Melamar Hingga Gila
CHAPTER 01
CRAZY ACCEPTANCE
Senin, 17-08-2015
Tinggal sendirian di sebuah apartemen bukanlah suatu hal yang langka dilakukan masyarakat. Sepertinya halnya seonggok daging dengan lapisan kulit putih yang masih asik berterbangan di dunia mimpi ini.
Apartemen yang tidak terlalu luas dan terkesan minimalis menjadi pilihannya. 3 tahun hidup disini menyebabkan perubahan besar pada keadaan apartemen saat pertama kali menginjakkan sepatunya disini.
Dulu apartemen ini terkesan sangat suram, kelam, dan seperti tidak ada tanda-tanda kehidupan. Namun, kini apartemen tersebut menjadi lebih hidup dengan berbagai pernak-pernik ala tumblr yang menjadi inspirasi seorang Byun Baekhyun.
Selimut putih bermotif strawberry itu mulai menunjukkan adanya energi kinetik. Menggulung kedalam, berguling, dan akhirnya muncul juga seonggok daging berkulit putih yang tengah menganga lebar. Menguap.
"Eungh~" Mata segarisnya mengerjap-ngerjap menyesuaikan cahaya matahari pukul 10 yang masuk melewati jendela sebelah timur.
Tunggu,
Jam 10?
"ARGHH! DASAR JAM WEKER TIDAK BERGUNA!"
Selamat datang di kehidupan putra bungsu Byun.
-Foolish Boss and Perfect Secretary-
Suasana kantor pusat Loeymonade lumayan ramai pagi ini. Sekretaris Tuan Park mengundurkan dirinya kemarin dengan alasan 'Akan menikah'. Namun, Tuan Park tahu, makhluk cantik berotak dungu itu hanya muak melihat ketampanannya. Ia yakin itu.
Pengunduran diri tersebut cukup membuat Park Chanyeol kebingungan dan hendak mencari sekretaris baru hari ini. Benar saja, setelah berita dibukanya lowongan menjadi sekretaris, banyak orang yang berjejer di lobby dengan map juga dengan keadaan fisik yang prima.
Sekitar 369 orang yang melamar hari ini, tapi mereka semua ditolak mentah-mentah. Tanpa alasan yang jelas tentunya. Menyisakan pelamar ke-370 yang berlarian menuju ruangan Si Park Tiang Chanyeol.
Menggunakan kemeja satin kuning dan celana ungu yang benar-benar membuatnya terlihat seperti badut.
Oh Ayolah, Ia bangun terlambat hari ini. Wajar saja bajunya terlihat sangat abst
"Permisi. Hei Chanyeol. Aku-" kata Kim Jongin, CEO dari perusahaan Sew-Up Loey.
"Sudahlah Kim! Aku tidak mau menerima lagi visi-misi makhluk tidak berotak itu." Kata Chanyeol sambil mengibas-ngibaskan tangan raksasanya itu.
"Tapi, ini peserta ke-370. Dan..."
"Kenapa?"
"K-kau pasti tertarik melihatnya, akan ku panggilkan."
Chanyeol hanya menggeram sebagai perwakilan dari kata 'ya'.
Jongin pun melenggang keluar dan memanggil peserta ke-370. Manusia kerdil itupun masuk dengan memeluk map berwarna hitam. Tak lupa dengan wajah yang menahan malu-gugup. Bertemu langsung dengan pemimpin perusahaan adalah hal yang mendebarkan bukan?
Saat pintu terbuka, Chanyeol segera mengalihkan perhatiannya dari komputer yang menampilkan situs 'PornHub' dengan kata 'Hot Uke' di kolom pencarian situs tersebut.
Tiba-tiba rasanya sangat geli, perutnya seperti digelitik. Tapi, untung Chanyeol berhasil menahan gelak tawanya. Melihat yang lebih kecil dengan stelan aneh, membuat humornya kian menggebu-gebu.
"M-maaf, kenapa kau tertawa tuan?" Tanya si pemuda satin kuning.
"Ti-tidak apa-apa." Ucap Chanyeol seraya merapikan jasnya yang sempat berantakan tadi. Berantakan? Ya, dia tidak bisa menahan gejolak nafsunya saat video itu diputar, dan berakhir menggerayangi tubuhnya sendiri. Dasar duda mesum.
