22🍁 Sweet Day ♡
"Waah Tae! Kau kemana saja sudah 2 minggu tak berkunjung ke tempatku! Aku rindu tau!" ujar Dahyun yang kini sedang memeluk erat Taehyung yang baru saja masuk ke ruangannya.
Taehyung terkekeh kemudian mengelus rambut Dahyun sayang,"Haha mian Dahyun, ada sedikit masalah di kantor 2 minggu ini, dan hari ini aku baru menyelesaikan nya, jadi kusempatkan kesini." mereka melepas pelukan mereka, kemudian Taehyung mencubit pipi Dahyun yang terlihat lebih tembam karena kehamilannya.
'Sebenarnya aku hanya ingin memberimu kesempatan untuk menghabiskan waktumu lebih banyak dengan Jungkook,' batin Taehyung sedih.
"Kau semakin berisi, tampaknya akhir-akhir ini kau bahagia ya!"ujar Taehyung sambil mengusel-ngusel pipi lembut Dahyun.
Dahyun menatap kesal Taehyung, ia memukul tangan Taehyung yang sedang mengusel pipinya itu, cukup keras sampai membuat Taehyung mengaduh karena tangannya perih.
"Tanganmu kotor! Nanti wajah mulus porselenku ini jerawatan bagaimana huh!" seru Dahyun jengkel, sambil memegangi pipi nya.
"Kau kan punya banyak uang," balas Taehyung santai.
"Ya ya aku memang kaya haha, silahkan duduk tuan Tetet." Dahyun mengejek nya dengan panggilan nya dulu semasa SMA.
"Yak Tetet Tetet siapa dia?!" balas Taehyung kesal, yang kemudian duduk di sofa milik Dahyun.
"Panggilan itu lucu tau! Sangat cocok untukmu haha," ejek Dahyun sembari tertawa terbahak-bahak.
"Huh terserah! Ini aku bawa teokkboki mozarella langganan kita saat SMA," ujar Taehyung sambil membuka bungkusan yang ada di tangannya.
"Huwaa pas sekali! Jam-jam menjelang siang begini adalah waktu yang pas untuk makan cemilan! Ayo kita makan!" Dahyun segera mengambil posisi duduk di sebelah Taehyung, dan mulai membantu Taehyung membukakan bungkusan tteokbokinya.
Dahyun mulai mengambil cup berisi tteokboki miliknya, lalu menyuapkannya dengan lahap.
"Gomawo Tae! Ini enak sekali sungguh! Sudah lama tidak makan cemilan seperti ini, habisnya tidak sempat beli," ujar Dahyun semangat, entah memang tteokboki nya yang enak atau Dahyun yang lapar, tapi ia makan sampai memejamkan matanya, merasakan mozarella yang meleleh di mulutnya, dipadukan dengan saus tteokboki yang tidak terlalu pedas dan tekstur kue berasnya yang sangat kenyal, tteokboki langganan mereka memang paling beda.
"Dari dulu memang, kau paling juara kalau masalah makan," ujar Taehyung sambil memandang Dahyun yang makan begitu lahapnya.
"Tentu! Makanan itu moodbooster sekali tau!" ujar Dahyun sambil lanjut memakan tteokboki nya.
"Sampai bulan ke 3 ini apa kau tidak ngidam atau mual-mual?" tanya Taehyung yang merasa heran.
"Aku sempat mual-mual di minggu-minggu awal kehamilan, tapi mungkin karena ini anak kedua, jadi tidak separah waktu hamil Ahrin dulu, kalau ngidam, entah aku belum merasakan apa-apa," balas Dahyun.
"Oh syukurlah, eum kudengar Jungkook bekerja disini ya?" tanya Taehyung, Dahyun mengangguk senang.
"Iya! Sudah hampir sebulan, Jungkook oppa sudah jadi lebih baik kepadaku, ia juga selalu menyempatkan diri untuk menjemput ku di pagi hari, makanya kuberikan saja mobilku yang satunya untukknya," balas Dahyun dengan senyum manisnya itu.
"Syukurlah kalau kau senang," ujar Taehyung sambil tersenyum getir.
