Chào các bạn! Vì nhiều lý do từ nay Truyen2U chính thức đổi tên là Truyen247.Pro. Mong các bạn tiếp tục ủng hộ truy cập tên miền mới này nhé! Mãi yêu... ♥

Bunga Kedelapan

Gadis itu berdiri gelisah di sana. Kerudung merah menutupi kepalanya. Tanpa menggunakan syal, ia kelihatan menahan suhu dingin dari salju yang turun kian cepat.

"Bunganya, Pak. Ada Hyacitnh, Ada Amaryliss. Ada ...."

Bunga-bunga itu terus ia tawarkan kepada kerumunan manusia yang hanya berlalu dan terlihat tidak peduli padanya. Padahal gelagatnya sudah sangat mencolok. Tapi memangnya siapa yang mau membeli bunga  di tengah cuaca seperti ini? Apalagi sekarang terbilang mendekati tengah malam.

Sering sekali gadis itu mengosok sebelah lengannya dengan tubuh gemetar. Sementara tangan yang lain tetap setia untuk membawa buket-buket bunga yang ia jajakan.

Melihat dia yang begitu kedinginan, aku mendekatinya dan memberikan beberapa bungkus korek api padanya. Aku harap dengan demikian bisa membantunya nanti mengurangi rasa dingin karena cuaca.

"Ini untukmu. Maaf, aku tidak bisa membeli jualanmu."

Dia tersenyum manis ke arahku sembari menerima pemberianku dengan mengucapkan terima kasih. Kemudian aku pun berlalu menjauhinya.

Aku sengaja untuk tidak dahulu kembali pulang ke rumah. Aku berhenti di samping bangunan toko yang cukup jauh darinya. Setelah itu, aku mengintip karena penasaran apa yang terjadi pada gadis itu. Begitu aku melakukannya, gadis itu nampak menawarkan korek api yang aku berikan tadi ke orang lain.

===========================================================

Hari Ke-8: Tulis ulang sebuah dongeng (boleh luar atau dalam negeri) tanpa riset. Hanya mengandalkan ingatan. Bisa di retell atau ditulis persis kisah asli. Selama masih bisa dikenali tidak masalah. Sebutkan juga di akhir cerita, dongeng apa yang dipakai (usahakan bukan dongeng pasaran biar seru)

Terinspirasi dari dongeng Gadis Penjual Korek Api.

Ini kutulis 15 menit sebelum deadline. Sudah bingung mau nulis dongeng apaan, eh malah kebayang korek api. Aku bahkan lupa cerita utuh dari dongengnya itu seperti apa. Makanya jadi alur gaje ini. Yowis lah, seperti biasa, yang penting? NULIS.

Bạn đang đọc truyện trên: Truyen247.Pro