DWC 23 - Anomali Mimpi
Sehari setelah kami berulang tahun, kami harus memastikan apakah kami akan memiliki mimpi yang sama atau tidak. Itu karena kamu akan selalu bangun bersamaan, seperti sekarang.
Hasilnya? Seperti yang sudah-sudah, kami memiliki mimpi yang berbeda meski bangun bersama-sama, fenomena ini terjadi hanya sekali saja dalam setahun, sehari setelah kami berulang tahun.
“Mimpi apa kamu tadi?” tanyaku pada Jacob.
Jacob tersenyum. “Aku bertemu dengan Ayah dan Ibu, kemudian kita berdua menggelar piknik di taman.”
Aku tersenyum senang. Sehari setelah ulang tahun kami, Jacob memang terus bermimpi tentang orang tua kami, mungkin karena ia juga rindu, tetapi itu bagus untuk membalas rasa rindunya.
“Bagaimana denganmu, Wilhelm?”
Aku menggeleng. Sehari setelah ulang tahun kami, aku justru tidak melihat mimpi apapun. Apa yang aku lihat saat tidur adalah kegelapan, dan berlangsung singkat, tiba-tiba saja aku sudah bangun begitu juga dengan Jacob.
“Jangan dikhawatirkan,” kataku pada Jacob yang air mukanya gampang terbaca, “segera mandi dulu!”
Jacob beranjak menurutiku.
Aku tetap memasang senyumku, meski aku juga khawatir dengannya. Sehari setelah ulang tahun kami beberapa tahun lalu, Jacob memimpikan kami mendatangi sebuah pemakaman tanpa orang tua kami, ternyata, tujuh hari kemudian, pemakaman orang tua kami seakan menjadi jawaban atas mimpinya.
Namun, mimpi hanyalah mimpi, bukan?
*
Kata pertama untuk bab ini diambil dari kata terakhir bab 5 dari Reaksi IV karya celestialruby, silakan mampir wankawan!
Bạn đang đọc truyện trên: Truyen247.Pro