Chào các bạn! Vì nhiều lý do từ nay Truyen2U chính thức đổi tên là Truyen247.Pro. Mong các bạn tiếp tục ủng hộ truy cập tên miền mới này nhé! Mãi yêu... ♥

How to be Shota?

Judul di atas bukanlah judul wikihow. Pun jua bukan judul cerita yang mengandung cara-cara menjadi seorang shota yang baik dan benar serta tidak seiso. Soalnya, jika yang menjadi shota adalah seorang remaja toxid yang bernasib tak baik beberapa waktu lalu.

Cerita ini adalah riquest dari Nofel_R. Terima kasih sudah riquest dan maaf yang riquest ya belum keluar, penulis akhir-akhir ini mengalami masalah writerblock dan sempat ingin berhenti menulis. Hiks//oke cukup lebay nya samyang.

Noran Ramadan namanya. Pemuda tampan bersurai gelap, ganteng? Beuh! Ganteng banget! Tapi sayangnya ora peka, jadi percuma kalau kalian ngode-ngode dia tidak akan merespon. Saya sudah melakukannya tapi ya begitu, mana mau dia sama saya T^T

Pemuda itu kini berlari, menghindari tebasan pedang milik Mark yang tak hentinya berniat merobek kulitnya.

Sring!

Tak!

Dua bilah pedang beradu. Noran termundur sedikit akibat gertakan pedang Mark tak main-main. Hawa persaingan terasa kental dan mencekam, keduanya selalu serius dengan pertarungan mematikan yang mereka sebut dengan latihan.

"Keren mereka," gumam Rui tak jauh dari area pertarungan. Dua agen rahasia yang merupakan seniornya di tempat ini selalu membuat seorang Ruichi Roown terkagum.

Lantas gadis ruby itu duduk di bawah rindangnya pohon, meneduh sembari mencoba mempelajari teknik bertarung kedua seniornya tersebut.

Kurang lebih 15 menit waktu berlalu setelahnya. Kegiatan latihan Noran dan Mark usai. Baru saja Rui berniat bangun tuk menghampiri dan mengucapkan 'otsu' ia terhempas oleh sebuah gelombang ledakan yang terjadi di pusat lapangan tempat Noran dan Mark.

"Noran! Mark!" serunya memanggil.

Ledakan yang muncul tidak terlalu besar namun efeknya cukup membuat kabut dan lapangan sekitar nampak retak.

"Noran! Mark! Kalian tidak papa..." Rui lirih melangkah maju mendekati titik ledakan. Titik ledakannya tepat di tengah-tengah dimana kedua pemuda tadi berlatih.

"-eh!?"

"Sh*it! kenapa semuanya-eh Rui?!"

"M-mark ... Bang Ran k-kenapa seperti ini?"

Ya, seperti yang Rui ucap, seperti inilah. Maksudnya, kedua pemuda itu berubah. Bertranformasi menjadi berpenampilan layaknya bayi mungil ukuran empat tahun. Tinggi mereka tidak sampai satu meter dan mereka terlihat cukup kawaii.

"Bngst siapa yang buat kita seperti ini!?" Mark berucap kesal dengan bibir mungilnya. Walaupun mereka dalam tubuh bayi nyatanya dalamnya tetap remaja awal 20.

"Rui, tolong kami." Noran berusaha menaiki lubang bekas ledakan yang terjadi, berkali-kali ia melompat namun nihil ia sampai atas. Ternyata lubang yang dihasilkan ledakan sangat besar hingga berhasil membuat kawah besar dan dalam.

"Astaga kalian lucu sekali." Rui turun ke bawah dan mengangkat kedua pemuda tadi ke atas.

"Syukurlah kalian tidak papa."

"Astaga siapa yang membuat kita begini ..." Noran berucap lirih mereka-Mark, Rui serta Noran menepi duduk di bawah rindangan pohon.

"Tidak ada hal aneh yang terjadi sebelum ledakan. Apa ini sihir?" Mark mengetuk-ngetuk dagunya berfikir.

