5🍁Worried
Dahyun terbangun dari tidur nya, ia merasa terganggu dengan beban berat di perutnya.
'Ah Jungkook,' batin Dahyun saat melihat suami nya yang tertidur sambil duduk di kursi di sebelah ranjang pesakitannya itu. Lengan Jungkook menimpa perut Dahyun yang tertutup selimut. Tangan satunya menumpu kepalanya agar dapat tidur dengan nyaman.
Bibir Dahyun terangkat membentuk senyuman, hati nya menghangat meelihat suaminya yang kini sedang tertidur itu. Ia melihat ke arah jam dinding, masih pukul 2 dini hari ternyata. Ia mengecek Ahrin yang berada di sofa, ia masih tertidur lelap dan sudah memakai selimut, sepertinya Jungkook yang memasangkannya.
Seingat Dahyun setelah ia menangis tadi sepertinya ia tertidur di pelukan Jungkook. Ia kira Jungkook dan Ahrin akan pulang, ternyata sampai sekarang mereka masih ada disini. Ah Dahyun jadi tidak sabar pulang ke rumah dan berkumpul kembali dengan suami dan anaknya.
"Gomawo oppa, maafkan aku jika sudah merepotkan setahun ini, aku sangat-sangat mencintai mu." Dahyun mengecup puncak kepala Jungkook.
"Kuharap kau akan selalu ada disampingku seperti ini, selamanya," lanjut Dahyun sambil menatap suaminya yang sedang tertidur pulas.
Lalu dahyun membaringkan tubuhnya lagi dan berusaha memejamkan matanya sambil sedikit bernostalgia awal-awal masa pernikahannya dengan Jungkook.
Jungkook membuka matanya perlahan, ia terlonjak kaget karena ia masih berada di rumah sakit, Dahyun masih tertidur, begitu juga dengan Ahrin. Lehernya agak sakit karena tidur dengan posisi seperti itu.
Ia melihat arloji nya dan sekarang ia benar-benar terlonjak kaget.
"Apa?! Sudah jam setengah 7 pagi!?" seru nya kaget, bagaimana ia bisa lupa hari ini pernikahan nya dengan Eunha. Pernikahan nya akan dimulai pukul 8 dan ia masih berada di rumah sakit sekarang. Sedangkan perjalanan menuju rumah eomma Eunha membutuhkan waktu sekitar satu jam, itu juga kalau tidak macet.
Ia juga belum membawa Ahrin pulang, hari ini kan ia ada sekolah yang dimulai pukul setengah 8, biasanya mobil jemputan nya datang pukul 7, kalau ia tidak cepat, Ahrin juga akan terlambat.
"Aish aku harus cepat-cepat." Jungkook membangunkan Ahrin dan menggendong nya yang masih sedikit mengantuk.
"Appa jam berapa ini?" tanya Ahrin sambil mengucek kedua matanya dan menguap sedikit.
"Sudah jam setengah 7 kita harus cepat, nanti terlambat," ujar Jungkook setelah mengecup pipi anaknya itu.
Ia menghampiri Dahyun yang masih tertidur dan mengecup bibirnya sekilas.
"Aku pergi dulu ya sayang." kemudian Jungkook pergi keluar ruangan Dahyun dengan sedikit berlari.
Jungkook benar-benar terburu-buru pagi ini, ia mengendarai mobil nya sangat cepat, sampai hampir menabrak pengendara lain.
Setelah sampai di rumahnya tadi, ia langsung menyerahkan Ahrin pada Haemi ahjumma, pengasuh Ahrin. Sedangkan ia langsung berlari menuju kamar mandi di kamarnya dan mandi kilat, Lalu menuju walk in closet nya untuk memakai jas hitam yang telah dipilihnya.
Dan bagai kecepatan cahaya, ia langsung melesat menuju mobil nya dan melajukannya secepat kilat, bahkan ia tak sempat berpamitan pada Ahrin yang sedang sarapan.
Dan sialnya, pagi ini jalanan benar-benar padat, Jungkook sampai menekan klaksonnya berkali-kali karena mobil di depannya benar-benar lambat.
'Shit.' Jungkook mengumpat saat ada motor yang tiba-tiba menyalip dari arah yang bukan seharusnya. Ponsel nya sudah berdering dari tadi, menampilkan nama Eunha di layar, membuatnya semakin tidak fokus dalam menyetir.
Jungkook memutuskan untuk menyalip mobil didepannya ini, dan tiba-tiba ada truk dari arah berlawanan.Jungkook membanting stirnya dengan cepat untuk menghindari tabrakan dengan truk itu. Suara decitan ban terdengar sangat jelas, dan berhasil.
