Chào các bạn! Vì nhiều lý do từ nay Truyen2U chính thức đổi tên là Truyen247.Pro. Mong các bạn tiếp tục ủng hộ truy cập tên miền mới này nhé! Mãi yêu... ♥

20🍁Fall to you again?

"Oppa hati-hati," ujar Eunha yang melepas kepergian Jungkook ke kantor.

Jungkook tersenyum sekilas, kemudian memasuki mobil yang dipinjamkan Dahyun semalam. Semalam Jungkook berhasil meluluhkan hati Eunha kembali, dengan kata-kata manisnya.

"Semoga kita akan baik-baik saja kedepannya oppa,"gumam Eunha saat melihat mobil itu meninggalkan rumah nya.

Pagi ini diadakan rapat evaluasi bulanan bersama seluruh karyawan di perusahaan Dahyun, sekalian memperkenalkan Jungkook sebagai wakil baru nya.

Runtutan acara perkenalan itu berjalan dengan lancar, Jungkook yang notabene nya adalah 'mantan CEO' memang sudah terbiasa berbicara di depan, sehingga ia tidak malu lagi walaupun kabar buruk tentangnya sudah menyebar di telinga seluruh karyawan di perusahaan itu.

Setelah itu dilanjutkan oleh rapat yang dipimpin Dahyun, sungguh Dahyun benar-benar memiliki jiwa kepemimpinan. Saat ia berbicara semua orang memandangnya takjub, dan menyimak dengan seksama, saat waktunya diskusi atau tanya jawab, Dahyun menjawab pertanyaan-pertanyaan yang diajukan dengan jawaban yang memuaskan, bahkan para karyawannya pun bertepuk tangan tanpa disuruh. Pesona Dahyun memang tidak dapat diragukan lagi.

"Sepertinya sampai sini saja rapat kita hari ini."

Seluruh karyawan mulai berdiri dan meninggalkan aula tempat rapat tersebut, termasuk Jungkook yang ikut berjalan bersama beberapa karyawan sekalian mengakrabkan diri.

"Tuan Jeon, kau beruntung sekali mendapatkan nyonya Dahyun sebagai istrimu, sudah cantik, pintar, berwibawa, kalau menurutku, satu kata yang mampu menjelaskannya yaitu sempurna!" ujar Bambam, yang kemudian mendapat toyoran keras dari Sana,pacarnya. Sedangkan Jungkook hanya tersenyum simpul menanggapi ucapan Bambam barusan.

"Betul sekali! Sungguh jika nyonya Dahyun adalah istriku, aku tidak akan melirik wanita lain lagi," lanjut Jaebum sambil tersenyum antusias, Sana mencubit pinggangJaebum keras, takutnya Jungkook tersinggung dengan ucapan Jaebum barusan.

Jaebum meringis sambil tertawa cengengesan, pura-pura tidak terjadi apa-apa barusan.

Jungkook terdiam, kini ia bingung dengan pikirannya sendiri.

'Perkataan mereka ada benarnya juga, kenapa aku begitu bodoh selama ini?' batin Jungkook.

Sudah tengah hari, waktunya istirahat makan siang, namun Dahyun masih saja berkutat di hadapan komputer nya, sampai-sampai keningnya berkerut saking seriusnya.

Tiba-tiba ada sebuah lengan kekar melingkar dari belakang Dahyun, membuatnya tersentak kaget.

Jungkook menghirup aroma shampoo Dahyun yang sudah lama tak ia rasakan lalu mengecup pucuk kepalanya dengan sangat lembut.

"Serius sekali, sampai tak sadar aku sudah masuk kemari sejak tadi," ujar Jungkook, Dahyun membalikkan tubuhnya menghadap Jungkook.

"Yak! Sedang apa kau disini? Aku kan tidak memintamu kemari," balas Dahyun yang terkejut dengan kemunculan suaminya dibelakangnya. Jungkook terkekeh lalu sedikit menunduk dan mengelus pipi Dahyun lembut.

"Apa kau tidak lihat jam hem? Sekarang sudah waktunya makan siang, apa kau tidak lapar?" tanya Jungkook, Dahyun membeku, kini wajah mereka sangat dekat, mereka bahkan bisa merasakan nafas mereka yang saling menerpa.

Jungkook menarik tubuhnya kembali, dan berdiri tegak.

"Eum--aku ingin mengajakmu makan siang, apa--kau mau?" tanya Jungkook malu-malu.

Dahyun tersenyum senang, "Tentu oppa, tunggu sebentar aku bereskan dulu pekerjaan ku ini." Jungkook mengangguk, lalu menduduki sofa di ruangan Dahyun sambil menunggu Dahyun men-save beberapa dokumen yang baru diubahnya, dan mematikan komputer nya.

"Kajja oppa!" Jungkook mengangguk dan berdiri dari sofa, lalu ikut berjalan di samping Dahyun. Jungkook mulai menautkan jarinya dengan jari dahyun yang terasa sangat mungil di tangannya. Lalu tersenyum sambil menghadap Dahyun.

Dahyun balas tersenyum senang, lalu mengeratkan genggaman nya pada tangan Jungkook.

