Chào các bạn! Vì nhiều lý do từ nay Truyen2U chính thức đổi tên là Truyen247.Pro. Mong các bạn tiếp tục ủng hộ truy cập tên miền mới này nhé! Mãi yêu... ♥

[1] Jefri Nichol Kesayangan????

A/n : Haiii^^ Komentar dan Vote kalian sangat berharga bagiku{}
Vote tembus 2k dan komentar tembus 2k next update aku bakal buat part yang lebih panjang dari ini♡

^^

Hati dan logika terkadang tidak searah
Saat kebingungan melanda, semuanya melebur jadi satu
Susah untuk berpihak pada salah satunya


^^

Menjadi sangat dicintai oleh seseorang memberimu kekuatan, sementara mencintai seseorang secara mendalam memberimu keberanian

Baik berani mengungkapkannya atau berani memendamnya, itu terserah...

👓

"Oooh Natusa...
Namamu seindah rembulan.
Wajah cantikmu seindah rembulan.
Senyum manismu seindah rembulan juga.
Andai saja dikau tersenyum kepadaku,
Aku akan mencium lutut Pak Ji sang penjual pentol bakar di kantin kita.
Aku bahkan rela menciumnya demi dikau Natusa..."

"Bentar dulu, deh." Natusa memotong puisi itu dengan kesal. Kupingnya udah terbakar habis mendengar puisi mengerikan itu.

"Duduk manis dan dengarkan dahulu Natusa. Kakanda masih belum selesai."

"Andai saja aku adalah Arjun yang selalu kau kejar...
Andai saja aku adalah Arjun yang selalu kau perjuangkan...
Andai saja aku adalah Arjun yang selalu kau beri senyuman...
Andai saja aku adalah Arjun yang selalu kau beri sikap manis yang menggemaskan..
Aku hanya berharap jikalau engkau,
Senantiasa mau tersenyum kepadaku tanpa terus-menerus menendang kakiku yang tidak bersalah...

Mengapa engkau sangat galak?
Engkau bagaikan harimau yang mengaum-ngaum meminta makanan gratis.
Engkau bagaikan babi hutan yang mendengus keras di keheningan malam.
Engkau bagaikan rembulan yang tidak bersinar."

Puisi Bonong selalu berhasil buat dia naik pitam. Cowok culun yang punya nama asli Rinto Gevara itu selalu Natusa panggil Bonong karena jidatnya nonong. Natusa mencebikkan bibir sambil menatap Bonong tajam. Kenapa sih dia harus satu kelas sama Bonong? Apakah ini yang dinamakan jodoh? NO! Nggak mungkin!

"Engk---"

"STOP!" Natusa berdiri dan menatap Bonong marah. "Bisa nggak kalo buat puisi, jangan ngejelek-jelekin gitu!" Natusa menghitung dalam hati. Mungkin ini puisi ke-31 yang dikumandangkan Bonong buat dia. Dari semua puisi itu, tetep aja nggak seperti yang Natusa harapkan! Semuanya selalu bersifat ngejatohin. Entah seperti kucing garong, kodok pincang, cicak gendut, macan kelaparan, bahkan roh jahat juga pernah disebut Bonong dalam puisinya. Kalo cuma bersifat ngejatohin, Natusa juga bisa buatin Bonong puisi!

Bonong...
Wajahmu seindah ketiak burung merpati.
Hidungmu bagaikan pial ayam yang sudah layu.
Suaramu bagaikan radio yang sudah tidak bisa bersuara lagi.

Tuh, gampang kan? Coba aja Bonong denger puisinya barusan. Mungkin Bonong langsung nangis kejer sambil gigit guling. Sayangnya Natusa nggak setega itu. Sebenernya Bonong bisa nggak buat puisi? Liat aja tadi. Kata Bonong, namanya seindah rembulan. Senyumnya seindah rembulan. Wajahnya juga seindah rembulan. Nggak bisa ya buat perumpamaan lain? Apa cowok itu emang sengaja mau buat Natusa marah? Lalu bagaimana puisi yang Natusa harapkan?

Natusa berharap puisinya berisi kata-kata manis yang kalo dibaca itu bisa buat pembaca tersenyum. Natusa pengen jiplak puisi Bonong buat Arjun. Mau buat sendiri, tapi nggak pede. Takut kalo Arjun nggak suka. Kalo yang buat Bonong terus Arjun nggak suka kan Natusa punya alasan. Busuk banget emang akalnya.
Natusa beranjak dari bangkunya sambil menarik tangan Lusi, sahabatnya.

"Sa, mau kemana? Puisi gue belum selesai." Bonong bertanya sambil merentangkan kedua tangannya di depan Natusa.

"Ke khayangan. Mau cuci mata. Di sana pasti banyak pangeran yang enak dipandang." Natusa menjawab dengan ketus sambi keluar dari pintu kelas.

"Jangan jutek-jutek kali, Neng. Sama Arjun aja lo senyum-senyum," protes Bonong.

"Lo terlalu sadis, Sa," ucap Lusi sambil geleng-geleng. Kasihan banget Bonong. Tapi salah Bonong juga sih. Udah tau Natusa kayak macan, eh masih aja berani suka. Keberaniannya emang patut diacungi jempol kaki.

