Chào các bạn! Vì nhiều lý do từ nay Truyen2U chính thức đổi tên là Truyen247.Pro. Mong các bạn tiếp tục ủng hộ truy cập tên miền mới này nhé! Mãi yêu... ♥

Chapter 1

"Erin-chan, kau belum pulang?"

Panggilan lembut dari laki-laki bersurai crimson itu seraya menepuk pelan pundak gadis di depannya.

"Ternyata Riku-san, aku pikir Iori." Erin membalikkan badannya dan menghadap laki-laki yang dipanggil Riku itu, "aku belum mau pulang, masih mau menunggu seseorang."

Riku menghela nafasnya pelan, "meski sudah diberitahu dia tetap keras kepala ya.." batin Riku.

"Erin-chan, Tenn-nii itu tipe yang keras, aku takut kau.." Riku menunjukkan kekhawatirannya terhadap Erin, "aku tidak akan memaksanya kok, aku hanya ingin berbicara sebentar."

"Berjuanglah, Erin-chan!" ujar Riku menyemangati, "Terima kasih." Erin pun membalasnya dengan senyum simpul.

"Aku duluan, ya." Riku pun melambaikan tangannya lalu pergi dari sana. "Jaa ne, Riku-san!" teriak Erin sambil melihat punggung Riku yang semakin jauh dan akhirnya menghilang.

"Sshh.. Musim dingin memang tidak bisa diremehkan," ucap Erin sambil memeluk dirinya sendiri untuk mendapat kehangatan, karena salahnya sendiri yang kurang persiapan dan tidak menggunakan jaket yang tebal.

Lalu telinga Erin mendengar langkah kaki yang mulai mendekat ke arahnya, netranya menangkap sosok yang menggunakan jaket tebal berlapis, serta rambut samar-samar yang beterbangan karena ditiup oleh kencangnya angin malam.

"Datang juga," batin Erin. Saat sosok itu mendekat, Erin pun langsung berlari dan menghalangi jalan orang itu, "Tenn-- Kujo-san!" teriak Erin sambil merentangkan tangannya tanda dia tidak akan membiarkan orang didepannya ini lewat sebelum dia selesai bicara.

"Kau lagi? Oh ya ampun, kenapa sepupumu ini begitu agresif Gaku?" ujar Tenn lelah, dia pun melirik Gaku yang berada di belakangnya, "Erin, kau biasanya tidak seperti ini, apa yang terjadi padamu hari ini?" Gaku pun melangkah maju dan berhenti tepat didepan Erin, "Sejak kapan kau menjadi seperti ini? Ini bukan kau yang biasanya!"

"Aku harus mendapatkan apa yang aku mau, sesulit apapun tantangannya nanti." Erin pun membulatkan tekadnya di depan 3 member TRIGGER itu, "hahh.. Terserah dirimu." Gaku pun menghela nafasnya, "kau merugikan kami jika kau terus seperti ini, kami ini idol dan tentu saja kami harus profesional."

"Dengan kau yang mendesak seperti ini, itu sama saja seperti kau ingin menjatuhkan TRIGGER dengan menggunakan skandal," lanjut Gaku.

"Aku ingin bicara empat mata dengan Kujo-san, bisakah kalian berdua pergi dulu?" tanya Erin, Gaku dan Ryuu pun sempat bertatapan sebelum akhirnya Ryuu membuka suara, "kau bagaimana, Tenn?" tanyanya.

"Tidak apa-apa, aku juga tidak akan lama." Tenn pun mengiyakan pertanyaan Ryuu lalu mereka berdua pun pergi.

"Jadi--"

"Langsung pada intinya saja, aku tidak memiliki banyak waktu," potong Tenn ketus yang langsung di iyakan oleh Erin.

"Bisakah kau memberiku waktu untuk bersamamu?" tanya Erin, "waktu? Untuk apa? Aku tidak tertarik dengan hal-hal yang berbau romansa seperti itu," jawab Tenn. Erin pun langsung membalas perkataan Tenn, " kau kira aku tertarik? Salahkan dirimu sendiri karena membuatku tertarik dengan makhluk berdarah dingin sepertimu!" teriak Erin dengan blak-blakan, dia sudah lelah menahan seluruh umpatan yang berputar dikepalanya untuk Tenn sedari tadi.

"Sudah tau berdarah dingin, tetapi tetap kau kejar. Jelas itu salahmu kan?" balas Tenn dengan raut wajah tenang, walaupun sebenarnya ada sedikit perasaan mengganjal di dalam hatinya karena tidak terima dibilang manusia berdarah dingin.

"Tentu saja, apapun yang aku inginkan pasti akan aku dapatkan dengan tanganku sendiri," tegas Erin serius.

"Aku tidak berniat berpacaran atau apapun yang berhubungan dengan itu, tetapi aku tidak bisa menepis perasaan aneh yang ada di dalam diriku sekarang," lanjutnya.

"Karena itulah, aku ingin kau memberiku waktu untuk bersamamu, hanya sampai musim dingin ini berakhir," pinta Erin. Tenn pun menyipitkan matanya, "hanya sampai musim dingin berakhir?" tanyanya.

"Ya, dan jika sampai akhir musim dingin aku tidak bisa menaklukkan dirimu, aku akan menjauh sejauh mungkin darimu dan tidak akan muncul di hadapanmu lagi." Erin berujar yakin, "walaupun aku tau aku akan berhasil, sih." Erin pun memasang wajah meledek ala dirinya yang membuat Tenn merasa kesal, "kau kira aku akan tergoda dengan gadis sepertimu? Tidak akan."

"Ahahaha.." Erin hanya bisa tertawa canggung, "aku tidak akan jatuh cinta, apalagi dengan gadis agresif dan pemaksa seperti dirimu," lanjut Tenn yang membuat Erin tertohok, mana yang ngatain itu orang yang dia sukai, damage nya jadi dobel bund.

"Tahan, tahan.." batin Erin yang sudah sangat kesal, rasanya ingin memaki-maki laki-laki di depannya ini, tapi ia ingat kalau sekarang dia sedang berusaha membujuknya. Jika dia melampiaskan kekesalannya terhadap Tenn, nanti dia malah langsung ngacir yang membuat usaha Erin menunggu disini selama kurang lebih setengah jam sia-sia.

"Jadi aku anggap kau menerima tantanganku ya, Kujo-san." Lalu Erin pun memberikan tangannya untuk berjabat tangan dengan Tenn.

"Apa?" tanya Tenn tidak mengerti, Erin pun hanya bisa mengembungkan pipinya kesal, kenapa dia bisa menyukai orang yang tidak peka sepertinya?

Padahal dia juga sama tidak pekanya.

"Ayo berjabat tangan, tantangannya akan dimulai dari sini!" jelas Erin dan tanpa berlama-lama Tenn pun langsung menjabat tangan Erin.

"Salju malam ini menjadi saksi perjanjian yang kita buat, jika kau menang lakukan yang kau suka, dan jika kau kalah menjauhlah dariku sejauh-jauhnya," tegas Tenn yang diiyakan oleh Erin.

"Jaa.."







"Yoroshiku na, Tenn-san!"


.


.


.


.


.


.


.


To be continued..

Maaf kalau semisal ceritanya gaje, ideku bener bener ngilang gitu aja kemaren, maaf kalo banyak typo dan cerita ini kesannya maksain :')

Juga kuucapkan terima kasih untuk kalian karena udah baca sampe abis, lalu beri vote and comment kalau berkenan, see you in chapter 2~

- Chisaki Erin

Bạn đang đọc truyện trên: Truyen247.Pro