Chào các bạn! Vì nhiều lý do từ nay Truyen2U chính thức đổi tên là Truyen247.Pro. Mong các bạn tiếp tục ủng hộ truy cập tên miền mới này nhé! Mãi yêu... ♥

→Akame Horikita。.゚+ ⟵(。・A ・)

Warn! AU - Genderbend (• ▽ •;)

*****

Siapa sih yang ngga kenal Akame Horikita? Cewek cantik yang dikenal op dan disukai seluruh umat manusia.

Akame Horikita, gadis layaknya seribu petir di siang bolong. Bikin jantungan kalau dia sudah menatapmu lamat.

Akame Horikita, seperti lava yang dapat melelehkan siapa saja.

Seperti malam yang bertabur bintang, begitu mempesona.

Akame Horikita, gadis pujaan hati. Favorit seorang Kiyounara Ruichi yang dikenal dingin dan tak punya rasa cinta. Ah, tentang dingin dan tak punya cinta, hal ini disinyalir sebab hati laki-laki ini yang tak bercelah, keras layaknya batu atau justru sebab sudah terlalu lama jatuh pada dasar cinta seorang gadis manis.

"Hehe, memangnya sudah berapa lama Kak Ruichi menyukai Akame-chan? Oh ya, saran ku sih, lebih baik kak Ruichi nyatakan perasaan kakak itu padanya, nanti Akame diambil orang loh," kalimat itu keluar dari mulut manis seorang pemain handal-Rui. Dia kembaran Ruichi.

"Bukan urusanmu," jawab Ruichi. Nampak tidak peduli, Ruichi menikmati kegiatannya berpacaran dengan buku di hadapan, membuat si penyuka banyak perhatian kesal, tidak diperhatikan.

"Aku penasaran kak."

"Itu privasiku, kau tidak seharusnya bertanya hal itu pada sembarang orang."

"Tapi kan kau kakakku!"

_

Oke, meninggalkan kedua laki-laki tadi yang sudah siap baku hantam. Mari berpindah pada gadis yang tadi kita bicarakan.

Akame Horikita, gadis itu ....

"Hachi!"

Bersin.

"Ada yang ngomongin kamu tuh," ucap Ken, temannya yang direspon Akame dengan kekehan manis.

Mungkin jika Ken adalah laki-laki, ia akan meleleh, seketika jatuh hati pada sahabatnya ini. Apalagi dia sudah tahu baik buruknya Akame, dia gadis yang galak sebenarnya dibalik wajah yang kalem mempesona penakluk hati laki-laki itu.

"Aku pulang duluan ya Akame, sampai jumpa." Dan Ken yang membereskan tasnya, melambai pada Akame yang masih setia duduk di bangkunya.

"Sampai jumpa."

Selanjutnya hening, entah di luar kelas ataupun dalam ruang yang di huni Akame saat ini. Sebelum kemudian tap langkah yang konsisten bergerak mendekat, Akame dengan mudah mengenali langkah kaki siapa itu, apalagi disusul dengan suara ceria seorang laki-laki.

"Akame-chan!" seru Rui.

Akame membalas dengan tersenyum, kontak mata tak dapat dicegah, membuat satu hati di sana berdebar memporak porandakan jiwa raga satu insan.

"Kenapa belum pulang, hm?" tanya Rui kemudian sembari mendudukkan diri di meja Akame dengan santainya, bertopang dagu, menatap gadis manis itu dengan senyum sok tampan.

"Duduk yang benar, Rui." Bukan Akame yang berucap, namun Ruichi yang datang bersamaan dengan kembarannya tadi. Selain itu ada Ichi pula, pemuda shota yang merupakan sepupu Rui Twins.

"Halo, Ruichi," sapa Akame. Ruichi mengangguk, tersenyum hangat. "Hai juga."

"Ekhem, sepertinya aku akan jadi nyamuk. Hm, Akame, aku dan Ichi pulang duluan, sampai jumpa! Sampaikan salam ku untuk Emma-chan ya Akame-chan~" ucap Rui panjang, bahkan kalimat di atas belum sepenuhnya sebab baru saja Akame ingin bersua, Rui kembali berucap, "Ruichi antar pulang Akame ya, aku tidak mau tahu~" Dan ia ber-wink ria sebelum hilang sepenuhnya hilang dari pandangan, bersama Ichi yang hanya bisa memandang heran tingkah kakaknya satu itu.

Kini yang tersisa tinggal Ruichi dan Akame. Ketika dua orang pendiam berada dalam satu situasi maka seketika keheningan menjadi saksi.

Ruichi fokus merapikan tasnya, sedangkan Akame yang ... entahlah. Ruichi tidak bisa terlalu memperhatikan gadis manis itu lama, lagi pula itu bukan hal yang baik, bukan?

"Mau pulang sekarang?" tanya Akame. Ruichi sontak mengangguk mantap, dengan refleks.

"Ayo," ucap Akame lagi, kali ini mengajak.

Kegiatan pulang terasa hening. Sama saja jika keduanya bersama. Begitulah jiwa dua manusia pendiam disatukan, hanya ada hening seolah saling bicara dalam telepati, dengan terlihat begitu dekat.

Dan kegiatan pulang berjalan begitu cepat rasanya. Ah, jujur saja Ruichi agak bersalah, tidak bisa mengajak gadis ini mengobrol. Pasti Akame tidak nyaman, pikirnya.

"Terima kasih sudah menemaniku pulang, Ruichi. Mau mampir?" tanya Akame.

Ruichi menggeleng menolak. "Aku harus pulang sebelum Rui membuat masalah di rumah," ucapnya.

"Baiklah, hati-hati di jalan-"

"Tunggu dulu, Akame! Ada yang mau aku bicarakan," tahan Ruichi. Padahal Akame sudah membuka pintu, namun Ruichi menahan, bahan lengan gadis itu ia tahan.

"Aku ingin bicara sesuatu ..." cicit Ruichi.

Akame mengangguk, mempersilahkan.

Dan dalam detik ini, atmosfer bagi Ruichi terasa menyesakkan. Haaa ... apa menyatakan cinta sesulit itu? tanyanya pada Author.

Ruichi menggeleng kecil, ia mulai memantapkan diri, mengucapkan kata-kata yang tak ia tujukan ke sembarang orang.

"S-sebenarnya aku suka kamu, Akame," ucap Ruichi.

"Eh?" Dan respon ini membuat Ruichi Merakan retakan yang luar biasa gila. Napasnya tertahan, ia tak sanggup lagi untuk melanjutkan, dengan air muka yang siap mendidih, menghantarkan semburan merah yang demi apapun ingin segera ia tutupi.

...

"Lupakan." Ruichi segera menjauh. Meninggalkan Akame dengan wajah merah tanpa tanggung jawab.

"E-eh?"

Demi apa, Akame tidak salah dengar bukan? Dia ... benar-benar mendapat pengakuan cinta? Dari Ruichi!?

-END-

Gara-gara si Mark_Gaming27 say ara-ara-uhuk. Aku dapat inspirasi '-')

Aaargh!
Akame versi cewek itu favoritkuuuuuuuu, huaaaa mauuuuuu, mauuuuu Akame-!!!

AKAMEEEEE WILL I MARRY YOU???!!--!

Ruichi: //masukin yappleich ke dalam karung
Rui: //seret karungnya pulang

Ichi: ekhem, see you next time, semuanya! Jangan lupa vote ama komentarnya~
Kritik dan saran selalu terbuka, jadi ... Silahkan kalian beri kami saran untuk cerita buatan kami!!! //Melambai

Bạn đang đọc truyện trên: Truyen247.Pro