"...."
"Baik, kita mulai interviewnya."
-Foolish Boss and Perfect Secretary-
Baekhyun's POV
Kemana pun aku berjalan, entah ke kantin, bahkan toilet sekalipun, aku dilanda kebingungan. Kenapa orang-orang yang melihatku seketika tersenyum? Apa aku membawa kebahagiaan untuk orang lain? Atau hal lain?
BRAKK
"Ah.. Ma-maafkan aku." Kataku sambil membungkuk dan memunguti barang-barangku yang jatuh karena persenggolan dua onggok daging tadi.
"Tidak apa-apa.."
".. Hei, kau baru saja melamar?" Tanya makhluk yang berada di depan ku ini.
Untuk sesaat, aku tidak bisa memalingkan wajahku. Seakan-akan pusat dunia hanya ada pada dirinya.
Yatuhan! Berlebihan sekali. Tapi itu fakta, dengan surai lavender, dan polesan make-up yang tidak terlalu tebal di wajahnya, membuat gadis ini terlihat sangan cantik.
"I-iya, aku baru selesai interview."
"Ah begitu. Umurmu ?"
"25. K-kau ?"
"Aku 27..." Sangat tidak realistis! Senyumnya sangat manis. Seseorang tolong musnahkan madu di depanku ini.
"... Berarti kau harus memanggilku hyung!"
Hyung? Kenapa?
What the?
"HAH!?!" Aku benar-benar kaget.
"Ada apa dengan mu?"
"K-k-kau .. laki-laki?" Tanyaku.
"Perlu aku perlihatkan belalai ku hah?"
"Ti-tidak perlu.. m-maafkan aku." Kata 'ku sambil membungkukkan badannya beberapa kali.
"Hehe.. Tidak apa-apa. Jadi..."
"...Kau diterima?"
Aku tersenyum sangat manis, dan dari ekspresi wajahku. Ia tau aku pasti diterima.
"Selamat ya! OH! Aku harus pergi, sebentar lagi pemotretan. Bye." Kata laki-laki cantik itu sambil menggoyangkan kelima jarinya.
Aku pun membalasnya. Kemudian aku beranjak pergi, namun seseorang menahan tanganku. Manusia cantik tadi.
"Aku lupa, sebaiknya kau mempelajari fashion, karena .."
Aku tanpa sadar memiringkan kepalanya menunggu jawaban.
"... Pakaianmu terlalu nyentrik."
Jadi menggunakan satin kuning dan celana ungu adalah sesuatu yang berlebihan? - Baekhyun.
Seketika wajahku menomat dan menunduk di detik selanjutnya.
"By the way, namaku Xi Luhan. Bye!"
Luhan berlali menjauh, dan akhirnya akupun tersadar dari lamunankutentang satin kuning.
"Ak-Aku Byun Baekhyun!" Aku berteriak sekerasnya. Aku yakin Luhan cantik pasti mendengarnya.
"Ah, sudah sore rupanya." gumamku.
Akupun beranjak pergi untuk kembali ke rumah. Menggunakan taksi tentunya. Aku sangat malu ketika orang-orang menatap pakaian anehku.
Ah! Aku mendapatkan sebuah kesimpulan! Selain harus menjadi seseorang yang cerdas, cepat tanggap, dan berkompeten, aku juga harus jadi seseorang yang mempesona sebagai sekretaris Bos tampan-
Apa aku menyebutnya tampan? Bukan! Itu hanya hasil tulisan berdosa dari seseorang yang menulis sudut pandangku. Biadab!
Selama di taksi, selama itu pula supir brengsek ini terus curi-curi pandang ke arahku. Dasar tidak sadar umur! Aku yakin dia sudah memiliki anak dengan jumlah di luar nalar manusia.
Bagaimana tidak? Dia menatapku sambil tersenyum mesum, ah lebih tepatnya ke bongkahan paha yang aku lipat. Apa itu menarik perhatiannya?
Taksi yang aku tumpangi sampai di depan apartemen kecil yang aku tinggali untuk saat ini. Aku keluar dan membayar sambil memberikan tatapan datar, sementara pria itu masih tersenyum mesum dan menunjukkan wajah menggodanya. Aku tidak tergoda ya! Maaf saja.