"Shit apa itu barusan!" umpat Jungkook
Para tamu sudah hadir, ini sudah jam 8 dan Jungkook belum datang juga, Eunha sudah sangat khawatir Jungkook tidak datang, apalagi bayang-bayang Jungkook yang akan membatalkan pernikahan ini selalu memenuhi kepala Eunha pagi ini.
"Nak, kira-kira Jungkook kapan datang?" tanya eomma Eunha yang duduk di kursi roda.
"Aku tidak tahu eomma, bahkan di telepon saja tidak di angkat-angkat," ujar Eunha khawatir.
Dan tepat saat itu, mobil Jungkook datang, ia langsung berlari mencari Eunha, tak peduli dengan tatapan para tamu undangan yang menatapnya aneh.
"Jungkook!!" Eunha langsung memeluk Jungkook sangat erat.
"Aku kira kau tidak akan datang," ujar nya yang mulai terisak. Jungkook menenangkan Eunha.
"Mana mungkin aku tidak datang sayang, sudah jangan menangis nanti make up mu luntur," goda Jungkook yang berhasil membuat eunha kembali tertawa.
"Oppa menyebalkan, yasudah ayo kita mulai saja upacara pernikahan nya," ujar eunha akhirnya.
"Baiklah kajja!" balas Jungkook senang.
Acaranya berjalan dengan lancar walaupun sempat ada kendala di awal. Eomma Eunha saja sampai terisak terharu menyaksikan pernikahan anaknya walau di atas kursi roda.
Tapi tanpa mereka sadari, ada seseorang yang menggeram marah menyaksikan pernikahan ini. Ia mengambil beberapa foto Eunha dan Jungkook dengan ponselnya kemudian meremas ponsel nya kesal.
"Jeon Jungkook... Sialan!" umpatnya
"Eomma Ahrin dataang!" seru nya saat memasuki ruang inap Dahyun, ia langsung menghampiri Dahyun yang sedang membereskan beberapa barang-barang miliknya karena hari ini Dokter Kim sudah mengizinkannya untuk kembali ke rumah.
"Waah anak eomma sudah datang, kau kemari dengan siapa?" tanya Dahyun saat Ahrin selesai mencium tangannya.
"Ahrin diantar Bu guru Nayeon," ujar Ahrin, Dahyun sangat senang mendengarnya, karena Nayeon juga merupakan sahabat Dahyun dari masa-masa bersekolah di SHS.
"Whoah Dahyun! Aku tak percaya ini!! keadaan mu benar-benar membaik!" seru Nayeon heboh saat melihat keadaan Dahyun yang memang sudah sangat segar. Ia segera menghampiri Dahyun dan memeluknya.
"Selamaat yaaa Dahyun! Aku juga ikut senang!" seru nayeon senang.
"Gomawo nayeon, ini semua berkat doa dan dukungan dari kalian semua," balas Dahyun sambil tersenyum.
"Kau sedang apa beres-beres begini?" tanya nayeon.
"Hari ini aku sudah diizinkan pulang, jadi aku mulai membereskan beberapa barang-barang milikku ini," ujar Dahyun senang.
"Waah sungguh?! Aish tak salah aku menjengukmu sekarang, karena yang kudapat sekarang adalah berita bagus! Sini akan kubantu membereskan barang-barang mu!" seru nayeon semangat.
Sepertinya Jungkook benar-benar tak dapat keluar kamarnya malam ini, pasalnya Eunha sangat menggodanya.
Tubuhnya yang awalnya terasa remuk karena terlalu lama berdiri, kini kembali segar setelah mandi dan melihat Eunha yang sudah menunggu nya di atas ranjang king size mereka dengan memakai yah pakaian yang sangat menggoda Jungkook. Akhirnya malam ini mereka menikmati malam pertama mereka sampai-sampai Jungkook tidak menyadari ponsel nya yang terus berdering.
"Apa suami mu akan datang?" tanya Nayeon, yang masih setia menemani Dahyun dan Ahrin sampai malam begini.
"Aku tidak tau, habis sudah ku telepon berkali-kali tidak di angkat, padahal Jungkook oppa sudah berjanji akan menjemputku," keluh Dahyun sedih.
"Eomma jangan sedih, sepertinya Appa sedang sibuk, soalnya tadi pagi saja Appa berangkat nya buru-buru sekali," ujar Ahrin yang mencoba untuk berpikir positif.
"Ah begitu yaa, Jungkook juga pernah memberitahuku sih kalau 2 hari belakangan ini jadwalnya sangat padat, hmm harusnya aku tidak usah terlalu berharap padanya ya," ujar Dahyun sedih.
"Sibuk? Bahkan di akhir pekan seperti ini??"tanya Nayeon kaget.
