Chào các bạn! Vì nhiều lý do từ nay Truyen2U chính thức đổi tên là Truyen247.Pro. Mong các bạn tiếp tục ủng hộ truy cập tên miền mới này nhé! Mãi yêu... ♥

13 🍁 down to earth

Taehyung dan Dahyun berjalan-jalan sebentar sebelum kembali ke kantor setelah makan siang tadi. Sesekali saling melempar candaan satu sama lain, membuat mereka seperti kembali ke masa remajanya. Bahkan kini lengan Taehyung sudah merangkul pundak Dahyun sedari tadi.

"Aish Taee lenganmu itu berat tau! Pundakku sakit! Lepas!" seru Dahyun kesal karena pundaknya mulai terasa pegal. Taehyung terkekeh lalu mengeratkan rangkulannya membuat Dahyun tambah mengomel.

"Haha mian—aku sedang sangat rindu masa-masa dimana aku bisa merangkul mu seperti ini, jadi biarkan ya?" ujar Taehyung senang.

"Arghh terserah kau saja!" omelnya, Taehyung tersenyum lebar, kini mereka berjalan bersama sampai ke kantor.

"Taehyung sekarang lepas! Kita harus terlihat keren di depan karyawan kita!" Taehyung tertawa karena ucapan yang dilontarkan Dahyun barusan.

"Ahaha baiklah-baiklah, apa kita perlu membusungkan dada dan menenggakan kepala begitu?" tanya Taehyung, Dahyun mengangguk antusias.

"Ayo Tae! Kita coba sekali ini!"

"Ahaha baiklah-baiklah." dan benar saja kini mereka memasuki kantor dengan menenggakan kepala terlihat seperti seseorang yang angkuh, padahal biasanya mereka berdua adalah tipe bos yang selalu menyapa karyawannya.

Mereka masih mempertahankan posisi itu sampai di depan pintu ruangan Dahyun. Tiba-tiba tawa Dahyun pecah begitupun dengan Taehyung, setelah itu mereka memasuki ruangannya.

Lagi-lagi Jimin yang melihat kejadian itu merasa bahwa bos nya itu memang benar-benar aneh. Bukan hanya satu, tapi kedua bos nya. Ia terus berdoa agar tidak tertular keanehan mereka.

"Yaak ruangan mu nyaman sekali huwaah." Taehyung duduk di sofa yang ada di ruangan Dahyun, ia merentangkan tangannya meregangkan otot-ototnya yang pegal.
Dahyun sibuk berkutat di depan komputer nya, ia baru ingat ada email dari perusahaan lain yang harus ia check saat makan siang tadi.

Suara mouse jatuh mengagetkan Taehyung yang sedang bersantai di sofa empuk milik Dahyun. Taehyung menoleh dan ia mendapati Dahyun yang menutup mulutnya kaget, dengan air mata yang bercucuran dengan deras.

"Ju..jung..kook—" ia bahkan tak mampu lagi meneruskan ucapannya. Taehyung segera berdiri dari acara bersantai nya dan menghampiri Dahyun, lalu memeluk nya erat. Dahyun melemas, rasanya tenaga nya tiba-tiba tersedot habis. Ia memerosotkan tubuhnya dan menangis sambil menekuk lututnya.

"Ada apa Dahyun? Kenapa tiba-tiba begini?"

"Tolong matikan komputerku, aku tak sanggup melihatnya," pinta Dahyun sambil menutup matanya dengan kedua tangannya, air matanya masih bercucuran dari tadi. Taehyung sedikit mendongak dan hal yang membuat Dahyun menangis adalah—

Email yang berisi foto pernikahan Jungkook dan Eunha, tanpa sensor atau robekan seperti yang dikirim White setahun lalu.

Taehyung menggerakan mouse dengan cekatan, dan menutup email kiriman seseorang bernama @white77 dan mematikan komputer nya. Taehyung berbalik dan memeluk Dahyun erat.