Aku bergegas masuk ke dalam apartemen seperti orang dikejar anjing-yang sebenarnya dikejar oleh tatapan mesum seorang supir taksi.
TIT~
Pintu terbuka setelah aku memasukkan password. Apa logika pertama yang muncul di kepala kalian saat melihat apartemen dalam keadaan yang berantakan, dengan lampu yang masih menyala?
Ya! Aku lupa bersih-bersih pagi. Hehe
Melakukan kegiatan bersih pagi di sore pagi bukan larangan kan? Maka itulah yang akan kulakukan sekarang.
Setelah mengganti pakaian badutku menjadi pakaian yang lebih santai, seperti kaos putih longgar bergambar stroberi di tengahnya, juga dengan celana olahraga 20 cm di atas lutut.
Aku mengambil sapu dan mulai membersihkan lantai, lalu mengambil kemoceng untuk membersihkan beberapa barang pajangan, kasur, dan sofa. Lalu penyedot debu portable menjadi sasaranku. Aku mengincar debu-debu di pinggir kasur, pojokan, juga di sela-sela korden tipis berwarna pink milikku.
"Aku benar-benar hebat!" Aku kagum melihat hasil karya seni fantastis yang baru saja aku selesaikan.
Yaitu, bersih-bersih.
AH! Sudah menjelang malam, sebaiknya aku memasak untuk makan malam.
Tidak sehat jika aku terus membeli makanan di luar.
Aku berjalan ke arah dapur-pantry lebih tepatnya. Membuka kulkas berharap ada bahan makanan yang bisa aku sulap menjadi makan malam yang menggiurkan.
Kosong.
Huh, sepertinya aku harus ke supermarket malam ini. Sheet mask ku juga tinggal sedikit, aku harus membeli persediaan lagi.
-Foolish Boss and Perfect Secretary-
Author's POV
"Aku ingin ramyun ini-"
"-Ah! Mungkin yang ini!"
Si tiang konyol itu sedang memilih-milih ramyun yang akan dia masak untuk makan malam hari ini. Maklum saja, orang sibuk sepertinya tidak sempat untuk belajar memasak. Memotong apel saja memakan waktu berjam-jam.
"Semua ramyun ini tidak akan mempengaruhi ketampananku, jadi-"
"AKU BELI SEMUA HAHA!"
Gila.
Baekhyun dengan pakaian santainya masuk ke dalam supermarket. Menggunakan kaos putih lengan panjang yang dilipat sampai siku, juga celana hitam dan sepatu hitam. Mencoba menjadi fashionable Byun?
Baekhyun melihat objek familiar yang sedang memasukkan banyak sekali ramyun ke trolinya. Dari rak paling timur ke rak yang paling barat, makhluk aneh itu mengambil masing-masing satu.
"Apa dia youtuber mukbang? Apa perutnya tidak akan berubah menjadi keriting jika makan ramyun sebanyak itu?" Gumamnya.
"Ah! Apa peduliku." Lanjutnya.
Baekhyun berjalan melewati si tiang konyol itu, tanpa menyadari bahwa itu atasannya sendiri. Di rak selatan, ia mengambil beberapa bumbu instan nasi goreng, kemudian berjalan ke rak es yang menampung kimchi dan tteobokki, tentu saja dengan atasannya yang masih memperhatikanya.
Memperhatikannya?
Hahaha maaf.
Bongkahan daging kenyalnya maksudku.
"Apa yang terjadi pada pantatnya? Apa dia melakukan olahraga pantat?" Gumam Chanyeol dengan alis yang terangkat sebelah.
Baekhyun pun pergi ke arah kasir dan masih tidak menyadari kehadiran raksasa yang mengintai bokongnya.
"Terima kasih dan mampirlah kembali." Kata si Kasir sambil memberikan struk belanjaan Baekhyun.
Si tiang konyol masih menatapnya, dan saat Baekhyun tidak sengaja menghadap samping, Chanyeol menyadari sesuatu.
"Dia tidak tampan sepertiku."
Benar-benar gila.
-Foolish Boss and Perfect Secretary-
Chanyeol pulang ke mansionnya yang terletak sangat dekat dengan sungai han.
