Sang Hujan
Hallo Rain.Apa kabar..?.Ini aku,Jenova.
Maaf aku baru bisa mengunjungimu sekarang.Entah kenapa belakangan ini aku tambah sibuk.Sift ku ditambah.Bos memberiku kerja lebih tanpa gaji lebih.Menyebalkan bukan ?.
Aku sangat lelah.Capek.Makanya aku datang.Melihatmu membuat aku samangatku kembali meningkat.Power up !!!.Kau tahu..Kau adalah hujan semangatku.
Oh iya…Sudahkah aku memberi tahu mu..?. teman kita,Moon dan Sunny,mereka sudah menikah loh…Hebat bukan..?.Melihat seorang pria acuh dan dingin bersanding dengan gadis hyperactive yang super duper cerewat itu,lucu bukan..?.Kadang aku heran..bagai mana mereka bisa bersama..?
Ah..namanya juga cinta.
Hei..kapan kita akan seperti itu..?.Aku ingin sekali melihatmu dengan gaun pengantin yang kubuat.Pasti kau manis sekali.Waaaaaa….Membayanginya saja sudah membuatku mimisan..
Ehe..he..he..Jangan marah..aku cuman bercanda.Plis…jangan marah ya..
Lalu aku mau cerita juga soal Minerva.Hei…tenang aku tidak akan jatuh cinta lagi dengan gadis licik sepertinya.Di hati ku cuman ada kamu seorang kok.
Jadi,Minerva mendapakan balasannya.Dia ketahuan selingkuh dengan banyak pria,sehingga calon suaminya mencampakannya di depan banyak orang di kampus.Persis seperti yang dia lakukan pada ku dulu.Bedanya,aku tidak selingkuh.
Bahkan dia yang mengemis meminta kembali padaku.Lucukan..?.Ingin aku tertawa jahat di depan wajahnya.Tapi sebagai laki-laki yang manly,aku menolaknya dengan halus dan meninggalkannya yang tersedu-sedu di depan parkiran kampus.Baikkan..?.
Apa..?.Aku menangis karena di tinggalkannya..?
Yang benar saja.Mana mungkin aku begitu.
Umm..
Baiklah…Aku mengaku.aku memang pernah menangis sambil sesegukan di sampingmu karena di campakkan Minerva.Puas..??!!.Tapi itu dulu.Sebelum aku sadar seberapa brengsek dan liciknya dia.
Seharusnya aku mendengarkan mu waktu kamu bilang bahwa dia hanya menguras isi dompetku.Tidak pernah mecintai ku secara tulus.Tapi sekarang semuanya sudah terlambat.Maaf ya..Aku dulu sangat keras kepala.
Hei…
Tahukah kau..?.Kami semua sangat merindukanmu.Ibumu,ayahmu,si kecil Shine-yang selalu aku kira perempuan,jika saja dia tidak bertelanjang dada sambil bermain bola-Sunny,bahkan Moon yang cuek.
Terutama diriku.Kadang aku selalu menangis mengingatmu.Terutama saat hujan.
Ah..sepertinya sudah sore.Sebaiknya aku pulang ya..Sampai jumpa lagi Rain.
Semoga bunga di batu nisan mu lebih lama bertahan.Pasti akan bagus.
Ya’kan..??
- Tamat -
Ditulis oleh: mizuhakanatashi77
Bạn đang đọc truyện trên: Truyen247.Pro