'Apa kau mulai membuka hatimu lagi untukku oppa?' tanya Dahyun di dalam hatinya.

"Maafkan aku ya baru bisa mengajakmu makan kesini, seperti yang kau tau, aku tidak punya banyak uang seperti dulu," cicit Jungkook saat mereka baru saja duduk di salah satu restoran fast food lokal, yang harga makanannya memang murah-murah.

Dahyun menggenggam tangan Jungkook, "Tak apa oppa, kau mengajakku kemari saja aku sudah sangat senang,"balas Dahyun sambil tersenyum lebar.

Jungkook menarik tangan Dahyun yang menggenggam nya, lalu mengecupnya, "Gomawo Dahyun-ah, kau masih tetap setia denganku meski aku memiliki banyak kekurangan, bahkan aku sudah sangat jahat kepadamu," lanjutnya setelah mengecup tangan Dahyun sayang.

"Sama-sama oppa, semenjak menikah denganmu, aku sudah memutuskan untuk menyerahkan seluruh jiwa dan ragaku untukmu, jadi ini memang sudah kewajibanku," balas Dahyun sembari tersenyum hangat.

Jungkook menundukkan kepalanya sembari menutup wajahnya dengan kedua tangan,"Jangan berkata seperti itu Dahyun, aku merasa menjadi suami yang sangat buruk." Dahyun terkekeh dibuatnya.

"Tidak oppa, tanpa kau sadari, kau sudah memberi ku kebahagiaan selama ini, apalagi telah menghadirkan Ahrin dan anak dalam kandungan ini oppa, ini adalah kebahagian terbesarku," balas Dahyun, ah sungguh Dahyun selalu mempunyai kata-kata manis untuk meyakinkan lelaki di hadapannya itu.

Tanpa sadar Jungkook meneteskan air matanya terharu, ia lantas mengecup tangan Dahyun berkali-kali, menyalurkan rasa sayangnya pada Dahyun.

"Maafkan aku sudah mengkhianati mu Dahyun-ah." tanpa sadar Dahyun juga mulai meneteskan air matanya.

Seseorang tersenyum dari luar restoran itu, yap dia Kim taehyung, niatnya hari ini ia ingin menemui Dahyun, karena sudah beberapa hari ini ia sangat sibuk di kantor sehingga belum bisa bertemu. Tadi pagi saja yang mengantar Dahyun adalah supir pribadinya, bukan Taehyung seperti biasa. Dan saat Taehyung mencarinya ke kantornya, Dahyun tidak ada, ternyata ia sedang berada di restoran ini yang memang tidak terlalu jauh dari wilayah perkantoran nya.

"Ditinggal sehari saja kau sudah berbaikan kembali dengan suamimu itu ya," Taehyung memutuskan untuk berbalik dan--

"Aduh!" Taehyung menabrak seorang wanita.

"Taehyung?!" "Eunha?!" seru mereka bersamaan.

"Kau sedang apa disini?" tanya Taehyung sambil memberi tatapan menyelidik pada Eunha, sepertinya ada yang di rencanakan oleh wanita licik ini.

"Heol tak usah menatap ku seperti itu, aku hanya khawatir Jungkook oppa akan kembali ke pelukan Dahyun, jadi aku memantaunya diam-diam," ujar Eunha sambil menautkan jari telunjuk nya.

"Kau sebegitu khawatirnya? Jadi kau tidak percaya diri begitu ya? Baguslah, kau memang seharusnya pergi dari kehidupan mereka! Berhentilah menjadi parasit Eunha! Kau masih muda, kau masih bisa mencari pria lajang yang lebih baik dari Jungkook yang memang sudah memiliki istri--"

"Seperti dirimu maksudnya?"Taehyung memukul lengan Eunha.

"Yak bukan diriku juga pabo!" seru Taehyung kaget.

"Yak kau bahkan mengataiku pabo! Aku hanya bertanya apa salah?" balas Eunha kesal.

"Yasudah mian!" ujar Taehyung mengalah, ia tak ingin mencari masalah dengan ibu hamil.

"Aku tidak akan mundur Tae, aku yakin Jungkook oppa akan tetap disisiku!" ujar Eunha yakin.

"Ck kau tampak seyakin itu, tapi kelihatannya hatimu tidak seyakin itu," ujar Taehyung meremehkan.

"Yak! Lihat saja nanti! Kau tak usah banyak omong! Sudahlah aku mau pulang saja." Eunha berbalik lalu menyetop bus yang lewat dan pergi begitu saja, membuat Taehyung menggelengkan kepalanya.

"Wanita aneh!"

Dahkooknya mulai uwu wkwk

aku mah doain yang terbaik aja buat mereka 🙏

Kebayang ngga si restoran fastfood lokalnya kayak apa wkwk aku ngebayanginnyaa kayak rumah makan ayam di indo gitu loh kek KFC kawe gitu wkwk sumpah gatau dah di korea ada ngga kek gitu 😂
Kalian ngebayanginnya apa?
(sumpah ga penting si sebenernya, tapi gatau kepikiran aja haha)

TBC ♡

Bạn đang đọc truyện trên: Truyen247.Pro