"Sudah kumatikan, anggap saja kau tidak melihat apa-apa, aku ada disini." Taehyung semakin mengeratkan pelukannya pada Dahyun, Dahyun yang awalnya seperti kehilangan tenaga, kini ia bisa membalas pelukan Taehyung. Ia bahkan memeluk Taehyung sangat erat, kini ia benar-benar membutuhkan sandaran.

"Jangan tinggalkan aku atau khianati aku seperti yang dilakukan Jungkook oppa," pinta Dahyun sungguh-sungguh.

Taehyung mengurai jarak mereka, lalu menangkup pipi Dahyun dengan kedua tangannya. Lalu mengusap air mata yang mengalir di pipi Dahyun dengan ibu jari nya.

"Dengar Dahyun-ah, aku tidak mungkin meninggalkanmu apalagi mengkhianatimu, aku janji." Taehyung dan Dahyun saling menatap dalam diam. Melihat Dahyun bersedih seperti itu, rasanya hatinya ikut berdenyut nyeri. Taehyung bisa merasakannya lewat tatapan matanya.

Tanpa sadar Taehyung mendekatkan wajahnya ke wajah Dahyun, dan mencium bibir ranum Dahyun, bibir yang ia idam-idam kan sejak dulu. Dahyun tampak putus asa, ia membalas lumatan Taehyung tanpa ragu, rasanya mereka berdua kehilangan akal. Hingga akhirnya mereka berhenti karena sudah kehabisan nafas.

Dahyun memegang bibirnya tak percaya akan apa yang baru saja mereka lakukan.

"Mi—mian Dahyun-ah aku benar-benar sudah gila sepertinya." Taehyung mengacak rambut nya frustrasi, merutuki kebodohannya barusan, bagaimana jika Dahyun malah membenci nya nanti?

Namun hal yang dilakukan Dahyun jauh dari ekspetasi Taehyung, ia malah memeluk Taehyung erat.

"Jangan tinggalkan aku ya Taehyung," ucap Dahyun sendu, Taehyung sempat membeku namun setelahnya ia balas memeluk Dahyun erat.

"Tidak akan, aku akan selalu ada untuk menguatkanmu, selamanya."

Jungkook mengendari mobilnya dengan cepat, setelah mengantar Eunha kembali ke rumah nya, ia segera melajukan mobilnya ke perusahaan pusat yang dipegang appa nya.

Jungkook memasuki pintu kantor yang memang otomatis terbuka sendiri. Lalu berlari menuju ruangan appa nya. Orang-orang menatapnya aneh, sambil berbisik-bisik. Sepertinya satu kantor sudah tau berita itu.

Jungkook menggebrak pintu ruangan appa nya, lalu ia mengedarkan matanya untuk mencari appa nya itu.

"Untuk apa kau kemari hem?" appa Jungkook muncul dari luar, Jungkook membalikan tubuhnya dan menatap appa nya meminta penjelasan.

"Appa! Kenapa kartu atm ku di bekukan semua? apa kesalahanku?" tanya Jungkook frustasi.

"Ck masih bertanya! Tentu saja kesalahan yang sangat besar! Perjanjian kita sejak awal!" seru appa Jungkook marah.

"Apa? Perihal Dahyun? Aku sudah membahagiakannya appa, apa yang salah?"

Appa Jungkook berdecak marah, aura bos nya benar-benar keluar, kini ia menuju komputer disisi lain ruangannya dan membuka email yang berisi foto pernikahan Jungkook dan Eunha.

"Bisa kau jelaskan?" appa Jungkook membalik komputernya menghadap Jungkook.

Jungkook membeku, "A.a...pa maksudnya itu appa? Aku yakin itu hanya hasil Photoshop!" balas Jungkook dengan suara bergetar karena takut.

"Ck tidak mungkin, foto sejelas ini dan Senyata ini hasil Photoshop?" bentak appa Jungkook.