Ia hanya tinggal sendiri di rumah yang luasnya melebihi kapasitas otak si tiang. Dia tidak mempekerjakan maid yang siang malam berada di rumahnya. Namun para maid akan datang saat pagi untuk membuat sarapan dan membersihkan mansion lalu pulang. Kemudian, sekitar jam 4 sore mereka akan pulang dan membersihkan mansion saja. Jadi saat siang dan malam, Chanyeol akan memasak makanannya sendiri.
Seperti sekarang. Si gila itu tengah berperang dengan alat masak, hanya untuk mengolah sebungkus ramyun rasa tom yum. Makanan thailand.
"Tunggu sekitar 2 menit, kemudian masukkan bumbu." Gumamnya menghafal langkah-langkah yang ada di bungkus ramyun.
"Sepertinya menunggu mi selesai sambil mandi tidak buruk juga."
Kemudian si gila berjalan ke arah kamar mandi yang ada di kamar pribadinya.
Melepas seluruh pakaiannya dan masuk ke shower room. Sambil memikirkan seseorang, ah sesuatu maksudku.
"Pantat Baekhyun. Hm.."
Ternyata dia menyadari pantat siapa yang Ia perhatikkan saat di supermarkert tadi.
Perasaan aneh muncul pada dirinya, dan dia mulai tidak nyaman.
"Keras. Kenapa bisa?"
10 menit Ia termenung dengan pikiran yang penuh akan pantat Baekhyun, hingga akhirnya Ia menghentikan acara mandinya-yang lebih tepat disebut 'acara merenungkan pantat'.
Hanya menggunakan bathrobe, Ia berjalan ke dapur dan kaget melihat keadaan dapurnya yang-entahlah.
"KENAPA TUMPAH! YATUHAN!"
Si tinggi berteriak histeris, melihat air rebusan mi-nya tumpah hingga menyentuh lantai, jangan lupa ukuran mi yang semula seperti lidi, kini membesar seperti jeli.
Menjijikan sekali-pikirnya.
Bahkan menyentuhnya sedikit saja, Ia benar-benar tidak sudi. Mi lembek itu mungkin sekarang sudah masuk list hal-hal yang dibencinya.
"Aku bodoh sekali meninggalkan mi ini terlalu lama." Ucapnya sambil memunguti sisa-sisa mi yang jatuh dan memasukkannya ke tong sampah.
"Ini semua gara-gara pantat Baekhyun!".
Oh my god, sekarang pantat suci Baekhyun dijadikan tersangka. Miris.
Kemudian Chanyeol membersihkan alat masaknya dan kembali ke kamar tidur. Mengganti bathrobenya dengan piyama putih sutra pemberian Ibunya.
Ia merebahkan tubuh bongsornya pada kasur berukuran queen size itu. Menarik selimut dan menyambut alam mimpi.
Namun, pantat Baekhyun kembali memasuki pikirannya. Mesum sekali-pikirnya. Jadi dia mengambil smartphone-nya dan juga mengambil speaker bluetooth untuk diletakkan di meja nakas. Suara hujan mungkin membantu.
Suara hujan mulai mengalun dengan damai, tanpa disertai badai karena Chanyeol membencinya. Dunia mimpi pun disambutnya.
-Foolish Boss and Perfect Secretary-
Ah, hari ini hujan berguyur. Chanyeol menyesal karena telah memutar suara hujan di kamarnya, mungkin hal itu yang memprovokasi hujan agar segera turun.
Berdiri di depan jendela menggunakan kaos abu dan celana panjang hitam kotak-kotak sambil memegang cangkir putih dengan kopi yang terisi penuh.
"Chanyeol."
Suara lembut itu, bagaimana Ia ada disini-batin Chanyeol.
Chanyeol berbalik dan terpampanglah si mungil dengan pakaian rumahan. Tak lupa dengan cardigan oversized yang membuat tampilan si mungil menjadi semakin menggemaskan.
"Baekhyun?"
"Chanyeol." Baekhyun menghampiri Chanyeol yang masih berdiri sambil memegang kopi itu, menarik tangannya dan mendudukan yang lebih tinggi di pinggir kasur.
"Apa yang kau lakukan?" Bukannya menjawab, Baekhyun malah dengan beraninya mendudukan bokong-nya di antara Chanyeol.
"Ahh~ Shh~ Chann." Chanyeol menahan nafasnya.
"AAAAAAAARRRGHHHH!!!!"