"Memangnya ada hal lebih logis selain itu?" tanya Noran pada Mark.

"Huft-sebenarnya kenapa ya ..." Rui bergumam. Ia menatap lamat dua pemuda yang ubah jadi balita ini.

"Omong-omong kalian imut ya," lanjut Rui dengan tangan yang menumpu kedua pipi.

Yah, dua pemuda yang sangat tampan ini bertansformasi menjadi kecil mungil tentu saja sangat imut.

"Berisik! Aku tidak imut," bantah Mark mem-poutkan bibirnya.

Noran pula bereaksi dengan membuang muka. "Aku juga, tidak imut kok."

"Humph! Baiklah kalian tidak imut," jawab Rui.

Hening sejenak.

Tidak ada perbincangan lebih lanjut saat ini, mereka sama-sama berfikir dalam bungkam, mau bagaimanapun mereka harus menemukan akar dari berubahnya kedua pemuda itu serta mencari cara agar mereka bisa kembali seperti sedia.

"Aku menyerah, masalahnya aku menyukai kalian yang sekarang ini," ucap Rui menghembuskan napas lemah. Ia mengusap lembut surai gelap kedua balita itu sembari nyengir.

"T-tapi-hei mana bisa begitu! Tolong kami cari cara kembali dong Rui!"

"Tapi aku menyukai kalian seperti ini, bagaimana dong?"

"Bodoh, kalau sampai Emi melihat kami yang ada kami diculik Rui. Jadi tolong kami kembali, nanti kami traktir makan."

Rui menggaruk kepalanya. Ditraktir oleh dua pemuda tajir ini, rasanya sayang jika dilewatkan apalagi biasanya Rui lah yang memberi traktiran demi menyogok keduanya menemaninya.

"Baiklah kalau begitu. Tapi pertama-tama kita harus mencari asal sihir yang merubah kalian."

"Baik!"

____________

Menggendong dua balita yang merupakan Noran dan Mark sebenarnya tidak diperlukan. Mereka pastinya mandiri namun sayangnya tidak begitu, tadi Mark mengeluh kakinya terasa sakit sedangkan Noran sudah semenjak latihan kakinya terkilir hingga dengan lapang dada seorang Ruichi Roown menggendong keduanya, membawa mereka menuju sebuah tempat.

Sekarang sudah lebih sepuluh menit Rui menggendong keduanya dan berjalan pun rasa pegal merayapi tangan gadis itu. "Kita istirahat dulu, huft-" Rui menghembuskan napasnya sebab merasa lega usai meletakkan Noran dan Mark di bangku halte.

Kini tangannya ringan, terasa nyaman beberapa saat sebelum kemudian Mark dengan lancang mendudukkan diri dengan paha Rui sebagai kursi. "Mark!" Rui memekik kaget.

"Duduk yang benar kenapa?" pinta Rui lembut. Mark hanya datar seolah apa yang dilakukannya bukanlah hal yang aneh.

Mark menggeleng polos. "Bangku ini keras, pahamu empuk," jawab Mark yang membuat Noran, Rui serta pembaca mendecak berjamaah.

"Ya, Mark itu memang mesum. Tapi jujur saja aku bingung kenapa adikmu menyukai laki-laki ini Rui," ucap Noran yang seolah tahu apa yang Rui pikirkan saat ini.

"Ha a-anjing!"

"Nah! Bahkan bersin pun dia kasar!"

"Diam kau om Koran!"

"Jangan bertengkar atau kalian aku buang di sini supaya dipungut tante pedo!"

-End-

Request dari bang Fel udah selesai ya~
Rui lagi berusaha buat keluar dari writerblock. So, maaf kalau ceritanya agak kaku('-﹏-';)

Btw, do'akan Rui bisa lancar nulis lagi. Ada beberapa Project dan event yang harus Rui selesaikan. Terus, biar bulan depan bisa fokus sama cerita Baby's Breath dan Evening yang gak tau kapan bakal on going nya :v

Publish: 24 Februari 2022

Bạn đang đọc truyện trên: Truyen247.Pro