'Ceklek' suara pintu terbuka membuat Dahyun dan Taehyung menoleh. Dahyun baru ingat jam segini biasanya Jungkook merasa bosan dan menghampiri ruangannya. Tiba-tiba jantung Dahyun berdetak kencang, takut Jungkook marah seperti dulu-dulu kalau melihatnya dengan lelaki lain.
"Oh Taehyung, kapan kau datang?" tanya Jungkook ramah.
"Baru saja sih, kau ada urusan dengan Dahyun? Kalau begitu aku pulang dulu," ujar Taehyung yang kini sudah mulai berdiri.
"Eh tak usah haha kau lanjutkan saja, jarang-jarang kan bertemu dengannya?" ujar Jungkook sambil tersenyum.
"Ah begitu—eum yasudah." Taehyung kembali duduk.
"Iya tidak apa-apa, aku pergi dulu ya, oh iya Dahyun, nanti kita makan siang bersama ya!" ujar Jungkook sebelum menutup pintu itu kembali.
Dahyun mengangguk kan kepalanya perlahan, sungguh apa yang barusan itu benar-benar Jungkook? Entah Jungkook menjadi baik seperti itu karena takut dipecat atau memang ia sudah mulai memahami dan memberi kepercayaan bagi Dahyun. Tapi sungguh Dahyun cukup senang dengan kemajuan ini.
"Oppa, akhir pekan ini kau ada urusan tidak?" tanya Dahyun saat menemani Jungkook ke minimarket untuk membeli susu pisang. Ya entah kenapa tadi Jungkook merengek ingin susu pisang, seperti orang ngidam saja.
"Tidak ada kok, ada apa?" tanya Jungkook sambil tetap serius memandang sekumpulan minuman di lemari pendingin, dan mencari susu pisang yang diinginkannya.
"Baguslah, kita jalan-jalan yuk oppa! Sudah lama kita tidak pergi sekeluarga" ajak Dahyun semangat.
"Boleh, mau kemana hem?" tanya Jungkook sambil menatap Dahyun, karena susu pisangnya kini sudah ditangan.
"Ke taman hiburan! Ayo oppa! Entah tiba-tiba aku ingin naik roller coaster huaa!" rengek Dahyun.
"Haha kau mengidam atau bagaimana? Baiklah Sabtu ini kita pergi kesana ya?" Dahyun mengangguk antusias.
"Gomawo oppa!" ekspresinya membuat Jungkook gemas sehingga ia mengacak rambut Dahyun.
"Sama-sama, spesial untuk ibu hamil," balas Jungkook.
Ahrin berseru senang saat turun dari mobil, melihat kesenangan yang terpancar dari taman hiburan itu. Membuatnya tak sabar ingin segera masuk kesana, Dahyun sama berbinar nya dengan Ahrin, membuat Jungkook terkekeh melihat istri dan anaknya.
"Aku sudah beli tiketnya lewat aplikasi, jadi tak perlu mengantre lagi, ayo kita masuk!" ajak Jungkook semangat.
Ahrin dan Dahyun bersorak senang, kemudian mereka berjalan bersama memasuki taman bermain ini. Awalnya Dahyun dan Jungkook menemani Ahrin menaiki wahana-wahana yang bisa di naiki oleh anak-anak, tapi lama-lama Dahyun merasa bosan, tujuannya kemari kan untuk naik roller coaster.
"Eomma, appa! Ahrin mau ke istana balon itu!" pinta Ahrin.
"Baiklah kajja~" Jungkook menggendong Ahrin dan membawanya ke istana balon itu, karena wahana ini khusus anak-anak, Jungkook dan Dahyun hanya melihat Ahrin bersenang-senang dari kejauhan.
Jungkook yang menyadari bahwa Dahyun tampak bosan membisikan sesuatu padanya.
"Apa sekarang waktunya kita kencan hem?" tanya Jungkook.
"Yak bagaimana dengan Ahrin?" tanya Dahyun kesal.
"Kita titipkan saja pada penjaga wahana ini, paling sejam lagi ia baru keluar," ujar Jungkook sambil mengedipkan sebelah matanya.