Chanyeol terjatuh dari kasur sesaat suara seksi itu kian melakukan promosi, naik level-maksudnya.
Chanyeol mengusap-usap lutut kirinya, Ah sepertinya akan berubah biru dalam beberapa hari. Terjatuh dari kasur saat mimpi yang enak itu sangat memalukan man.
"Basah?" Sprei Chanyeol basah, begitu juga celananya.
"PANTAT! AKU HARUS MELAKUKAN SESUATU TERHADAP PANTAT ITU!"
Di lain tempat, Baekhyun terbangun secara tiba-tiba pukul 2 pagi. Sedetik berikutnya, flu menyerang rongga hidung mungilnya.
"Hachu~"
Ada yang membicarakanku-pikirnya. Salahkan saja pantatmu yang berhasil mengacaukan pikiran seorang CEO dari perusahaan besar.
Pantatnya tiba-tiba terasa gatal. Apa ini ada hubungannya dengan bersin tadi? Oh, Baekhyun tidak tahu saja kalau pantatnya benar-benar memiliki hubungan dengan bersin yang tadi.
"Aku tidur saja lagi."
Dan Baekhyun kembali menyambut dunia mimpi yang sempat tertunda tadi.
-Foolish Boss and Perfect Secretary-
Hari pertama bekerja. Setelah diterimanya Baekhyun sebagai sekretaris dengan alasan yang absurd, kini Baekhyun akan menjalani hari pertamanya sebagai seorang Sekretaris Si Tiang Dungu.
Bangun di pukul 5 pagi akan menjadi kebiasaannya mulai saat ini, mengingat jarak antara apartemen dan kantor yang lumayan jauh, juga waktu yang Ia butuhkan untuk berdandan.
Si Mungil lupa membeli beberapa stelan yang cocok dikenakan, sekarang Ia kebingungan memilih pakaian yang akan dikenakannya untuk kesan pertama.
Sial, hampir semua bajuku terlihat seperti badut-pikirnya.
Dengan bermodalkan saran-saran google, Baekhyun mengambil kemeja berwarna babyblue yang tergantung dengan indah, celana panjang berwarna coklat terang, dan sebuah cardigan berwarna putih dengan aksen garis biru gelap. Kesan yang ceria benar-benar ditunjukkanya setelah baju-baju itu melekat sempurna di tubuhnya. Setelah ini apa? Riasan wajah?
"Riasan wajah ya?"
Beruntung ketika SMA dulu, Baekhyun sudah menggemari penggunaan eyeliner dan liptint. Walaupun dulu wajahnya terlihat seperti manekin aneh, tapi kemampuannya dalam menggores benda-benda itu semakin baik setiap waktu.
Eyeliner diambilnya, ditorehkan di sekitar bawah mata agar matanya terlihat lebih besar. Kemudian Ia beralih ke liptint yang berdiri tegak di meja rias. Warna pink, cantik sekali.
Dengan lihai Ia menarik garis dari ujung bibir ke ujung yang satunya dan menciptakan mahakarya yang menurutnya, sangat tampan
Tampan? Yang benar saja.
Baekhyun mengambil tas slempang yang hanya Ia gunakan di bahu kanan. Tas berwarna abu polos dengan gantungan strawberry di zippernya.
Isinya bukanlah hal yang terlalu penting, hanya berisi buku catatan kosong, pulpen, pensil, cermin, stabilo, liptint, lipbalm, eyeliner, smartphone, powerbank, dan beberapa flashdisk.
Kini Ia siap untuk hari pertama bekerja.
Ups, ada yang terlupa.
Footwear
Kira-kira model sepatu apa yang dipilihnya hari ini. Ternyata pilihannya jatuh ke sebuah sepatu berwarna navy dengan aksen tiga garis, juga talinya yang berwarna putih. Terlihat sangat maching dengan pakaiannya. Kemana perginya Baekhyun si Satin kuning?
Baekhyun membuka pintu appartemen dan turun menuju halte, sesampainya Ia disana, ternyata bus sudah hendak pergi. Namun segera Ia melompat ke dalam.
"Hampir saja." Ujarnya, sambil menyeka keringat yang turun dari dahinya.
Bus itupun berangkat menuju halte yang terdekat dengan kantor Loeymonade.
