOALAN SAYA IALAH KENAPA MATA DENGAN TAPOPS BERMUSUH!? DENGAR KE TAK?!?" Ali yang sudah terlalu terbawa emosi bernafas terangah - engah dengan amarah
satu ruangan seketika menjadi hening mendengar perkataan Ali sementara Ali sendiri hanya menunduk masih mencoba mengendalikan emosinya
"kau tak tahu apa - apa pasal pertandingan ni, maupun hubungan MATA dengan TAPOPS.. jadi.. BAIK KAU AKHIRI PERKAWANAN KAU DENGAN DIA DAN KEMBALI BERFOKUS PADA ARAHAN!" bentak ejen Fit
"sekarang kita perlu menghapus ke semua data - data yang berkaitan dengan pertandingan.. tapi masalahnya, formulir dan bukti nyata masih ada pada mereka." ucap Dayang melihat ke arah layar
"Ali. Kat mana kau sembunyikan formulir tu?" tanya Bakar masih mencoba untuk tidak membentaknya
"maaf uncle.. tapi saya tak boleh jawab." kata Ali menatap pamannya
Ejen Fit pun ikut geram mendengarnya "mesti budak BoBoiBoy tu! Kita kena hubungi pihak TAPOPS sekarang-"
Ali memotong "bukan. BoBoiBoy tak da apa - apa hubungan dengan bukti - bukti tu.."
tiba - tiba Fit menghampiri ali dan menatapnya marah "jangan kau nak main - main! bagi tahu kat mana formulir tu?!"
Ali hanya berpaling dari ejen Fit tanpa menjawab satu kata pun, hal ini membuat seisi ruangan akhirnya marah hingga tiba - tiba...
"kerana mustahil untuk kami menggantikan perwakilan MATA sekarang, kami memutuskan untuk mengenakan hukuman pada kamu selepas pertandingan tamat" ucap Dayang dengan berat hati
"h-hukuman?.. hukuman apa?" tanya Ali mulai khawatir
"kerana kamu dah mengkhianati MATA untuk kali kedua, berkawan dengan musuh, membantu musuh, mencuri, menceroboh dan bila kita kira dengan semua larangan kau dulu. Ejen Ali, kau di jatuhkan hukuman di singkir dari MATA, dan.. dipenjara seumur hidup."
jantung Ali berdegup kencang dengan ketakutan "APA?!-" kakinya terasa lemah hingga akhirnya dia jatuh terduduk di lantai, perlahan air matanya mengalir deras dan di susuli suara isakkan "t-tapi-.. saya.. hiks.. tidak.."
Bakar yang melihat keponakannya tidak berdaya itu pun memeluknya dan hanya bisa berkata "maaf Ali.."
.
.
.
sementara itu di luar ruangan ada seorang ejen muda perempuan berteras Neuro mendengarkan dari balik pintu
alangkah terkejut dirinya setelah mendengar keputusan hukuman pada temannya tersebut, seketika tubuhnya mulai gemetaran dan matanya terbelalak seakan berharap ini tidaklah nyata
terlihat dia memegang sebuah tabung hijau kecil dan menatapnya dengan sedih sekaligus khawatir
.
.
.
(Flashback chapter sebelumnya)
Alicia menatap Ali yang mengambil sebuah tabung hijau kecil dari sakunya dan memberikannya kepadanya
"kat dalam ni ada semua bukti dan formulir asli yang tersimpan, aku nak kan kau yang pegang"
Alicia terkejut "aku?! apasal pulak!?"
"kau adalah satu - satunya member muda MATA yang tak kan disyaki pembelot oleh pihak MATA, kau pandai main muka dan.. kau satu - satunya kawan yang aku boleh harapkan"
Alicia mengambil tabung itu dengan sedikit keraguan "tapi.. kenapa kau tak bagi pada BoBoiBoy dan kawan - kawan dia jer?"
