Chào các bạn! Vì nhiều lý do từ nay Truyen2U chính thức đổi tên là Truyen247.Pro. Mong các bạn tiếp tục ủng hộ truy cập tên miền mới này nhé! Mãi yêu... ♥

Arjuna

Rara baru saja menyelesaikan lukisan  keduanya, ketika seorang pemuda yang nampak kacau berlari ke tepian atap. Disusul seorang pemuda, seorang dokter muda dan tiga orang security. Wajah ketiganya tampak panik, dengan napas yang tersengal karena berlari menaiki tangga darurat menuju atap.

Ia bergeming di tempatnya, tak berniat untuk mencampuri urusan mereka. Toh, tidak ada yang menyadari kehadirannya karena tersekat oleh dua helai kain yang dijemur di sana. Walau begitu, ia tetap  bisa mengamati dengan leluasa.

Dari percakapan yang ia dengar, pemuda yang berada di tepian itu berniat mengakhiri hidupnya.

"Juna, bunuh diri tidak bisa menyelesaikan semuanya. Urungkan niat itu, kita semua menyayangi kamu," ucap seorang pemuda dengan kemeja polkadot.

"Juna. Saya mohon, jangan lakukan itu!" timpal seorang pemuda lagi yang mengenakan jas putih.

Juna memejamkan kedua matanya, merasakan hembusan angin yang menerpa wajahnya. Ada rasa sesak tak terkira yang menghimpit dadanya, dan ia ingin semuanya segera berakhir. Selangkah lagi, maka ia akan merasakan bebas dari segala sakit dan kecewa yang mendera atmanya.

"Maaf," lirihnya.

Karena tidak tahan, Rara menyibak kain yang membentang dan bersuara lantang.

"Seberat apa pun masalah yang kau hadapi, masih ada Allah yang Maha Besar yang bisa memberimu solusi." Tegasnya.

Semua mata tertuju pada seorang gadis yang baru saja berbicara, tak terkecuali, Juna.

"Allah tidak pernah adil, Dia mengambil semua hal yang berharga dariku, Ayah, Ibu dan seluruh mimpiku. Tidak ada gunanya lagi aku hidup, karena semua telah hancur," balas Juna.

"Kamu hanya tidak bersyukur, ada banyak nikmat lain yang telah Allah beri namun kamu ingkari.  Jika kamu yakin dengan terjun bisa membuatmu benar-benar mati bukan hanya sekadar mengalami cacat permanen, lakukanlah! Apa perlu aku bantu mendorong tubuh kurusmu ke bawah sana." Rara melangkah maju.

Juna terdiam, logikanya membenarkan ucapan gadis  di hadapannya. Ia melangkah mundur tanpa kata, membuat semua bernapas lega.

- Tamat -

Ditulis oleh: Bintang_Senja_

Bạn đang đọc truyện trên: Truyen247.Pro