-Foolish Boss and Perfect Secretary-
Chanyeol baru saja memasuki kantornya. Menaiki lift pribadi dan sampai di lantai 12 yang hanya berisi ruangan CEO, meja sekretaris dan 3 ruangan yang diisi oleh tim dari 3 cabang perusahaanya.
Namun, begitu Ia sampai di depan pintu ruangannya. Dahinya mengernyit sambil memerhatikan meja sekretaris yang kosong.
Bersamaan dengan itu, pria kecil tengah berlari ke arah Chanyeol. "Jam berapa ini Sekretaris Byun?" Tanya Chanyeol.
"Uhm, maaf aku terlambat. Aku kebingungan memilih baju."
Tepat setelah Baekhyun berdiri sempurna dari pose membungkuknya, mata Chanyeol yang bulat menjadi semakin bulat saat melihat penampilan Baekhyun hari ini.
"Cantik." Gumamnya. Yang masih dapat di dengar oleh yang lebih kecil.
"N-ne?"
"A-ah. Maksudku, aku sangat pandai hingga membuatmu bisa mempelajari fashion hanya dalam satu hari."
Aku mendengar jelas, iblis ini mengatai ku cantik tadi-batin Baekhyun.
"Jadi, apa yang harus aku lakukan hari ini?"
"Sederhana, berhubung ini hari pertama mu. Kau hanya harus mempelajari dan menghafal setiap jadwalku, sekretaris lamanya menyimpan di laci belakang mu, baris ke 4. Jangan lupa untuk mengawasi kinerja berbagai divisi. Kau harus bisa membuat jaringan antar sekretaris di setiap cabang yang ku punya, itu akan membantumu untuk mengawasi setiap cabang perusahaanku.
Ah, nilai bahasa asing mu juga tidak terlalu baik, aku harap kau bisa mendalaminya. Satu lagi, pelajari fashion sebaik mungkin." Kata Chanyeol kemudian beranjak pergi.
Baekhyun's POV
Oke, telat di hari pertama bekerja adalah salah satu dari hal terburuk yang aku alami sepanjang 25 tahun hidupku.
Untung saja pakaian yang aku kenakan hari ini tidak memperburuknya. Uh! Sepertinya aku harus membeli lebih banyak yang seperti ini.
Aku memutar tubuhku dan duduk di kursi sekretaris. Bahagia sekali, tepat di depan mejaku. Sebuah nama pengenal berdiri dengan kokoh. 'SEKRETARIS BYUN BAEKHYUN'. Kemudian aku membuka laci yang ada dibelakangku. Baris ke berapa tadi? 4! Nah itu dia.
Sebuah map biru tebal yang isinya pasti jadwal-jadwal penting Tuan Park. Aku membuka dan munculah halaman pertama. Jadwal Tuan Park tanggal xx xx xx. Sekitar 3 tahun yang lalu. Aku tidak terlalu terkejut dengan jadwal padat seperti in. Yah, aku mengalaminya saat SMA dulu. Dimana tidak ada yang namanya 'sabtu libur'. Hari sabtu akan diisi kelas tambahan dan kegiatan ekstra. Kadang aku juga harus membuat beberapa tugas. Full day School, sekolah hanya 5 hari? Itu bohong!
Aku membuka jadwal hari ini. Tidak banyak. Pagi sekitar jam 9 akan ada panggilan dari Perusahaan Sirkuw. Bagaimana cara membacanya? Nama perusahaan yang aneh. Kemudian sekitar jam 10 akan ada rapat rutin yang membahas tentang...
Tunggu, tulisan ini kecil sekali. Pendapatan bulanan perusahaan yang dirangkum. Rapat akan berlangsung satu jam, kemudian di jam 11 akan ada pertemuan makan siang dengan salah satu investor asing.
Pertemuan ini, pertemuan pribadi? Kenapa namaku harus diikut sertakan?
Ya, nama yang harus hadir di setiap kegiatan akan tertera, dan sepanjang kegiatan resmi namaku pasti akan tercantum tepat di bawah Tuan Park.
Tapi ini, jadwal pribadi? Mengapa aku harus menghadirinya?
Kemudian aku menyalakan komputer keluaran Apple di depanku. Mencari beberapa berkas yang mungkin akan membuatku semakin paham tentang seluk beluk perusahaan besar ini.