Jungkook berlutut di depan appa nya, ia benar-benar tidak bisa berkutik lagi,"Appa aku mohon maafkan aku, bagaimamapun aku juga mencintai wanita itu, bahkan ia kini sedang mengandung anakku—" appa Jungkook mendamprat kepala Jungkook, kini ia terus menunduk karena takut menatap wajah appa nya.

"Kau menikahi wanita itu bahkan menghamilinya? Ck biadab! Kau tidak ingat istrimu?" tanya appa Jungkook emosi.

"Aku menikahinya ketika Dahyun koma—" lagi-lagi appa Jungkook mendamprat wajah nya. Jungkook memegangi pipinya yang kesakitan.

"Sudah appa muak! Jabatanmu di kantor appa cabut! Dan segala fasilitas mu appa tarik!" Appa Jungkook pergi keluar ruangannya, meninggalkan Jungkook yang sedang menangis tersedu-sedu untuk memohon ampunannya.

Jungkook merutuki segala perbuatannya, seharusnya ia sudah merpersiapkan dirinya jika keadaan seperti ini terjadi karena sepandai-pandainya ia menyembunyikan, lambat laun pasti akan terbongkar.

"Aku harus bagaimana?"tanya Jungkook pada dirinya sendiri.

Dahyun memasuki rumah nya dengan tangis yang ditahan, ia takut membuat Ahrin khawatir. Namun mata sembabnya tetap saja kelihatan.

"Eomma....." Ahrin memanggil eomma nya lirih, tadinya ia ingin berseru senang menyambut kepulangan eommanya namun tampaknya eomma nya sedang tergesa-gesa jadi ia tidak jadi melakukan itu.

Dahyun bergegas menuju kamarnya, mengambil koper besar milik Jungkook dan memasukan baju-baju Jungkook dari lemari ke dalam koper itu dengan asal.

Tiba-tiba ia mendengar suara pria memanggilnya dari lantai bawah rumahnya. Dahyun semakin emosi dan semakin brutal mengeluarkan seluruh barang-barang Jungkook dari lemarinya. Air matanya sudah tidak bisa di tahan lagi, rasanya sakit sekali mengetahui fakta itu.

"Dahyun-ah apa yang kau lakukan?" tanya Jungkook frustasi saat sampai kamar mereka.

"Tak usah bertanya! Cepat pergi dari rumah ini!" seru Dahyun marah sambil melempar sekoper pakaian yang telah dikemaskan oleh Dahyun.

"Maafkan aku Dahyun-ah," ucap Jungkook lirih.

"Kenapa?! Kenapa kau tega melakukan hal itu? Kenapa kau mengkhianati ku oppa?" Dahyun tak sanggup lagi hatinya benar-benar berdenyut nyeri sampai sesak rasanya.

"Maafkan aku Dahyun-ah, tapi—aku mencintainya."

Dahyun membelalakan matanya, sudah ia lelah dengan semua ini, ia hanya ingin cepat-cepat menyingkirkan pria menyebalkan itu dari hadapannya.

"Pergi! Aku tak ingin melihatmu lagi! Kumohon pergi!!" jerit Dahyun melengking, tak lupa air mata yang terus berderai, membuat siapapun yang melihatnya ikut merasakan kesakitan yang Dahyun rasakan.

"Kenapa kau diam saja hah!?" Dahyun langsung memungut koper yang ia lemparkan tadi, dan menggeretnya keluar kamar, Jungkook terus mengikuti Dahyun di belakang nya sambil terus meminta maaf dan menjelaskan kesalahannya, Dahyun benar-benar menutup telinganya ia terus menggeret koper itu sampai ke luar rumah.

"Pergi sekarang juga! Tinggal di rumah istri barumu itu!" seru Dahyun marah.

"Baiklah aku pergi! Aku memang brengsek dan pantas mendapatkan ini." Jungkook mengambil koper itu dan mulai berjalan menuju mobilnya.

"Appa!"

Akhirnya Jungkook terciduk beneran :' moga Dahyun ga kenapa-napa eh 🙊

TBC

Bạn đang đọc truyện trên: Truyen247.Pro