"Entahlah." Dahyun menghembuskan nafasnya kasar.
"Apa Ahrin harus meminta bantuan uncle Taehyung?" tanya anak nya perhatian, Dahyun menggeleng.
"Tidak usah, nanti Appa mu marah lagi pada eomma," ujar Dahyun yang merasa agak takut dan waspada takut kejadian seperti kemarin terulang kembali.
"Eh--suami mu marah karena Taehyung? Memangnya dia kenapa?" tanya Nayeon penasaran.
"Jadi kemarin malam Taehyung mengantar Ahrin kemari, karena Jungkook memang belum pulang, lalu tiba-tiba sekitar jam 10 malam Jungkook datang dan marah padaku karena Taehyung ada disini," cerita Dahyun, Nayeon mengerenyitkan kening.
"Sepertinya ia cemburu ya, gemasnya haha." Nayeon terkekeh pelan.
"Ah entahlah," balas Dahyun pasrah.
"Oh begitu,hmm yasudah biar aku saja yang mengantarmu pulang, lagipula aku juga bawa mobil kok," ujar Nayeon perhatian.
"Ah tidak usah Nayeon, biar aku menunggu Jungkook oppa saja," tolak Dahyun.
"Aish, kalau menunggu Jungkook sampai kapan? Ini sudah malam dan sepertinya ia tidak akan datang," ujar Nayeon.
"Iya eomma pulang saja sekarang diantar Bu Guru, biar Ahrin ada teman di rumah kalau appa belum pulang," rengek nya, Dahyun mengelus rambut anaknya itu sambil berpikir.
"Oke baiklah aku akan pulang sekarang," ujar Dahyun pasrah, Nayeon dan Ahrin sangat senang mereka bahkan sampai ber-tos ria karena Dahyun berhasil mereka bujuk.
"Kajja!!" ajak Nayeon semangat dan mereka mulai mengangkut barang-barang Dahyun menuju mobil.
'Oppa dimanapun engkau berada sekarang, aku harap kau baik-baik saja,' batin Dahyun khawatir, saat mobil Nayeon mulai berjalan meninggalkan rumah sakit.
Cahaya matahari pagi mulai masuk melalui jendela dan menyoroti kedua pasangan baru yang masih terlelap itu.
Jungkook terbangun lebih awal dari Eunha, ia tersenyum melihat pemandangan di hadapannya. Seorang wanita cantik yang akhirnya sudah menjadi miliknya seutuhnya, ia mengecup mata, pipi dan bibir Eunha secara bergantian, yang membuat Eunha membuka matanya karena merasa terganggu.
"Selamat pagi sayang," ujar Jungkook dengan suara seraknya, Eunha tersenyum senang.
"Apa tidur mu nyenyak?" tanya Jungkook.
"Ck tentu saja tidak Jungkook, ini semua karena mu semalam!" omel Eunha yang di balas tawa renyah Jungkook.
"Ahaha baiklah-baiklah maafkan aku ya." Jungkook mengecup kening Eunha lama.
"Gomawo eunha-ya," ujar Jungkook sayang. Kemudian ia duduk dan mengecek ponsel yang berada di nakas samping ranjangnya. Ia kaget melihat notifikasi ponselnya yang menunjukkan 30 panggilan tak terjawab dan 20 pesan dari Dahyun.
"Aish aku lupa! Kemarin waktunya Dahyun untuk pulang dari rumah sakit, dan aku sudah berjanji akan menjemputnya, aku akan pulang dan minta maaf padanya!" seru Jungkook panik.
Ia ingin bangkit dari tempat tidur dan segera mandi dan siap-siap untuk pulang, tapi pergerakannya tertahan oleh pekikan kesakitan Eunha yang mencoba untuk berdiri.
"Ah ini sakit sekali oppa! Sepertinya aku tidak bisa berjalan," keluhnya yang membuat Jungkook tak jadi beranjak.
"Jangan pergi oppa, temani aku," pinta nya manja sambil menampilkan ekspresi sedih dengan mata berkaca-kacanya.
"Maafkan aku eunha-ya, baiklah aku akan menemanimu disini," ujar Jungkook yang merasa bersalah, kemudian lelaki itu pun memeluk Eunha. Eunha tersenyum licik dibalik pelukan itu.
'Ahaha aku berhasil, lagipula sebenarnya ini tidak terlalu sakit, akan aku pastikan Jungkook tidak kemana-mana hari ini dan seterusnya!' batinnya.
Thanks yang udah mampir wkwk jangan lupa vote dan komen
(づ ̄ ³ ̄)づ lop you 😘
Pokoknya ramaikan kolom komentar wkwk
Bạn đang đọc truyện trên: Truyen247.Pro