"Gue belajar dari masa lalu. Kalo gue nggak cinta sama cowok yang cinta sama gue, lebih baik menolaknya diawal daripada di akhir. Karena gue tau. Rasanya ditolak setelah sekian lama menjalani pendekatan dengan harapan besar itu sakit." Natusa melanjutkan, "Gue cinta sama diri gue sendiri. Dan gue nggak mau kena karma gara-gara php-in anak orang."

Lusi mengangguk pelan. Natusa bener. "Sekarang kita mau kemana? Ke khayangan beneran?" Lusi bertanya dengan kedua alis yang terangkat.

Natusa tertawa, menganggukkan kepalanya sambil berkata, "Iya. Kita ke sana."

"Sejak lo suka sama Arjun, semuanya ajaib. Lo yang galaknya kebangetan, tiba-tiba berubah jadi alay. Masa kantin berubah jadi khayangan?!" Lusi tak habis pikir.

"Enak aja lo! Gue nggak alay. Yang gue omongin itu fakta. Kan lo tau sendiri kenapa gue sebut kantin jadi khayangan," ucap Natusa nggak terima.

•Alasan kenapa Natusa sebut kantin jadi khayangan :

1. Pastinya ada Arjun. Ngeliatin Arjun makan itu bagi Natusa sensasinya mirip sama orang yang dapet mobil gratis.

2. Di meja nomer 27, selalu ada Gio. Anak kelas XI BAHASA-2. Cowok yang ambil sastra China. Gantengnya udah nggak diragukan lagi kalo dibandingin sama Bonong.

3. Di pojokan, nggak tau meja nomer berapa aja karena Natusa nggak pernah lewat sana, ada sarang penyamun. Mungkin jumlahnya sekitar 15 orang. Di antara mereka juga ada wajah-wajah seger. Ganteng, keren, apalagi ya? Tinggi. Pokoknya tipikal cowok-cowok badboy yang ganteng deh.

4. Mas-mas penjual es cincau di kantin, sekilas mirip sama Jefri Nichol. Cuma sekilas ya. Tapi bagi Natusa mah sekilas, duakilas, tigakilas, sampai tak terhingga. Karena saking pengennya dia ketemu sama Jefri Nichol akhirnya setiap hari dia beli es cincau. Anggep kalo penjual es cincau itu beneran Jefri Nichol.

"Serah lo deh, ya. Terserah. Mau kantin lo anggep khayangan, kek. Kelas lo anggep neraka, kek. Besok-besok, ati-ati lo. Jangan sampe lo ngira toilet cowok adalah kamar tidur lo." Lusi bergidik ngeri membayangkan Natusa tidur di toilet cowok.

"Yee ngaco lo. Yang ada sih gue ngeliat bahunya Arjun mirip bantal gue. Kayaknya nyaman banget."

👓

"Yah. Nggak ada Arjun." Natusa yang sudah duduk di meja kantin menyuarakan kekecewaannya.

"Yaelah nanti juga bakalan ketemu." Lusi membalas perkataan Natusa. "Yang penting kan ada Gio." Lanjutnya sambil melirik meja yang selalu ditempati Gio.

"Eh, gimana? Lo udah nyatain perasaan lo ke Arjun?" Lusi bertanya dengan penasaran.

"Nyatain cinta ke Arjun?" Natusa mendengus sinis. Akhir-akhir ini ketika mendengar kata 'Nyatain cinta' selalu membuatnya jengah.

"Boro-boro mau nyatain cinta ke Arjun. Asal lo tau ya, kemaren Laser gangguin gue pas gue latihan ungkapin perasaan. Orangnya geer banget sumpah! Masa dia kira gue ngungkapin perasaan ke dia? Pokoknya gue nggak mau berurusan lagi sama dia! Cukup sekali dan gue udah kapok." Natusa curhat dengan berapi-api.

"Tunggu-tunggu. Siapa tadi lo bilang? Laser?" Lusi memastikan lagi.

"IYA! Cowok yang biasanya makan di sana bareng betoton-betoton itu," jawab Natusa sambil menunjuk ke arah pojok kantin. Lusi memukul tangan Natusa.

"Jangan nunjuk-nunjuk! Kalo mereka liat abis lo." Natusa menjawab Lusi yang terlalu parno dengan decakan.

Lusi mengangkat alisnya seraya bertanya, "Bukannya kemaren lo makan bareng Arjun di sini?"

"Iya cuma makan aja. Awalnya gue mau ungkapin perasaan gue. Tapi gue takut. Kalo dia nolak gue, otomatis dia juga bakal ngejauh dari gue. Gue nggak mau kalo harus jauh-jauh dari Arjun."

"Sa, sa." Lusi menunduk sambil mendesis memanggil namanya.

"Apa sih." Natusa mengernyitkan alis, menatap Lusi aneh.

Lusi semakin menunduk dan berkata dengan pelan, "Laser dateng. Dia duduk di belakang lo, ngeliatin lo terus."

👓

Hai^ Jangan lupa vote dan komen yaaa^

Oiya, Natusa, Arjun, Laser, dan Bonong punya akun instagram.

Jangan lupa follow ya biar nggak ketinggalan keseruan mereka di instagram.

^^

CAST

**

NATUSA KIRALA


ARJUNA ARDOWIJAYA

LASER AFKARIO

BONONG

^^

Follow instagram :

natusakirala

arjunardow

laserafkario

rintogevara

atau kalian bisa cek instagram mereka di akun ig aku (dindarsavina)

Makasih💞
Sampai ketemu di next update😍

Bạn đang đọc truyện trên: Truyen247.Pro