DWC 3 - Kedai Favorit Kami
Hari ini kami bangun dengan mimpi yang berbeda, jadi kami memutuskan untuk tidak menuliskan apapun lagi.
Ya, hal-hal seperti ini memang kadang terjadi, tidak setiap hari juga sih kami akan memimpikan sesuatu yang sama, atau kadang salah satu dari kami bermimpi tentang “cerita sampingan”.
Aku dan Jacob duduk di kedai Nyonya Margaretha, ia langsung menyambut kami dengan hangat dan ramah.
“Apa kalian memimpikan sesuatu lagi?” tanyanya, terdengar sangat tertarik, dan memang selalu begitu.
Jacob menggeleng.
Nyonya Margaretha hanya mengangguk mengerti.
“Besok hari kematian orang tua kalian, pergilah ke makam dan aku akan menitipkan sesuatu,” ujar Nyonya itu sambil tersenyum, memberi kami ruang untuk menyantap masakan kesukaan kami.
Sup ayam dan kentang tumbuk, juga sepotong roti, ini makanan yang biasa kami makan dulu saat orang tua kami masih lengkap.
Aku jadi terpikirkan sesuatu, kami mulai bermimpi bersama-sama ini seminggu setelah orang tua kami dikremasi. Nyonya Margaretha yang mengetahui keadaan kami pernah mengatakan bahwa, mungkin, keadaan kami ada hubungannya dengan orang tua kami—dan kamu harus bertanya ke mendiang orang tua kami.
Sambil mengaduk-aduk supku, aku bertanya-tanya, bagaimana cara bertanya pada orang yang sudah meninggal?
Bạn đang đọc truyện trên: Truyen247.Pro