Komputerku bahkan terhubung ke beberapa komputer utama setiap perwakilan divisi, dimana mereka selalu mengirimkan file yang perlu ditanda tangani oleh Tuan Park.
Beranjak ke berkas excell yang berisi tentang data-data beberapa kepala divisi, CEO, WP Marketing, CMO, CTO, juga beberapa model. Aku membuka berkas tersebut dan wajah pertama yang menyambutku adalah tidak lain tidak bukan, Park Chanyeol. Aku turun semakin ke bawah dan melihat data sekretaris lama, Lee Sunbin? Ah, aku harus mengganti datanya menjadi data ku. Sangat tidak menyenangkan melihat wajah musuh bebuyutan saat SMA dulu.
Jari telunjukku menggulir kebawah roda mouse dan melihat data seorang CEO yang mengawasi Loeymonade yang bergerak di bidang mode. Kim Jongin. Alias, Kim Kai? Apa dia membuat nama panggilannya sendiri? Semakin turun ke bawah aku melihat data Sekretaris Kim Jongin, Kim Kyungsoo/Do Kyungsoo. What? Apa dia memiliki dua keluarga? Aneh sekali.
Turun lagi dan aku melihat data seorang vampire, yatuhan putih sekali. Bahkan skintonenya lebih cerah dari paha dalamku! Apa yang aku pikirkan!?
Oh Sehun, masih lajang. Boleh juga. CEO Fortuniture Loey, tampan sekali hihi.
Semakin turun aku semakin melihat wajah-wajah yang membosankan hingga, menemukan wajah seseorang yang sangat familiar.
Luhan? SEORANG MODEL!? WOAH!
Pantas saja wajahnya sangat cantik. Dia menjadi model tetap Fortunitiure Loey rupanya.
Aku menutup berkas data para petinggi dan beralih ke data orang-orang, maupun perusahaan yang memiliki hubungan-hubungan, bisa dibilang menjalin kerja sama terhadap perusahaan ini.
Kcotton Corporation. Sebuah perusahaan yang bergerak dibidang mesin? Ah, mereka pasti bekerja sama dengan perusahaan otomotif kami, Loeymatic.
Aku membaca setiap kata yang terdapat di data pribadinya. Menikah dengan laki-laki? Omo. Kim Yixing. Itu istrinya? Atau suaminya? Mereka terlihat sangat cocok yatuhan!
"Permisi." Ah seseorang memanggilku.
Aku mendongakan kepalaku dan langsung berdiri setelahnya. "Ada yang bisa saya bantu?"
"Uhm, apakah presdir ada di dalam?" Tanya wanita cantik ini.
"Iya. Aku akan mengantarmu."
"Tidak usah." Tolak wanita itu.
Dingin sekali, cih.
Aku kembali duduk dan membaca data-data yang harus aku pahami. Beberapa menit kemudian, suara pintu yang dibuka dengan keras membuatku kaget setengah mati.
BRAKK!
"AKU TIDAK MENGHAMILI MU SEULGI! KITA BAHKAN TIDAK PERNAH MELAKUKANNYA!!"
Tuan Park? Menghamili? Apa yang terjadi?
"O-oppa, maafkan a-a-aku oppa. Aku hanya ingin kau menikahiku." Kata wanita yang akhirnya aku ketahui bernama Seulgi ini.
Cih, mengaku dihamili agar dinikahi? Murahan sekali.
"Kau menjijikan sekali." Kemudian Tuan Park masuk dan aku kembali duduk.
Pura-pura tidak melihat apapun.
Seulgi pergi dengan air mata yang sampai melunturkan eyeliner tebalnya.
Hft, Hari pertama sudah ada kejadian seperti ini. Bagaimana dengan hari-hari berikutnya yah?
TBC
ALOHA PIPEOLZ!
Gue comeback bawain cerita baru, temanya tentang kantor-kantor gini.
Terinspirasi dari Drakor Secretary Kim, dimana sekretarisnya itu keliatan sempurnaaaaaa banget.
Trus terinpirasi juga oleh film indonesia, My Stupid Boss. Cuman bedanya, disini boss nya ganteng, kasep, badannya aduhai.
Tapi goblok plus kena penyakit NK. Tau kan penyakit NK?
Okedeh bubay..
Hehe
Bạn đang đọc truyện trên: Truyen247.Pro