"sebab bila suatu masa nanti rahsia kita dah terbongkar, mesti pihak TAPOPS akan mengesyaki aku dan kawan - kawan aku sekali.. jadi formulir tu memang tak kan selamat bila ada di bawah tangan kitorang" jawab BoBoiBoy menghampiri Alicia
Alicia berfikir sejenak, ini tidak biasanya terjadi padanya.. biasanya dia lebih akan melakukan sesuatu jika itu adalah perintah atau arahan tapi kali ini berbeda, kali ini temannya meminta bantuannya
Alicia menghela nafas panjang "baiklah.. aku setuju.."
Ali tersenyum mendengarnya "terima kasih Alicia, aku tahu aku boleh harapkan kau"
.
.
(selesai flashback)
Alicia menatap tetesan air matanya yang jatuh di atas tabung hijau itu, dia mencoba untuk menghentikan air matanya mengalir namun nihil "hiks.. kau memang budu Ali.."
Alicia mulai khawatir dan ragu apakah menyembunyikan bukti beserta dengan formulir ini masih ide yang bagus atau tidak, tetapi dia sudah janji pada Ali dan BoBoiBoy bahwa dia akan menjaga isi dari tabung itu baik - baik
tetapi dari sisi lain, Alicia tidak tega membiarkan Ali menerima hukuman yang berat itu tapi apa yang bisa dia lakukan? kali ini dia tidak bisa mem - backup Ali karena semua sudah terbongkar, lagi pula karena dia sudah memegang bukti dia harus lebih berhati - hati dalam berinteraksi dengan orang tertentu
Seketika.. dirinya mendapat suatu ide, ide yang cukup gila tapi mungkin akan bekerja untuk sementara waktu
Alicia menyimpan kembali tabung itu kedalam kantong dan berlari pergi dari sana
.
.
sementara itu Ali dibawa ke ruang tahanan khusus di bawah tanah HQ MATA. Dirinya di tinggal sendirian didalam sel tahanan begitu saja disana
Ali mengepal kedua tangannya emosi dan menendang sebuah ember di dekatnya dengan keras "ARRGGHH!! KENAPA JADI MACAM NI!?!"
Ali duduk bersandar pada tembok di lantai dengan amarah yang menggebu - gebu "KENAPA AKU TAK PERASAN SEBELUM NI!? MACAM MANA DENGAN BOBOIBOY?? MACAM MANA DENGAN RANCANGAN KITA!?? MACAM MANA DENGAN-....."
Tik..
Tik..
Hiks..
"macam mana dengan ayah?.. comot.. hiks.. kehidupan aku kat luar MATA?.." Ali seketika kembali terisak mengingat bahwa setelah pertandingan besok, dirinya tidak akan lagi bisa bebas keluar
meow?..
mendengar suara mengeong, Ali reflek menengok ke depan untuk melihat seekor kucing yang sangat familiar baginya "COMOT!"
Comot mengeong kegirangan dan berniat untuk berlari masuk untuk bersama dengan Ali namun..
"COMOT JANGAN-!"
ZZRRTT!
MEOWW!!
Ali menatap dengan horror melihat kucing kesayangannya tersengat listrik sel nya dan mendekatinya "COMOT! KAU OKEY TAK?! BANGUNLAH COMOT!"
Comot menengok ke arah Ali dan mengeong lemah sebagai respon, Ali menghela nafas lega mengetahui kucingnya baik - baik saja
"sekurang - kurangnya aku tak kan kesunyian, kan Comot?"
Comot mengangguk pelan dengan senyuman di wajahnya namun kebahagiaan itu tidak berlangsung lama, Comot tiba - tiba di gendong oleh sesosok yang dikenal Ali
"maaf Comot.. kamu tak sepatutnya berada kat sini"
yap, uncle Bakar
"uncle! Ali nak minta maaf! Ali tak bermaksud nak membelot untuk kali kedua macam ni tapi-"
"sudah Ali. Uncle tahu kamu memang tak bermaksud jahat.. tapi bukan itu yang para mentor lain dan ketua teras nampak.. kamu telah melakukan perbuatan jenayah, dan ini bukan kali pertama kamu melanggar perintah" kata Bakar dengan kecewa
"tapi Ali-"
"Cukup Ali! Jangan memperkeruh keadaan! Kau memang tak da beza dengan mamah kau..!"
