v i i
aku ingetin nih,
setengahnya ada
alur mundur buat kiasan
***
Ruangan cafe yang sering Rose kunjungi menawarkan nuansa alam yang terlihat terkesan dari arah rooftop cafe.
Malam ini, Rose keluar dari asrama. Sebenarnya, jika jarak rumah Rose dan rumah Minho, tidak terpaut jauh, sayangnya gadis itu berada asrama.
Waktunya sebaik mungkin ia gunakan.
Minho dan Nessa--sepasang kekasih itu terbondong-bondong menemui temannya--tidak lain, Rose.
"Kasih saran blongger gue, terbaik." Rosse menanyatakan tujuannya, lalu kembali ke arah Minho, "Seperti biasa, jangan lupa kasih lighting paling bagus."
Minho bukan sekedar dibalik kamera blongger youtubers Rose, tapi Minho, sekaligus teman terbaik Rosse dan Nessa.
Mengenai hubungan Minho dan Nessa, mereka memang menjalani hubungan yang awalnya bersahabat.
"Yakin, lo beneran ikutin jejak projek Chanyeol?" Nessa merampas ponsel Rose yang tergeletak di atas ponsel.
Sebab dan akibat mengapa gadis itu memberikan janji temu secara mendadak.
Salah satu alasannya, mengikuti jejak projek Chanyeol? Waw! Nesaa turut bangga akan hal itu. Dari ribuan flowers hingga berjuta, hanya salah satu dari mereka yang beruntung dengan mengirimkan blogger terbaik dengan versi terbaru, unik dan kreatif di upload di feeds instagram peserta akan mendapat penilian. Salah satu dari mereka--semoga beruntung.
Rose mengangguk yakin membuat kedua gadis itu bertos ria. "Ini baru teman gue!" celatuk Nesa bangga.
***
"Lo coba deh daftar projectnya Ceye. Cocok banget sama lo, Ros."
"Penting banget, buat gue, Nes?" Rose bertanya balik, berbalik arah.
Saat Nessa mengetahui proyek tersebut, gadis itu terus saja mendesak Rose, selagi mendapatkan keuntungan. Kenapa, tidak?
Apalagi posisi temannya itu, menjadi kategori yang dicari Chanyeol, sebagai food blogger.
"Siapa tau, lo jadi lebih famous."
"Kalau fans kalian merestui, Nessa yakin banget."
"Kalau lo berhasil, tawarannya pasti jauh lebih gede."
Lagi-lagi perkataan Nessa tergiang di ingatannya.
Gadis itu tidak mengetahui sulitnya public figure. Sayangnya, gadis itu tidak berbakat menjadi public figure--katanya menjadi anak rumahan jauh lebih menyenangkan.
Katakan. Yang Nessa pikirkan ialah panjat sosial. Tetapi bagi Nesa itu juga terbaik untuk mereka--dengan alasan definisi sahabat. Ck.
Lamunanya terhenti ketika seseorang melewatinya tergesa-gesa.
"Chanyeol!"
Gadis itu melambaikan tangan menghampiri Chanyeol, belum apa-apa, lelaki itu mengerti maksud kedatangannya.
"Semoga lo beruntung!" Chanyeol tersenyum ramah.
Hampir saja, Rose berteriak. Gadis lain dari lawan arahnya menutup mulutnya dengan cengiran khas.
***
m
aapin aku klo ga sesuai,
so, sulit bangett🤔
mngkin karena aku
ga terlalu 'anu'
kalek yaak^^
Bạn đang đọc truyện trên: Truyen247.Pro