"Hem boleh juga sih, yasudah ayo kita bilang dulu pada penjaga wahana ini." Dahyun pun menitipkan Ahrin pada penjaga wahana itu, kemudian berpamitan pada Ahrin, Ahrin juga nampak tak keberatan, karena ia juga sudah mendapat teman baru di dalam wahana itu, membuat Dahyun dan Jungkook tidak khawatir lagi.
Seperti keinginan Dahyun, kini mereka mengantre untuk menaiki roller coaster, melihat orang-orang yang berteriak histeris saat menaiki wahana itu membuat Dahyun semakin tak sabar, begitupun Jungkook. Padahal Dahyun biasanya paling anti menaiki wahana-wahana seperti itu tapi entah kenapa sekarang ia sangat ingin menaiki wahana itu.
Tibalah giliran mereka, Jungkook dan Dahyun pun berseru heboh saat wahananya mulai berjalan, tanpa sadar mereka terus berpegangan tangan dari awal sampai turun.
"Hahaha Oppa lucu sekali sih," ujar Dahyun sambil merapikan surai Jungkook yang berantakan karena menaiki wahana tadi.
"Tumben kau mau naik wahana seperti itu," ujar Jungkook yang merasa aneh.
"Haha aku juga tidak tau sepertinya ini bawaan anakmu," Dahyun beralasan.
"Sekarang naik apa lagi?" tanya Jungkook.
"Bianglala! Aku ingin melihat kota ini dari ketinggian oppa!" pinta Dahyun dengan sumringah.
Sungguh menaiki wahana ini saja membuat Dahyun bahagia. Benar kata orang-orang, bahagia itu sederhana, tergantung bagaimana cara kita untuk mensyukurinya.
"Gomawo oppa, sudah meluangkan waktumu untuk pergi berjalan-jalan denganku dan Ahrin," ujar Dahyun tulus.
"Sama-sama, maafkan aku juga karena tidak bisa selalu ada disisimu dan Ahrin." entah kenapa suasana nya jadi sedih, sepertinya rasa bersalah Jungkook lebih memdominasi disini.
"Tak apa oppa, begini saja aku sudah sangat bahagia! Rasanya seperti kembali ke masa-masa awal pernikahan kita dulu."
Dahyun mengecup pipi Jungkook sekilas, "Saranghae oppa," ujar Dahyun tulus sambil tersenyum malu-malu.
Jungkook menangkup pipi Dahyun dengan kedua tangannya,"Nado saranghae Dahyun-ah," balas Jungkook sambil tersenyum lembut. Lambat laun dua insan ini saling menatap, merasakan perasaan masing-masing melalui tatapan mereka.
Jungkook mulai memiringkan wajahnya, dan mendekatkan wajahnya dengan wajah Dahyun, Dahyun yang pasrah hanya menutup matanya saja.
Tiba-tiba ponsel Jungkook berdering, membuat pergerakan mereka terhenti.
"Ah ada yang menelepon," ujar Jungkook.
Dahyun menutup mulutnya malu,"Oh angkat saja dulu," ujar Dahyun.
"Baiklah." Jungkook melihat id caller orang yang menelepon nya, ternyata Eunha.
"Hallo? Ada apa? Kau jangan ganggu dulu! Aku sedang berlibur dengan Dahyun dan Ahrin, harusnya kau mengerti aku harus membagi waktu ku dengan adil!" Jungkook langsung menghujani Eunha dengan kata-kata pedasnya, padahal Eunha belum berbicara apa-apa.
"Oppa, eommaku.....meninggal."
Akhirnya eomma nya eunha meninggal, kita doakan semoga husnul khotimah ya aamiin 🙏
Sumpah aku ngiler sendiri pas ngetik bagian Dahyun makan tteokboki! Jujur aku belum pernah makan tteokboki 😭 dan suka ngiler klo liat yg asmr, maklum di daerah aku gaada 😭 jd pengen, gaada yang mau ngirimin gitu :b
T B C.
Bạn đang đọc truyện trên: Truyen247.Pro