mendengar perkataan Bakar membuat Ali tersentak dan terdiam seribu bahasa, Ali yang patah hati berpaling dari pamannya agar emosinya tidak kembali melunjak
Bakar seketika merasa bersalah "Ali.. maafkan uncle, uncle tak bermaksud-"
"Baik uncle pergi sekarang.. biarlah saya duduk diam kat sini sorang- sorang.. bila Ali dah tak da nanti.. semoga berjaya menerangkan semua perkara ni pada ayah"
Bakar merasa sangat tertusuk mendengarnya, dia berniat memanggil Ali dan mencoba mengobrol dengannya lagi namun tidak ada gunanya
Ali pergi ke sudut ruangan sel dan duduk diam disana sambil memeluk kedua lututnya dengan tatapan kosong
"Ali.. dengarkan uncle terlebih dahulu! Ali-!"
"CUKUP UNCLE! PERGI!"
Bakar akhirnya menghela nafas sedih dan pergi keluar dari ruang tahanan bersama Comot
sementara itu, lagi - lagi sang ejen muda Tekno dan hero Cyberaya itu kembali ditinggal seorang diri didalam cell dengan sedikit cahaya
"maafkan Ali mamah.. Ali dah gagal.."
.
.
.
Kembali dengan BoBoiBoy
BoBoiBoy dan Fang masih asik mengobrol di taman sampai tiba - tiba mereka mendapat panggilan darurat dari komandan Kokoci
"baik kita cepat pergi sekarang.." kata Fang membaca pesan dari kokoci
namun BoBoiBoy tidak mengatakan apapun, dia hanya menatap kosong ke arah tanah, seakan - akan ada sesuatu yang mengganggunya
Fang kebingungan dan menepuk pundak sahabatnya itu "BoBoiBoy? kau okey?"
BoBoiBoy melirik ke arah Fang "ha? oh.. ye aku okey.. tapi, apasal aku rasa macam tak sedap hati pulak ni?.."
"tak sedap hati macam mana?" tanya Fang
"aku rasa macam.. ada sesuatu yang telah berlaku, dan.. hal yang sama akan berlaku pada kita" ucap BoBoiBoy
Fang sedikit terkejut, tidak biasanya BoBoiBoy memiliki perasaan yang tidak enak pada hatinya seperti ini, mendengar ini membuat Fang juga ikut merasakan aura yang tidak enak seperti BoBoiBoy
"apa yang kau rasakan?.."
"aku tak pasti.. tapi.. aku rasa ia ada kaitan dengan Ali dan.. panggilan kecemasan komander" ucap BoBoiBoy sedikit gemetaran sambil menghentakkan kakinya
"buat bertenang, mungkin kau risau kerana Ali masih belum menjawab mesej kau dan panggilan komander untuk berlatih" ucap Fang
BoBoiBoy tidak menjawab dan hanya menghela nafas yang terdengar sedikit gemetaran dan kembali menatap tanah sambil memainkan jari jemarinya dan menghentakkan kakinya
Fang mulai cemas, sudah terlihat dengan sangat jelas kekhawatiran BoBoiBoy memang sedang tidak main - main
setelah berfikir sesaat akhirnya Fang mendapat ide "apa kata kita pergi tengokkan dia? Dia penat sangat kot sampai terlupa kan?"
BoBoiBoy menatap Fang dengan senyuman lembut kembali terukir pada wajahnya "boleh jugak tu"
Fang mengulurkan tangannya "sedia nak pergi?"
BoBoiBoy menggenggam tangan Fang dan berdiri dari bangku dan mengangguk mantap, kemudian kedua sahabat itu pun berlari menuju HQ tempat latihan
Tanpa mengetahui ada bencana yang sama menanti mereka. . . .
Bạn đang đọc truyện trên: Truyen247.Pro