Chào các bạn! Vì nhiều lý do từ nay Truyen2U chính thức đổi tên là Truyen247.Pro. Mong các bạn tiếp tục ủng hộ truy cập tên miền mới này nhé! Mãi yêu... ♥

FROM JURI 1

SENJATA MAKAN TUAN

Wah, akhirnya tiba juga giliranku untuk berbagi pengalaman setelah membaca semua pengalaman kalian yang mengikuti Event First Anniversarry JKcommunity ini. Aku selaku juri, senang sekali membaca pengalaman kalian. Berbagai macam suka-duka penulis bisa aku baca dan pelajari.

Kalau berbicara soal nulis, kalian harus tahu satu hal dariku. Aku terkena SENJATA MAKAN TUAN. Iya. Dulu waktu SMA, waktu aku nemenin temenku yang hobi baca novel, aku selalu bilang, “bacaan yang berguna dikit, dong.” Melihat hobinya yang kalau ke toko buku selalu borong novel. Dan suatu ketika, aku dilanda galau. Habis ditinggal sama teman yang kuanggap berharga. Iseng kucoba baca salah satu novel yang kupinjam dari dia untuk menutupi rasa galauku. Dan ... aku keasyikan. Aku malah ketagihan. Aku minjem beberapa novel lagi dari dia. Dan dia pun mengatai dan menertawakanku. Itu memang pantas dia lakukan hahaha.

Oh, waktu aku udah mulai suka baca novel pun aku masih sempat memaki penulis. Setelah tamat SMA, aku berkenalan dan berteman dekat dengan seseorang yang hobinya menulis. Melihat aktivitasnya itu, aku geleng kepala. Dalam hatiku, mau-mauan menghabiskan waktu cuma buat nulis sesuatu yang nggak berguna. Ya walaupun suka baca novel, saat itu aku berpikir kalau membaca aja udah cukup. Nggak perlu nulis suatu cerita yang jelas-jelas itu fiksi.

Aku curhat ke temenku itu tentang kenapa aku ditinggalin sama teman yang kuanggap berharga tadi. Aku kehilangan karena memang aku yang salah. Tapi kesalahanku itu bukan tanpa sebab yang benar. Sayangnya, dari beberapa orang yang kuceritakan, cuma dia yang mengerti. Akhirnya dia bilang, tuangkan aja semua keresahan jadi sebuah cerita. Mendengar saran dari dia, aku merasa dia benar. Orang lain mungkin nggak akan bisa mengerti alasan kita melakukan suatu kesalahan, sekalipun itu mempunyai tujuan baik. Manusia bisa memprotes kita, tapi microsoft word atau note kecil, tentu tidak. Mereka tidak bisa berbicara, mengeluarkan kata-kata yang bukannya menenangkan, justru semakin menyakiti. Akhirnya sekali lagi, aku terkena senjata makan tuan. Aku mulai menulis. Mencurahkan semua yang kualami menjadi sebuah tulisan yang panjang.

MENULIS KARENA INGIN BERBAGI BUKAN KARENA INGIN DIKENAL.

Setelah tulisan itu jadi beberapa bagian, aku kirim ke email temanku yang penulis itu. Dan dia bilang tulisanku bagus. Idenya belum terlalu pasaran, karena memang jarang orang yang ngalamin hal yang sama kayak aku, kayaknya hahaha. Tapi dia berkomentar soal penulisannya yang masih belum baik. Awalnya, aku biasa aja. Soalnya, nggak begitu penting untukku. Lalu dia pun bilang, “post di wattpad aja. Banyak yang baca. Bisa dikasih saran juga.” Dan aku berpikir, iya juga, lumayan dibaca banyak orang. Supaya apa yang aku alami ini bisa jadi pelajaran untuk orang lain. Supaya jangan ada lagi orang bodoh kayak aku yang melakukan kesalahan fatal yang berujung kehilangan.

Akhirnya, aku pun memublikasikannya di wattpad. Aku si anak baru di wattpad ini nggak mendapatkan banyak peminat untuk ceritaku yang kuanggap baik ini. Aku kecewa. Selama kurang lebih tiga bulan aku memublikasikan cerita, 100 views pun tak sampai. Aku merasa kurang dikenal. Tidak mendapat buah manis dari usahaku yang begadang untuk menulis. Aku merasa gagal. Dan aku pun berhenti menulis. Tapi aku mulai berpikir, begini susahnya jadi penulis padahal dulu aku memaki temanku. Aku menertawakan diriku sendiri, lagi. Hahaha.

Aku sempat vakum dari dunia tulis-menulis. Ninggalin wattpad karena sakit hati nggak ada yang baca. Dan beberapa bulan setelah vakum, aku iseng kembali ke wattpad lagi. Betapa terkejutnya aku waktu buka dan cukup banyak notifikasi. Banyak komen yang bilang dia merasakan betapa sedihnya jadi si pemeran utama yang notabenenya adalah aku. Ada juga yang komen kalau mereka mengerti alasan di balik si pemeran utama melakukan kesalahan itu. Satu yang kudapat setelah vakum. Aku PUAS. Setidaknya, apa yang berusaha kusampaikan bisa dimengerti dan dirasakan orang lain. Mereka bisa mengambil hikmah dari ceritaku. Pengalaman burukku bisa jadi hikmah untuk orang lain.

Selain komen yang menyenangkan, tentu ada juga komen yang menyakitkan. Salah satu akun yang aku tidak bisa sebutkan namanya, mengomentari tentang penulisanku yang waktu itu memang sangat buruk. Jauh dari kaidah menulis yang baik dan benar. Setelah membaca komen itu, aku berpikir, jangan sampai aku menyakiti mata pembacaku. Aku mencari cara menulis yang baik dan benar di google. Tentu saja dengan keyword yang super absurd. Kuketikkan ‘cara menulis novel supaya bagus’ dan untungnya mesin pencarian google pintar, ada hasil pencarian yang sesuai dengan apa yang kuinginkan. Hahaha. Kubaca hasil pencarian itu satu per satu. Kupelajari dengan baik. Dan aku mulai mendapat sedikit pencerahan. Tak lupa juga kubeli buku ilmu menulis. Membangun relasi dengan sesama penulis di wattpad, baik yang lebih pro atau yang sama sepertiku. Hingga akhirnya sekarang, tulisanku menjadi sedikit lebih layak. Aku tidak pernah mau mengatakan kalau aku sudah berhasil melangkah lebih baik atau menyebutkan diriku sudah layak. Karena satu kesombongan dari diri kita, akan membuat kita terbuai dan menjadi malas untuk belajar lagi. Aku masih ingin belajar. Terus belajar supaya terus menjadi lebih baik.

Intinya, jangan pernah berpikir untuk dikenal. Lebih baik memantaskan diri terlebih dahulu. Prosesnya memang panjang. Tetapi aku berani jamin, tidak ada hasil yang mengkhianati proses. Proses yang panjang itu pasti akan berbuah manis suatu saat nanti.

Keep spirit and keep writing!

Berikut list nilai dari hasil tulisan kalian di Event Anniversarry Jendela Kata Community. Semoga tidak ada yang berkecil hati, justru harus tetap bersemangat!

***

Bạn đang đọc truyện trên: Truyen247.Pro